Visualisasi data yang Menarik merupakan salah satu cara meningkatkan engagement dengan infografis. Tentu saja tujuan engagement yang tinggi memberikan kepastian bahwa data yang disajikan tersampaikan.
Jadi pada level ini, kita sudah memiliki pemahaman bahwa tersampaikan data pada orang lain tidak sebatas benar atau tidak datanya tapi mampu tidaknya si pembuat data menarik perhatian agar orang mau membaca data tersebut.
Bentuk Visualisasi Data Keren
Berikut ini beberapa jenis icon yang bisa kalian coba terapkan.
1. Filling Icon
Daripada menggunakan Diagram batang, ada baiknya mencoba menggunakan filling icon. Filling icon yang digunakan mengikuti beberapa aturan penting yakni
Objek yang disajikan dalam data
Ukuran yang sama.
Warna yang kontras.
Misalnya kita ingin menyajikan perbedaan antara rata-rata hasil belajar antara peserta didik perempuan dan laki-laki dengan Filling Icon.
2. Diagram Donat
Pie Diagram sudah menjadi default standar dari beberapa program, jadi jangan heran jika Pie chart ini terlihat membosankan. Coba ganti dengan Diagram Donat, biar lebih fresh.
3. Analogi 10 Orang
9 dari 10 wanita di Indonesia menggunakan shampo Pantene. Terlepas dari benar atau tidak metode survey yang digunakan, namun tag lige dari iklan ini pasti berkesan. Tagline ini diambil dari diagram analogi 10 orang.
Analogi 10 orang sangatlah mudah dilakukan, misalnya saja hasil belajar peserta didik menunjukkan 80% peserta didik yang lulus dengan metode belajar A, maka dapat disimpulkan ke dalam analogi 10 orang yakni 8 dari 10 orang lulus KKM dengan Metode A.
4. Diagram “Arc”
Diagram acr adalah diagram yang diambil dari busur lingkaran. Diagram ini bisa menjadi alternatif untuk menampilkan data dalam persen. Asumsinya sederhana yakni 360o itu berarti 100 persen. Diagram ini memberikan kamu ruang di tengah di agra untuk menunjukkan judul atau topik yang dibahas.
AhmadDahlan.NET – Mempertimbangan estetika dalam seni menyusu huruf dalam desain grafis (Typografy) memang membutuhkan sentuhan creativitas yang terkadang sulit dijelaskan. Sebagaimana sisi seni yang lainnya, nilai artistik dari sebuah desain memang terletak pada desainernya namun untuk memulai karya awal dari sisi desain ada beberapa aturan dasar yang baik digunakan sebagai bahan latihan. Salah satunya adalah Transformasi Tipografi.
Transformasi Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf berdasarkan posisinya yang dipandang sebagai gambar dan huruf. Ada 8 Transformasi dasar tipografi yang mungkin lebih sederhana dengan memperhatikan desain berikut :
1. Posisi
2. Rotasi
3. Pembatas
4. Reflection – Pemantulan Cermin
5. Skew – Miring
6. Colorfull
7. Skala
Penutup
ke Tujuh aturan tersebut cocok digunakan untuk mencari ide dalam membuat desain tipografi namun bukan arti kita bisa melanggar aturan dari setipa desain. Mungkin saja kita gabungkan dua atau tiga atiran transforamsi dasar. Aturan bakunya hanya satu, yakni selama mata nyaman melihat desain tersebut.
Ahmaddahlan.NET – Sejak perkembangan massive digital grafik dan desain, kira-kira tahun 2010-an, infografik yang dulunya disajikan dalam bentuk poster cetak, kini tumbuh pesat di era digital sebagai media komunikasi yang informatif dan menarik. Infografik tidak hanya digunakan untuk menyampaikan informasi bersifat umum tapi juga sudah menjadi media populer dalam bidang pembelajaran baik non-formal maupun formal.
