Secara harfiah, Part of Speech diartikan bagian dari percakapan yang artinya bagian dari setiap kalimat yang diucapkan. Secara Teknis, Part of Speech adalah aturan yang membahas tentang aturan dasar dalam menyusun kata yang baik dan benar menurut aturan bahasa Inggris. Aturan bahasa inggris biasa disebut sabagai Grammar Rule.
Part of Speech sendiri adalah aturan dasar dalam menyusun kalimat yang membagi kata berdasarkan delapan kelompok yakni Noun, Pronoun, Verb, Adjective, Adverb, Preposition, Conjunction, dan Interjection. Part of Speech ini membahas posisi masing-masing kelompok kata ini dalam kalimat.
Daftar Isi
1. Noun
Noun adalah kelompok yang berisi kata-kata benda seperti Buku, Manusia, Lokasi dan lain sebagainya. Posisi kata benda dalam kalimat hanya bisa sebagai Subjek dan/atu Objek. Kata benda ini dibedakan lagi ke dalam beberapa kelompok.
- Proper noun – Kata benda khusus seperti Nama orang, Nama Negara, Merek, Organisasi dan nama-nama yang lainnya. Penulsan Proper pronoun harus diawali dengan huruf Kapital misalnya Indonesia, Yamaha, Ahmad Dahlan dan lain-lain.
- Abstract noun – Kata benda yang sifatnya abstrak atau benda yang tidak nyata seperti happiness, anger, loneliness, dan sejenisnya.
- Concrete noun – Kata benda yang sifatnya jelas baik yang terlihat seperti stone, book, Ronaldo atau yang tidak terlihat tapi masuk kategori benda seperti electron, wind, dan gost.
- Countable noun* – Kata benda yang dapat dihitung kuantitasnya biasanya ditandai dengan satuan unitnya seperti book, apple, house dan sejenisnya.
- Uncountable noun* – Kata benda yang tidak dapat dihitung satuan unitnya sehingga biasanya diikuti satuan sains atau fisika misalnya water, sugar, sand dan sejenisnya.
*Countable dan uncountable noun tidak melekat pada bendanya tapi pada satuan dari pengucapan benda misalnya 2 butir pasir itu masuk dalam countable namun 2 liter pasir masuk kategori uncountable.
Selain dari 5 jenis kategori di atas ada dua kategori kata benda khusus yang dibedakan berdasarkan jenisnya (Masculins/Feminist Noun) dan jumlahnya (Plural Noun). Feminist noun adalah kata benda yang berbeda antara jenis kelamin laki dan perempuan. Misalya ditunjukkan pada kalimat berikut :
Masculins | Feminist | Netral |
Male | Female | Person |
Rooster | Hen | Chicken |
Actors | Actress | – |
Uncle | Aunty | – |
waiter | waitress | server |
Father | Mather | Parent |
Son | Daughter | Child |
Singular dan Pular Noun adalah penggolongan kata benda berdasarkan tunggal adalah jamaknya benda. Kategori terbagi ke dua bagian yakni Reguler, Irregular dan Tetap.
Reguler
Tambahan Huruf | Singular | Plural |
s | Book, Fruit, Car | Books, Fruits, Car |
es* | Box, Boss, Bush | Boxes, Bosses, Bushes |
ves** | Life, Knife, Shelf | Lives, Knives, Shelves |
* semua kata benda yang huruf terkahirnya busanya x, dan s.
** semua kata benda yang akhir hurufnya f, dan fe.
Irregular
Singular | Plural |
Ox | Oxen |
Child | Children |
Goose | Geese |
Mouse | Mice |
Person | People |
Man | Men |
Foot | Feet |
Tooth | Teeth |
Tetap
Kata benda yang tidak mengalami perubahan ketika dalam bentuk jamak misalnya: Fish, Deer, Sheep, Species dan lain sebagainya.
Latihan Soal Noun
2. Pronoun
Pronoun adalah kata benda yang menggantikan noun, dalam bahasa juga terkadang disebut sebagai sebutan atau kata ganti. Posisinya sama dengan noun yakni hanya bisa sebagai Subjek dan/atau Objek namun lebih spesifik untuk menghindari penggunaan kata berulang dalam paragraf.
Kata ganti ini terdiri dari 7 jenis yakni I (saya) you (kamu atau kalian), they (mereka), we (kami), she (dia untuk perempuan), he (dia untuk laku-laki), dan it (kata ganti benda). Bentuk kata benda ini berubah berdasarkan posisinya yakni
- Subjective untuk posisi sebagai Subjek.
