Tag: Praktikum

  • Modul Praktikum Bandul Matematis

    Modul Praktikum Bandul Matematis

    Bandul matematis adalah sebuah percobaan menggunakan gerak harmonis sederhana dengan mengikat sbeuah beban pada seutas tali ringan kemudian diberi simpangan kecil. Metode Bandul Matematis secara umum digunakan untuk menentukan percepatan grafitasi bumi.

    Praktikum Bandul Matematis

    A. Tujuan Praktikum

    1. Menentukan percepatan gravitasi bumi (g) menggunakan metode bandul matematis.

    B. Alat dan Bahan

    1. Statif dan Klem
    2. Tiang Penyangga
    3. Beban
    4. Tali Penggantung
    5. Stops Watch

    C. Metode Praktikum

    1. Rangkailah alat percobaan seperti gambar di atas!
    2. Ikatkan bila pejal bermassa 50 gram pada tali dengan panjang 0,5 m
    3. Siapkan stopwatch
    4. Berikan simpangan kecil pada tali (10o), lalu tetapkan sebuah titik acuan untuk menghitung satu getaran.
    5. Lepaskan bandul lalu biarkan beberapa saat sebelum mulai menghitung durasi waktu yang dibutuhkan untuk membentuk 10 getaran.
    6. Catat data hasil penelitian
    7. Ulangi kegiatan pengukuran sebanyak 5 kali.

    D. Tabel Pengamatan

    NoJumlah Getaran (n kali)t (s)
    1
    2
    3
    4
    5

    E. Analsisi Data

    1. Periode (T)

    T =\frac{t}{n}

    2. Gravitasi Bumi (g)

    T = 2\pi \sqrt{\frac{l}{g}}
    \left( \frac{T}{2\pi}\right)^2 = \frac{l}{g}
    g = l\left( \frac{2\pi}{T}\right)^2 

    3. Rerata Gravitasi

    \bar g =\frac{g_1+g_2+g_3+g_4+g_5}{5}

  • Rancangan Praktikum Fisika SMA – Periode Bandul Matematis

    Rancangan Praktikum Fisika SMA – Periode Bandul Matematis

    AhmadDahlan.NET – Pendulum sederhana atau Bandul Matematis adalah sebuah sistem dimana sebuah benda yang dianggap sebagai benda titik digantungnya oleh seutas tali yang massanya dapat diabaikan relatif terhadap massa beban.

    Bandul Matematis

    Sistem adalah sitem resonansi tunggal yang jika diberikan simpangan yang kecil maka Periode getaranya dapat diperkirakan dengan persamaan :

    T = 2 \pi \sqrt{\frac{L}{g}}

    Gerak pada Pendulum matematis dapat dihitung dengan persamaan getara harmonic sederhana dengan persamaan :

    \theta = \theta_{maks}sin\sqrt{\frac{g}{L}}t

    Persamaan ini analog dengan persamaan pada getaran Harmonic pada pegas :

    y = Asin\sqrt{\frac{k}{m}}t

    Pada pegas, massa beban tidak berpengaruh terhadpa besar periode dari GMS.

    Rancangan Percobaan

    A. Tujuan Percobaan

    1. Menentukan hubungan antara panjang tali bandul dan periode getaran bandul
    2. Menentukan besar percepatan gravitasi yang ada di daerah percobaan dengan metode Bandul Matematis.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah hubungan antara panjang tali bandul dan periode pada bandul.
    2. Seberapa besarkan percepatan gravitasi yang ada di daerah percobaan dengan metode Bandul Matematis.

    C. Hipotesis Percobaan

    1. Terdapat hubungan berbanding akar kuadrat antara periode dan panjang tali
    2. Besar percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2.

    D. Identifikasi Variabel Percobaan

    1. Variable Kontrol : Jenis tali, massa beban (kg)
    2. Variable Manipulasi : Panjang Tali (m)
    3. Variable Respon : Periode Getaran (s)

    E. Alat dan Bahan

    1. Statif dan Dasar
    2. Tali
    3. Neraca 311
    4. Meteran
    5. Stop Watch
    6. Beban Gantung

    F. Langkah Percobaan

    Rancangan Percobaan Bandul Matematis
    1. Timbanglah massa beban dengan neraca 311g, kemudian catat sebagai variable Kontrol
    2. Susun dan gantungkan beban seperti pada gambar di atas dengan panjang tali sebesar 25 cm.
    3. Berilah simpangan dengan sudut kecil 7o dari titik normal, kemudian catat waktu yang dibutuhkan untuk membentuk 10 getaran.
    4. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
    5. Ulangi kegiatan 2 dengan menambahkan panjang tali 5 cm samapi mendapat 5 data yang berbeda.

