Author: Ahmad Dahlan

  • Panduan Menulis Paragraf Ilmiah dalam Skripsi

    Panduan Menulis Paragraf Ilmiah dalam Skripsi

    Menulis paragraf ilmiah menjadi salah satu keterampilan yang penting dimiliki mahasiswa. Keterampilan tersebut akan digunakan dalam mengerjakan tugas seperti laporan, makalah, skripsi dan artikel ilmiah. Masalah yang ditemukan adalah rendahnya kemampuan menulis dari mahasiswa terutama setelah AI generated Paragraph dapat digunakan secara terbuka dan luas. Padahal tulisan ilmiah adalah indikator yang paling baik dan komplek dalam menilai kemampuan mahasiswa dalam mengkaji dan menyampaikan topik. Tulisan ini disusun untuk memberikan panduan dan penjelasan sederhana bagi mahasiswa dalam menyusun paragraf ilmiah.

    Menulis Paragraf Ilmiah

    Karya tulis ilmiah merupakan karangan dalam bentuk tulisan yang disusun berkaitan dengan masalah dengan topik tertentu. Tujuan dari karya tulis ini dapat berupa (1) ide atau gagasan terkait dengan masalah dan solusi yang sedang dibahas seperti makalah, dan (2) hasil uji empirik terkait dengan ide atau gagasan yang telah dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah seperti laporan, skripsi dan sejenisnya.

    Perbedaan yang mendasar yang membedakan KTI dan karangan biasa adalah letak dari ide yang dituangkan dalam tulisan. Ide yang dituangkan berasal dari penulis yang disebut sebagai pendapat penulis. Setelah itu setiap ide yang dituangkan oleh penulis akan didukung oleh data dan fakta-fakta ilmiah. Dukungan data dan fakta tersebut dapat diabil dari pendapat ahli yang tertuang dalam buku, artikel jurnal, skripsi dan tulisan ilmiah lainnya. Dukungan ini selanjutnya dituliskan secara jelas dan dilampirkan dalam daftar pustaka.

    A. Paragrafi

    Paragraf (Alinea) adalah sekumpulan kalimat yang memiliki kesatuan, kepaduan dan ketuntasan dalam menyampaikan ide. Sebuah paragraf minimal terdiri dari sebuah ide pokok dan kalimat pendukung. Dalam karya tulis ilmiah, pengunaan sebuah sumber dalam mendukung ide masih dapat dikatakan bersifat subjektif yang berbeda konsep ilmiah yang sifatnya objektif. Untuk mengurangi aspek subjektif dalam karya ilmiah, maka dalam sebuah ide pokok paling tidak didukung oleh dua kalimat pendukung.

    1. Ide Pokok dan Pendukung

    Secara umum, paragraf minimal terdiri dari 3 buah kalimat yang terdiri dari satu ide pokok dan dua kalimat pendukung. Sebuah paragraf harus tersusun kesatuan, kepaduan dan ketuntasan dalam menyampaikan gagasan serta dukungan dari gagasan tersebut.

    Setiap paragraf hanya terdiri dari sebuah ide pokok. Hal ini untuk membuat ide atau gagasan yang dituangkan lebih jelas. Paragraf yang memiliki lebih dari satu topik merupakan paragraf yang tidak baik. Hal ini disebabkan sulitnya menyusun hubungan antara pendukung dan ide dalam sifatnya padu, satu dan tuntas. Hubungan tersebut terdiri dari bentuk paragraf yang disebut kohesi dan hubungan isi yang disebut koherensi.

    2. Struktur dan Bentuk Paragraf

    Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Paragraf terdiri dari ide pokok dan kalimat penjelas. Struktur penulisan dapat disusun sebagai berikut :

    1. Ide Pokok (Kalimat Topik)
    2. Kalimat Pendukung I (Khusus)
    3. Kalimat Pendukun II
    4. Dst.

    Kalimta Topik atau ide pokok biasanya berbentuk argumen yang sifatnya umum. Sifat umum ini kemudian dirincikan oleh data dan fakta yang lebih khusus yang disebut sebagai kalimat pendukung.

    Contoh penulisan Ide Pokok dan Kalimat pendukung.

    Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam yang bersifat abstrak dalam bentuk teori, konsep dan hukum-hukum alam. Sujanem (2012) menyatakan bahwa fenomena alam tersebut diamati kemudian diukur dan dianalisis secara matematis agar lebih mudah dipahami. Beberapa fenomena alam yang diamati bersifat komplek dan rumit sehingga dibutuhkan kemampaun keterampilan berfikir kritis dan berfikir kreatif dalam upaya mempelajari fenomena tersebut (Angraeni, dkk, 2013).

    Ide Pokok : Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena alam yang bersifat abstrak dalam bentuk teori, konsep dan hukum-hukum alam.

    Data Pendukung I : Sujanem (2012) menyatakan bahwa fenomena alam tersebut diamati kemudian diukur dan dianalisis secara matematis agar lebih mudah dipahami.

    Data Pendukung II : Beberapa fenomena alam yang diamati bersifat komplek dan rumit sehingga dibutuhkan kemampaun keterampilan berfikir kritis dan berfikir kreatif dalam upaya mempelajari fenomena tersebut (Angraeni, dkk, 2013).

    Dalam beberapa kasus, biasanya penulis menemukan topik-topik khusus menarik yang saling berkaitan. Hal ini membuat penulis meletakkan topik-topik ini sebagai pembuka paragraf. Setelah topik-topik dipaparkan dalam kalimat selanjunya ditarik kesimpulan yang mengikat seluruh ide khusus dan diletakkan dibagian akhir. Kalimat akhir ini adalah ide pokok dari paragraf tersebut yang dihubungkan dengan kata hubung yang menandankan kesimpulan dari isi paragraf itu sendiri.

    Letak dari ide pokok dalam sebuah paragraf bergantung dari jenis panalaran yang digunakan oleh penulis. Secara umum, bentuk paragraf berdasarkan panalaran penulisannya adalah :

    1. Paragraf Deduktif: Kalimat utama atau gagasan utama berada di awal paragraf, diikuti dengan kalimat penjelas atau supporting idea. 
    2. Paragraf Induktif: Kalimat utama atau gagasan utama berada di akhir paragraf, didahului oleh kalimat penjelas atau supporting idea. 
    3. Paragraf Campuran: Paragraf yang menggabungkan ciri-ciri paragraf deduktif dan induktif. Kalimat utama bisa berada di awal dan di akhir paragraf, atau di tengah paragraf. 
    4. Paragraf Ineratif: Paragraf di mana kalimat utama atau gagasan utama berada di tengah paragraf, dikelilingi oleh kalimat penjelas.

  • Rangkuman CP Prodi Fisika S1, Konten Minimum dan Saran Nama Kuliah

    Capaian Pembelajaran Prodi Fisika

    A. CP Prodi Fisika

    1. Pengetahuan

    1. (P1) Menguasai konsep-konsep teoritis dan prinsip-prinsip pokok fisika klasik dan fisika modern
    2. (P2) Menguasai metode-metode matematika, komputasi dan instrumentasi dalam fisika
    3. (P3) Menguasai pengetahuan tentang teknologi yang berdasarkan fisika dan penerapannya.

    2. Keterampilan Umum

    1. (KU1) Mampu merumuskan gejala dan masalah fisis melalui analisis berdasarkan hasil observasi dan eksperimen;
    2. (KU2) Mampu menghasilkan model matematis atau model fisis yang sesuai dengan hipotesis atau prakiraan dampak dari fenomena yang menjadi subyek pembahasan;
    3. (KU3) Mampu menganalisis berbagai solusi alternativ yang ada terhadap permasalahan fisis dan menyimpulkannya untuk pengambilan keputusan yang tepat;
    4. (KU4) Mampu memprediksi potensi penerapan perilaku fisis dalam teknologi;
    5. (KU5) Mampu mendiseminasikan hasil kajian masalah dan perilaku fisis dari gejala sederhana dalam bentuk laporan atau kertas kerja sesuai kaidah ilmiah baku.

    3. Keterampilan Khusus

    1. (KK1) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya
    2. (KK2) Mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain,atau kritik seni serta menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;
    3. (KK3) Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
    4. (KK4) Mengelola pembelajaran secara mandiri;
    5. (KK5) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.

    B. Konten Minimum

    NoCPKonten Minimum
    1P1Mekanika Newton untuk partikel tunggal:

    Besaran-besaran dasar gerak: kerangka acuan, posisi, perpindahan, jarak tempuh (panjang lintasan), kelajuan (rata-rata dan sesaat), kecepatan linear (rata-rata dan sesaat), percepatan linear (rata-rata dan sesaat), kecepatan sudut (rata-rata dan sesaat), dan percepatan sudut (rata-rata dan sesaat)

    Jenis-jenis gerak: gerak pada garis lurus, gerak pada bidang, gerak dalam ruang, gerak relatif (posisi dan kecepatan relatif),

    Analisis gerak sebuah partikel dalam koordinat lengkung (polar, bola, silinder)

    Hukum Newton tentang gerak: Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Galileo), hukum Newton tentang gerak, kerangka acuan inersia dan non inersia, massa inersia dan massa gravitasi, gaya dan momentum, torka dan momentum sudut (terhadap pusat koordinat dan titik lain), dan hukum Newton untuk gerak rotasi

    Penerapan hukum Newton tentang gerak: keseimbangan gaya, gaya bergantung pada waktu (misal: gaya impuls), gaya bergantung pada posisi (misal: gaya pemulih, gaya gravitasi Newton), gaya bergantung pada kecepatan (misal: gaya Stokes, drag force), dan kombinasinya (misal: kombinasi antara gaya
    pegas dan gaya gesek)

    Konsep kerja dan energi, teorema kerja-energi kinetik, gaya konservatif dan energi potensial, hukum kekekalan /kelestarian/ konservasi energi, dan penerapannya

    Hukum Newton tentang gravitasi: gravitasi pada sistem benda titik dan benda kontinyu, energi potensial gravitasi

    Getaran linear: benda pada pegas, gerak harmonik sederhana, getaran teredam, getaran terpaksa, getaran tersambung
    2P1Mekanika sistem banyak partikel:

    Gerak sistem banyak partikel: momentum linier dan momentum sudut untuk sistem, kekekalan/ kelestarian/ konservasi momentum linear dan momentum sudut, gerak pusat massa, gaya total dan torka total, energi kinetik sistem, kerangka pusat
    massa.

    Contoh-contoh: gerak roket, teori tumbukan (benturan), analisis tumbukan menggunakan kerangka pusat massa, masalah (sistem) dua benda (hamburan dan sistem terikat).