- Objective untuk posisi sebagai objek
- Possessive adjective menyatakan kepunyaan misalnya my book, their farm dan sejenisnya.
- Possessive adjective
subjective | objective | possessive adjective | possessive | Reflexive |
I | me | my | mine | myself |
You | you | your | yours | yourself / yourselves |
They | them | their | thiers | theirselves |
We | us | our | ours | ourselves |
She | her | her | hers | herself |
He | him | his | his | himslef |
It | it | its | its | itself |
Selain dari 5 pronoun di atas dua jenis pronoun tambahan yang Demonstrative Pronoun dan Indefinite pronoun.
1. Demonstrative pronoun
Secara harfiah demonstartive diartikan sebagai kata ganti ini dan itu. Kata ganti ini terbagi ke dalam dua jenis yakni tunggal dan jamak
- This is my pen (hanya satu pulpen)
- These are my pens (lebih dari satu pulpen)
Untuk kata ganti itu juga terdiri dari dua jenis yakni:
- That is my car (hanya satu mobil)
- Those are my cars (lebih dari satu mobil)
2. Indefinite pronoun
Indefinite adalah kata ganti benda secara umum misalnya:
- someone
- somebody
- something
- everyone
- everybody
- everything
- anyone
- anybody
- anything
- nobody
- no one
- nothing
Latihan Soal Pronoun
C. Verb
Verb adalah kata kerja yang menjadi standar sebuah kalimat dianggap benar. Setiap kalimat tidak harus memiliki objek, subjek dan keterangan tapi harus memiliki kata kerja. Tanpa kata kerja maka sebuah kalimat dinyatakan salah.
Secara umum, Verb terbagi ke dalam dua jenis yakni ordinary Verb dan auxiliary verb.
1. Ordinary verb
Ordinary verb merupakan kata kerja murni yang biasanya berupa tindakan atau kegiatan. Ordinary verb terbagi ke dalam 3 kategori sebagai berikut:
a. Transitive verb
Transitive verb merupakan kata kerja yang membutuhkan objek. Tanpa object kalimat yang dibentuk tidak akan sempurna maknanya. Yang termasuk transitive verb adalah eat, read, play, see, dan banyak lagi. Contoh:
– I eat a lot of bread.
– She reads a mystery novel.
– You can see so many people from the top.
b. Intransitive verb
Intransitive verb adalah kebalikan dari transitive verb. Intransitive verb tidak memerlukan object seperti walk, run, cry, think, etc. Contoh:
– The turtle walks so slowly.
– The cheetah can run so fast.
– I am thinking about you.
catatan: Beberapa kata kerja bisa melakukan keduanya (membutuhkan object dan tidak)
c. Linking verb
Linking verb adalah kata kerja murni yang memiliki peran yang hampir sama dengan To Be. Contohnya taste, sound, become, smell, look, etc. Linking verb selalu diikuti oleh adjective atau adverb of manner.
– The soup taste too salty.
– Your idea sounds amazing.
– You look smart.
2. Auxiliary verb
Auxiliary verb dikenal jufa sebagai kata kerja bantu. Ada 4 macam auxiliary verb yaitu To Be, To Do, To Have, dan Modal. Berikut penjelasannya.
a. To Be
To Be merupakan kata kerja yang terdiri dari is, am, are (present), was, were (past), be (V1) dan Been (V3). Ada tiga fungsi to be, yaitu:
i. Penghubung subject dengan complementnya
– She is beautiful.
– My father is a policeman.
ii. Membentuk kalimat pasif (to be + V3)
– The wallet was stolen in the library yesterday.
– The flight has been canceled by the airline company.
Bagian ini akan dibahas lebih detail pada post-post yang akan datang.
iii. Menyatakan kegiatan yang sedang berlangsung (continous tense)
– I was sleeping when he came.
– He is reading a novel.
b. To Do
To Do merupakan kata kerja bantu yang terdiri atas do, does (present) dan did (past). To Do digunakan untuk membantu kalimat yang mengandung ordinary verb dalam hal:
i. Menegaskan arti kata kerja
– I love you. (saya mencintaimu)
– I do love you. (saya benar-benar mencintaimu)
ii. Membentuk kalimat negative
– She likes a cat. (+)
She doesn’t like a cat. (-)
– They do their homework. (+)
They don’t do their homework. (-)
iii. Membentuk kalimat tanya
– Does she like a cat?