    G. Table Pengamatan

    NoPanjang Tali (m)Waktu (s)Periode (s)
    125
    230
    335
    440
    545

    H. Analisi Data

    Data dapat dianalisis dengan persamaan :

    T_n = 2 \pi \sqrt{\frac{L}{g}}

    Tips dan Strategi

    1. Gunakan tali ringan sehingga massa tali dapat diabaikan.
    2. Gunakan massa beban yang besar sehingga massa tali semakin tidak berpengaruh.
  • Daftar Rancangan Percobaan Mata Kuliah Praktikum Fisika Sekolah Menengah

    Daftar Rancangan Percobaan Mata Kuliah Praktikum Fisika Sekolah Menengah

    1. Kelas Pendidikan A

    Kelompok I

    4.3 Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya – Kelas X

    4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau
    pembiasan pada cermin dan lensa – Kelas XI

    1. Muhammad Alwi Asmar
    2. Nurul Hikma S
    3. Fajrianti Halik
    4. Nurfadhilah
    5. Tenri Allung
    6. Faatimah Az Zahra Suyuti

    Kelompok II

    4.6 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar, makna fisis dan pemanfaatannya – Kelas X

    4.2 Melakukan percobaan berikut presentasi hasil percobaan kelistrikan (misalnya pengisian dan pengosongan kapasitor) dan manfaatnya dalam kehidupan sehari – Kelas XII

    1. Jack Susanto
    2. Mutiara
    3. Nila Adivia Sari
    4. Sitti Magfirah
    5. Desti N
    6. A. Gifran Nur Ihzah

    Kelompok III

    4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana – Kelas X

    4.3 Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya – Kelas XII

    1. Wa Ode Umul Mu’minin
    2. Wafiq Firdausi Nuzulah
    3. Rasriwani
    4. Riska Amelia Syam
    5. Oki Seno Paramban
    6. Asviranti

    Kelompok IV

    4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan
    berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya – Kelas XI

    4.5 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya – Kelas X

    1. La Barito
    2. Sulaeha Fina
    3. Muhalladah
    4. Sadlyawan Nur
    5. Annisah
    6. Yulita Vensi Benedikta

    Kelompok V

    4.5 Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil percobaan dan pemanfatannya – Kelas XI

    4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah – Kelas X

    1. Hasriana
    2. Sri Nengsih Adriani
    3. Ainin Zahratun Nisa
    4. Muhammad Yusuf Pratama
    5. A.Islamti
    6. Bs Elmha Istiqamah

    Kelompok VI

    4.8 Melakukan percobaan tentang salah satu karakteristik gelombang mekanik berikut presentasi hasilnya – Kelas XI

    4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau
    pembiasan pada cermin dan lensa – Kelas XI

    1. Imanuel Iglesyas Rappun
    2. Nur Sadikin
    3. Hernasih Aulia Ramadhani
    4. Burhanuddin
    5. Siti Febyola Ramdhani Bustam
    6. Muhammad Fitrah Syarif

    2. Kelas Pendidikan B

    Kelompok I

    4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan gerak benda untuk menyelidiki karakteristik gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya – Kelas X

    4.12 Mengajukan ide/gagasan penyelesaian masalah pemanasan global sehubungan dengan gejala dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan – Kleas XI

    1. MIFTAHUL JANNAH YUSUF
    2. RAHMAWATI
    3. GHOZIYAH SHAF
    4. MUKRIMATUL KHAIRAH
    5. NURFADILLAH R

    Kelompok II

    4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah – Kelas X

    4.4 Melakukan percobaan tentang induksi elektromagnetik berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari – Kelas XII

    1. TENRI ABENG
    2. WAODE RAHMIYANI
    3. RENI ASTUTI
    4. SULYATI
    5. NUR MITASARI

    Kelompok III

    4.11 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana
    dan/atau getaran pegas berikut presentasi hasil percobaan serta makna fisisnya – Kelas X

    4.9 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya – Kelas XI

    1. SWEITANIA MEILA BRILIYANTI
    2. BESSE NADIFA ZALZABILA T
    3. MEGA FIRTA
    4. NASMIRA
    5. LENI SIRANTE

    Kelompok IV

    4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan
    sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya – Kelas XI