    Gerak benda tegar:

    Rotasi murni (rotasi benda tegar dengan sumbu tetap): momen inersia, energi kinetik, aplikasi hukum II Newton untuk gerak rotasi, hukum kekekalan/kelestarian/konservasi momentum sudut

    Gerak campuran (rotasi dan translasi benda tegar): momentum sudut, energi kinetik, tensor inersia, hukum kekekalan/ kelestarian/ konservasi momentum sudut, contoh rotasi campuran: gerak planar (misal: gerak menggelinding), gerak giroskop (gasing, dll)
    3P1Kerangka acuan tak inersial:

    Kerangka acuan dipercepat dan gaya inersial (gaya semu/fiktif), kerangka acuan berotasi (percepatan sentrifugal dan percepatan Coriolis), dinamika partikel dalam kerangka acuan berotasi, dampak-dampak rotasi Bumi (bandul Foucault, angin pasat, perubahan iklim)
    4P1Perumusan Lagrange dan perumusan Hamilton:

    kendala, sistem koordinat umum, ruang fase kecepatan dan momentum, prinsip Hamilton dan persamaan Euler-Lagrange, fungsi Lagrange dan fungsi energi, momentum umum, persamaan Hamilton.
    5P1Gerak dalam medan gaya terpusat:

    hukum Kepler, persamaan irisan kerucut dalam koordinat polar, gaya terpusat dan kekekalan momentum sudut, penurunan persamaan gerak benda dalam potensial terpusat, pencarian solusi persamaan gerak untuk potensial Kepler (-K/r), energi potensial medan gravitasi
    6P1Gelombang:

    getaran selaras, superposisi getaran, gelombang bidang, gelombang selaras, persamaan gelombang dan penyelesaiannya, superposisi gelombang (interferensi dan difraksi), energetika gelombang, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner, dispersi, gelombang mekanik: gelombang bunyi dalam padatan, cairan, dan gas gelombang bola dan silinder, gelombang elektromagnetik (pengantar), gelombang multidimensi, impedansi medium, kaitan dispersi, perambatan di perbatasan medium efek Doppler.
    7P1Teori Relativitas:

    Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Einstein), pengertian kerangka acuan inersial, postulat-postulat relativitas khusus, transformasi Lorentz, gejala-gejala relativitas khusus: kontraksi panjang, dilatasi waktu, paradox kembar, relativitas khusus dan elektrodinamika, perumusan kovarian, pengenalan relativitas umum (prinsip-prinsip ekuivalensi beserta dampaknya secara kualitatif)
    8P1Konsep fluida, penggambaran Euler dan penggambaran Lagrange, konsep partikel dalam fluida, garis alir, garis lintasan, dan “streakline”, persamaan kontinyuitas fluida tak termampatkan.
    9P1Fluida Ideal:

    persamaan Euler, persamaan Bernoulli, tekanan hidrostatika, rapat aliran energi, Rapat aliran momentum, hukum konservasi sirkulasi, aliran potensial, gaya hambat (drag force).
    10P1Fluida Kental (Viskos):

    persamaan Navier-Stokes, disipasi energi dan fluida tak termampatkan, gaya Stokes, aliran fluida kental dalam pipa, bilangan Reynold, persamaan dinamika dalam berbagai koordinat lengkung.
    11P1Termodinamika

    Hukum ke nol termodinamika, konsep temperatur, sistem termodinamika, besaran, fase dan perubahan fase (padat, cair, dan gas)

    Gas ideal: persamaan keadaan, kalor dan kapasitas kalor, kalor jenis, persamaan keadaan gas tak ideal

    Hukum pertama termodinamika

    Hukum kedua termodinamika: entropi, prinsip entropi maksimum, proses Carnot

    Entropi dan energi sebagai potensial termodinamik, transformasi Legendre, energi bebas, entalpi

    Relasi Maxwell
    12P1Fisika statistik

    Ruang fase, fungsi distribusi dan probabilitas, macro states, micro states, statistik partikel-partikel (BoseEisntein, Fermi-Dirac, Maxwell-Boltzmann), definisi entropi secara statistik, teori ensemble dan ensemble microkanonis, ensemble kanonis

    Teori kinetik gas ideal, tekanan, kerja, dan potensial kimia
    13P1Elektromagnetisme

    Dasar eksperimen hukum Coulomb, hukum Coulomb

    Medan listrik statis oleh partikel titik, medan listrik statis oleh distribusi muatan diskrit, kontinyu, dan dipol listrik, garis-garis gaya listrik dan fluks listrik, hukum Gauss

    Kerja dan energi potensial listrik, potensial listrik, ekspansi multipol, persamaan Poisson dan persamaan Laplace, persoalan syarat batas

    Konduktor, isolator, dan semikonduktor

    Kapasitor, kapasitansi, dan bahan dielektrik

    Elektrostatika dalam bahan

    Arus listrik dan rapat arus listrik, persamaan kontinyuitas,

    Dasar-dasar eksperimen magnet statis, induksi magnetik, gerak partikel bermuatan dalam medan magnet, persamaan medan magnet stasioner, potensial vektor, hukum Faraday, dipol magnet, dan medan yang dihasilkannya,

    Kemagnetan bahan, permeabilitas, magnetisasi, suseptibilitas,

    Persamaan Maxwell, Gelombang Elektromagnetik,

    Perumusan kovarian persamaan Maxwell,

    Optikafisis, Optika geometris, Alat-alat optis,

    Polarisasi gelombang elektromagentik, perambatan cahaya dalam medium dan antar medium, prinsip fermat, efek ketidakisotropikan medium
    14P1Teori kuantum

    Radiasi benda hitam, percobaan efek fotolistrik, efek Compton, difraksi elektron (percobaan DavissonGermer), model atom Bohr, produksi pasangan, dualisme gelombang-partikel, hipotesis de Broglie, ketidakpastian Heisenberg,

    Mekanika gelombang: persamaan Schrodinger, interpretasi fungsi gelombang, normalisasi gelombang, nilai eigen, fungsi eigen, degenerasi, operator dan nilai ekspektasi

    Solusi persamaan Schroedinger: partikel bebas, potensial tangga, sumur potensial, efek terobosan, osilator harmonik sederhana, atom hidrogen, momentum sudut

    Teori gangguan bebas waktu: kasus non-degenerasi, kasus degenerasi, struktur halus atom H, efek Zeeman

    Metode pendekatan: teori gangguan (bergantung waktu: sistem dua keadaan, emisi dan absorpsi), pendekatan WKB

    Pengenalan mekanika kuantum relativistik: persamaan Klein-Gordon, persamaan Dirac, kuantisasi kedua
    15P1Struktur Materi

    Struktur kristal:simetri dan struktur kristal, difraksi kisi kristal, ikatan atomik dalam kristal.

    Dinamika kisi kristal: getaran dalam zat padat, kapasitas panas zat padat, getaran kisi.

    Model elektron bebas: model elektron bebas klasik, model elektron bebas terkuantisasi, perilaku elektron dalam logam, keberatan terhadap model elektron bebas.

    Teori pita energi: teori pita energi, metode LCAO, dinamika elektron dalam logam.

    Semikonduktor: klasifikasi semikonduktor berdasarkan golongan dalam sistem periodik unsur, semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik

    Bahan dielektrik: pandangan makroskopis dan mikroskopis, gejala dielektrik, dan bahan magnetik: suseptibilitas magnetik, gejala magnetik.

    Struktur dan sifat-sifat inti atom: susunan inti, ukuran dan bentuk inti atom, momentum sudut dan momen magnet inti, gaya nuklir (interaksi antar nukleon dalam inti atom), kestabilan inti atom, energi ikat nuklir, rumus semi empirik Weiszaecker.

    Model inti: model kulit, model tetes cairan

    Radioaktivitas: besaran-besaran dasar radioaktivitas, peluruhan beruntun, keseimbangan radioaktif, radioaktivitas buatan.

    Jenis-jenis radiasi nuklir: peluruhan alpha, peluruhan beta, peluruhan gamma.

    Reaksi nuklir: klasifikasi reaksi nuklir, mekanisme reaksi nuklir, kinematika reaksi nuklir, parameter reaksi nuklir.

    Model standar partikel elementer: baryon, meson, lepton, quark
    16P1Metode Matematika

    Deret: deret tak hingga, deret pangkat, tes konvergensi dan wilayah konvergensi deret, ekspansi fungsi ke dalam deret pangkat, deret Fourier;

    Aljabar dan fungsi kompleks, fungsi analitik, integral lintasan, deret Laurent, teknik residu, pemetaan konformal;

    Persamaan diferensial biasa (PDB): solusi PDB (pemisahan variabel, ekspansi deret PD Bessel dan PD Legendre), PD nonhomogen, solusi PD dengan deret, metode Frobenius

    Persamaan diferensial parsial (PDP): persamaan gelombang, persamaan Laplace dan Poisson, persamaan perambatan kalor dan difusi, solusi menggunakan metode pemisahan variabel

    Transformasi integral: transformasi Laplace, transformasi Fourier, konvolusi, Fungsi Green, solusi PD dengan transformasi; persamaan integral.

    Sistem persamaan linier, matriks, determinan; penjumlahan dan perkalian vektor, transformasi linier, transformasi ortogonal, masalah nilai eigen, diagonalisasi;

    Kalkulus vektor: medan skalar, medan vektor, gradien, divergensi, rotasi, teorema Green, teorema Gauss, teorema Stokes

    Sistem koordinat: transformasi koordinat, koordinat lengkung, tensor Cartesian, tensor sferis.

    Fungsi gamma, fungsi beta, fungsi error, integral eliptik, fungsi ortogonal, fungsi Bessel, fungsi Legendre, relasi rekursi, deret Legendre, fungsi Hermitte, fungsi Laguerre;

    Kalkulus variasi: persamaan Euler, persamaan Lagrange;

    Definisi probabilitas, ruang sampel, metode penghitungan, peubah acak, distribusi kontinu, distribusi binomial, distribusi normal (Gauss), distribusi Poisson.
    17P2Metode komputasi

    Analisis error akibat pembulatan dan pemotongan dalam penyimpanan dan pengolahan data.

    Pengenalan karakter bilangan desimal, biner, dan floating-point.

    Menghitung akar persamaan polinomial: metode Bracket (Bisection, regulafalsi, Interpolasi), metode open (Newton’s, secant, interpolasi, inversi interpolasi, Brent).

    Matriks (operasi dasar, persamaan linier, transformasi, tridiagonal, identitas, inversi, dekomposisi LU),

    Penyelesaian persamaan linear: Gauss-Seidel, Gauss Jordan, metode pencocokan kurva (linear, polinomial, eksponensial), interpolasi dan ekstrapolasi

    Solusi persamaan diferensial: metode Euler dan RungeKutta

    Persamaan beda hingga: persamaan eliptik dan parabolik, persoalan syarat batas dan nilai eigen,

    Integrasi numerik: kotak, trapezoid, Romberg, integral Newton-Cotes (Simpson’s, Simpson’s 3/8th, Boole’s), dan Gaussian

    Metode elemen hingga Fast Fourier Transform (FFT).
    18P2Iterasi aljabar linier: dekomposisi matrik LU, Eigenvalues, Norms, metode Jacobi, Gauss-Seidel.

    Membuat program mencari akar persamaan, Optimisasi, persamaan beda hingga

    Pemrograman visual grafis dan animasi hasil perhitungan.
    19P2Instrumentasi

    Rangkaian DC, sumber arus, sumber tegangan,

    Rangkaian Setara Thevenin, Rangkaian Setara Norton.

    Rangkaian AC.

    Semikonduktor, sambungan PN, dioda, penyearah gelombang, catu daya dc, diodaZener, Transistor Bipolar, karakteristik transistor, garis beban AC dan DC, transistor sebagai penguat tegangan kecil, Transistor Efek Medan (FET), JFET, MOSFET, saklar transistor, multivibrator, bistabil, astabil, monostabil.

    Filter: filter pasif, respon amplitudo, respon fasa, plot Bode, tapis lolos rendah, tapis lolos tinggi,

    Penguat inverting, penguat non inverting, penguat jumlah, penguat arus, penguat daya, penentuan efisiensi suatu penguat,

    Teori rangkaian digital: AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR.

    Alat ukur dasar: pengukur arus, tegangan, hambatan.

    Catu daya teregulasi, switching power supply,

    Piranti masukan: sensor, jenis-jenis sensor: sensor temperatur, sensor besaran-besaran mekanik, sensor optik, sensor magnetik, dan sensor-sensor lainnya.

    Pengolahsinyal sederhana: pra pengolah sinyal, penguat sinyal, pengubah analog ke digital, dasar mikroprosesor, peningkat S/N ratio.