– Do they do their homework?
Ket* Kata kerja ordinary yang sudah dibantu menggunakan To Do harus kembali ke bentuk dasar (V1). Contoh:
– I went to the office yesterday. (went = V2)
I didn’t go to the office yesterday. (go = V1)
c. To Have
To Have digunakan untuk membentuk perfect tense, menyatakan kegiatan yang telah dilakukan. To Have terdiri atas has, have (present) dan had (past). To Have memiliki arti telah atau sudah, bukannya memiliki atau makan (ordinary verb). To Have wajib bertemu / berpasangan dengan kata kerja V3 (past participle). Contoh:
– I have had my breakfast. (saya sudah sarapan pagi)
– They haven’t done their assignment. (mereka belum mengerjakan tugas mereka).
Bagian ini akan dibahas lebih lanjut pada materi Tenses.
d. Modal
Modal merupakan kata kerja bantu yang terdiri dari will (akan), can (bisa), may (bisa), shall (akan), should (seharusnya) dan must (harus, pasti). Modal wajib bertemu dengan kata kerja murni (V1). Contohnya:
– The teacher will come to our class tomorrow.
– I cannot understand what the speaker has said.
– You must leave now.
– She should be here now.
– You may go now.
Berikut ini merupakan bentuk lampau (V2) dari modal-modal di atas:
i. will = would
– The teacher would come to our class if we made a noise in the class.
ii. can = could
– I couldn’t understand what he said.
iii. may = might
– You might go if you wanted to.
iv. should = should have
– She should have been here yesterday.
v. must = had to (harus) atau must have (pasti)
– You had to leave now.
– You must have been sick yesterday.
Selain bentuk modal di atas, kita juga mengenal phrasal modal. Namun, tidak semua modal memiliki phrasal modal. Berikut adalah phrasal modal:
i. Will = be going to
– The teacher is going to come to our class tomorrow.
ii. Can = be able to
– I am not able to understand what the speaker has said.
iii. Must = have to
– You have to leave now.
D. Adverb (Kata Keterangan)
Adverb adalah kata keterangan yang bisa menerangkan kata kerja, kata sifat, adverb yang lain, dan seluruh kalimat. Adverb hanya berperan sebagai pelengkap pada sebuah kalimat. Penggunaan adverb akan semakin melengkapi makna kalimat. Contohnya:
– She walks.
She walks so slowly.
Beberapa macam adverb yang sering kita jumpai adalah sebagai berikut:
1. Adverb of manner
Adverb of manner adalah adverb yang menjelaskan cara. Pada umumnya, adverb jenis ini berfungsi untuk menjelaskan kata kerja. Adverb of manner dibentuk dari adjective yang ditambahkan akhiran –ly yang biasanya diartikan ‘dengan’ atau ‘secara’. Contohnya beautiful = beautifully, slow = slowly, happy = happily, etc. Namun, ada beberapa adverb yang memiliki bentuk yang sama dengan adjectivenya seperti late, fast, early, dan hard. Beberapa adverb juga memiliki bentuk yang tidak beraturan seperti good = well.
– She runs fast. (not fastly)
– I am coming late. (not lately).
– I did it very well (not goodly).
2. Adverb of time
Adverb of time adalah kata keterangan yang menjelaskan waktu seperti today, yesterday, the following day, the next day, tomorrow, next week, last week, 2 weeks ago, last year, next year, at 2 p.m, in the morning, in the afternoon, in the night, in Christmas, in Lebaran day, etc.
3. Adverb of place
Adverb of place adalah kata keterangan yang menyatakan tempat. Pada umumnya, adverb of manner terbentuk dari kata benda yang didahului oleh preposisi atau kata depan in, at, on, beside, in front of, behind, beyond, under, below, over, beneath, above, within, to, onto, into, inside, toward, against, around, between, among, from, nearby, etc.
4. Adverb of frequency
Adverb of frequency menyatakan keseringan atau frekuensi dilakukannya sebuah kegiatan atau tindakan. Kata-kata yang digunakan adalah seperti always, often, usually, sometimes, seldom, rarely, barely, hardly, scarcely, hardly ever, never.
5. Interrogative adverb
Interrogative adverb adalah penggunaan kata tanya dalam interrogative sentence. Bagian ini akan dibahas lebih detail pada post selanjutnya.