    4.8 Melakukan percobaan tentang salah satu karakteristik gelombang mekanik berikut presentasi hasilnya – Kelas XI

    1. MAERCHY PUTERI LEBANG
    2. AGSPIN EVA
    3. WAHYU ADRIAN
    4. MESRIYANTI ARROAN PAKANNA
    5. NURSARITA

    Kelompok V

    4.6 Menyajikan karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan makna fisisnya – Kelas XI

    4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau
    pembiasan pada cermin dan lensa – Kelas XI

    1. SYAMSURIA SAID
    2. RIRIN NOVIANTY
    3. FARIDA NUR IQWANI HAMZAH
    4. SITTI MAGFIRAH RAMADHANA
    5. KHAERUNNISA

    Kelompok VI

    4.9 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner, beserta presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya Kelas XI

    4.5 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya – Kelas X

    1. AKMAL HIDAYAH
    2. ADE IHSAPUTRI ABU
    3. NURUL ULFIAH
    4. EDWARD AGUSTIN DATUAN
    5. FADILAH AFIFAH

    3. Kelas ICP

    Kelompok I

    4.5 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya – Kelas X

    4.1 Melakukan percobaan prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah berikut presentasi hasil percobaan – Kelas XII

    1. IMAM RAMADHAN
    2. HASLINDAH ALIMUDDIN
    3. IRENIA
    4. FAJRIANI

    Kelompok II

    4.9 Menerapkan metode ilmiah untuk mengajukan gagasan penyelesaian masalah gerak dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan konsep energi, usaha (kerja) dan hukum kekekalan energi – Kelas X

    4.5 Mempresentasikan prinsip kerja penerapan rangkaian arus bolakbalik (AC) dalam kehidupan sehari-hari – Kelas XII

    1. HASRIANA
    2. MUHAMMAD RASIKH ILMI
    3. KHAIRUNNISA RAMADHANI ADAM
    4. DIAN ISLAMIATI
    5. MEGA SELFI

    Kelompok III

    4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar – Kelas XI

    4.11 Membuat karya yang menerapkan prinsip pemantulan dan/atau
    pembiasan pada cermin dan lensa – Kelas XI

    1. FIRNANDA BASTIAN
    2. MUH. RAFIK HASAN
    3. AYU SAFITRI
    4. NURFADHILAH
    5. AYU SWASTI DAYUNI SAMAOLE

    Kelompok IV

    4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika fluida – Kelas XI

    4.8 Melakukan percobaan tentang salah satu karakteristik gelombang mekanik berikut presentasi hasilnya – Kelas XI

    1. TEGUH WIBAWA PASARAI
    2. AFDAL SANJAYA
    3. ZAINUDDIN
    4. YULPRISTA PUTRI

    Kelompok V

    4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika berikut presentasi makna fisisnya – Kelas XI

    4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait gaya serta hubungan gaya, massa dan percepatan dalam gerak lurus benda dengan menerapkan metode ilmiah – Kelas X

    1. VALENRYA RESTU WULANDARI
    2. NURHAIDA SAIYE
    3. FRISKA YORES TOLAN
    4. WULANDARI NURUL FITRAH

    Kelompok VI

    4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau
    cahaya, berikut presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi – Kelas XI

    4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan
    sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya – Kelas XI

    1. ASIAH BALQIS
    2. NUR AKHYAR BASRI
    3. RIZHA MAWARNI REKEN
    4. TRIANA MUSRYANI
    5. SHELY RIZKY APRILIA
  • LKS Praktikum Fisika SMA – Azas Black

    LKS Praktikum Fisika SMA – Azas Black

    A. Tujuan Percobaan

    1. Memahami Keberlakuan Azas Black
    2. Menentukan Kalorimeter Zat Padat Menggunakan Kalorimeter Sederhana

    B. Dasar Teori

    Kalor jenis dapat diartikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram sebanyak 1ocelcius. Setiap benda memiliki kalor jenis mereka masing-masing, dan hal tersebut bergantung dari karakteristik materi dari benda itu sendiri.

    NoNama ZatKalor Jenis (J/kgoC)
    1.Air4. 180
    2.Alkohol2. 450
    3.Es2.100
    4.Besi450
    5.Raksa150

    Kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan dinyatakan dalam satu Joule atau callori dinyatakan :

    Q= m.C.ΔT

    Dimana Q adalah jumlah kalor, m adalah massa benda yang dipanaskan, C adalah Kalor jenis dan ΔT adalah besar kenaikan suhu.

    Untuk mengukur kalo rjenis suatu zat, dibutuhkan bantuan kalorimeter dengan menggunakan prinsip perhitungan berdasarkan Azas Black, dimana Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima.

