AhmadDahlan.NET – Skema Warna (Color Scheme) adalah susunan warna yang didasari dari sistem warna berdasarkan pigmen pembentuk warna. Perlu diketahui, bahwa karakteristik dari skema warna secara umum dibagi ke dalam dua pandangan yakni berdasarkan (1) Pigmen dan (2) karakteristik fisis. Sistem pigmen dikenal dengan sebuatn CMYK dimana hitam didapatkan setelah mencapurkan semua cat Cyan, Maghenta dan Yellow sedangkan sistem fisis menganut sistem RGB dimana mencampur panjang gelombang Red, Green dan Blue akan menghasilkan cahaya putih.
Artikel berikut ini akan mengkaji skema warna (colour Scheme) dari pandangan Pigmen pemberi warna melalui metode Color Wheel.
Skema warna adalah panduan untuk menentukan jenis warna yang akan digunakan dalam media visual baik itu cetak maupun elektronik. Meskipun kita sama-sama mengetahui bahwa pemilihan kombinasi warna lebih dititikberatkan dari sisi seni yang intuitif akan tetap memahami mekanisme pembentukan warna dan skema warna bisa menjadi dasar yang baik dalam mempelajari kombinasi warna.
Setelah seseorang memahami skema warna, maka sisi artistik dari media yang dihasilkan akan ditentukan dari cita rasa seni masing-masing pembuatnya.
Daftar Isi
Sejarah Zonasi
Sistem pewarnaan sudah sejak lama dikenal bahkan jauh sebelum zaman pra sejarah namun dalam dunia cetak terutama cetak Digital Ansel Adam, Fotografer Landscaper Amerika dianggap sebagai orang yang berjasa membuat warna lebih mudah dipahami.
Ansel Adam memperkenalkan foto hitam putih melalui Zone System. Zone sistem ini adalah penjelasan mengenai bagaimana sebuah foto hitam putih dapat membuentuk image visual berdasarkan tingkat kecerahannya. Kecerahan ini direpresentasikan dimulai dari Hitam Pekat, sampai ke daerah Putih Terang. Kecerahan ini kemudian di bagi ke 10 level warna yang disebut sebagai Gray Scale (Skala Abu-Abu)
Agar lebih mudah, di bawah ini adalah zone system kecerahan yang diperkenalkan Ansel Adam.
10 Level kecerahan (Gray Scale) inlah yang mengisi elemen dari sebuah foto hitam putih sampai akhirnya visualisasi yang diabadikan melalui kamera kemudian dicetak di foto dapat dimengerti oleh manusia sebagai sebuah gambar (image).
Perhatikan foto pemadangan yang diambil Ansel Adam berikut ini!
Dalam foto pemandangan yang ditunjukkan hanya terdri dari dari warna abu-abu yang ada pada Zone System Ansel Adam akan tetap manusia bisa dengan jelas melihat gambar gunung, aliran sungai dan awan yang mendung.
Meskipun hitam putih (Achromatic) terdengar kontra dengan warna (Chormatic), namun Zone System yang ditemukan oleh Ansel Adam menjadi dasar digital graphics hingga hari ini.
Misalkan saja jika kita berbicara sekilas mengenai warna Primer yang terdiri dari 3 Warna saja, maka pencampuran ketiga warna ini hanya bisa menghasilkan warna sekunder sebanyak 3 warna saja jadi totla terdapat 6 warna. Jika warna sekunder ini dicampurkan lagi dengan warna primer hanya akan menghasilkan kombinasi 6 warna dengan total warna adalah 12 warna.
Misalnya campuran warna yang mungkin muncul tanpa zone system sebagai berikut :
Warna I | Warna I | Warna Campuran |
Merah | Biru | Ungu |
Biru | Kuning | Hijau |
Kuning | Merah | Jingga |
Namun Jika Merah, Biru dan kuning ini bis adibagi ke dalam 10 level, kombinasi warna yang muncul tentu saja jauh lebih banyak. Saat ini manusia sudah bisa menghasilkan layar dari kombinasi 3 warna primer tambah 3 Warna sekunder sampai 64 juta warna, meskipun mata manusia mungkin tidak bisa membedakan warna sebanyak itu.