    Piranti keluaran: prinsip kerja piranti keluaran misalkan memori, display, dan printer
    20P3Sejumlah konsep/prinsip/materi dalam butir a mendukung pengembangan teknologi, antara lain Elektromagnetika: teknologi ICT, Instrumentasi, geofisika, pertambangan, teknologi akustik dan optik, teknologi komunikasi, teknologi transportasi, dll.; Mekanika: teknologi bangunan, teknologi perkapalan, teknologi penerbangan, teknologi transportasi, dll.; Radiasi dan radioaktivitas: teknologi nuklir, teknologi kesehatan, bioteknologi, dll,; Teori kuantum: teknologi material, teknologi transportasi, dll.; Teori relativitas: teknologi komunikasi, navigasi, penginderaan jarak jauh, dll.; Termodinamika: teknologi mesin, teknologi transportasi, dll.

    Materi-materi spesifik dan lanjut dalam sejumlah bidang penelitian yang dikembangkan jurusan/departemen/fakultas yang menjalankan program studi. Bagian ini menggambarkan kekhasan program studi sarjana fisika di suatu universitas dibandingkan program studi sarjana fisika di universitas-universitas yang lain.
    21KK1Praktikum yang mencakup konsep klasik dan kuantum, dengan membmerikan terlebih dahulu tode eksperimen (pengukuran, pengolahan data, analisis data)
    22KK2Konsep-konsep fisika yang sesuai
    23KK3Konsep-konsep fisika secara komprehensif dengan melakukan metode numerik dan analitik, komputasi, optimasi, konsep fisika, menelaah pustaka.
    24KK4Konsep-konsep fisika secara komprehensif dan menelaah pustaka.
    25KK5Memberikan kemampuan untuk membuat laporan tertulis (laporan praktikum, makalah, skripsi) dengan format sesuai kaidah penulisan ilmiah yang baku dan mempresentasikannya
    26KU1Kuliah, praktikum yang bersifat open-ended, riset tugas akhir :Konsep-konsep fisika secara komprehensif; konsep-konsep pada bidang keahlian spesifik (bidang fisika material, fisika bumi, fisika instrumentasi dll)
    27KU2Kegiatan riset tugas akhir; membuat laporan tugas akhir Konsep-konsep fisika secara komprehensif; konsep-konsep pada bidang keahlian spesifik (bidang fisika material, fisika bumi, fisika instrumentasi, dll)
    28KU3Kegiatan riset tugas akhir , analisis terhadap data yang diperoleh dengan memasukkan konsep-konsep fisika secara komprehensif
    29KU4Kegiatan riset tugas akhir; tugas-tugas kuliah yang didesain untuk meningkatkan kemandirian
    30KU5Kegiatan riset dalam kelompok dan menjadi bagian dari kelompok riset,

    C. Saran Nama MK Prodi Fisika untuk Distribusi CP dan Konten Minimum

    Mata KuliahCP dan Konten Minimum
    Pendidikan Agama (2 SKS)Wajib UU 2003
    Pendidikan Kewarganegaran (2 SKS)Wajib UU 2003
    Pendidikan Pancasila (2 SKS)Wajib UU 2003
    Bahasa Indonesia (2 SKS)Wajib UU 2003
    Bahasa Inggris (2 SKS)Wajib Nasional Prodi S1
    Kimia Dasar (3 SKS)Wajib Fakultas
    Biologi Dasar (3 SKS)Wajib Fakultas
    Pengetahuan Lingkungan (3 SKS)Wajib Fakultas
    Mekanika I (4 SKS) Mekanika Newton untuk partikel tunggal:

    Besaran-besaran dasar gerak: kerangka acuan, posisi, perpindahan, jarak tempuh (panjang lintasan), kelajuan (rata-rata dan sesaat), kecepatan linear (rata-rata dan sesaat), percepatan linear (rata-rata dan sesaat), kecepatan sudut (rata-rata dan sesaat), dan percepatan sudut (rata-rata dan sesaat)

    Jenis-jenis gerak: gerak pada garis lurus, gerak pada bidang, gerak dalam ruang, gerak relatif (posisi dan kecepatan relatif),

    Analisis gerak sebuah partikel dalam koordinat lengkung (polar, bola, silinder)

    Hukum Newton tentang gerak: Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Galileo), hukum Newton tentang gerak, kerangka acuan inersia dan non inersia, massa inersia dan massa gravitasi, gaya dan momentum, torka dan momentum sudut (terhadap pusat koordinat dan titik lain), dan hukum Newton untuk gerak rotasi

    Penerapan hukum Newton tentang gerak: keseimbangan gaya, gaya bergantung pada waktu (misal: gaya impuls), gaya bergantung pada posisi (misal: gaya pemulih, gaya gravitasi Newton), gaya bergantung pada kecepatan (misal: gaya Stokes, drag force), dan kombinasinya (misal: kombinasi antara gaya pegas dan gaya gesek)

    Konsep kerja dan energi, teorema kerja-energi kinetik, gaya konservatif dan energi potensial, hukum kekekalan /kelestarian/ konservasi energi, dan penerapannya

    Hukum Newton tentang gravitasi: gravitasi pada sistem benda titik dan benda kontinyu, energi potensial gravitasi

    Getaran linear: benda pada pegas, gerak harmonik sederhana, getaran teredam, getaran terpaksa, getaran tersambung
    Mekanika II (3 SKS)Mekanika sistem banyak partikel:

    Gerak sistem banyak partikel: momentum linier dan momentum sudut untuk sistem, kekekalan/ kelestarian/ konservasi momentum linear dan momentum sudut, gerak pusat massa, gaya total dan torka total, energi kinetik sistem, kerangka pusat
    massa.

    Contoh-contoh: gerak roket, teori tumbukan (benturan), analisis tumbukan menggunakan kerangka pusat massa, masalah (sistem) dua benda (hamburan dan sistem terikat).

    Gerak benda tegar:

    Rotasi murni (rotasi benda tegar dengan sumbu tetap): momen inersia, energi kinetik, aplikasi hukum II Newton untuk gerak rotasi, hukum kekekalan/ kelestarian/ konservasi momentum sudut

    Gerak campuran (rotasi dan translasi benda tegar): momentum sudut, energi kinetik, tensor inersia, hukum kekekalan/ kelestarian/ konservasi momentum sudut, contoh rotasi campuran: gerak planar (misal: gerak menggelinding), gerak giroskop (gasing, dll)
    Mekanika III (3 SKS)Kerangka acuan tak inersial:

    Kerangka acuan dipercepat dan gaya inersial (gaya semu/fiktif), kerangka acuan berotasi (percepatan sentrifugal dan percepatan Coriolis), dinamika partikel dalam kerangka acuan berotasi, dampak-dampak rotasi Bumi (bandul Foucault, angin pasat, perubahan iklim)

    Gerak dalam medan gaya terpusat:

    hukum Kepler, persamaan irisan kerucut dalam koordinat polar, gaya terpusat dan kekekalan momentum sudut, penurunan persamaan gerak benda dalam potensial terpusat, pencarian solusi persamaan gerak untuk potensial Kepler (-K/r), energi potensial medan gravitasi
    Gelombang (3 SKS)getaran selaras, superposisi getaran, gelombang bidang, gelombang selaras, persamaan gelombang dan penyelesaiannya, superposisi gelombang (interferensi dan difraksi), energetika gelombang, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner, dispersi, gelombang mekanik: gelombang bunyi dalam padatan, cairan, dan gas gelombang bola dan silinder, gelombang elektromagnetik (pengantar), gelombang multidimensi, impedansi medium, kaitan dispersi, perambatan di perbatasan medium efek Doppler.
    Fisika modern (3 SKS)Teori Relativitas:

    Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Einstein), pengertian kerangka acuan inersial, postulat-postulat relativitas khusus, transformasi Lorentz, gejala-gejala relativitas khusus: kontraksi panjang, dilatasi waktu, paradox kembar, relativitas khusus dan elektrodinamika, perumusan kovarian, pengenalan relativitas umum (prinsip-prinsip ekuivalensi beserta dampaknya secara kualitatif)
    Mekanika Fluida (3 SKS)Konsep fluida, penggambaran Euler dan penggambaran Lagrange, konsep partikel dalam fluida, garis alir, garis lintasan, dan “streakline”, persamaan kontinyuitas fluida tak termampatkan.

    persamaan Euler, persamaan Bernoulli, tekanan hidrostatika, rapat aliran energi, Rapat aliran momentum, hukum konservasi sirkulasi, aliran potensial, gaya hambat (drag force).

    persamaan Navier-Stokes, disipasi energi dan fluida tak termampatkan, gaya Stokes, aliran fluida kental dalam pipa, bilangan Reynold, persamaan dinamika dalam berbagai koordinat lengkung.
    Termodinamika (3 SKS)Hukum ke nol termodinamika, konsep temperatur, sistem termodinamika, besaran, fase dan perubahan fase (padat, cair, dan gas)

    Gas ideal: persamaan keadaan, kalor dan kapasitas kalor, kalor jenis, persamaan keadaan gas tak ideal

    Hukum pertama termodinamika

    Hukum kedua termodinamika: entropi, prinsip entropi maksimum, proses Carnot

    Entropi dan energi sebagai potensial termodinamik, transformasi Legendre, energi bebas, entalpi

    Relasi Maxwell
    Fisika StatistikRuang fase, fungsi distribusi dan probabilitas, macro states, micro states, statistik partikel-partikel (BoseEisntein, Fermi-Dirac, Maxwell-Boltzmann), definisi entropi secara statistik, teori ensemble dan ensemble microkanonis, ensemble kanonis

    Teori kinetik gas ideal, tekanan, kerja, dan potensial kimia
    Elektrodinamika (3 SKS)

    atau

    Listrik Magnet (3 SKS)
    Dasar eksperimen hukum Coulomb, hukum Coulomb

    Medan listrik statis oleh partikel titik, medan listrik statis oleh distribusi muatan diskrit, kontinyu, dan dipol listrik, garis-garis gaya listrik dan fluks listrik, hukum Gauss

    Kerja dan energi potensial listrik, potensial listrik, ekspansi multipol, persamaan Poisson dan persamaan Laplace, persoalan syarat batas

    Konduktor, isolator, dan semikonduktor

    Kapasitor, kapasitansi, dan bahan dielektrik

    Elektrostatika dalam bahan

    Arus listrik dan rapat arus listrik, persamaan kontinyuitas,

    Dasar-dasar eksperimen magnet statis, induksi magnetik, gerak partikel bermuatan dalam medan magnet, persamaan medan magnet stasioner, potensial vektor, hukum Faraday, dipol magnet, dan medan yang dihasilkannya,

    Kemagnetan bahan, permeabilitas, magnetisasi, suseptibilitas,

    Persamaan Maxwell, Gelombang Elektromagnetik,

    Perumusan kovarian persamaan Maxwell,

    Optikafisis, Optika geometris, Alat-alat optis,

    Polarisasi gelombang elektromagentik, perambatan cahaya dalam medium dan antar medium, prinsip fermat, efek ketidakisotropikan medium
    Fisika Kuantum (4 SKS)Radiasi benda hitam, percobaan efek fotolistrik, efek Compton, difraksi elektron (percobaan Davisson Germer), model atom Bohr, produksi pasangan, dualisme gelombang-partikel, hipotesis de Broglie, ketidakpastian Heisenberg,

    Mekanika gelombang: persamaan Schrodinger, interpretasi fungsi gelombang, normalisasi gelombang, nilai eigen, fungsi eigen, degenerasi, operator dan nilai ekspektasi

    Solusi persamaan Schroedinger: partikel bebas, potensial tangga, sumur potensial, efek terobosan, osilator harmonik sederhana, atom hidrogen, momentum sudut

    Teori gangguan bebas waktu: kasus non-degenerasi, kasus degenerasi, struktur halus atom H, efek Zeeman

    Metode pendekatan: teori gangguan (bergantung waktu: sistem dua keadaan, emisi dan absorpsi), pendekatan WKB

    Pengenalan mekanika kuantum relativistik: persamaan Klein-Gordon, persamaan Dirac, kuantisasi kedua
    Fisika Zat Padat (3 SKS)Struktur kristal: simetri dan struktur kristal, difraksi kisi kristal, ikatan atomik dalam kristal.