    Secara matermatis dapat dituliskan

    Qlepas = QTerima

    mbCb(Tb-Tc) = maCa(Tc-Ta) + maCa(Tc-Ta)

    C. Alat dan Bahan

    1. Kalorimeter
    2. Neraca 311
    3. Kubus Zat Padat
    4. Termometer Batang
    5. Termometer Gun
    6. Air
    7. Bunsen Burner
    8. Kaki tiga dan kawat kasa
    9. Pinset

    D. Prosedur Kerja

    1. Ukurlah massa zat padat
    2. Ukurlah massa kalorimeter kosong tanpa air
    3. Masukkan 50 mL air lalu timbang lalu ukur massa totalnya
    4. Pasang termometr dan masukkan ke dalam bejana pelindung Kalorimeter, catat suhu air sebagai T1.
    5. Panaskan zat pada sampai 15 menit, kemudian ukur suhunya dnegan termometer Gun lalu catat sebagai suhu T2.
    6. Masukkan zat padat ke dalam air dengan bantuan pinset.
    7. Segera tutup termometer lalu aduk-aduk denga pengaduk sampai suhu stabil. Setelah stabil catat suhu tersebut sebagai suhu campuran.
    8. Ulangi langkah satu serbanyak 3 kali untuk mendapatkan data yang bervariasi dengan benda yang sama, namun dganti air yang digunakan dan dingin zat padat yang digunakna terlebih dahulu.

    E. Tabel Pengamatan.

    Massa Air :

    Massa Benda :

    Massa Kalorimeter :

    Massa Kalorimeter + Pengaduk + Air

    NoT1 (oC)T2(oC)T3(oC)
    1.
    2.
    3.

    F. Pertanyaan Praktikum

    1. Berapakah kalorjenis zat padat yang digunakan dalam percobaan!
    2. Bandingkan nilai kalor jenis dengan nilai yang ada di teori!
  • Laporan Praktikum Fisika SMA – Keberlakuan Asas Black

    Laporan Praktikum Fisika SMA – Keberlakuan Asas Black

    A. Judul Percobaan

    Menentukan Keberlakuan Azas Black

    B. Latar Belakang

    Kalor merupakan energi yang mengalir secara spontan dari materi bersuhu tinggi ke materi bersuhu rendah jika terjadi kontak antara keduanya. Jika hal tersebut pada sistem terisolasi sempurna maka proses perpindahan kalor akan berhenti ketika suhu ke dua benda tersebut sama.

    Hal tersebut dijelaskan oleh Azas Black yang menyatakan bahwa sejumlah kalor akan dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Total kalor yang dilepaskan akan sama dengan total kalor yang diterima.

    Hanya saja sangat sulit untuk membuat sebuah sistem terisolasi sempurna karena sejatinya materi yang digunakan untuk mengisolasi sistem di luar dari lingkungan itu sendiri menyerap kalor.

    Misalkan kita mencampur air panas (suhu tinggi) dengan air dingin (suhu rendah). Apabila air panas dan air dingin dicampur dalam sebuah wadah terbuka (misalnya ember), maka tidak semua energi air panas berpindah menuju air dingin. Demikian juga air dingin tidak menerima semua energi yang disumbangkan oleh air panas. Sebagian energi air panas pasti berpindah ke udara. Jika kita ingin agar semua energi air panas dipindahkan ke air dingin maka kita harus mencampur air panas dan air dingin dalam sistem tertutup.

    Sistem tertutup yang dimaksudkan di sini adalah suatu sistem yang tidak memungkinkan adanya pertukaran energi dengan lingkungan. Contoh sistem tertutup adalah termos air panas. Dinding bagian dalam dari termos air panas biasanya terbuat dari bahan isolator (untuk kasus ini, isolator = bahan yang tidak menghantarkan panas. Temannya isolator tuh konduktor. Konduktor = bahan yang menghantarkan panas).

    Apabila benda‐benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan dan benda‐benda tersebut berada dalam sistem tertutup, maka ketika mencapai suhu yang sama, energi yang diterima oleh benda yang memiliki suhu yang lebih rendah = energi yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu tinggi. Karena energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu = kalor, maka kita bisa mengatakan bahwa dalam sistem tertutup, kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima.

    Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut :

    Qi = Qm

    Dimana

    • Qi   : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu lebih tinggi.
    • Qm :  jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu lebih rendah.  