A. Definisi Infografik
Berdasarkan asal katanya, Infografik dapat diartikan sebagai sebuah presentase visual yang menunjukkan informasi ataupun data. Defenisi spesifik dari infografik adalah media dua dimensi yang berisi kumpulan gambar, bagan, dengan sedikit penggunaan kata untuk menyampaikan ikhtisiar dari sebuah topik.
Infografik adalah media yang sangat bermanfaat dalam bidang komunikasi visual. Pada umumnya desain yang disajikan unik dan kreatif akan efektif dalam menyampaikan informasi karena membuat pembaca bisa berlama-lama dengan infografis tersebut.
Hal yang penting dari infografik adalah visual harus lebih dari sekedar unik dan kreatif akan tetapi berisi informasi yang benar dan penting untuk dipahami pembaca melalui infografik. Desainer harus mempertimbangkan pergeseran informasi atau miss understanding saat menuangkan ide ke dalam infografik mereka. Tidak seperti slide presentasi, Perancang tidak memiliki kesempatan memberikan penjelasan secara oral dari topik yang mereka masukkan sehingga informasi harus disampaikan dengan jelas meskipun mungkin menggunakan banyak kata.
B. Manfaat dari Infografik
Infografik memiliki tujuan membuat informasi yang komplek menjadi lebih sederhana untuk dicerna dengan maanfat sebagai berikut :
Menyediakan ikhtisiar dari sebuah topik
Menjelaskan kompleks proses lebih sederhana
Menyajikan hasil penelitian dan data survey
Merangkum artikel dan laporan yang panjang
Memudahkan proses membandingkan dua atu lebih topik
Meningkat minat dan ketertarikan dengan isu yang disajikan di dalam infografik.
Tidak semua orang mungkin bisa membaca dengan baik dan benar informasi yang disajikan dalam bentuk kaliamt panjang dan bertele-tele, sehingga infografik bis amenjadi alternatif untuk membuat penyajikan lebih sederhana. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa Infografik bisa menggantikan posisi artikel yang membutuhkan informasi yang lebih detil dan sistematis.
Pergeseran Informasi
Dalam topik-topik sains, infografik juga efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Topik-topik sains yang sifatnya terkadang abstrak seperti elektoron, cahaya, gelombang, ledakan, gaya dan sejenisnya bisa dengan mudah divisualisasikan melalui infografis, demikian pula dengan topik yang sifatnya makro seperti Bumi, Planet, Tata Surya yang sulit diamati secara holistik dengan indera penglihatan.
Hanya saja, dalam dunia sians ukuran, proporsi dan dimensi dari objek itu penting. Misalkan saja kita bisa dengan mudah membuat gambar bumi melingkat dan planet Jupiter disampingnya hanya saja jika ukuran tidak dipertimbangkan bisa menimbulkan miss understanding.
Seperti gambar di bawah ini.
Dalam gambar di atas menunjukkan informasi mengenai radius rata-rata dari masing-masing palnet hanya saja dimensi dan ukurannya tidaklah proporsional seperti yang dijasikan pada gambar. Jika peserta didik tidak fokus pad ainfomrasi radius maka akan ada kemungkinan memicu miss understanding dengan menganggap ke empat planet dalam ini memiliki ukuran yang sama.
Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi para desainer dan pembuat infografis sebagai media pembelajaran dengan topik-topik sains.
C. Estetika Infografik
Dalam merancang infografis sisi estetikanya dapat dikembangkan berdasarkan aspek :
Ukuran Banner – Ukuran banner adalah ukuran panjang x lebar dari infografis yang ingin dibuat. Ukuran ini dipengaruhi oleh device yang akan melihatnya misalnya jika dirancang untuk Smartphone maka ukuran banner biasanya 4 : 5 dengan dimensi minimal 1000 px agar gambarnya tidak pecah.
Skema Warna – Skema warna adalah seni memilih warna-warna yang digunakan dalam membuat infografis. Pemilihan warnanya biasanya didasari oleh collo pallate.
