Tag: Cermin

  • Optika Geometri – Hukum Pemantulan Snellius Pada Cermin Datar, Cekung dan Cembung

    Optika Geometri – Hukum Pemantulan Snellius Pada Cermin Datar, Cekung dan Cembung

    Ahmaddahlan.NET – Cahaya adalah fenomena alam yang dapat ditinjau dari 3 instrumen yakni Optika Geometri, Optika Fisis, dan Optika Kuantum. Masing-masing insrtumen Optika ini digunakan untuk mengkaji sifat cahaya dari berbagai aspek seperti pandangan cahaya sebagai berkas di optika geometri, sifat fisis cahaya sebagai gelombang elektormagnetik di optika fisis dan perilaku cahaya sebagai fenomena kuantum di Optika Kuantum.

    Optika Geometri

    Optik Geometri adalah instrumen yang digunakan untuk mempelajari karakteristik cahaya sebagai berkas cahaya yang merambat lurus yang dapat dibisakan dan dipantulkan. Kajian pada Optik Geometri ini dikaji dari sifat-sifat garis yang terbentuk dalam pembiasan dan pemantulan di berbagai bidang sehingga hanya ditinjau dari sisi geometri semata.

    1. Pemantulan Cahaya

    Cahaya memiliki karakteristik dalam dipantulkan ketika bertumbukan dengan semua benda. Semua benda yang dilihat di mata manusia muncul karena ada fenomena pemantulan cahaya namun dalam kajian Optik Geometri kajian pemantulan seluruhnya pada cermin dan pemantulan sebagaian pada lensa.

    Karakteristik pemantulan cahaya terjadi sesuai dengan hukum Snelius yakni :

    1. Sinar datang, sinar pantul, bidang pantul dan garis normal terletak pada bidang yang sama
    2. Sudut datang sama dengan sudut pantul
    Hukum Pemantulan Snelius

    θi : Sudut datang (Incident)
    θr : Sudut Pantul (Reflection)

    a. Cermin Datar

    Bayangan pada cermin datar terjadi berdasarkan hukum Snelius tentang pemantulan. Misalkan sebuah benda di depan cermin datar setinggi ho sejauh so akan membentuk bayangan seperti pada gambar di bawah ini!

    Contoh dan ilustrasi pembentukan banyangan pada cermin datar

    Analisi gambar dan bayangan digunakan melalui bantuan Geomteri

    so = jarak benda ke cermin
    si = jarak benda ke bayangan (si = 2so)
    hi = Tinggi bayangan (hi = ho)
    hc = Tinggi cermin minimal

    Dari gambar di atas dapat bahwa θsohc = θsihi dengan demikian

    \tanθ_{s_oh_c}=\tan θ{s_ih_i}
    \frac{s_o}{h_c}=\frac{s_i}{h_i}

    ganti nilai si = 2so dan hi = ho

    h_c=\frac{s_oh_o}{2s_o}
    h_c=\frac{h_o}{2}

    b. Cermin Cekung

    Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bentuk potongan dari cermin melingkar. Kelengkungan dari cermin ditentukan dari jari-jari lingkaran cermin seperti pada gambar di bawah ini !

    Ilustrasi pembentukan Cermin Melingkar

    Garis tebal biru adalah bentuk cermin lengkung dengan kelengkungan ditentukan oleh jari-jari lingkaran. Dalam aturan Geomteri Bangun datar, jari-jari (r) lingkaran adalah jarak terdekat antara permukaan lingkaran ke pusat lingkaran (o) dalam cermin kadang disimbolkan sebagai m. Jari-jari ini tegak luru dengan permukaan lengkung lingkaran.

    Jika garis normal pada cermin menurut hukum Snelius tegak lurus dengan bidang pantul maka r adalah adalah garis normal pada cermin lengkung. Proses menentukan sudut bayangan diukur dari r. Proses pemantulan berkas cahaya seperti ilustrasi di bawah ini!

    Bentuk pemnantulan pada cermin lengkung untuk sinar tidak istimewa

    Pada sinar-sinar yang berasal sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan mengikuti hukum snelius yakni sudut datang (θi)sama dengan sudut pantul (θr). Ilustrasinya seperti pada gambar di bawah ini !

    Ilustrasi pemantulan pada cermin cekung dengan sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama

    Semua sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan pada sebuah titik. Titik ini adalah titik berkumpulnya cahaya sehingga daerah akan terlihat lebih terang dan panas. Oleh karena ini titik ini disebut titik fokus (f) atau titik api. Sifat ini dijadikan sebagai salah satu sifat sinar istimewa dengan nilai f setengah dari m.

    Konsep Sinar Istimewa Cermin cekung

    Konsep sinar istimewa adalah adalah tiga sinar yang berhubungan dengan sumbu utama, titik f dan titik m. Ada tiga sinar istimewa yang bisa digunakan membantuk mengilustrasikan pembentukan bayangan pada cermin cekung yakni :

    1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik f
    2. Sinar datang yang melalui titik f akan dipantulkan pada sumbu utama
    3. Sinar datang dari titik m akan dipantulkan kembali sudut datang.