    Bila kalor yang dilepas atau yang diterima oleh sebuah benda hanya menyebabkan perubahan suhu benda tersebut, maka jumlah kalor tersebut adalah  

    Q = m C ΔT

    • Q : kalor yang diserap atau dilepaskan (kal)
    • m : massa zat (gram)
    • ΔT : perubahan suhu (oC)
    • C : kalor jenis zat  (kalori/gramoC)

    Prinsip dasar ini yang akan digunakan untuk menentukan kapasitas kalor dan kalor jenis calorimeter aluminium.  

    B. Hipotesis Percobaan

    Saat air panas dicampurkan dengan air dingin, maka suhu awal air panas semakin berkurang.  

    C. Rumusan Masalah 

    • Bagaimanakah hubungan antara massa air dingin dengan suhu campuran?
    • Apakah Azas Black berlaku pada percobaan ini?

    D. Tujuan Percobaan 

    • Untuk mengenathui apa hubungan antara massa air dingin dengan suhu campuran.
    • Untuk mengetahui apakah Azas Black berlaku pada percobaan ini.

    E. Variabel Percobaan 

    • Variabel Kontrol : waktu : waktu dalam percobaan adalah tidak di tentukan karena di sesuaikan dengan keadaan suhu ruangan.
    • Variabel Bebas : Massa air dingin : Massa air dingin yang digunakan di dalam percobaan adalah bersifat bebas, dikarenakan proses memasukkan nilai massa air dingin dalam percobaan adalah tergantug dari orang yang melakukan praktek tersebut. Jadi nilai besar kecilnya massa yang ingin dilakukan oleh penguji bersifat bebas dan tidak terikat.
    • Variabel Terikat : Suhu Campuran : Suhu Campuran adalah hasil pengukuran dari massa air dingin yang dimasukkan dalam percobaan. Suhu campuran bersifat terikat karena hasil dari pengukuran bergantung pada massa air dingin yang dimasukkan. Semakin banyak air dingin yang dimasukkan maka semakin menurun pula suhu campuran.

     F. Alat dan Bahan 

    • Cairan spirtus
    • Pembakaran spirtus 
    • Kaki tiga
    • Gelas ukur
    • Termometer
    • Air

    G. Prosedur Percobaan 

    1. Siapkan alat dan bahan
    2. Masukkan air dingin sebanyak 100 gram ke dalam gelas ukur
    3. Ukur suhu air dingin tersebut
    4. Bakar sumbu pada pembakaran spirtus yang telah diisi oleh cairan spirtus
    5. Letakkan pembakaran spirtus dibawah kaki tiga
    6. Letakkan termometer di dalam gelas ukur 
    7. Tunggu sampai suhu air 80o
    8. Masukkan air dingin sebanyak 25 gram lalu ukur suhu campurannya
    9. Lakukan langkah ke-9 secara terus menerus sebanyak 4 kali

    H. Tabel 

    Data Hasil Pengamatan

    md (gram)Tx (Praktek)Tx (teori)Persen Pembeda
    0,0257268,405%
    0,0506360,674%
    0,0755855,145%
    0,1005351,004%

    J. Analisis Data dan Pembahasan

    Percobaan menguji keberlakuan azas black dilakukan untuk membuktikan bahwa apakah hasil dari praktek adalah sama dengan teori yang digunakan. Setelah praktikum dilakukan, di uji juga dengan dasar rumus teori. Yakni  

    Q Lepas = Q Terima (m1 C1) (T1-Ta) = (m2 C2) (Ta-T2)  

    Dalam pengukuran, digunakan massa air adalah 100 gram, suhu panas 80◦C dan suhu dingin 22oC

    L. Kesimpulan. 

    1. Hubungan massa air dengan suhu campuran yakni, semakin di tambahkan massa air dinginnya, semakin rendah pula suhu campuran tersebut.
    2. Azas Black berlaku pada percobaan ini. Karena kalor jenis yang di lepas sama dengan kalor jenis yang di terima.
  • Contoh Laporan Format Laporan Praktikum SMA Sederhana

    Contoh Laporan Format Laporan Praktikum SMA Sederhana

    Nama Lengkap, NISN, Nama Sekolah  

    A. Latar Belakang  

    Ahmad Dahlan. Latar belakang adalah bagian pendahuluan dari sebuah percobaan yang akan dilaksanakan. Latar belakang berisi landasan mengapa sebuah penelitian dilaksanakan. Landasan berisis sesuatu yang berkaitan dengan urgensitas atau tujuan percobaan dan bagaimana cara menguji solusi yang diberikan secara sederhana.