Tipografi – Seni menata susunan huruf dan kata dengan tujuan membuat pembaca nyaman dengan infografis yang dibuat.
Komposisi -Komposisi adalah seni meletakkan Point of Interest dari Infografis yang disusun terhadap negative space yang tersedia.
AhmadDahlan.NET – Tipografi adalah seni dalam menata huruf dan kata untuk menyampaikan informasi yang jelas, terbaca dan menarik bagi pembaca. Tipografi pertama kali diperkenalkan untuk tujuan komersial yakni meningkatan minat baca orang lain terhadap sebuah produk yang mungkin saja mereka tidak butuh akan tetap menarik untuk digunakan, namun dalam era pembelajaran berbasis e-Learning, Typografi juga sangat penting dipelajari dalam menyusun media pembelajaran yang menarik.
Tipografi menyangkut berbagai aspek seperti gaya huruf, penampilan dan struktur huruf yang bertujuan untuk membuat tesk semakin nyaman dibaca dan sesuai dengan konteks yang diinformasikan.
Sejarah Tipografi
Setelah huruf latin digunakan secara luas, perkembangan tipografi sudah dimulai sejak abad ke-11. Tulisan-tulisan banyak dijadikan sebagai dokumen resmi kerajaan dengan gaya penulisan yang rumit agar sulit ditiru dan dipalsukan oleh orang tidak bertanggung jawab. Namun gaya tulisan kemudian bergeser sejak tulisan dijadikan sebagai media untuk menyampikan informasi broadcast dalam bentuk poster kemudian dipajang di titik ramai seperti pasar dan lapangan.
Gaya tulisan yang mudah dibaca secara luas baik oleh orang terpelajar dan orang awam menginisaiasi ilmu tipografi. Revolusi tipografi berkembang pesat terutama di barat khususnya eropa yang mayoritas menggunakan huruf latin sedangkan kebudayaan pengguna huruf arab seperti huruf arab sendiri, china dan jepang lebih kearah kaligrafi. Di era modern, Tipografi tidak hanya membahas huruf latin semata tapi juga jenis-jenis huruf arab.
Perkembangan tipografi tumbuh dengan pesat di eran modern terutama pada saat dunia cetak modern dan digital tumbuh pesar. Keberadaan Internet memicu ledakan kreatifitas Tipografi dari berbagai kalangan. Penyebabnya adalah pertukaran ide dan karya yang semakin cepat. Karya yang dimintai banyak orang akan dengan mudah populer sedangkan karya kurang dimintai akan hilang dengan sendirinya.
Manfaat Tipografi
Tipografi tidak hanya mencakup pemilih jenis huruf yang indah, Tipografi adlah kompnen yang sangat vital untuk sisi tampilan user interface. Tipografi yang baik bisa menunjukkan hirarki visual, tampilan yang seimbang, ruang istirahat dan mempengaruhi tampilan secara keseluruhan. Tipografi adalah unsur yang menentukan keterbacaan agar informasi bisa tersampikan secara menyeluruh dengan ruangan yang efektif dan efisien.
Selain itu ada efek lain yang bisa dikesan dengan gaya tipografi
Elegansi dari tulisan
Mempengaruhi mengambil keputusan untuk melanjutkan membaca atau tidak
Membuat nyaman pembaca
Element Tipografi
Element tipografi adalah segala aspek dalam seni tipografi yang bisa merubah visualisasi dari desain yang dibuat.
