Agak tergelitik rasanya ingin menjawab pertanyaan yang beberapa kali saya dapatkan ketikaa ditanyai oleh teman bahkan yang bertanya itu seorang muslim juga sama seperti saya. Pertanyaan modelnya mungkin seperti ini, Jika Al-qur’an lengkap, Mengapa tidak ada Dinosaurus di dalam Al-Qur’an?
Baiklah, sebelum lebih jauh saya ingin membuat pengakuan terlebih dahulu jika saya bukanlah pakar agama Islam, hanya seorang Islam yang kadang tergelitik menjawab pertanyaan seputar sains dan Islam.
Daftar Isi
Petunjuk Bagi Mukmin
Sebelum menjawabnya, mungkin pertanyaan kurang seru. Jika Memang benar-benar lengkap seperti defenisi kata lengkap dari si penanya, maka pertanyaan yang lebih keren mungkin boleh jadi berbentuk begini
- Mengapa Validimir Putin tidak ada dalam Al-Qur’an?
- Mengapa tidak ada Pantai Indah Jaya Ancol?
Atau berbagai jenis pertanyaan yang menyalah artikan kata “Lengkap”.
Jawabannya yah Karena Vladimir Putin dan Pantai Jaya Ancol bukanlah orang Allah SWT pilih sebagai sosok yang dijadikan pelajaran di dalam Al-Qur’an. Putin, sekalipun terkenal, beliau bukanlah Nabi, Keluarga Nabi, Orang Soleh yang disucikan.
Juga bukan contoh buruk yang dipilih sebagaimana nama Abu Lahab yang diabadikan di dalam Al-Qur’an sebagai contoh manusia buruk.
Jadi jawabannya jelas, Karena tidak ada hikmah dalam hidup beragama yang dapat ditarik dari kisah Dinosaurus. Kalau pun mungkin ada, maka harusnya sudah ada kisah lain yang bisa dipetik hikmahnya.
Misalnya saja, Ashabul Kahfi dulu Pelihara Anjing, jadilah Anjing dicertiakan dalam Al-Qur’an. Seandainya kita bisa berandai-andai Ashabul Kahfi memelihara T-Rex maka T-Rex mungkin saja akan diceritakan di dalam Al-Qur’an.
Kalaupun kejadian, Kisah tersebut tetap saja bukan tentang T-Rex-nya tapi tentang keteladanan Ashabul Kahfi. Alasanya karena Al-Qur’an adalah Kitab yang dijadikan Petunjuk bukan kitab sains yang membahas sains secara detail dan operasional, sekalipun ada beberapa fakta sains didalamnya.
Lebih jelasnya, Al-Qur’an itu adalah petunjuk bagi orang yang Mutaqin. Jangan di balik yah, karena anda bukan Muttaqin maka tidak ingin mentaati Al-Qur’an, tapi karena anda mentaati Al-Qur’an maka anda menjadi Muttaqin.
Dinosaurus dalam Al-Qur’an
Jadi apakah keberadaan Dinosaurus di sangkal oleh Al-Qur’an? Karena tidak pernah dikisahkan. Mari kita sedikit bercucok logi karena agak sulit membuktikannya dengan sains dengan asumsi tanpa bukti bukan berarti suatu kejadian tidak pernah terjadi. Asumsi yang kita gunakan, Bukti adalah alat untuk menolak kejadian yang berlawanan dengan asumsi yang dibangun jika tidak sesuai bukti yang dimaksud.
Mari kita ambil salah satu Surah tentang peran manusia di muka Bumi
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ﴿البقرة : ۳۰
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Kata Khalifah dalam bahasa arab dapat diartikan dalam dua hal yakni Pemimpin dan Pengganti. Dengan demikian jika Manusia pertama adalah Nabi Adam AS, maka kehadiran manusia, sebagaimana yang kita ketahui sekarang, sebagai ras mahluk hidup tertinggi adalah pengganti dari ras penguasa bumi sebelumnya.
Sebelumnya Bumi di Pimpin oleh siapa? Untuk yang satu ini sepehaman saya belum ada penjelas. boleh jadi yang dimaksud ras tertinggi sebelumnya adalah Mahluk Gaib yang tidak bisa dirasakan oleh Indra, namun boleh jadi Mahluk yang ukuran dan kekuatan lebih besar dari spesies manusia.
Dari sini kita mulai berandai-andai, mahluk yang dimaksud pemimpin, Determinasi-nya paling tinggi adalah Dinosaurus, dimana mereka praktis tidak bisa dikalahkan dari segi fisik. Lalu diturunkan Meteor untuk menghantam mereka agar ada tempat bagi Manusia sebagai Pemimpin, atau paling tidak mampu menggunakan akalnya untuk bertahan hidup dan melawan mahluk lain yang ukuran lebih besar seperti Mamoth, Gajah, Badak, Paus dan seterusnya.
Dalam kasus ini, Asumsi ini tidak melanggar konsep manapun. Meskipun hanya sebatas kerangka pikir dan sulit untuk dilakukan pembuktikan secara empirik. Maksud dari pembuktian empirik ini, sulit untuk dibutikkan kebenarannya demikian juga dengan kesalahan teori ini. Tapi saya juga tidak menjamin teori ini benar.
Balik lagi ke kata pemimpin dan Pengganti (Khalifah). Sebelum Tireks menurut Sains, Bumi ini dikuasi oleh mahluk Amphibia dan Reptile yang melata, lalu sebelumnya masa Amphibia, Mahluk penguasa adalah mahluk air sejenis ikan (jangan bayangkan Ikan Modern) yang kita sebut saja ikan Purba. Ikan Purba ini memakan hewan yang lebih kecil.
Sebelum ikan purba, sains juga menyebutkan mahluk yang berkuasa di Bumi adalah Pito Planton yang bisa menghirup oksigen yang dihasilkan oleh Zoo Planton. Zoo Planton atau Ganggang Hijau Purba sendiri adalah mahluk hidup yang menjadi dominator di Bumi, sebelum masa Pito Planton.
Hal yang jelas dari sini adalah akan selalu ada suksesor yang menggantikan spesies dominator sebelumnya, hingga pada akhirnya, saat ini Bumi di kuasai oleh Mahluk Perkakas yang kita sebut Homo sapiens atau ras manusia.