    Pada latar belakang dijelaskan mengenai variabel percobaan. Variabel disusun secara ekspilisit dan dijabarkan secara jelas. Seluruh bavariable dalam penelitian dimasukkan dan dijelaskan dengan menggunakan pendapat ahli atau hasil percobaan yang dilakukan oleh orang lain. Dalam latar belakang bisa berasal dari sebuah buku, jurnal, situs online, surat kabar dan juga pendapat ahli yang disampaikan secara resmi dalam sebah forum ilmiah.

    Sebuah variabel percobaan sebaiknya tidak di dukung oleh satu orang ahli saja. Hal ini bertujuan untuk menghindari subjektifitas dari pendapat yang digunakan. Gabungan dari dua atau lebih pendapat akan mengurangi subjektifitas dari pendapat yang digunakan.

    Jika latar belakang menggunakan gambar, Gambar diletakkan dengan aturan rata tengah dan ukuran 4 cm x 4 cm. Gambar diberi keterangan sesuai dengan tujuan penggunaan gambar dan ditulis sumber gambar berasal. Gambar tidak boleh berisi konten yang tidak wajar seperti pornografi, sara dan bertentangan denga kemanusiaan serta dapat menimbulkan keresahan masyarakat.  

    Setiap sumber yang digunakan dalam latar belakang ditulis dengan jelas nama dan tahun tulisan diterbitkan. Format penulisan yang digunakan dalam laporan percobaan ini mengikuti format penulisan APA. Sumber ditulis lengkap pada bagian daftar pustaka dan tidak diperkenankan menggunakan catatan kaki.

    Format Penulisan Laporan

    Format penulisan laporan dilakukan dalam menggunakan kertas ukuran A4 dengan margin 4 cm pada bagian atas dan sisi kiri dan 3 cm untuk bagian sisi kana dan bagian bawah laporan. Lapora diketik dengan menggunakan font: (1) Times New Roman atau (2) Calibri . Spasi yang digunakan adalah 1.5 dan diberi nomor halaman pada pojok kanan bawah.  

    B. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah dugaan yang berlaku sebagai jawaban sementara dari percobaan. Hipotesis dalam percobaan eksperimen menghubungkan antara variabel terikat dan variabel bebas

    C. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah berkaitan dengan variabel percobaan. Pada rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya yang berkaitan dengan variabel. Adapun susunan dari rumusan masalah adalah

    1. Apakah yang dimaksud dengan variabel bebas?
    2. Apakah yang dimaksud dengan variabel terikat?
    3. Bagaimanakah hubungan antara variabel terikat terhadap variabel bebas?

    D. Identifikasi Variabel Percobaan

    Variebel percobaan adalah besaran fisika yang ingin diketahui perannya dalam sebuah percobaan. Pada identifikasi variabel percobaan, variabel tidak hanya dikategorikan dalam tiga bentuk yakni variabel kontrol, variabel bebas dan variabel terikat namun juga dituliskan penjelasan lengkap mengenai variabel pada percobaan yang dilakukan. Variebl percobaan disusun dalam bentuk poin-poin.  

    E. Alat Dan Bahan

    1. Alat dan bahan berisi seluruh alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan. 
    2. Spesifikasi dari alat dan bahan yang digunakan ditulis lengkap baik satuan fisis maupun jumlahnya.

    F. Prosedur Percobaan

    1. Prosedur percobaan berisi petunjuk dan langkah-langkah percobaan yang disusun secara runut
    2. Percobaan dengan menggunakan prinsip pengukuran fisika sebaiknya dilakuakn pengambilan data berganda
    3. Berhati-hati dengan percobaan yang berpotensi menghasilkan bahaya seperti bahaya zat kimia dan listrik. Mintalah petunjuk dari guru dan bacalah prosedur keselamatan kerja lab sebelum menggunakan laboratorium.

    G. Tabel Pengamatan

    Tabel pengematan diberi nomor table dan berisi segala informasi mengenai percobaan. Variabel bebas dan variabel terikat dituliskan dalam bentuk table dan variabel control ditulisakna sebagai catatan. Tabel berisis nama besaran fisika disertai dengan satuan.  

    H. Grafik.  

    Grafik percobaan yang digunakan disusun dengan menggunakan bantuan software Excel. Grafik ini menunjukkan hubungan anatar variabel terikat terhadap variabel bebas. Grafik yang digunakan juga dianalisis dengan menggunaan persamaan garis linier pada percobaan yang menghasilkan data linier dan juga derajat kepercayaan percobaan.  