A. Typeface
Typeface adalah perwajahan dari huruf atau disebut sebagai jenis huruf. Sebenarnya ada dua istilah yang dekat dengan istilah ini yakni (1)Typeface dan (2) fonts. Typeface ada jenis family hurufnya sedangkan fonts adalah gaya penulisan hurufnya. Mudahnya seperti informasi berikut :
Ada beberapa jenis kelompok jenis Typeface huruf yakni
Serif yang terlihat lebih klasik dengan ekor (stroke) di bagian hurufnya. Umunya dilihat di jenis family huruf Times New Roman,
Sans-Serif dengan dengan gaya huruf yang minimlais tanpa ekor dan lebih modern,
decorative yang lebih komplicated dan unik
Kaligrafi yang gayanya terinspirasi dari jenis huruf arab
Handwriting yang mirip dengan tulisan tangan
Code yang mirip dengan huruf yang digunakan programer dasar yang sedikit memakan memory computer
Blackletter dengan gaya eropa klasik lebih mirip dengan gothic
Aturan umunya biasanya seorang desainer tidak akan menggunakan lebih dari 3 jenis huruf dalam desain mereka. Jenis huruf utama mengunakna perpaduan antara Serif dan Sans – Serif ditambah sedikit jenis yang lain namun jumlah minor.
B. Kontras
Kontras bisa diartikan sebagai berbeda yakni aturan dimana sebuah penulisan huruf di buat berbeda untuk menunjukkan penekakan yang ingin disampaikan oleh penulis. Umumnya digunakan untuk menyatakan :
Pesan yang menarik
Pesan berarti
Point dan ide utama yang ingin dijelaskan
Penarik perhatian.
Ada banyak teknik digunakan untuk membuat kontras seperti memain jenis huruf, warna, gata, ukuran dan sebaginya.
C. White Space
Ada banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan white space, bisanya desainer menyebutnya sebagai negatif space atau ruang yang warnanya sangat kontras dengan tulisan yang dijadikan sebagai background. White space juga biasa disebut sebagai ruang bernafas dimana ruang sengaja dibuat lebih lega agar mata tidak lelah pada saat membaca informasi dari desain yang dibuat.
D. Konsiten
Konsiten digunakan pada saat anda membuat desain lebih dari satu laman dan saling berhubungan. Misalnya desain dalam bentuk flayer atau browsur yang hasil cetaknya dilipat sehingag dibaca berdasarkan laman-laman yang ada. Buatlah pembaca lebih fokus ke bacaan dengan membuat desain dengan gaya yang sama di setiap lamannya.
Sebagai contoh desain laporan kreatif CPNS dibawah ini yang harus dikerjakan dalam bentuk laporan kreatif.
E. Tata Letak
Tata letak adalah menentukan posisi dimana huruf, logo dan paragraf diletakkan. Unsur-unsur lain yang mungkin saja dibutuhkan dalam media seperti gambar, grafik juga dipertimbangkan posisinya. Unsur tata letak ini sebenarnya memiliki kajian yang lebih luas karena mencakup keseimbangan dari masing-masing elemen dalam tipografi dan seni dua dimensi. Misalnya saja dari pemilihan Color Pallate dan Negative space.
F. Warna
Dalam seni desain, warna adalah kompenen yang sangat penting. Elemen ini menjadi pint utama yang dilihat oleh pembaca saat membaca papa informasi dan sebagainya oleh karena banyak desainer akan menghabiskan banyak waktu untuk mempertimbangkan warna yang akan digunakan.
Dalam desain tentu saja harus menggunakan minimal dua warna, nah kombinasi pemilihan warna disebut sebagai skema warna dan color pallate. Memilih warna yang tepat dan sesaui dengan karakter produk yang dibuat akan membuat pembaca nyaman namun sebaliknya salah memilih warna akan membuat musibah untuk desain kamu sekalipun informasi di dalamnya mungkin saja sangat penting.
Untuk pemilihan lebih lanjut silahkan baca articel mengenai Skema Warna yang ada di website ini atau klik link di atas saja.
G. Hirarki
Hirarki adalah elemen yang menjelaskna mengenai posisi sub-informasi yang disampaikan terhadap seluruh informasi yang disampaikan Aturan sederhana dan umumnya mengikuti pola Heading pada HTML. Misalnya saja judul utama harusnya dibuat dari tulisan yang paling besar, kemudian sub judul lebih kecil, sub sub-judul jauh lebih kecil lagi. sedangkan informasi artikel dibuat paling kecil.