    Dinamika kisi kristal: getaran dalam zat padat, kapasitas panas zat padat, getaran kisi.

    Model elektron bebas: model elektron bebas klasik, model elektron bebas terkuantisasi, perilaku elektron dalam logam, keberatan terhadap model elektron bebas.

    Teori pita energi: teori pita energi, metode LCAO, dinamika elektron dalam logam.

    Semikonduktor: klasifikasi semikonduktor berdasarkan golongan dalam sistem periodik unsur, semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik

    Bahan dielektrik: pandangan makroskopis dan mikroskopis, gejala dielektrik, dan bahan magnetik: suseptibilitas magnetik, gejala magnetik.
    Fisika Inti (3 SKS)Struktur dan sifat-sifat inti atom: susunan inti, ukuran dan bentuk inti atom, momentum sudut dan momen magnet inti, gaya nuklir (interaksi antar nukleon dalam inti atom), kestabilan inti atom, energi ikat nuklir, rumus semi empirik Weiszaecker.

    Model inti: model kulit, model tetes cairan

    Radioaktivitas: besaran-besaran dasar radioaktivitas, peluruhan beruntun, keseimbangan radioaktif, radioaktivitas buatan.

    Jenis-jenis radiasi nuklir: peluruhan alpha, peluruhan beta, peluruhan gamma.

    Reaksi nuklir: klasifikasi reaksi nuklir, mekanisme reaksi nuklir, kinematika reaksi nuklir, parameter reaksi nuklir.

    Model standar partikel elementer: baryon, meson, lepton, quark
    Fisika Matematika I (3 SKS)Deret: deret tak hingga, deret pangkat, tes konvergensi dan wilayah konvergensi deret, ekspansi fungsi ke dalam deret pangkat, deret Fourier;

    Aljabar dan fungsi kompleks, fungsi analitik, integral lintasan, deret Laurent, teknik residu, pemetaan konformal;

    Persamaan diferensial biasa (PDB): solusi PDB (pemisahan variabel, ekspansi deret PD Bessel dan PD Legendre), PD nonhomogen, solusi PD dengan deret, metode Frobenius

    Persamaan diferensial parsial (PDP): persamaan gelombang, persamaan Laplace dan Poisson, persamaan perambatan kalor dan difusi, solusi menggunakan metode pemisahan variabel

    Transformasi integral: transformasi Laplace, transformasi Fourier, konvolusi, Fungsi Green, solusi PD dengan transformasi; persamaan integral.
    Fisika Matematika II (3 SKS)Sistem persamaan linier, matriks, determinan; penjumlahan dan perkalian vektor, transformasi linier, transformasi ortogonal, masalah nilai eigen, diagonalisasi;

    Kalkulus vektor: medan skalar, medan vektor, gradien, divergensi, rotasi, teorema Green, teorema Gauss, teorema Stokes

    Sistem koordinat: transformasi koordinat, koordinat lengkung, tensor Cartesian, tensor sferis.

    Fungsi gamma, fungsi beta, fungsi error, integral eliptik, fungsi ortogonal, fungsi Bessel, fungsi Legendre, relasi rekursi, deret Legendre, fungsi Hermitte, fungsi Laguerre;

    Kalkulus variasi: persamaan Euler, persamaan Lagrange;

    Definisi probabilitas, ruang sampel, metode penghitungan, peubah acak, distribusi kontinu, distribusi binomial, distribusi normal (Gauss), distribusi Poisson.
    Fisika Komputasi (4 SKS)Analisis error akibat pembulatan dan pemotongan dalam penyimpanan dan pengolahan data.

    Pengenalan karakter bilangan desimal, biner, dan floating-point.

    Menghitung akar persamaan polinomial: metode Bracket (Bisection, regulafalsi, Interpolasi), metode open (Newton’s, secant, interpolasi, inversi interpolasi, Brent).

    Matriks (operasi dasar, persamaan linier, transformasi, tridiagonal, identitas, inversi, dekomposisi LU),

    Penyelesaian persamaan linear: Gauss-Seidel, Gauss Jordan, metode pencocokan kurva (linear, polinomial, eksponensial), interpolasi dan ekstrapolasi
    Analisa Numerik (3 SKS)Solusi persamaan diferensial: metode Euler dan RungeKutta

    Persamaan beda hingga: persamaan eliptik dan parabolik, persoalan syarat batas dan nilai eigen,

    Integrasi numerik: kotak, trapezoid, Romberg, integral Newton-Cotes (Simpson’s, Simpson’s 3/8th, Boole’s), dan Gaussian

    Metode elemen hingga Fast Fourier Transform (FFT).

    Iterasi aljabar linier: dekomposisi matrik LU, Eigenvalues, Norms, metode Jacobi, Gauss-Seidel.

    Membuat program mencari akar persamaan, Optimisasi, persamaan beda hingga

    Pemrograman visual grafis dan animasi hasil perhitungan.
    Elektronika Dasar I (3 SKS)Rangkaian DC, sumber arus, sumber tegangan,

    Rangkaian Setara Thevenin, Rangkaian Setara Norton.

    Rangkaian AC.

    Semikonduktor, sambungan PN, dioda, penyearah gelombang, catu daya dc, diodaZener, Transistor Bipolar, karakteristik transistor, garis beban AC dan DC, transistor sebagai penguat tegangan kecil, Transistor Efek Medan (FET), JFET, MOSFET, saklar transistor, multivibrator, bistabil, astabil, monostabil.
    Elektronika Dasar II (3 SKS)Filter: filter pasif, respon amplitudo, respon fasa, plot Bode, tapis lolos rendah, tapis lolos tinggi,

    Penguat inverting, penguat non inverting, penguat
    jumlah, penguat arus, penguat daya, penentuan
    efisiensi suatu penguat,
    Elektronika Digital (3 SKS)Teori rangkaian digital: AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR.

    Alat ukur dasar: pengukur arus, tegangan, hambatan.

    Catu daya teregulasi, switching power supply,

    Piranti masukan: sensor, jenis-jenis sensor: sensor temperatur, sensor besaran-besaran mekanik, sensor optik, sensor magnetik, dan sensor-sensor lainnya.

    Pengolah sinyal sederhana: pra pengolah sinyal, penguat sinyal, pengubah analog ke digital, dasar mikroprosesor, peningkat S/N ratio.

    Piranti keluaran: prinsip kerja piranti keluaran misalkan memori, display, dan printer
    Mata Kuliah KBK (9 SKS)Sejumlah konsep/prinsip/materi dalam butir a mendukung pengembangan teknologi, antara lain Elektromagnetika: teknologi ICT, Instrumentasi, geofisika, pertambangan, teknologi akustik dan optik, teknologi komunikasi, teknologi transportasi, dll.; Mekanika: teknologi bangunan, teknologi perkapalan, teknologi penerbangan, teknologi transportasi, dll.; Radiasi dan radioaktivitas: teknologi nuklir, teknologi kesehatan, bioteknologi, dll,; Teori kuantum: teknologi material, teknologi transportasi, dll.; Teori relativitas: teknologi komunikasi, navigasi, penginderaan jarak jauh, dll.; Termodinamika: teknologi mesin, teknologi transportasi, dll.

    Materi-materi spesifik dan lanjut dalam sejumlah bidang penelitian yang dikembangkan jurusan/departemen/fakultas yang menjalankan program studi. Bagian ini menggambarkan kekhasan program studi sarjana fisika di suatu universitas dibandingkan program studi sarjana fisika di universitas-universitas yang lain.
    Eksperimen Fisika Modern (3 SKS)Praktikum yang mencakup konsep klasik dan kuantum, dengan memberikan terlebih dahulu metode eksperimen (pengukuran, pengolahan data, analisis data)

    Konsep-konsep fisika yang sesuai
    Skripsi (4 SKS)

    CP Belum Terdistribusi

    NoCPKonten Minimum
    23KK3Konsep-konsep fisika secara komprehensif dengan melakukan metode numerik dan analitik, komputasi, optimasi, konsep fisika, menelaah pustaka.
    24KK4Konsep-konsep fisika secara komprehensif dan menelaah pustaka.
    25KK5Memberikan kemampuan untuk membuat laporan tertulis (laporan praktikum, makalah, skripsi) dengan format sesuai kaidah penulisan ilmiah yang baku dan mempresentasikannya
    26KU1Kuliah, praktikum yang bersifat open-ended, riset tugas akhir :Konsep-konsep fisika secara komprehensif; konsep-konsep pada bidang keahlian spesifik (bidang fisika material, fisika bumi, fisika instrumentasi dll)
    27KU2Kegiatan riset tugas akhir; membuat laporan tugas akhir Konsep-konsep fisika secara komprehensif; konsep-konsep pada bidang keahlian spesifik (bidang fisika material, fisika bumi, fisika instrumentasi, dll)
    28KU3Kegiatan riset tugas akhir , analisis terhadap data yang diperoleh dengan memasukkan konsep-konsep fisika secara komprehensif
    29KU4Kegiatan riset tugas akhir; tugas-tugas kuliah yang didesain untuk meningkatkan kemandirian
    30KU5Kegiatan riset dalam kelompok dan menjadi bagian dari kelompok riset,
  • Rincian Topik dan Saran Nama Mata Kuliah Prodi Pendidikan Fisika Berdasarkan CP HFI

    Rincian Topik dan Saran Nama Mata Kuliah Prodi

    Rincian topik adalah konten minimun yang harus disajikan oleh pelaksana Program Studi Pendidikan Fisika di Indonesia berdasarkan Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan oleh HFI.

    Capaian Pembelajaran Pengetahuan dan Keterampulan Khusus Program Studi Pendidikan Fisika : CP Prodi Pendidikan Fisika

    Sumber : Dokumen Kurikulum Himpunan Fisika Indonesia

    1. CP S1 Pendidikan Fisika.pdf
    2. Konten Minimum S1 Pendidikan Fisika.pdf

    A. Pengetahuan

    1. (P1) Menguasai konsep dasar kependidikan yang mencakup perkembangan peserta didik, teori-teori belajar, hakikat sains dan pola pikir ilmiah.
    2. (P) Menguasai strategi pembelajaran inovatif yang berorientasi kecakapan personal, social dan akademik (life skill) pada pembelajaran fisika;
    3. (P3) Menguasai kurikulum fisika sekolah dan implementasinya dalam pembelajaran fisika untuk mendiagnosis dan membantu kesulitan belajar peserta didik
    4. (P4) Menguasai prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran fisika berbasis ilmu pengetahuan, teknologi yang kontekstual, khususnya tik (teknologi informasi dan komunikasi), dan lingkungan sekitar
    5. (P5) Menguasai metode penelitian pendidikan fisika
    6. (P6) Menguasai pengelolaan sumber daya pada penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan
    7. (P7) Menguasai matematika, komputasi, dan instrumentasi untuk mendukung pemahaman konsep fisika
    8. (P8) Menguasai konsep fisika, pola pikir keilmuan fisika berdasarkan fenomena alam yang mendukung pembelajaran fisika di sekolah dan pendidikan lanjut
    NoRincian Topik dan Dasar Saran CPMKCPSaran Nama Mata Kuliah Jumlah SKS
    1Teori perkembangan peserta didik dan implikasinya pada pembelajaran fisika

    Karakteristik perkembangan peserta didik mulai dari masa kanak-kanak sampai remaja

    Contoh permasalahan dalam pemenuhan tugas perkembangan peserta didik

    Implikasi tahap perkembangan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan
    P1Perkembangan Peserta Didik (2 SKS)
    2Karakteristik teori belajar behavioristik

    Karakteristik teori belajar kognitivistik

    Karakteristik teori belajar kontstruktivistik

    Karakteristik teori belajar sosial

    Karakteristik teori belajar humanistik
    P1Teori Belajar dan Pembelajaran (2 SKS)
    3Etika sains dan teknologi

    Hakikat fisika dan hakikat pembelajaran fisika, serta dampaknya pada pendidikan dan pembelajaran fisika.
    P1Pengantar Ilmu Pendidikan (2 SKS)
    4Taksonomi Bloom terevisi (Revised Bloom Taxonomy) yang mencakup dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan

    Ragam kemampuan berpikir tingkat dasar dan berpikir tingkat tinggi

    Ragam kemampuan menemukan dan memecahkan permasalahan sesuai konteks materi fisika dan pembelajaran fisika
    P1
    5Keterampilan-keterampilan mengajar dalam pembelajaran fisika (keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, mengadakan variasi, mengelola kelas, memimpin diskusi kelompok kecil, mengajar kelompok kecil
    dan perorangan)

    Ragam metode-metode pembelajaran fisika, pendekatan pendekatan pembelajaran fisika, dan model-model pembelajaran dalam fisika beserta implementasinya dalam pembelajaran fisika.

