Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Asesmen Formatif : Karakteristik dan Manfaatnya dalam Implementasi Program Pembelajaran

2 min read

Pengertian Asesmen Formatif dalam Program Pembelajaran (1)

Asesmen formatif adalah proses penilaian yang dapat digunakan oleh guru dalam mengevaluasi kemajuan peserta didik secara langsung selama mengikuti proses pembelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar yang yang didapatkan peserta melalui perubahan strategi belajar dan improvisasi baik materi maupun media pembelajaran. Pada akhirnya, Guru dan peserta didik dapat melakukan proses perbaikan pembelajaran secara langsung (real-time) tanpa harus menunggu program pembelajaran selesai di akhir tahun ataupun akhir semester.

A. Asesmen Formatif

Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan untuk mengevaluasi proses pembelajaran berdasarkan hasil belajar yang didapatkan peserta didik setelah aktifitas pembelajaran selesai dilaksanakan. Proses pemberian asesmen ini dilaksanakan dengan metode on-going melalui pemberian satu set test yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Set tes ini selenjunya disebut sebagai tes formatif. Bentuk instrumen yang diberikan dalam tes formatif berisi pertanyaan singkat yang dapat dapat diperiksa segera dan menunjukkan ketercapaian kompetensi peserta didik.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik mungkin saja menemukan kesulitan yang sulit diungkapkan karena proses pembelajaran yang mengalir. Proses ini bisa diketahui dengan cara melakukan survey atau menanyakan kepada peserta didik mengenai kegiatan yang baru saja dilaksanakan, namun dalam beberapa kasus peserta didik mungkin saja tidak sadar dengan kesulitan yang mereka temui karena aktifitas belajar yang sudah berjalan baik. Cara mengetahui apakah proses pembelajaran dapat diikuti peserta didik dengan baik adalah mengukur kompetensi yang didapatkan peserta didik setelah proses pembelajaran.

Proses penilaian proses ini juga menjadi detektor awal bagi guru untuk mentukan miskonsepsi yang didapatkan peserta didik. Miskonsepsi terjadi dimana peserta didik merasa sudah mengetahuai atau mendapatkan kompetensi yang dibebankan dalam pembelajaran namun pada kenyataannya mereka salah atau tidak mendapatkan kompetensi yang dimaksud. Peran asesmen formatif dalam kasus ini sangatlah vital karena dapat mencegah peserta didik mendapatkan banyak miskonsepsi jika diukur pada bagian akhir program pembelajaran dalam hal ini setelah ujian semester berlangsung.

Berbeda dengan asesmen sumatif yang dilakukan pada bagian akhir program pembelajaran bisa dalam mid semester atau akhir semester, asesmen formatif melacak dan memetakan pengetahuan peserta didik. Dengan demikian maka hasil asesmen pada umumnya tidak memiliki point untuk dikonversi menjadi nilai yang dituliskan di laporan hasil belajar.

B. Karakteristik Asesmen Formatif

Memahami karakteristik dari Asesmen Formatif dapat membantu guru dalam menyusun ulang rencana program pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Hasil ini didapatkan dari membantu guru mengganti strategi, metode, dan model yang mungkin saja tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Selain hal tersebut, Asesmen formatif memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Mengevaluasi proses pembelajaran dan kemajuan peserta didik secara bersamaan.
  2. Mengevaluasi kemajuan peserta didik dan efektifitas metode pembelajaran secara bersamaan.
  3. Salah satu bagian dari alat dari guru dalam memperbaiki proses pembelajaran bukan penilaian hasil belajar peserta didik.
  4. Menjadi dasar dalam pemberian umpan balik (feedback) yang membangun bagi peserta didik serta membantu self asesmen peserta didik.

C. Bentuk Asesmen Formatif

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Asesmen Formatif harus dilaksanakan dan menunjukkan hasil sesegara mungkin maka bentuk asesmen sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk:

  1. Essay Pendek
  2. Pilihan Ganda
  3. Self Assessment

Contoh bentuknya sebagai berikut:

Misalkan sebuah program pembelajaran memiliki

A. Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik mampu untuk menjelaskan tentang konsep Hukum Newton tentang Gravitasi dan besaran-besaran fisika yang terlibat;
  2. Peserta didik mampu untuk menngemukakan konsep terjadinya Gaya Gravitasi pada suatu benda yang berinteraksi;
  3. Peserta didik mampu untuk menganalisis Gaya Gravitasi yang terjadi antara dua atau lebih benda titik.

Maka bentuk asesmen formatif:

  1. Bagimanakah penjelasan tentang konsep Hukum Newton tentang gaya Gravitasi yang dimiliki oleh sebuah benda?
  2. Setiap benda yang ada dipermukaan bumi akan tertarik dan jatuh ke bumi ketika dilepaskan begitu saja namun jika kita melihat Bulan di angkasa, satelit almi bumi tersebut tetap berada di tempatnya tanpa jatuh ke bumi. Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi?
  3. Pada satu ketika, sebuah benda langit bermassa 5 000 kg berada pada jarak 1 x 107 m. Jika masas bumi adalah 6 x 1024 kg dan Konstanta Gravitasi Bumi adalah 6,67 x 10–11 Nm maka tentukan gaya gravitasi yang dirasakan oleh benda!
  4. Tiga buah benda A, B dan C masing-masing memiliki massa 1 kg, 2 kg dan 4 kg. Jika benda A terpisah 6 meter dengan benda B, maka di manakah benda C diletakkan agar resultas gaya tarik yang disebankan benda A dan B sama dengan nol?
Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.