Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

PPG Daljab LK 1.1 Identifikasi Masalah Dalam Pembelajaran

2 min read

Identifikasi Masalah PPG LK1 Dalam Jabatan

Berikut ini adalah contoh kasis Identifikasi Masalah dalam Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas. Identifikasi Masalah sendiri adalah proses mengumpulkan seluruh masalah yang mungkin ada di dalam kelas selama proses pembelajaran. Masalah yang muncul bisa saja berasal dari proses pembelajaram kurikulum, guru, peserta didik dan seluruh kompoknen yang telribat dalam pembelajaran.

Identifikasi Masalah

NOJENIS PERMASALAHMASALAH YANG DIIDENTIFIKASIANALISIS MASALAH YANG DIIDENTIFIKASI
IPedagogik, Literasi, dan Numerasi. 1. Pendidik memiliki motivitasi dan inisiatif yang rendah dalam mengembangan diri.
2. Pendidik memiliki kompetensi yang rendah dalam menguasau dan memaksimalkan pengelolaan kelas.
3. Peserta didik masih memiliki kemampuan matematika dasar yang rendah (aljabar dan trigonometri)
4. Peserta Didik masih sulit mengungkapkan gagasan dan ide mengenai topik yang ingin dipelajari.

1. Rendahnya motovasi guru dalam mengembangkan diri.
2. Jarang mengikuti kegiatan pengembangan diri seperti Workshop dan Seminar Pendidikan.
3. Memiliki usia yang sudah tua sehingga kurang motivasi diri dalam megikuti perkembangan TIK dan Zaman
4. Motivasi belajar dan membaca guru yang kurang.
5. Tidak adanya batasan jelas tentang kegiatan apas saja yang harus dilakukan oleh guru selain melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.
6. Peserta didik merasa bosan dengan proses pembelajaran di dalam kelas.
7. Peserta didik tidak mengikuti penjelasan dan arahan guru di dalam kelas.
8. Peserta Didik tidak tertarik dengan materi yang dipelajari.
9. Guru belum menemukan strategi pembelajaran yang tepat bagi anak. 
IIKesulitan Belajar peseta didik secara umum, peserta didik berkebutuhan khusus dan masalah pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas.1. Peserta didik sulit memahami materi yang diberikan
2. Motiviasi belajar peserta didik yang rendah
3. Ada Gap yang besar antara kompetensi awal peserta di dalam kelas.      
1. Kurangnya media serta sarana belajar peserta didik.
2. Pembelajaran tidak dirancang secara kontekstual karena tidak menyesuaikan dengan lingkungan belajar peserta didik
3. Kurangnya perhatian guru terhadap anak dalam proses belajar.
4.Guru belum menemukan model pembelajaran yang menarik untuk siswa.
5. Anak tidak betah lama-lama didalam kelas.
6. Siswa tidak bisa menanggapi komunikasi dari teman-temannya dan guru.
7. Anak sering mengantuk dikelas.
8. Pembelajaran yang diberikan monoton.
IIIMembangun hubungan antara guru, peserta didik dan orang tua peserta didik.1. Komunikasi antar guru dan orang tua peserta didik terkait aktivitas pembelajaran dan hasil belajar masih rendah.
2. Peserta didik usia remaja berada pada proses pencarian jati diri sehingga memiliki banyak aktifitas lain di luar kelas yang kadang menggangu aktifitas belajar.
3. Adanya rasa takut peserta didik khususnya yang memiliki hasil belajar belajar untuk mengkomunikasi masalah belajar mereka dengan orang tua dan guru karena takut dengan stigma negatif siswa bodoh.
1. Orang yang sibuk dengan pekerjaan sehingga waktu bersama keluarga kurang.
2. Orang tua menganggap panggilang pihak sekolah sebagai hal yang bisa dinggalkan / tidak dianggap penting.
3. Orang menyerahkan seluruh aktifitas belajar di dalam kelas dan pengawasan di rumah sangat renggang.
4. Orang tua tidak memberikan pengarahan khusus tentang kemandirian belajar.
5. Peserta didik takut menyampaikan hal-hal yang mereka tidak ketahui, pahami dan kuasai kepada guru.