A. Warna
Warna adalah kesan yang dihasilkan otak manusia melalui mekanisme biologis sebagi respon dari mata terhadap cahaya yang masuk ke dalamnya. Orang yang buta warna juga menangkap sinyal dengan panjang gelombang yang sama dengan orang bermata normal, hanya mata mereka tidak memiliki sensor yang bisa menangkap jenis warna tertentu sehingga warna tersebut tercampur dengan warna lain.
Cahaya merupakan gsalah satu radiasi gelombang elektromagnetik (GEM) yang masuk dalam kategori Visible Light yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Ultra Violet dan Infra Merah adalah jenis GEM yang panjag gelombang tidak bisa ditangkap oleh cahya meskipun karakteristik panjang gelombang dan frekuensinya hanya berbeda sedikit dengan visible light.
Panjang Gelombang Cahaya
Warna-warna primer dalam pandangan fisis, adalah Gelombang Elektromagnetik dengan panjang gelombang 380 nm sampai dengan 740 nm. Setiap pertambangan 1 nm cahaya sebenarnya sudah menghasilkan karakter warna yang berbeda hanya saja otak dan iris manusia terkadang tidak bisa menangkap perbedaan warna yang muncul dari GEM 740 nm dan 741 nm.
Agar lebih mudah, Netwon membagi ke dalam 7 kategori agar analog dengan frekuensi tangga nada yakni Merah (625 – 740 nm), Jingga (590 – 625 nm), Kuning (565 to 590 nm), Hijau (520 – 565 nm), Biru (500 – 520 nm), Nila (435 – 500), dan ungu (380 – 435 nm). 7 rentang disingkat dengan akronim Mejikuhibiniu. Sayangnya sistem serapan kata asing membuat kita kebingungan member warna cyan sebagai biru dan blue sebagai biru di rentang warna ini.
B. Skema Warna
1. Primery
Warna primer adalah warna dasar yang teridiri dari Merah, Biru dan Kuning. Warna dasar ini adalah warna yang bisa dicampurkan untuk menghasilkan warna lain yang disbeut warna sekunder dan tersier. Mengabungkan warna-warna sekunder dan tersier tidak akan menghasilkan warna.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder adalah campuran dari 2 atau 3 warna primer. Campuran ketiga warna ini menghasilkan tiga kemungkinan warna yakni Jingga (orange), Hijau dan Ungu.
3. Tersier
Warna terseier adalah warna yang dihasilkan dari mencampurkan satu warna sekunder dengan satu warna primer. Misalkan warna primer biru dicampurkan dengan warna sekunder ungu akan menghasilkan warna biru-ungu.
Kombinasi pencampuran warna memungkinkan untuk menghasilkan 6 kombinasi warna saja. Jumlah total warna dari Primer, Sekunder dan Terisier jika digabungkan akan menghasilkan 12 warna yang melingkari Roda Skema Warna. Untuk memudahkan penyebutannya, warna tersier diberi nama berdasarkan pencampulan warnanya yakni :
- Kuning – Jingga
- Merah – Jingga
- Merah – Ungu
- Biru – Ungu
- Biru – Hijau
- Kuning – HIjau
4. Achromatic
Achormatic secara harfiah diartikan keadaan tanpa warna (a = Tanpa & Chroma = Warna). Susunan roda ini menunjukkan perbedaan gradasi warna mulai dari putih, abu-abu sampai hitam. Dalam dunia digital, Acromatik juga dapat diartikan keadaan dengan saturasi dengan natural hue.