Judul
Sub Judul
Sub Sub-judul
Artikel disini jadi hurufnya paling kecil dan tidak di bold semua.
AhmadDahlan.NET – Skema Warna (Color Scheme) adalah susunan warna yang didasari dari sistem warna berdasarkan pigmen pembentuk warna. Perlu diketahui, bahwa karakteristik dari skema warna secara umum dibagi ke dalam dua pandangan yakni berdasarkan (1) Pigmen dan (2) karakteristik fisis. Sistem pigmen dikenal dengan sebuatn CMYK dimana hitam didapatkan setelah mencapurkan semua cat Cyan, Maghenta dan Yellow sedangkan sistem fisis menganut sistem RGB dimana mencampur panjang gelombang Red, Green dan Blue akan menghasilkan cahaya putih.
Artikel berikut ini akan mengkaji skema warna (colour Scheme) dari pandangan Pigmen pemberi warna melalui metode Color Wheel.
Skema warna adalah panduan untuk menentukan jenis warna yang akan digunakan dalam media visual baik itu cetak maupun elektronik. Meskipun kita sama-sama mengetahui bahwa pemilihan kombinasi warna lebih dititikberatkan dari sisi seni yang intuitif akan tetap memahami mekanisme pembentukan warna dan skema warna bisa menjadi dasar yang baik dalam mempelajari kombinasi warna.
Setelah seseorang memahami skema warna, maka sisi artistik dari media yang dihasilkan akan ditentukan dari cita rasa seni masing-masing pembuatnya.
Sejarah Zonasi
Sistem pewarnaan sudah sejak lama dikenal bahkan jauh sebelum zaman pra sejarah namun dalam dunia cetak terutama cetak Digital Ansel Adam, Fotografer Landscaper Amerika dianggap sebagai orang yang berjasa membuat warna lebih mudah dipahami.
Ansel Adam memperkenalkan foto hitam putih melalui Zone System. Zone sistem ini adalah penjelasan mengenai bagaimana sebuah foto hitam putih dapat membuentuk image visual berdasarkan tingkat kecerahannya. Kecerahan ini direpresentasikan dimulai dari Hitam Pekat, sampai ke daerah Putih Terang. Kecerahan ini kemudian di bagi ke 10 level warna yang disebut sebagai Gray Scale (Skala Abu-Abu)
Agar lebih mudah, di bawah ini adalah zone system kecerahan yang diperkenalkan Ansel Adam.
10 Level kecerahan (Gray Scale) inlah yang mengisi elemen dari sebuah foto hitam putih sampai akhirnya visualisasi yang diabadikan melalui kamera kemudian dicetak di foto dapat dimengerti oleh manusia sebagai sebuah gambar (image).
Perhatikan foto pemadangan yang diambil Ansel Adam berikut ini!
Dalam foto pemandangan yang ditunjukkan hanya terdri dari dari warna abu-abu yang ada pada Zone System Ansel Adam akan tetap manusia bisa dengan jelas melihat gambar gunung, aliran sungai dan awan yang mendung.
Meskipun hitam putih (Achromatic) terdengar kontra dengan warna (Chormatic), namun Zone System yang ditemukan oleh Ansel Adam menjadi dasar digital graphics hingga hari ini.
Misalkan saja jika kita berbicara sekilas mengenai warna Primer yang terdiri dari 3 Warna saja, maka pencampuran ketiga warna ini hanya bisa menghasilkan warna sekunder sebanyak 3 warna saja jadi totla terdapat 6 warna. Jika warna sekunder ini dicampurkan lagi dengan warna primer hanya akan menghasilkan kombinasi 6 warna dengan total warna adalah 12 warna.