IVKeterampilan menerapkan pembelajaran inovatif seperti pemenfaatn model, metode dan staretgi belajar yang sesuai dengan karkateristik peserta didik.1. Pembelajaran di dalam kelas masih berlangsung secara klasik dengan titik berat menggunakan metode ceramah semata.
2. Proses pembelajaran fisika di dalam kelas lebih kepada mengerjakan soal-soal semata.
3. Peserta didik kurang antusias mengikut pembelajaran fisika
4. Pembelajaran belum melibatkan proses praktikum
1. Kurangnya pengetahuan guru terhadap model-pembelajaran inovatif.
2. Kurangnya pemahaman guru berbagai metode pembelajaran sehingga menggunakan metode yang monoton dan kurang sesuai dengan karakteristik materi. 
3. Model pembelajaran kurang variatif dan belum mendorong siswa antusias dan menyenangkan dalam pembelajaran.
4. Guru kurang memanfaatkan benda-benda alam sekitar untuk dijadikan bahan saat menggunakan model pembelajaran
5. Guru belum maksimal menggunakan model, strategi dan metode pembelajaran.
6. Guru kurang kreatif dalam memanfaatkan benda-benda alam sekitar sebagai bahan pembelajaran.
7. Guru dalam pembelajaran hanya terpaku pada buku teks dan tidak menggunakan media ajar yang bervariasi. 
8. Guru belum mengetahui model pembelajaran inovatif/PjBL
9. Belum ada pelatihan tentang model pembelajaran inovatif/PjBL
VMateri terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS. 1. Peserta didik masih memiliki keterampilan proses sains rendah.
2. Peserta didik masih awam dengan pembelajaran berbasis praktikum dan belum terbiasa merancang percobaan.
3. Literasi Numerasi Peserta didik masih rendah.
4. Pengembangan media yang digunakan dalam menyampaikan materi saih sangat kurang.
5. Pembelajaran di dalam kelas belum berbasis HOTs
1. Peserta didik belum terbiasa menggunakan ketermapilan proses sains di dalam kelas.
2. Peserta didik sulit menggunakan rasional dalam menarik kesimpulan dari data-data praktikum yang disajikan.
3. Peserta didik masih fokus pada masalah rumus dalam pembelajaran fisika bukan konsep fisika itu sendiri.
4. Peserta didik masih kurang mampu merumuskan masalah pembelajaran yang dapat diselesaikan melalui proses pembuktian.
5. Peserta didik masih kurang mampu menarik kesimpulan dari pola-pola data yang ada.
6. Pembelajaran sulit diarahkan berbasis HOTs karena peserta didik belum terbiasa menggunakan keterampilan HOTs.
VIPemanfaatan teknologi / inovasi dalam pembelajaran.1. Guru masih memiliki keterampilan menggunakan TIK yang terbatas.
2. Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaat TIK dalam Pembelajaran
3. Pembelajaran di dalam kelas masih terpaku pada buku text dan masih minimnya fasilitas digital seperti Laptop, Proyektor dan Informasi Belajar
1. Guru belum pernah mengajar menggunakan aplikasi TIK sebagai pendukung pembelajaran.
2. Terbatasnya usia guru untuk mempelajari TIK.
3. Terbatasnya kepemilikan media teknologi (Leptop, projektor, dll) dan  terbatas jaringan internet didaerah. 
4. Guru jarang menggunakan teknologi informasi seperti PPT interaktif dan video.
5. Guru kurang memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. 
6. Guru belum memiliki motivasi untuk mengembangkan bahan ajar atau media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
7. Guru masih kurang referensi untuk inovasi pembelajaran .
Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Peran Multimedia Dalam Pembelajaran

Multimedia 1. Multimedia Dalam Pembelajaran a. Multimedia Pembelajaran Richard E. Mayer mendefinisikan “multimedia” sebagai “presentasi materi dengan menggunakan kata kata sekaligus gambar-gambar.” Yang dimaksud...
Ahmad Dahlan
23 min read

Tinggalkan Balasan