    I. Analisis Data  

    Analisis data dilakukan dengan mepertimbangan dua hal yakni benar secara statistik dan juga benar menurut konsep fisika. Dala percobaan fisika, analisis data harus dilengkapi dengan kesalahan relatife perhitungan karena keterbtasan alat ukur atau dari pesebaran data yang diambil.  

    J. Pembahasan  

    Pembahasan dilakukan untuk mejawab semua rumusan masalah yang telah disusn diawal percobaan. Jawaban tidak hanya berasal dari teori tetapi juga didukung oleh data hasil percobaan yang telah dilakukan di dalam laboratorium. Dalam pengambilan data tentu saja terjadi kesalahan pengukuran karena keterbatasan alat ukur sehingga hasil yang didapatkan terkadang tida sesuai dengan teori. Kesalahan ini juga dijelaskan dalam pembahasan sehingga tidak membuat kerancauan antara data teori dan data empirik.  

    K. Kesimpulan  

    Kesimpulan berisi jawaban dari rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah maka kesmpulan dibuat dalam bentuk poin-poin.  

  • Laporan Praktikum Fisika SMA – Suhu dan Skala Termometer

    Laporan Praktikum Fisika SMA – Suhu dan Skala Termometer

    A. Judul Percobaan

    Pembuatan Skala Pada Termometer

    B. Latar Belakang

    Sebuah termometer adalah sebuah alat sederhana yang digunakan untuk mengukur suatu zat. Cara mengukur suhu suatru zat dengan cara mencelupkan bagian dari tabung yang berisi dengan cairan pada daerah panas yang berbentuk fluida. Suhu panas yang mengenai tabung akan membuat cairan pada dasar pipa kapiler memuai. Prinsip dari pemuaian ini selanjutnya dijadikan sebagai indikator dari pertambahan suhu.

    Dalam mengukur suatu besaran termasuk suhu, dibutuhkan satuan internasional yang disepakati dan digunakan di seluruh dunia. Pada besaran suhu satuan Internasional yang digunakan adalah Kelvin dan Rankine, kedua suhu ini dikembangkan dari satuan Celcius dan juga Fahrenheit, namun masih ada satu sataun dari suhu yang saat ini mulai ditinggalkan yakni Reamur.

    Sebuah termometer sederhana dibuat dengan cara mengukur suhu antara suhu air mencair sampai dengan suhu air menguap. Kedua titik tersebut dijadikan sebagai titik acuan dalam beberapa thermometer seperti thermometer celcius, reamur, dan Fahrenheit. Pada proses pembuatan skala pada thermometer celcius, sebuah batas bawah dari termometer diambil titik 0°C pada saat es melebur dan batas diambil 100°C pada saat air mendidih. Suhu ini selanjutnya dijadikan sebagai satuan internasional untuk besaran suhu. Reamur menyusun sebuah skala termometer yang dikenal dengan skala reamur.

    Serupa dengan termometer celcius, Reamur mengambil titik es mencair sebagai 0°R namun titik pada saat air mendidih diambil angka 80°R. Skala reamur banyak digunakan dieropa terutama perancis dan jerman, tapi kemudian digantikan dengan skala celcius. Fahrenheit memiliki pandangan yang berbeda mengenai suhu dimana es mencair dan air mendidih. Suhu pada saat es mencair diambil titik 32°F dan suhu air mendidih diambil titik 212°F. Skala ini kemudian digunakan secara luas untuk satuan british.

    C. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah prinsip kerja dari sebuah termometer sederhana?
    2. Bagaimanakah cara membuat skala pada termometer sederhana?
    3. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertambahan panjang zat cair di dalam tabung?

    D. Tujuan Percobaan

    1. Untuk mengetahui prinsip kerja dari sebuah teromometer sederhana
    2. Untuk mengetahui cara membuat skala pada termometer sederhana
    3. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertambahan panjang zat cair di dalam tabung 

    E. Variabel Percobaan 

    Variabel Kontrol :

    • Satuan Pertambahan Panjang : Satuan pertambahan panjang adalah besar kenaikan panjang tabung terhadap perubahan suhu, Besaran di jaga kosntan dengan cara membuat pipa kapiler sangat kecil

    Variabel Bebas :

    • Suhu : Suhu dalam percobaan adalah suhu air yang diubah dengan dengan cara memanaskan air dengan menggunakan Bunshen Burner

    Variabel Terikat :

    • Panjang Alkohol : Panjang Alkohol adalah pertambahan panjang panjang alkohol pada pipa kapiler di dalam alkohol.