    Model pembelajaran berbasis aktivitas dengan scientific approach yang meliputi discovery learning, inquiry learning, problem based learning, project based learning, dan cooperative learning.
    P2Strategi Pembelajaran Fisika (3 SKS)

    Model Pembelajaran Fisika (3 SKS)
    6Konsep dasar dan pengembangan bahan ajar fisika, baik bahan ajar cetak maupun non cetak

    Materi fisika pada kurikulum fisika sekolah di SMA
    P2Pengembahan Bahan Ajar Pembelajaran Fisika (2 SKS)
    7Perkembangan kurikulum fisika sekolah, kurikulum fisika sekolah, karakteristik, struktur dan kerangka kurikulum fisika sekolah

    Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, fungsi, tujuan, cakupan dan kedalaman kajian materi.
    P3Telaah Kurikulum Sekolah Menengah (3 SKS)
    8Karakteristik dan isi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian untuk pendidikan fisika di sekolahP3SDA
    9Fungsi dan prinsip penilaian dalam pembelajaran fisika

    Berbagai metode penilaian pembelajaran fisika

    Standar penilaian hasil belajar

    Aspek-aspek penilaian, penyusunan instrumen penilaian (kognitif,
    psikomotor, afektif)
    P3Asesmen Pembelajaran Fisika (3 SKS)
    10Tujuan, karakteristik dan peranan penilaian formatif, diagnostik, sumatif dalam pembelajaran fisika

    Persyaratan instrumen (PAN: validitas, reliabilitas; PAP: indeks sensitivitas, validitas isi)

    Pelaksanaan dan pemanfaatan hasil penilaian

    Konsep dasar, peranan dan aplikasi penilaian berbantuan komputer
    P3Evaluasi Pembelajaran Fisika (3 SKS)
    11Konsep dasar media pembelajaran

    Terminologi dan konsep multimedia

    Konsep dasar media TIK

    Objek dalam aplikasi animasi dan simulasi dalam bentuk teks, grafik, dan gambar,

    Jenis-jenis paket aplikasi multimedia

    Teori dan filosofi media pembelajaran fisika berbasis lingkungan

    Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran fisika
    P4Media Pembelajaran Fisika (3 SKS)

    Multimedia Pembelajaran Fisika (3 SKS)

    12Hakikat penelitian pendidikan fisika

    Ragam metode penelitian dalam pendidikan fisika: penelitian eksperimen, PTK, dan R & D

    Rancangan penelitian pendidikan fisika : desain, subyek/populasi/sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik
    pengumpulan data, teknik analisis data sesuai ragam metode penelitian eksperimen, PTK, dan R & D

    Isu dan identifikasi permasalahan pendidikan dan pembelajaran
    fisika
    P5Metodologi Penelitian (3 SKS)
    13Pengelolaan sumber daya siswa berdasarkan pada potensi belajar peserta didik

    Kesulitan belajar siswa

    Pengelolaan kelas dan implementasi dalam pembelajaran fisika
    P6Manajemen Kelas Pembelajaran Fisika (2 SKS)
    14Fungsi kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Rancangan laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Pengelolaan kegiatan laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Administrasi dan organisasi laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
    P6Manajemen Laboratorium Fisika (3 SKS)
    15Fungsi: penggambaran fungsi, jenis fungsi (genap/ganjil, eksponensial, trigonometri, logaritma, invers), grafik,

    Limit: hukum limit teorema limit, kekontinuan fungsi ;

    Turunan: aturan pencarian turunan, aturan rantai dan notasi

    Leibnisz ; turunan tingkat tinggi, pendeferensialan implisit;

    Integral: integral tentu, integral taktentu, aturan penentuan integral, teknik integral.

    Operasi Matrik: penjumlahan, perkalian, transpose, determinan, invers, matrik khusus, matrik orthogonal, nilai eigen;

    Bilangan kompleks: aljabar bilangan kompleks, rumus Euler, fungsi
    eksponen, fungsi hiperbolik, invers trigonometri dan hiperbolik, akar
    dan pangkat kompleks,

    Fungsi Bilangan Kompleks: fungsi analitik, integral kontur, deret

    Laurent, teorema residu dan cara menemukannya, pemetaan konformal.

    Deret: deret tak hingga, deret pangkat, tes konvergensi dan wilayah konvergensi deret, ekspansi fungsi ke dalam deret pangkat, deret fourier;

    Aljabar dan fungsi kompleks, fungsi analitik, integral lintasan, deret laurent, teknik residu, pemetaan konformal;

    Persamaan diferensial biasa (PDB): solusi PDB (pemisahan variabel, ekspansi deret PD Bessel dan PD legendre), PD non homogen,

    Persamaan diferensial parsial (PDP ): persamaan gelombang, persamaan Laplace dan Poisson, persamaan perambatan kalor dan difusi, solusi menggunakan metode pemisahan variabel

    Transformasi integral: transformasi Laplace, transformasi Fourier, konvolusi, fungsi Green, solusi PD dengan transformasi; persamaan integral.

    Sistem persamaan linier, matriks, determinan; penjumlahan dan perkalian vektor, medan skalar, medan vektor, gradien, divergensi, rotasi, teorema Green, teorema Gauss, teorema Stokes; transformasi linier, transformasi ortogonal, masalah nilai Eigen, diagonalisasi; transformasi koordinat, koordinat kurvilinier

    Fungsi gamma dan fungsi beta, Kalkulus variasi: persamaan Euler, persamaan Lagrange;

    Definisi probabilitas, ruang sampel, metode penghitungan, peubah acak, distribusi kontinu, distribusi binomial, distribusi normal (Gauss), distribusi Poisson.
    P7Kalkulus I (3 SKS)

    Kalkulus II (3 SKS)

    Fisika Matematika I (3 SKS)

    Fisika Matematika II (3 SKS)
    16Metode numeric untuk menyelesaikan akar persamaan polinomial, persamaan linier, dan persamaan diferensialP7Analisa Numerik (2 SKS)
    17Rangkaian DC, sumber arus, sumber tegangan,

    Rangkaian Setara Thevenin, Rangkaian Setara Norton.

    Rangkaian AC.

    Semikonduktor, sambungan PN, dioda, penyearah gelombang, catu daya dc, dioda Zener, Transistor Bipolar, karakteristik transistor, garis beban AC dan DC, transistor sebagai penguat tegangan kecil, saklar transistor,

    Teori rangkaian digital: AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR.

    Alat ukur dasar: pengukur arus, tegangan, hambatan.

    Piranti masukan: sensor, jenis-jenis sensor: sensor temperatur, sensor besaran-besaran mekanik, sensor optik, sensor magnetik,
    dan sensor-sensor lainnya.

    Pengolah sinyal sederhana: pra pengolah sinyal, penguat sinyal, pengubah analog ke digital, dasar mikroprosesor, peningkat S/N
    ratio.

    Piranti keluaran: prinsip kerja piranti keluaran misalkan memori, display, dan printer
    P7Elektronika Dasar (3 SKS)

    Elektronika Digital (3 SKS)

    Instrumentasi (3 SKS)
    18Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Newton dan Galileo),

    Besaran-besaran dasar gerak: kerangka acuan, posisi, perpindahan, jarak tempuh (panjang lintasan), kelajuan (rata-rata dan sesaat), kecepatan linear (rata-rata dan sesaat), percepatan linear (rata-rata dan sesaat), kecepatan sudut (rata-rata dan sesaat), dan percepatan sudut (rata-rata dan sesaat)

    Jenis-jenis gerak: gerak pada garis lurus, gerak pada bidang, gerak dalam ruang, gerak relatif (posisi dan kecepatan relatif),

    Analisis gerak sebuah partikel dalam koordinat lengkung (polar, bola, silinder)

    Hukum Newton tentang gerak: hukum Newton tentang gerak, kerangka acuan inersia, massa inersia dan massa gravitasi, gaya dan momentum, torka dan momentum sudut (terhadap pusat koordinat dan titik lain), dan Hukum Newton untuk gerak rotasi

    Penerapan Hukum Newton tentang gerak: keseimbangan benda titik, gaya bergantung pada waktu (misal: gaya impuls), gaya
    bergantung pada posisi (misal: gaya pemulih, gaya gravitasi), gaya bergantung pada kecepatan (misal: gaya Stokes, drag force), dan kombinasinya (misal: gaya pegas dan gesekan)

    Konsep kerja dan energi, teorema kerja-energi kinetik, gaya konservatif dan energi potensial, hukum kekekalan/kelestarian /konservasi energi, dan penerapannya

    Hukum Newton tentang gravitasi: gravitasi pada sistem benda titik dan benda kontinyu, energi potensial gravitasi
    P8Mekanika I (4 SKS)
    19Gerak sistem banyak partikel: momentum linier dan momentum sudut untuk sistem, kekekalan momentum linear dan momentum sudut, gerak pusat massa, gaya total dan torka total, energi kinetik
    sistem, kerangka pusat massa.

    Contoh-contoh: gerak roket, teori benturan (tumbukan), analisis tumbukan menggunakan kerangka pusat massa, masalah dua benda (hamburan dan sistem terikat).

    Gerak benda tegar: (1) Rotasi murni (rotasi benda tegar dengan sumbu tetap): momen inersia, energi kinetik, aplikasi Hukum II Newton untuk gerak rotasi, Hukum kekekalan momentum sudut, dan (2) Gerak campuran (rotasi dan translasi benda tegar): momentum sudut, energi kinetik, tensor inersia, hukum kekekalan momentum sudut, contoh rotasi campuran: gerak planar (misal: gerak menggelinding), gerak giroskop (gasing)

    Kerangka acuan tak inersial: kerangka acuan dipercepat dan gaya inersial (gaya semu /fiktif), kerangka acuan berputar (percepatan sentrifugal dan percepatan Coriolis), dinamika partikel dalam kerangka acuan berputar, dampak-dampak rotasi bumi (bandul Foucault, angin pasat, perubahan iklim)

    Perumusan Lagrange dan perumusan Hamilton: kendala, sistem koordinat umum, prinsip Hamilton dan persamaan Euler-Lagrange, fungsi Lagrange dan fungsi energi, momentum umum, persamaan
    Hamilton dan ruang fase momentum.