5. Monocromatik
Monocromatik dalah keadaan hanya menunjukkan satu warna saja, misalnya warna merah maka hanya warna merha yang akan ditunjukkan oleh roda warna. Perbedaan gradasi warna berasal dari perbedaan Hue-nya saja. Skema warna ini sangat bermanfaat dalam menentukan bayangan atau sisi terang dari sebuah warna.
Berikut ini sampel dari beberapa Skema Warna dari Monokramotik
C. Color Pallate
Dalam seni praktis, Color pallate diartikan sebagai aturan yang digunakan untuk memadukan dua warna atau lebiih dalam satu media. Color Pallet sangatlah beragam dan tergantung dari selera pembuatnya selema memiliki nilai estetika, namun pengembangan Color Pallate dasar dipilih melalui tehnis yang ada di roda warna.
1. Dual Tone
Dual Tone atau Dual Color adalah perpaduan dari dua jenis warna. Pada dasarnya Dual Tone di bagi ke dalam 3 jenis yakni Dichromatic, Diadic dan Complementery.
a. Dichromatic
Dichormatik adalah kombinasi warna yang teridir dari dua warna yang tidak saling berhubungan satu sama lain. Misalnya saka Kuning dan Biru, Biru dan Merah atau merah dan kuning.
Kombinasi warna ini juga bisa berisi warna sekunder dan primer seperti hijau dan merah.
Bagaimana dengan hijau dan jingga?
Hijau berasal dari campuran kuning dan biru sedangkang jingga adalah merah dan kuning maka dua warna tidak masuk kategori Dichormatik karena sama-sama berasal dari warna kuning.
b. Daidic
Diadic adalah skema warna yang terdiri dari dua wanr ayang dipisahkan oleh satu warna pada roda warna. Misalnya Merah dan Jingga atau merha-jingga dan kuning-jingga, begitu seterusnya.
Dengan demikian, Diadic adalah gabungan dari dua warna yang masih memiliki hubungan erat dengan warna asalnya.
c. Complementary
Komplementer adalah skema warna yang terdiri dari dua warna yang saling berlawanan posisinya di roda warna. Misalnya warna kuning dan ungu atau merah dan hijau.
2. Triple Tone
Triple Tone adalah skema gabungan dari tiga warna yang ada pada roda warna. Kombinasi dari roda warna bis amenghasilkan 4 jenis Triple tone.
a. Trichromatic
Trichromatic adalah skema warna yang terdiri dari warna yang ada pada reseptor mata manusia. Tiga warna akan dengan mudah terlihat oleh mata manusia. Tiga warna tersebut adalah Merah, Biru dan Hijau. Trichromatic ini diambil dari warna dasar pada sistem fisis.
b. Split Complementary
Split Complementary adalah gabungan dari tiga warna yang terdiri dari warna utama yang didampingi oleh dua warna yang berasal dari dua warna yang mengapit warna komplemen.
Misalkan warna kuning memiliki warna ungu maka pasangan dari warna kuning adalah Biru-Ungu dan Merah-Ungu. Warna utama tidak mesti warna primer tapi bisa dari warna apa saja.
c. Triadic
Triadic memiliki konsep yang sama dengan diadic hanya saja terpisah tiga warna. Jadi Kemungkinan kombinasi hanya akan membentuk pilihan warna yang selevel seperti Primer saja, Sekunder saja atau Tersier saja.
d. Analog
Skema Warna analaog adalah skema warna yang terdiri dari dua warna tersier dan satu warna sekunder dari pencampuran dua warna primer. Seperti mirip dengan komplemen dari warna triadik hanya saja kombinasi cuma tiga saja.
Akhir Kata
Color Pallate pad sisi seni terkadang tidak mengikuti aturan tehnis sebagaimana aturan pemilihan warna yang memiliki pola yang ada di atas. Tidak hanya menambahkan jumlah warna seperti Tetra Color, Petra Color dan seterusnya. Pemilhan warna juga bisa diluar dari 12 warna yang ada pada roda warna.