E. Adjective (Kata Sifat)
Adjective adalah kata sifat yang berfungsi untuk menerangkan noun atau kata benda. Oleh karena itu, adjective sering juga disebut ‘modifier’ atau penjelas. Pada umumnya, adjective bisa diletakkan dalam 3 posisi yaitu sebagai berikut:
1. Diletakkan sebelum kata benda
Sebuah adjective dapat diletakkan sebelum kata benda yang dijelaskannya. Ketika adjective berada pada posisi ini, maka yang terbentuk ‘noun phrase’ atau kata benda majemuk. Contohnya:
– She is a very beautiful girl.
– He is a patient staff.
2. Diletakkan setelah Auxiliary verb ‘To Be’
Adjective juga dapat diletakkan setelah ‘to be’ untuk menjelaskan atau menyifati subjek kalimat.
– He is very emosional.
– We are happy with the result.
3. Diletakkan setelah ‘Linking Verb’
Seperti dijelaskan sebelumnya, linking verb adalah kata kerja ordinary yang memiliki fungsi unik dari jenis kata kerja lainnya. Hal ini disebabkan karena linking verb berfungsi untuk menghubungkan subjek dengan kata sifat, layaknya ‘to be’. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
– The fried noodle tastes delicious.
– The idea sounds interesting.
Selain jenis kata sifat yang telah disebutkan diatas, kata sifat juga bisa berbentuk kata kerja participle yaitu Ving dan V3, seperti interested, interesting, bored, boring, satisfied, satisfying, disappointed, disappointing, confused, confusing, amazed, amazing, surprised, surprising, exicted, exciting, exhausted, exhausting, frightened, frightening, ect. V-ing merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang atau benda, sedangkan V3 adalah perasaan atau suasana yang menggambarkan perasaan oleh orang atau binatang terhadap suatu benda. Contohnya:
– It is a confusing problem. Now, I am very confused to solve it.
– The show is very interesting. The audience are interested.
F. Preposition (Kata Depan)
Preposition berasal dari kata ‘pre’ (sebelum) dan ‘position’ (posisi). Prepotition adalah kata yang diletakkan sebelum noun atau pronoun. Jadi, preposition haruslah berpasangan dengan kata benda atau pronoun dan tidak boleh berpasangan dengan kelas kata yang lainnya.
Namun, Ving bisa diletakkan setelah preposition karena pada dasarnya kata kerja Ving adalah kata kerja yang telah berubah bentuk menjadi kata benda. Kata benda yang diletakkan setelah preposisi disebut ‘Object of Preposition’. Contoh dan pembahasan preposition telah dibahas sebelumnya pada pembahasan Adverb of place. Berikut disajikan beberapa contoh preposition yang berpasangan dengan noun, adjective, dan verb.
G. Conjunction
Conjunction berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, kata majemuk dengan kata majemuk atau frasa, serta kalimat dengan kalimat. Conjunction terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Coordinate conjunction
Coordinate conjunction adalah kata penghubung yang berfungsi untuk menguhubungkan kata, frasa, atau kalimat yang setara. Coordinate conjunction yang menghubungkan beberapa kalimat akan membentuk kalimat majemuk setara (compound sentence) seperti yang telah dibahas pada Chapter I. Adapun coordinate conjunction yang perlu kita ketahui adalah FANBOYS (for, and, nor, but, or, yet, so).
– I have a pen, a pencil, and an eraser in my bag.
– I didn’t come yesterday, for it rained.
2. Subordinate conjunction
Subordinate conjunction adalah kata penghubung yang menghubungkan beberapa kalimat yang tidak setara. Kalimat yang diikuti oleh subordinate conjunction akan membentuk anak kalimat (sub-clause). Anak kalimat ini hanya memiliki makna yang jelas setelah digabungkan dengan induk kalimat (main clause). Pembahasan tentang subordinate conjunction juga telah dibahas sebelumnya pada post Types of sentence.
– I am proud of him on what he has done.
– We don’t know who takes the key.
H. Interjection (Kata Seru)
Interjection adalah kata seru yang mengekspresikan emosi seperti kaget, kagum, takjub, dan sebagainya. Biasanya interjection digunakan dalam berbicara dan dalam bentuk tertulis biasanya diakhiri dengan tanda seru (!).
- Ouch!
- Hey!
- Wow!
- Oh!
- Hi!
- Well!
- Ugh!
- Great!
- Uh oh!
- OMG!