    Gerak dalam medan gaya terpusat: hukum Kepller, persamaan irisan kerucut dalam koordinat polar, gaya terpusat dan kekekalan
    momentum sudut, penurunan persamaan gerak benda dalam potensial terpusat dalam tata koordinat polar, pencarian solusi
    persamaan gerak untuk potensial Kepller (-k/r), energi potensial medan gravitasi

    Konsep fluida, penggambaran euler dan penggambaran Lagrange, konsep partikel dalam fluida, garis alir, garis lintasan, dan streamline, persamaan kontinuitas fluida tak termampatkan

    Fluida ideal: persamaan Euler, persamaan Bernoulli, tekanan hidrostatika, rapat aliran energi, rapat aliran momentum, hukum konservasi sirkulasi, aliran potensial, drag force

    Fluida kental (viskos): persamaan Navier-Stokes, dissipation energy dan fluida tak termampatkan, gaya Stokes, aliran fluida kental dalam pipa, bilangan Reynold
    P7Mekanika II (4 SKS)

    Mekanika Fluida (3 SKS)
    20Termodinamika

    Suhu dan kalor

    Fenomena transport

    Sistem termodinamika, besaran keadaan (temperatur, tekanan, volume), fase dan perubahan fase (padat, cair, dan gas)

    Hukum ke nol termodinamika

    Gas ideal: persamaan keadaan, kalor dan kapasitas kalor, kalor jenis, persamaan keadaan gas real

    Hukum pertama termodinamika

    Hukum kedua termodinamika: entropi, prinsip entropi maksimum, proses Carnot

    Entropi dan energi sebagai potensial termodinamik, transformasi Legendre, energi, bebas, entalpi
    P7Termodinamika (3 SKS)
    21Fisika Statistik

    Teori kinetik gas ideal, tekanan, kerja, dan potensial kimia

    Relasi Maxwell, ruang fase, statistik molekul-molekul (Bose-Einstein,

    Fermi-Dirac, Maxwell-Boltzmann), fungsi distribusi, definisi entropi secara statistik, teori ensemble dan ensemble microkanonis, ensemble kanonis
    P7Fisika Statistik ( 2 SKS)
    22Getaran dan gelombang

    Getaran linear: benda pada pegas, gerak harmonik sederhana, getaran teredam, getaran terpaksa, getaran tersambung, superposisi getaran

    Gelombang:, gelombang bidang, gelombang selaras, persamaan gelombang dan penyelesaiannya, superposisi gelombang
    (interferensi dan difraksi), energetika gelombang, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner, dispersi, gelombang mekanik:
    gelombang bunyi dalam padatan, cairan, dan gas gelombang bola dan silinder, pengantar gelombang elektromagnetik, gelombang multidimensi, impedansi medium, kaitan dispersi, perambatan di
    perbatasan medium, efek Doppler
    P7Gelombang (3 SKS)
    23Optika

    Optika fisis: prinsip Huygens, interferensi (interferometer pembelah muka gelombang, pembelah amplitudo), difraksi (Fresnell, Frounthoufer, celah tunggal dan kisi difraksi), polarisasi

    Optika geometris: prinsip Fermat pemantulan dan pembiasan, alat alat optik
    Perambatan cahaya dalam medium dan antar medium
    P7Optik (2 SKS)
    24Elektromagnetik

    Dasar eksperimen hukum Coulomb, hukum Coulomb

    Medan listrik statis oleh partikel titik, medan listrik statis oleh distribusi muatan diskrit, kontinyu, dan dipol listrik, garis-garis gaya listrik dan fluks listrik, hukum Gauss
    Kerja dan energi potensial listrik, potensial listrik, ekspansi multipol, persamaan Poisson dan persamaan Laplace, persoalan syarat batas Konduktor, isolator, dan semikonduktor

    Kapasitor, kapasitansi, dan bahan dielektrik
    Elektrostatika dalam bahan

    Arus listrik dan rapat arus listrik, persamaan kontinyuitas,

    Dasar-dasar eksperimen magnet statis, induksi magnetik, gerak partikel bermuatan dalam medan magnet, persamaan medan
    magnet stasioner, potensial vektor, hukum Faraday, dipol magnet, dan medan yang dihasilkannya, Kemagnetan bahan, permeabilitas, magnetisasi, suseptibilitas,
    Persamaan Maxwell, Gelombang Elektromagnetik,

    Perumusan kovarian persamaan Maxwell,

    Polarisasi gelombang elektromagentik, perambatan cahaya dalam medium dan antar medium, prinsip fermat, efek ketidakisotropikan medium
    P7Listrik Magnet ( 3 SKS)
    25Fisika modern dan fisika kuantum

    Teori relativitas: pengertian kerangka acuan inersial, postulatpostulat relativitas khusus, transformasi Lorentz, gejala-gejala relativitas khusus: kontraksi panjang, dilatasi waktu, paradox kembar, relativitas khusus dan elektrodinamika, perumusan
    kovarian.

    Latar belakang eksperimen: radiasi benda hitam, percobaan efek fotolistrik, efek Compton, difraksi elektron (percobaan Davisson Germer), produksi pasangan, dualisme gelombang-partikel, hipotesis
    de Broglie, ketidakpastian Heisenberg, model atom dan molekul.

    Mekanika gelombang: persamaan Schrodinger, interpretasi fungsi gelombang, normalisasi gelombang, nilai Eigen, fungsi Eigen, degenerasi, operator dan harga ekspektasi.

    Solusi persamaan Schroedinger: partikel bebas, potensial tangga, sumur potensial, efek terobosan, osilator harmonik sederhana, atom hidrogen, momentum sudut
    P7Fisika Modern (2 SKS)

    Pengantar Fisika Kuantum (3 SKS)

    Eksperimen Fisika Modern (3 SKS)
    26Fisika inti

    Struktur dan sifat-sifat inti atom: susunan inti, ukuran dan bentuk inti atom, momentum sudut dan momen magnet inti, gaya nuklir (interaksi antar nukleon dalam inti atom), kestabilan inti atom,
    energi ikat nuklir, rumus semi empirik Weiszacker.

    Radioaktivitas: besaran-besaran dasar radioaktivitas, peluruhan beruntun, keseimbangan radioaktif, radioaktivitas buatan.

    Jenis-jenis radiasi nuklir: peluruhan alpha, peluruhan beta, peluruhan gamma.
    Reaksi nuklir: klasifikasi reaksi nuklir, mekanisme reaksi nuklir, kinematika reaksi nuklir, parameter reaksi nuklir.

    Partikel elementer: interaksi lepton, muon, hadron, quark
    P7Fisika Inti 3 (SKS)
    27Fisika zat padat

    Struktur kristal: simetri dan struktur kristal, difraksi kisi kristal, ikatan atomik dalam kristal.

    Dinamika kisi kristal: getaran dalam zat padat, kapasitas panas zat padat, getaran kisi.

    Model elektron bebas: model elektron bebas klasik, model elektron bebas terkuantisasi, perilaku elektron dalam logam, keberatan terhadap model elektron bebas.

    Teori pita energi: teori pita energi, metode lcao, dinamika elektron dalam logam .

    Semikonduktor: klasifikasi semikonduktor berdasarkan golongan dalam sistem periodik unsur, semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik

    Bahan dielektrik: pandangan makroskopis dan mikroskopis, gejala dielektrik, dan bahan magnetik: suseptibilitas magnetik, gejala magnetik
    P7Fisika Zat Padat (4 SKS)

    B. Pengetahuan

    1. (KK1) Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran fisika berbasis aktifitas belajar untuk mengembangkan kemampuan berfikir sesuai dengan karakteristik materi fisika, dan sikap ilmiah sesuai dengan karakteristik siswa pada pembelajaran kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis ilmu pengetahuan, teknologi yang kontekstual dan lingkungan sekitar;
    2. (KK2) Mampu mengkaji dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran inovatif yang telah teruji;
    3. (KK3) Mampu melakukan penelitian pendidikan fisika dalam bentuk pengkajian dan evaluasi pembelajaran fisika dengan pendekatan kuantitatif dan/atau kualitatif untuk memecahkan permasalahan pembelajaran fisika dan dilaporkan dalam bentuk artikel ilmiah;
    4. (KK4) Mampu mengelola sumber daya dan aktivitas yang mencakup penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga
      pendidikan secara komprehensif.;
    5. (KK5) Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan kajian terhadap masalah mutu, relevansi dan akses di bidang pendidikan dalam penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
    NoRincian Topik dan Dasar Saran CPMKKKSaran Nama Mata Kuliah Jumlah SKS
    1Penyusunan perangkat pembelajaran Fisika berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik materi

    Peer teaching

    Pengenalan Lapangan Persekolahan
    KK1Pengenalan Lapangan Pesekolahan (4 SKS)
    2Analisis materi Fisika berdasarkan hakikat Fisika dan pembelajarannyaKK1SDA
    3Penyusunan kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler berdasarkan karakteristik peserta didikKK1SDA
    4Praktek keterampilan dasar mengajar dalam pembelajaran FisikaKK2Microteaching (4 SKS)
    5Penyusunan scenario pembelajaran sesuai model pembelajaran berbasis aktivitas

    Peer teaching

    Pengenalan Lapangan Persekolahan
    KK2SDA
    6Penyusunan perangkat pembelajaran fisika sekolah: silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian (tes dan non tes)

    Peer teaching

    Pengenalan Lapangan Persekolahan
    KK2SDA
    7Penyusunan instrumen penilaian (tes dan non tes) sesuai tujuan pembelajaran dan penilaian

    Pengujian dan analisis instrumen penilaian
    KK2SDA
    8Presentasi hypermedia, audio dan video, media berbasis web

    Perancangan media pembelajaran berbasis lingkungan

    Penggunaan media dalam pembelajaran fisika (peer teaching)
    KK2SDA
    9Penulisan proposal penelitian pendidikan fisika sesuai rancangan penelitianKK3Skripsi (6 SKS)
    10Teknik presentasi proposal penelitianKK3SDA
    11Penulisan laporan penelitiam pendidikan fisika sesuai rancangan penelitianKK3SDA
    12Presentasi laporan penelitianKK3SDA
    13Penulisan dan publikasi dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan artikel ilmiah.

    Artikel ilmiah sekurang-kurangnya diunggah di laman perguruan tinggi
    KK3SDA
    14Pengembangan kegiatan dan perangkat
    praktikum fisika

    Merancang laboratorium fisika sekolah

    Perancangan pengelolaan dan administrasi laboratorium fisika sekolah
    KK4Praktikum Fisika Sekolah Menengah (2 SKS)
    15Pengamatan terhadap masalah mutu, relevansi dan akses di bidang pendidikan dalam penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Penentuan alternatif solusi dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengamatan
    KK4

    Distribusi Jumlah SKS dan NamaMata Kuliah Berdasarkan CP P dan K

    Daftar Saran nama Mata Kuliah Wajib Berdasarkan CP dan SKS

    NoMata KuliahSKSCPRincian Topik
    1Bahasa Indonesia2Wajib UU 2003 No. 23
    2Pendidikan Kewarganegaraan2Wajib UU 2003 No. 23
    3Pendidikan Pancasila2Wajib UU 2003 No. 23
    4Pendidikan Agama3Wajib UU 2003 No. 23
    5Kimia Dasar3MK Bersama FMIPA
    6Biologi Dasar3MK Bersama FMIPA
    7Fisika Dasar
    8Perkembangan Peserta Didik2P1Teori perkembangan peserta didik dan implikasinya pada pembelajaran fisika

    Karakteristik perkembangan peserta didik mulai dari masa kanak-kanak sampai remaja

    Contoh permasalahan dalam pemenuhan tugas perkembangan peserta didik

    Implikasi tahap perkembangan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan
    9Teori Belajar dan Pembelajaran2P1Karakteristik teori belajar behavioristik

    Karakteristik teori belajar kognitivistik

    Karakteristik teori belajar kontstruktivistik

    Karakteristik teori belajar sosial

    Karakteristik teori belajar humanistik
    9Pengantar Ilmu Pendidikan2P1Etika sains dan teknologi

    Hakikat fisika dan hakikat pembelajaran fisika, serta dampaknya pada pendidikan dan pembelajaran fisika.
    10Strategi Pembelajaran Fisika3P2Keterampilan-keterampilan mengajar dalam pembelajaran fisika (keterampilan membuka dan menutup pelajaran, bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, mengadakan variasi, mengelola kelas, memimpin diskusi kelompok kecil, mengajar kelompok kecil
    dan perorangan)

    Ragam metode-metode pembelajaran fisika, pendekatan pendekatan pembelajaran fisika, dan model-model pembelajaran dalam fisika beserta implementasinya dalam pembelajaran fisika.
    11Model Pembelajaran Fisika2P2Model pembelajaran berbasis aktivitas dengan scientific approach yang meliputi discovery learning, inquiry learning, problem based learning, project based learning, dan cooperative learning.
    12Telaah Kurikulum Sekolah Menengah3P3Perkembangan kurikulum fisika sekolah, kurikulum fisika sekolah, karakteristik, struktur dan kerangka kurikulum fisika sekolah

    Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, fungsi, tujuan, cakupan dan kedalaman kajian materi.