Misalnya campuran warna yang mungkin muncul tanpa zone system sebagai berikut :
Warna I
Warna I
Warna Campuran
Merah
Biru
Ungu
Biru
Kuning
Hijau
Kuning
Merah
Jingga
Namun Jika Merah, Biru dan kuning ini bis adibagi ke dalam 10 level, kombinasi warna yang muncul tentu saja jauh lebih banyak. Saat ini manusia sudah bisa menghasilkan layar dari kombinasi 3 warna primer tambah 3 Warna sekunder sampai 64 juta warna, meskipun mata manusia mungkin tidak bisa membedakan warna sebanyak itu.
A. Warna
Warna adalah kesan yang dihasilkan otak manusia melalui mekanisme biologis sebagi respon dari mata terhadap cahaya yang masuk ke dalamnya. Orang yang buta warna juga menangkap sinyal dengan panjang gelombang yang sama dengan orang bermata normal, hanya mata mereka tidak memiliki sensor yang bisa menangkap jenis warna tertentu sehingga warna tersebut tercampur dengan warna lain.
Cahaya merupakan gsalah satu radiasi gelombang elektromagnetik (GEM) yang masuk dalam kategori Visible Light yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Ultra Violet dan Infra Merah adalah jenis GEM yang panjag gelombang tidak bisa ditangkap oleh cahya meskipun karakteristik panjang gelombang dan frekuensinya hanya berbeda sedikit dengan visible light.
Panjang Gelombang Cahaya
Warna-warna primer dalam pandangan fisis, adalah Gelombang Elektromagnetik dengan panjang gelombang 380 nm sampai dengan 740 nm. Setiap pertambangan 1 nm cahaya sebenarnya sudah menghasilkan karakter warna yang berbeda hanya saja otak dan iris manusia terkadang tidak bisa menangkap perbedaan warna yang muncul dari GEM 740 nm dan 741 nm.
Agar lebih mudah, Netwon membagi ke dalam 7 kategori agar analog dengan frekuensi tangga nada yakni Merah (625 – 740 nm), Jingga (590 – 625 nm), Kuning (565 to 590 nm), Hijau (520 – 565 nm), Biru (500 – 520 nm), Nila (435 – 500), dan ungu (380 – 435 nm). 7 rentang disingkat dengan akronim Mejikuhibiniu. Sayangnya sistem serapan kata asing membuat kita kebingungan member warna cyan sebagai biru dan blue sebagai biru di rentang warna ini.
B. Skema Warna
1. Primery
Warna primer adalah warna dasar yang teridiri dari Merah, Biru dan Kuning. Warna dasar ini adalah warna yang bisa dicampurkan untuk menghasilkan warna lain yang disbeut warna sekunder dan tersier. Mengabungkan warna-warna sekunder dan tersier tidak akan menghasilkan warna.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder adalah campuran dari 2 atau 3 warna primer. Campuran ketiga warna ini menghasilkan tiga kemungkinan warna yakni Jingga (orange), Hijau dan Ungu.
3. Tersier
Warna terseier adalah warna yang dihasilkan dari mencampurkan satu warna sekunder dengan satu warna primer. Misalkan warna primer biru dicampurkan dengan warna sekunder ungu akan menghasilkan warna biru-ungu.
Kombinasi pencampuran warna memungkinkan untuk menghasilkan 6 kombinasi warna saja. Jumlah total warna dari Primer, Sekunder dan Terisier jika digabungkan akan menghasilkan 12 warna yang melingkari Roda Skema Warna. Untuk memudahkan penyebutannya, warna tersier diberi nama berdasarkan pencampulan warnanya yakni :
Kuning – Jingga
Merah – Jingga
Merah – Ungu
Biru – Ungu
Biru – Hijau
Kuning – HIjau
4. Achromatic
Achormatic secara harfiah diartikan keadaan tanpa warna (a = Tanpa & Chroma = Warna). Susunan roda ini menunjukkan perbedaan gradasi warna mulai dari putih, abu-abu sampai hitam. Dalam dunia digital, Acromatik juga dapat diartikan keadaan dengan saturasi dengan natural hue.