    F. Alat dan Bahan

    1. Air Murni
    2. Es Batu
    3. Kaki Tiga
    4. Bunshen 
    5. Termometer tanpa Skala
    6. Keroke Api
    7. Penggaris
    8. Gelas Kimia atau wadah tahan panas yang setara

    G. Prosedur Percobaan

    1. Menyiapkan sebuah wadah yang berisi air dan es dengan jumlah seimbang kemudian diletakkan diatas kaki tiga.
    2. Mengukur suhu es mencair sebagai batas bawah dari termometer yakni setara dengan 0°C
    3. Mengaatai pertambahan panjang dari batas bawah sampai dengan batas atas yakni suhu air mendidih pada suhu 100°C
    4. Mencatat hasil yang sudah diamati pada tabel pengamatan

    H. Tabel data hasil pengamatan  

    Tabel Hubungan antara suhu terhadap panjang cairan

    NoSuhuPanjang
    10°C13 mm
    2100°C23 mm

    I. Grafik Percobaan

    cotnoh pembuatan kesalahan grafik dan memunculkan kesalahan relatif percobaan dengan excel

    Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gradien dari grafik menunjukkan jarak antara skala yakni 0.01 mm/°C atau setara dengan 0.1 cm/°C. Dair grafik juga didapatkan derajat kepercayaan yakni sebesar 100 persen. Hal ini didapatkan dari data yang dianalisis hanya terdiri dari dua data sehingga sebaran simpangan data tidak dapat di hitung.  

    J. Analisis Data

    x = \frac{T_{didih}-T_{lebur}}{Batas\ atas - Batas \ bawah}

    X = Satuan Suhu per satuan Panjang ( °C/cm). Berdasarkan persamaan di atas maka didaptkan nila X = 0.1 cm/°C. Hasil analisis data ini sesuai dengan hasil analais Grafik. dengan tingkat kepercayaan sebesar 100%.

    Kesalahan Relatif didapatkan dengan menggunakan KR = 1- R, sehingga didapatkan kesalahan relatif 0. Hal ini disebabkan karena kurang data percobaan sehingga sebaran variansi data tidak dapat ditunjukkan secara statistik.  

    K. Pembahasan

    Sebuah termometer bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dari sebuah zat cair. Sebuah zat cair yang dimasukkan ke dalam pipa kapiler akan mengalami pemuaian, jika pipa kapiler dibuat sangat kecil, sehingga pemuaian 3 dimensi dari cairan dapat diasumsikan sebagai pemuaian panjang saja, maka prinsip dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan suhu pada saat cairan mendapatkan panas dari lingkungan. Peuaian dalam termometer kemudian diatur sedemikian rupa agar setiap perubahan suhu dapat ditunjukkan secara linier sebagaimana aturan pembuatan instrumen yang baku.

    Proses pembuatan skala pada termometer sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan zat cair seperti air. Karakter air yang memiliki titik lebur dan titik beku sebagai acuan yang digunakan oleh penemu termometer menjadi acuan sebagai batas atas dan batas bawah dari sebuah termometer, baik itu Reamur, Celcius dan Fahrenheit. Titik dimana air mendidih akan menjadi batas dari sebuah termometer dan batas bawah akan ditentukan pada saat es melebur.

    Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah termometer tanpa skala, didapatkan data bahwa suhu air yang sedang dipanaskan dengan menggunakan bunshen akan membuat cairan alkohol pada kolong pipa kapiler naik. Perubahan ini dibuat linier sehingga setiap perubahan panjang dapat menunjukkan perubahan suhu. Dari hasil analisis data percobaan didapatkan perubahan yang bersifat linier, yakni sebesar 0.1 cm/°C. Hal berati setiap kenaikan 1 cm pada tabung kapiler menunjukkan perubahan suhu sebesar 1 celcius derajat.

    L. Kesimpulan

    Berdasarkan analsis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan.

    1. Termometer batang bekerja dengan cara memanfaatkan prinsip pemuaian zat cair.
    2. Proses pembuatan skala pada termometer dilakukan dengan menggunakan bantuan karakter dari zat cair.
    3. Terdapat hubungan positif dan linier antara suhu terhadap pemuaian zat cair di dalam pipa kapiler pada termometer

    M. Saran

    1. Sebaiknya melakukan pengukuran dengan cara mengukur lebih banyak titik pada saat air dipanskan tidak hanya batas atas dan batas bawah.
    2. Berhati-hati dalam penentuan batas bawah dan batas atas karena menggunakan konsep fisika dari asas Black dan kalor laten.