    Karakteristik dan isi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian untuk pendidikan fisika di sekolah
    13Asesmen Pembelajaran Fisika3P3Fungsi dan prinsip penilaian dalam pembelajaran fisika

    Berbagai metode penilaian pembelajaran fisikaStandar penilaian hasil belajar

    Aspek-aspek penilaian, penyusunan instrumen penilaian (kognitif,
    psikomotor, afektif)
    14Evaluasi Pembelajaran Fisika3P3Tujuan, karakteristik dan peranan penilaian formatif, diagnostik, sumatif dalam pembelajaran fisika

    Persyaratan instrumen (PAN: validitas, reliabilitas; PAP: indeks sensitivitas, validitas isi)

    Pelaksanaan dan pemanfaatan hasil penilaian Konsep dasar, peranan dan aplikasi penilaian berbantuan komputer
    15Media Pembelajaran Fisika3P4Konsep dasar media pembelajaran

    Konsep dasar media TIK

    Teori dan filosofi media pembelajaran fisika berbasis lingkungan

    Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran fisika
    16Multimedia Pembelajaran Fisika3P4Terminologi dan konsep multimedia

    Jenis-jenis paket aplikasi multimedia

    Objek dalam aplikasi animasi dan simulasi dalam bentuk teks, grafik, dan gambar,
    17Metodologi Penelitian3P5Hakikat penelitian pendidikan fisika

    Ragam metode penelitian dalam pendidikan fisika: penelitian eksperimen, PTK, dan R & D

    Rancangan penelitian pendidikan fisika : desain, subyek / populasi/ sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik
    pengumpulan data, teknik analisis data sesuai ragam metode penelitian eksperimen, PTK, dan R & D

    Isu dan identifikasi permasalahan pendidikan dan pembelajaran
    fisika
    18Manajemen Kelas Pembelajaran Fisika2P6Pengelolaan sumber daya siswa berdasarkan pada potensi belajar peserta didikKesulitan belajar siswaPengelolaan kelas dan implementasi dalam pembelajaran fisika
    19Manajemen Laboratorium Fisika2P6Fungsi kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikanRancangan laboratorium fisika dan lembaga pendidikanPengelolaan kegiatan laboratorium fisika dan lembaga pendidikan

    Administrasi dan organisasi laboratorium fisika dan lembaga pendidikanKesehatan, keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
    20Matematika Dasar (Kalkulus I) 3P7Fungsi: penggambaran fungsi, jenis fungsi (genap/ganjil, eksponensial, trigonometri, logaritma, invers), grafik,

    Limit: hukum limit teorema limit, kekontinuan fungsi ;

    Turunan: aturan pencarian turunan, aturan rantai dan notasi Leibnisz ; turunan tingkat tinggi, pendeferensialan implisit;

    Integral: integral tentu, integral taktentu, aturan penentuan integral, teknik integral.

    Operasi Matrik: penjumlahan, perkalian, transpose, determinan, invers, matrik khusus, matrik orthogonal, nilai eigen;
    21Matematika Lanjut (Kalkulus II) 3P7Bilangan kompleks: aljabar bilangan kompleks, rumus Euler, fungsi eksponen, fungsi hiperbolik, invers trigonometri dan hiperbolik, akar dan pangkat kompleks,

    Fungsi Bilangan Kompleks: fungsi analitik, integral kontur, deretLaurent, teorema residu dan cara menemukannya, pemetaan konformal.

    Deret: deret tak hingga, deret pangkat, tes konvergensi dan wilayah konvergensi deret, ekspansi fungsi ke dalam deret pangkat, deret fourier;

    Aljabar dan fungsi kompleks, fungsi analitik, integral lintasan, deret laurent, teknik residu, pemetaan konformal;
    22Fisika Matematika I3P7Persamaan diferensial biasa (PDB): solusi PDB (pemisahan variabel, ekspansi deret PD Bessel dan PD legendre), PD non homogen,

    Persamaan diferensial parsial (PDP): persamaan gelombang, persamaan Laplace dan Poisson, persamaan perambatan kalor dan difusi, solusi menggunakan metode pemisahan variabel

    Transformasi integral: transformasi Laplace, transformasi Fourier, konvolusi, fungsi Green, solusi PD dengan transformasi; persamaan integral.
    23Fisika Matematika II3P7Sistem persamaan linier, matriks, determinan; penjumlahan dan perkalian vektor, medan skalar, medan vektor, gradien, divergensi, rotasi, teorema Green, teorema Gauss, teorema Stokes; transformasi linier, transformasi ortogonal, masalah nilai Eigen, diagonalisasi; transformasi koordinat, koordinat kurvilinier

    Fungsi gamma dan fungsi beta,

    Kalkulus variasi: persamaan Euler, persamaan Lagrange;

    Definisi probabilitas, ruang sampel, metode penghitungan, peubah acak, distribusi kontinu, distribusi binomial, distribusi normal (Gauss), distribusi Poisson.
    24Analisa Numerik2P7Metode numerik untuk menyelesaikan akar persamaan polinomial, persamaan linier, dan persamaan diferensial
    25Elektronika Dasar3P7Rangkaian DC, sumber arus, sumber tegangan,

    Rangkaian Setara Thevenin, Rangkaian Setara Norton.

    Rangkaian AC.
    26Elektronika2P7Semikonduktor, sambungan PN, dioda, penyearah gelombang, catu daya dc, dioda Zener, Transistor Bipolar, karakteristik transistor, garis beban AC dan DC, transistor sebagai penguat tegangan kecil, saklar transistor,
    27Elektronika Digital2P7Teori rangkaian digital: AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR.

    Piranti keluaran: prinsip kerja piranti keluaran misalkan memori, display, dan printer
    28Instrumentasi3P7Alat ukur dasar: pengukur arus, tegangan, hambatan.

    Piranti masukan: sensor, jenis-jenis sensor: sensor temperatur, sensor besaran-besaran mekanik, sensor optik, sensor magnetik, dan sensor-sensor lainnya.

    Pengolah sinyal sederhana: pra pengolah sinyal, penguat sinyal, pengubah analog ke digital, dasar mikroprosesor, peningkat S/N
    ratio.
    30Mekanika I4P7Ruang dan waktu (konsep ruang waktu Newton dan Galileo),

    Besaran-besaran dasar gerak: kerangka acuan, posisi, perpindahan, jarak tempuh (panjang lintasan), kelajuan (rata-rata dan sesaat), kecepatan linear (rata-rata dan sesaat), percepatan linear (rata-rata dan sesaat), kecepatan sudut (rata-rata dan sesaat), dan percepatan sudut (rata-rata dan sesaat)

    Jenis-jenis gerak: gerak pada garis lurus, gerak pada bidang, gerak dalam ruang, gerak relatif (posisi dan kecepatan relatif),

    Analisis gerak sebuah partikel dalam koordinat lengkung (polar, bola, silinder)

    Hukum Newton tentang gerak: hukum Newton tentang gerak, kerangka acuan inersia, massa inersia dan massa gravitasi, gaya dan momentum, torka dan momentum sudut (terhadap pusat koordinat dan titik lain), dan Hukum Newton untuk gerak rotasi

    Penerapan Hukum Newton tentang gerak: keseimbangan benda titik, gaya bergantung pada waktu (misal: gaya impuls), gaya bergantung pada posisi (misal: gaya pemulih, gaya gravitasi), gaya bergantung pada kecepatan (misal: gaya Stokes, drag force), dan kombinasinya (misal: gaya pegas dan gesekan)

    Konsep kerja dan energi, teorema kerja-energi kinetik, gaya konservatif dan energi potensial, hukum kekekalan/ kelestarian /konservasi energi, dan penerapannya

    Hukum Newton tentang gravitasi: gravitasi pada sistem benda titik dan benda kontinyu, energi potensial gravitasi
    31Mekanika II4P7Gerak sistem banyak partikel: momentum linier dan momentum sudut untuk sistem, kekekalan momentum linear dan momentum sudut, gerak pusat massa, gaya total dan torka total, energi kinetik sistem, kerangka pusat massa.

    Contoh-contoh: gerak roket, teori benturan (tumbukan), analisis tumbukan menggunakan kerangka pusat massa, masalah dua benda (hamburan dan sistem terikat).

    Gerak benda tegar: (1) Rotasi murni (rotasi benda tegar dengan sumbu tetap): momen inersia, energi kinetik, aplikasi Hukum II Newton untuk gerak rotasi, Hukum kekekalan momentum sudut, dan (2) Gerak campuran (rotasi dan translasi benda tegar): momentum sudut, energi kinetik, tensor inersia, hukum kekekalan momentum sudut, contoh rotasi campuran: gerak planar (misal: gerak menggelinding), gerak giroskop (gasing)

    Kerangka acuan tak inersial: kerangka acuan dipercepat dan gaya inersial (gaya semu /fiktif), kerangka acuan berputar (percepatan sentrifugal dan percepatan Coriolis), dinamika partikel dalam kerangka acuan berputar, dampak-dampak rotasi bumi (bandul Foucault, angin pasat, perubahan iklim)

    Perumusan Lagrange dan perumusan Hamilton: kendala, sistem koordinat umum, prinsip Hamilton dan persamaan Euler-Lagrange, fungsi Lagrange dan fungsi energi, momentum umum, persamaan Hamilton dan ruang fase momentum.