5. Monocromatik
Monocromatik dalah keadaan hanya menunjukkan satu warna saja, misalnya warna merah maka hanya warna merha yang akan ditunjukkan oleh roda warna. Perbedaan gradasi warna berasal dari perbedaan Hue-nya saja. Skema warna ini sangat bermanfaat dalam menentukan bayangan atau sisi terang dari sebuah warna.
Berikut ini sampel dari beberapa Skema Warna dari Monokramotik
C. Color Pallate
Dalam seni praktis, Color pallate diartikan sebagai aturan yang digunakan untuk memadukan dua warna atau lebiih dalam satu media. Color Pallet sangatlah beragam dan tergantung dari selera pembuatnya selema memiliki nilai estetika, namun pengembangan Color Pallate dasar dipilih melalui tehnis yang ada di roda warna.
1. Dual Tone
Dual Tone atau Dual Color adalah perpaduan dari dua jenis warna. Pada dasarnya Dual Tone di bagi ke dalam 3 jenis yakni Dichromatic, Diadic dan Complementery.
a. Dichromatic
Dichormatik adalah kombinasi warna yang teridir dari dua warna yang tidak saling berhubungan satu sama lain. Misalnya saka Kuning dan Biru, Biru dan Merah atau merah dan kuning.
Kombinasi warna ini juga bisa berisi warna sekunder dan primer seperti hijau dan merah.
Bagaimana dengan hijau dan jingga?
Hijau berasal dari campuran kuning dan biru sedangkang jingga adalah merah dan kuning maka dua warna tidak masuk kategori Dichormatik karena sama-sama berasal dari warna kuning.
b. Daidic
Diadic adalah skema warna yang terdiri dari dua wanr ayang dipisahkan oleh satu warna pada roda warna. Misalnya Merah dan Jingga atau merha-jingga dan kuning-jingga, begitu seterusnya.
Dengan demikian, Diadic adalah gabungan dari dua warna yang masih memiliki hubungan erat dengan warna asalnya.
c. Complementary
Komplementer adalah skema warna yang terdiri dari dua warna yang saling berlawanan posisinya di roda warna. Misalnya warna kuning dan ungu atau merah dan hijau.
2. Triple Tone
Triple Tone adalah skema gabungan dari tiga warna yang ada pada roda warna. Kombinasi dari roda warna bis amenghasilkan 4 jenis Triple tone.
a. Trichromatic
Trichromatic adalah skema warna yang terdiri dari warna yang ada pada reseptor mata manusia. Tiga warna akan dengan mudah terlihat oleh mata manusia. Tiga warna tersebut adalah Merah, Biru dan Hijau. Trichromatic ini diambil dari warna dasar pada sistem fisis.
b. Split Complementary
Split Complementary adalah gabungan dari tiga warna yang terdiri dari warna utama yang didampingi oleh dua warna yang berasal dari dua warna yang mengapit warna komplemen.
Misalkan warna kuning memiliki warna ungu maka pasangan dari warna kuning adalah Biru-Ungu dan Merah-Ungu. Warna utama tidak mesti warna primer tapi bisa dari warna apa saja.
c. Triadic
Triadic memiliki konsep yang sama dengan diadic hanya saja terpisah tiga warna. Jadi Kemungkinan kombinasi hanya akan membentuk pilihan warna yang selevel seperti Primer saja, Sekunder saja atau Tersier saja.
d. Analog
Skema Warna analaog adalah skema warna yang terdiri dari dua warna tersier dan satu warna sekunder dari pencampuran dua warna primer. Seperti mirip dengan komplemen dari warna triadik hanya saja kombinasi cuma tiga saja.
Akhir Kata
Color Pallate pad sisi seni terkadang tidak mengikuti aturan tehnis sebagaimana aturan pemilihan warna yang memiliki pola yang ada di atas. Tidak hanya menambahkan jumlah warna seperti Tetra Color, Petra Color dan seterusnya. Pemilhan warna juga bisa diluar dari 12 warna yang ada pada roda warna.