Permendikbudristek NOMOR 262/M/2022 menyebutkan bahwa implementasi pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar pada tingkat SMA Point II.B nomor 4 menyebutkan bahwa komponen pembelajaran sekurang-sekuranganya terdiri dari (1) tujuan pembelajaran, (2) langkah-langkah pembelajaran dan (3) asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Daftar Isi
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah seperangkat kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan ini akan dicapai setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran yang disusun bisa dalam satu kegiatan ataupun lebih.
Proses penyusunan Tujuan Pembelajaran harus didasari oleh Capaian Pembelajaran yang telah ditentukan oleh pimpinan unit utama yang membidangi embidangi kurikulum, asesmen dan perbukuan. Dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Hal ini sesuai dengan dengan Permendikbudristek no. 262/M/2022 Poin II. Capaian ini kemudian disusun oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek melalui Permen no. 008/H/KR/2022.
Tujuan pembelajaran pada tingkat SMA/MA dan sederajat, tujuan pembelajaran dibedakan berdasarkan dua fase yakni Fase E yang umumnya pada kelas X SMA dan fase F yang umumnya pada kelas XI dan XII SMA. Fase F adalah fase yang ditujukan untuk kompetensi pada bidang studi sedangkan Fase E lebih mengaitkan antara kompetensi pada materi studi dan karakter pelajar Pancasila. Hal ini bisa dilihat pada Struktur dan Pedoman Kurikulum pada Permen No. 262/M/2022.
Sebagai contoh pada mata pelajaran fisika dapat dilihat pada artikel berikut. Kutipan Struktur dan Pedoman Kurikulum Merdeka Belajar untuk Mata Pelajaran.
Sebagai contoh tujuan pembelajaran Fisika SMA yang ditetapkan dalam Permen
- membentuk sikap religius melalui fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;
- memupuk integritas dan sikap, jujur, adil, bertanggung jawab, menghormati martabat individu, kelompok, dan komunitas, serta berkebhinekaan global;
- memperdalam pemahaman tentang prinsip-prinsip fisis alam semesta yang konsisten sehingga memiliki kemampuan berfikir kritis dilengkapi dengan keterampilan penalaran kuantitatif;
- memiliki sikap ilmiah, mengembangkan rasa ingin tahu, pengalaman untuk dapat merumuskan masalah secara kreatif, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan baik lisan maupun tulisan secara mandiri; dan
- memahami kekuatan dan keterbatasan diri untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan diri, memiliki keinginan dalam mengembangkan pengalaman belajar, dan menjadi pemelajar sepanjang hayat.
Selain tujuan pembelajaran, setiap mata pelajaran juga memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik ini kemudian di defenisikan sebagai Karakteristik Mata Pelajaran yang juga ditetapkan pada permen yang sama.
Sebagai contoh Karakteristik pembelajarna fisika dibagi ke dalam dua elemen utama yakni (1) Pemahaman Fisika dan (2) Keterampilan Proses.
Elemen | Deskripsi |
Pemahaman Fisika | Merupakan materi-materi yang perlu dikuasai peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman fisika yang dikuasai adalah pengukuan, mekanika, fluida, getaran dan gelombang, termodinamika, listrik magnet, fisika modern dan radioaktifitas, teknologi digital,dan keberlangsungan energi dan lingkungan alam sekitar. |
Keterampilan Proses | Merupakan keterampilan saintifik dan rekayasa yang meliputi (1) mengamati, (2) mempertanyakan dan memprediksi, (3) merencanakan dan melakukan penyelidikan, (4) memproses dan menganalisis data dan informasi, (5) mencipta (6) mengevaluasi dan merefleksi dan (7) mengomunikasikan hasil |
Sebagai catatan, sekalipun elemen pembelajaran fisika dituangkan dalam kata kerja operasional Pemahaman yang setara dengan tingkatan level C2 pada taksonomi Bloom atau Andersonn, namun kedalaman pengetahuan lebih dalam dari level C2.
Misalnya pada poin capaian pembelajaran fisika terdapat tetapan “menerapkan konsep dan prinsip vektor” yang menggunakan kata kerja operasional C3 dan “menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus” yang menggunakan kata kerja operasional C4.
Selain ranah Kognitif, terdapat juga capaian pembelajaran lain yang sesaui dengan dengan karakteristik mata pelajaran lain. Pada table di atas ditunjukkan jika capaian pembelajaran fisika dan ilmu alam lain seperti Biologi dan Kimia juga dibebankan pada pada kompetensi Keterampilan Proses Sains.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Secara umum, Langkah-langkah pembelajaran adalah tahapan-tahapan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran. Tahapan ini berisi satu set kegiatan pembelajaran mulai dari pembukaan sampai pada penutupan namun tidak mesti dalam satu pertemuan. Tahapan-tahapan tersebut bisa dipisah berdasarkan materi. Hal ini tergantung dari karakteristik tujuan pembalajaran, metode, materi dan model pembelajaran yang diterapkan jika ada.
Secara spesifik, langkah pembelajaran melekat pada model pembelajaran yang berarti setiap model pembelajaran memiliki langkah pembelajaran yang spesifik.
Pada kurikulum merdeka belajar, langkah-langkah pembelajaran dapat dituangkan pada rancana pelakasanaan pembelajaran (RPP) sebagaimana yang telah dilaksanakan pada kurikulum sebelumnya, namun pada kurikulum merdeka belajar, Guru tidak perlu merancang langkah-langkah pembalajaran dalam RPP. Namun apabila guru menggunakan Modul Pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah, maka guru tidak perlu merancang langkah-langkah pembelajaran. Guru cukup mengikuti langkah pembalajaran yang ada pada modul tersebut.
C. Asesmen
Asesmen adalah proses penilaian yang dilaksanakan dalam program pembalajaran. Prinsip asesmen yang digunakan dalam kurikulum merdeka sebagai berikut:
- asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
- asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
- asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
- laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
- hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.