    Ilustrasi Sinar-Sinar Istimewa

    Ilustrasi Sinar Sinar Istimewa pada cermin lengkung

    Ilustrasi pembetukan bayangan dapat dilakukan dengan menggunakan sinar-sinar istimewa seperti gambar di bawah ini :

    Bentuk ilustrasi Pembentukan bayangan pada cermin cekung

    Dengan Rumus lensa cekung :

    \frac{1}{f}=\frac{1}{s_o}+\frac{1}{s_i}

    dimana :

    f : jarak fokus (m)
    so = jarak benda ke cermin (m)
    si = jarak bayangan ke cermin (m)

    karena titik fokus lensa cekung berada berada di depan cermin maka nilai f negatif.

    perbesaran bayangan pada cermin adalah :

    M=\frac{h_i}{h_o}

    c. Cermin Cembung

    Cermin cembung adalah kebalikan dari cermin cekung hanya saja sisi cermin berada di sisi luar dari lingkaran. Jari-jari cermin berada di belakang cermin sehingga nilai f positif. Karena bagian dari cermin maka pada cermin datar ilustrasi pemantulan ada pada gambar di bawah ini!

    Proses pembentukan bayangan pada cermin Cembung

    Pada sinar-sinar yang berasal sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan mengikuti hukum snelius yakni sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr). Ilustrasinya seperti pada gambar di bawah ini !

    Ilustrasi pemebntukan bayangan pada cermin cembung

    Ilustrasi di atas menunjukkan semua sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan dari arah sebuah titik yang posisinya setangah dari m dari cermin. Titik ini adalah titik semu yang disebut sebagai titik fokus lesa cembung.

    Sinar ini digunakan untuk membuat sinar-sinar istimewa pada cermin cembung yakni :

    1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-olah sinarnya berasal dari titik fokus.
    2. Sinar yang datang menujuk titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
    3. Sinar yang datang menuju titik m dipantulkan kembali ke asalnya.

    Sama seperti cermin cekung, pembentukan bayangan bisa diilustrasikan minimal menggunakan dua buah sinar istimewa seperti pada gambar di bawah ini.

    Ilustrasi pembentukan bayangan pada cermin cembung

    rumus pembentukan bayangan pada cermin cembung sama dengan cermin cekung hanya saja nilai f bernilai positif karena posisinya kebalikan dari cermin cekung.

    Soal Latihan :

    1. Sebuah benda diletakkan 15 cm depan lensa cermin cekung dengan jari-jari kelengkungan lensa 20 cm. Jika tinggi benda adalah 2 cm, tentukan tinggi bayangan yang terbentuk!
    2. Budi adalah seorang pria dengan tinggi badan 180 cm, jika jarak mata dan ujung kepala Budi adalah 7 cm, berapakah ketinggian maksimum cermin dari permukaan tanah agar Budi dapat melihat seluruh badannya?
  • Contoh Soal Fisika Level Analisis C4  – Menentukan Ketinggian Maksimum Cermin Datar

    Contoh Soal Fisika Level Analisis C4 – Menentukan Ketinggian Maksimum Cermin Datar

    Ahmaddahlan.NET – Budi adalah seorang pria dengan tinggi badan 180 cm, jika jarak mata dan ujung kepala Budi adalah 7 cm, berapakah ketinggian maksimum cermin dari permukaan tanah agar Budi dapat melihat seluruh badannya?

    Solusi :

    A. Ketinggian Maksimum Cermin

    Mari kita ilustrasikan bagan pemebntukan bayangan terlebih dahulu gambarnya :

    Contoh soal dan pembahasan Pemantulan ada cermin datar

    Perhatikan segitga yang terbentuk antara mata dan kaki bayangan sebut saja titik O. Disana terdapat dua segitiga sebangun yakni Δ Ohc sebangun dengan segitiga Δ Om.

    Δ Oh_c = ΔOm

    maka tangan kedua segitiga akan sama

    \frac{s_i}{h_c}=\frac{s_o+s_i}{m}

    karena so= si, maka so+ si = 2si atau bisa juga so+ si = 2so

    \frac{s_i}{h_c}=\frac{2s_i}{m}

    masukkan nilai m,

    h_c=m\frac{s_i}{2s_i}
    h_c=173 (\frac{1}{2})

    hc = 86,5 cm.

    Maka ketinggian maximum cermin adalah 86,5 cm dari permukaan tanah. Jika lebih tinggi dari 86,5 cm maka bagian ujung kaki tidak akan terlihat dari mata.

    B. Tinggi Minimum Cermin

    Untuk tinggi minimun cermin bisa kita hitung dengan ilustrasi berikut :

    Ilustrasi Pemebtnukan bayangan pada cermin

    Panjang cermin atau tinggi minimun cermin kita misalka sc. maka kita mendapatkan sebagun antara Δmsc dan Δmhi.

    Δ ms_c = Δmh_i

    maka :

    \frac{s_c}{s_o}=\frac{h_i}{s_o+s_i}
    s_c=h_i\frac{s_o+s_i}{s_o}

    karena so= si, maka so+ si = 2si atau bisa juga so+ si = 2so sehingga

    s_c=h_i (\frac{1}{2})

    Persamaan ini juga bisa dikenal sebagai rumus umum tinggi minimun cermin datar.

    s_c=180 (\frac{1}{2})

    sc = 90 cm.

    Tambahan

    Apakah Jarak orang ke cermin mempengaruhi ketinggian maksimum dan tinggi minimum cermin agar bayangan bisa terlihat?

    Ilustrasi pembentukan bayangan pada cermin tidak berpengaruh terhadap jarak cermin dan objek

    Jawabannya tidak.

    Segitiga yan terbentuk dalam proses pemantulan cermin di atas akan selalu sebangun meskiun jaraknya semakin jauh dari objek namun dengan asumsi mata dari objek tidak memiliki sudut mati dan tetap bisa melihat benda yang jauh.