    Gerak dalam medan gaya terpusat: hukum Kepller, persamaan irisan kerucut dalam koordinat polar, gaya terpusat dan kekekalan momentum sudut, penurunan persamaan gerak benda dalam potensial terpusat dalam tata koordinat polar, pencarian solusi persamaan gerak untuk potensial Kepller (-k/r), energi potensial medan gravitasi
    32Mekanika Fluida3P7Konsep fluida, penggambaran euler dan penggambaran Lagrange, konsep partikel dalam fluida, garis alir, garis lintasan, dan streamline, persamaan kontinuitas fluida tak termampatkan

    Fluida ideal: persamaan Euler, persamaan Bernoulli, tekanan hidrostatika, rapat aliran energi, rapat aliran momentum, hukum konservasi sirkulasi, aliran potensial, drag force

    Fluida kental (viskos): persamaan Navier-Stokes, dissipation energy dan fluida tak termampatkan, gaya Stokes, aliran fluida kental dalam pipa, bilangan Reynold
    33Termodinamika 3P7TermodinamikaSuhu dan kalor

    Fenomena transport

    Sistem termodinamika, besaran keadaan (temperatur, tekanan, volume), fase dan perubahan fase (padat, cair, dan gas)

    Hukum ke nol termodinamikaGas ideal: persamaan keadaan, kalor dan kapasitas kalor, kalor jenis, persamaan keadaan gas real

    Hukum pertama termodinamika

    Hukum kedua termodinamika: entropi, prinsip entropi maksimum, proses Carnot

    Entropi dan energi sebagai potensial termodinamik, transformasi Legendre, energi, bebas, entalpi
    34Fisika Statistik2P7Fisika StatistikTeori kinetik gas ideal, tekanan, kerja, dan potensial kimia

    Relasi Maxwell, ruang fase, statistik molekul-molekul (Bose-Einstein, Fermi-Dirac, Maxwell-Boltzmann), fungsi distribusi, definisi entropi secara statistik, teori ensemble dan ensemble microkanonis, ensemble kanonis
    35Gelombang3P7Getaran dan gelombangGetaran linear: benda pada pegas, gerak harmonik sederhana, getaran teredam, getaran terpaksa, getaran tersambung, superposisi getaran

    Gelombang:, gelombang bidang, gelombang selaras, persamaan gelombang dan penyelesaiannya, superposisi gelombang (interferensi dan difraksi), energetika gelombang, refleksi dan refraksi, gelombang stasioner, dispersi, gelombang mekanik: gelombang bunyi dalam padatan, cairan, dan gas gelombang bola dan silinder, pengantar gelombang elektromagnetik, gelombang multidimensi, impedansi medium, kaitan dispersi, perambatan di perbatasan medium, efek Doppler
    36Optika2P7Optika fisis: prinsip Huygens, interferensi (interferometer
    pembelah muka gelombang, pembelah amplitudo), difraksi
    (Fresnell, Frounthoufer, celah tunggal dan kisi difraksi), polarisasi

    Optika geometris: prinsip Fermat pemantulan dan pembiasan, alatalat optik

    Perambatan cahaya dalam medium dan antar medium
    37Listrik Magnet4P7ElektromagnetikDasar eksperimen hukum Coulomb, hukum Coulomb

    Medan listrik statis oleh partikel titik, medan listrik statis oleh distribusi muatan diskrit, kontinyu, dan dipol listrik, garis-garis gaya listrik dan fluks listrik, hukum Gauss

    Kerja dan energi potensial listrik, potensial listrik, ekspansi multipol, persamaan Poisson dan persamaan Laplace, persoalan syarat batas Konduktor, isolator, dan semikonduktorKapasitor, kapasitansi, dan bahan dielektrik

    Elektrostatika dalam bahan Arus listrik dan rapat arus listrik, persamaan kontinyuitas,Dasar-dasar eksperimen magnet statis, induksi magnetik, gerak partikel bermuatan dalam medan magnet, persamaan medan magnet stasioner, potensial vektor, hukum Faraday, dipol magnet, dan medan yang dihasilkannya,

    Kemagnetan bahan, permeabilitas, magnetisasi, suseptibilitas,

    Persamaan Maxwell, Gelombang Elektromagnetik,Perumusan kovarian persamaan Maxwell,Polarisasi gelombang elektromagentik, perambatan cahaya dalam medium dan antar medium, prinsip fermat, efek ketidakisotropikan medium

    Polarisasi gelombang elektromagentik, perambatan cahaya dalam medium dan antar medium, prinsip fermat, efek ketidakisotropikan
    medium
    38Fisika Modern2P7Teori relativitas: pengertian kerangka acuan inersial, postulatpostulat relativitas khusus, transformasi Lorentz, gejala-gejala relativitas khusus: kontraksi panjang, dilatasi waktu, paradox kembar, relativitas khusus dan elektrodinamika, perumusan kovarian.
    38Pengantar Fisika Kuantum 3P7Latar belakang eksperimen: radiasi benda hitam, percobaan efek fotolistrik, efek Compton, difraksi elektron (percobaan Davisson Germer), produksi pasangan, dualisme gelombang-partikel, hipotesis de Broglie, ketidakpastian Heisenberg, model atom dan molekul.

    Mekanika gelombang: persamaan Schrodinger, interpretasi fungsi gelombang, normalisasi gelombang, nilai Eigen, fungsi Eigen, degenerasi, operator dan harga ekspektasi.Solusi persamaan Schroedinger: partikel bebas, potensial tangga, sumur potensial, efek terobosan, osilator harmonik sederhana, atom hidrogen, momentum sudut
    39Eksperimen Fisika Modern3P7Latar belakang eksperimen: radiasi benda hitam, percobaan efek fotolistrik, efek Compton, difraksi elektron (percobaan Davisson Germer), produksi pasangan, dualisme gelombang-partikel, hipotesis de Broglie, ketidakpastian Heisenberg, model atom dan molekul.
    40Fisika Inti3P7Struktur dan sifat-sifat inti atom: susunan inti, ukuran dan bentuk inti atom, momentum sudut dan momen magnet inti, gaya nuklir (interaksi antar nukleon dalam inti atom), kestabilan inti atom, energi ikat nuklir, rumus semi empirik Weiszacker.

    Radioaktivitas: besaran-besaran dasar radioaktivitas, peluruhan beruntun, keseimbangan radioaktif, radioaktivitas buatan.

    Jenis-jenis radiasi nuklir: peluruhan alpha, peluruhan beta, peluruhan gamma.

    Reaksi nuklir: klasifikasi reaksi nuklir, mekanisme reaksi nuklir, kinematika reaksi nuklir, parameter reaksi nuklir.Partikel elementer: interaksi lepton, muon, hadron, quark
    41Fisika Zat Padat3P7Struktur kristal: simetri dan struktur kristal, difraksi kisi kristal, ikatan atomik dalam kristal.

    Dinamika kisi kristal: getaran dalam zat padat, kapasitas panas zat padat, getaran kisi.

    Model elektron bebas: model elektron bebas klasik, model elektron bebas terkuantisasi, perilaku elektron dalam logam, keberatan terhadap model elektron bebas.Teori pita energi: teori pita energi, metode lcao, dinamika elektron dalam logam .

    Semikonduktor: klasifikasi semi konduktor berdasarkan golongan dalam sistem periodik unsur, semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik

    Bahan dielektrik: pandangan makroskopis dan mikroskopis, gejala dielektrik, dan bahan magnetik: suseptibilitas magnetik, gejala magnetik
  • Capaian Pembelajaran Program Studi Pendidikan Fisika dari HFI

    Prodil Lulusan Pendidikan Fisika

    Sarjana Pendidikan fisika yang mampu bertindak sebagai pendidik bidang Fisika, Asisten Peneliti Bidang Pendidikan Fisika, dan Pengelola Laboratorium serta Lembaga Pendidikan

    A. Pengetahuan

    PCP
    P1Menguasai konsep dasar kependidikan yang mencakup perkembangan peserta didik, teori-teori belajar, hakikat sains dan pola pikir ilmiah.
    P2Menguasai strategi pembelajaran inovatif yang berorientasi kecakapan personal, social dan akademik (life skill) pada pembelajaran fisika;
    P3Menguasai kurikulum fisika sekolah dan implementasinya dalam pembelajaran fisika untuk mendiagnosis dan membantu kesulitan belajar peserta didik
    P4Menguasai prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran fisika berbasis ilmu pengetahuan, teknologi yang kontekstual, khususnya tik (teknologi informasi dan komunikasi), dan lingkungan sekitar
    P5Menguasai metode penelitian pendidikan fisika
    P6Menguasai pengelolaan sumber daya pada penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan
    P7Menguasai matematika, komputasi, dan instrumentasi untuk mendukung pemahaman konsep fisika
    P8Menguasai konsep fisika, pola pikir keilmuan fisika berdasarkan fenomena alam yang mendukung pembelajaran fisika di sekolah dan pendidikan lanjut

    B. Keterampilan Khusus

    KKCP
    KK1Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran fisika berbasis aktifitas belajar untuk mengembangkan kemampuan berfikir sesuai dengan karakteristik materi fisika, dan sikap ilmiah sesuai dengan karakteristik siswa pada pembelajaran kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis ilmu pengetahuan, teknologi yang kontekstual dan lingkungan sekitar;
    KK2Mampu mengkaji dan menerapkan berbagai strategi pembelajaran inovatif yang telah teruji;
    KK3Mampu melakukan penelitian pendidikan fisika dalam bentuk pengkajian dan evaluasi pembelajaran fisika dengan pendekatan kuantitatif dan/atau kualitatif untuk memecahkan permasalahan pembelajaran fisika dan dilaporkan dalam
    bentuk artikel ilmiah;
    KK4Mampu mengelola sumber daya dan aktivitas yang mencakup penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga
    pendidikan secara komprehensif.;
    KK5Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan kajian terhadap masalah mutu, relevansi dan akses di bidang pendidikan dalam penyelenggaraan kelas, laboratorium fisika dan lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.

    Sumber : Dokumen Kurikulum Himpunan Fisika Indonesia

    1. CP S1 Pendidikan Fisika.pdf
    2. Konten Minimum S1 Pendidikan Fisika.pdf
  • Validitas Instrumen Penelitian

    Validitas instrumen penelitian merupakan aspek penting dalam pengukuran. Aspek ini menjadi tahap awal dalam menentukan benar tidaknya data yang dikumpulkan berdasarkan instrumen yang dikumpulkan.

    Validitas Instrumen

    Validitas berasal dari kata Validity yakni tepat. Azwar (200) menyatakan validitas instrumen berkiatan dengan kesesuaan dan kecermatan alat ukur dalam fungsinya dalam proses pengukuran. Cooper & Schindler (2006) menyatakan bhawa validitas adalah jaminan sebuah variabel diukur benar sesuai dengan alat ukur yang digunakan.

    Analogi yang paling sederhana tentang Validitas instrumen misalnya penggunaan Jangka Sorong dalam mengukur kedalaman tabung. Dalam kasus ini Alat ukur yang digunakan sudah tepat. Berbeda jika pengukuran jarak antara rumah dan bandara, pengukuran tidak valid karena alat ukur jangka sorong tidak sesuai untuk mengukur jarak yang besar.

    Validitas instrumen sangat unik bergantung dari bentuk dan tujuan instrumen dikembangkan. Secara umum ada 3 komponen validitas instrumen yakni Validitas Isi, validitas isi, validitas hubungan kriteria (criterion-related), dan validitas konstruk (Allen & Yen, 1979; Kerlinger, 1986). Komponen validitas juga dapat berubah tergantung dari jenis istrumen yang dikembangkan misalnya Istrumen Tes dan Non-Tes. Validitas instrumen dapat ditentukan melalui uji Validitas instrumen.


    A. Validitas Isi

    Validitas isi merujuk pada sejauh mana isi dari suatu perangkat instrumen
    penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka validitas isi adalah kesesuaian sola-soal atau materi dalam ujian dengan apa yang telah dipelajari siswa (Mardapi, 2008). Pengujian terhadap validitas isi menggunakan logika atau analisis rasioanal dengan melihat apakah item-item soal telah sesuai dengan kisi-kisinya. Dengan kata lain validitas isi dapat dikatakan sebagai penilaian yang ditentukan berdasarkan indvidu atau secara subjektif. Validitas isi dibagi kedalam dua kelompok yaitu face validity (validitas muka) dan logical validity (validitas logis) (Allen & Yen, 1979) membagi.

    Validitas muka terpenuhi jika seseorang yang ahli menilai tes dan menyimpulkan bahwa tes tersebut mengukur ciri yang relevan. Seseorang yang dapat melakukan penilaian adalah seseorang yang ahli dalam melakukan penilaian. Jika orang yang ahli tersebut menganggap instrumen tidak sesuai, maka validitas muka dipertanyakan. Sebagai contoh sebuah tes aritmetika, dalam “muka” tes tersebut, mengukur kemampuan aritmetik. validitas muka dapat menjadi sangat penting digunakan dalam tes, meskipun dalam beberapa kasus validitas muka tidak perlu jika tes valid dalam cara yang lain.

    Validitas logis merupakan tipe yang lebih canggih dan modern dari validitas
    muka. Validitas logis melibatkan definisi dari tingkah laku untuk diukur menggunakan sebuah tes atau design item yang logis. Validitas logis sangat berguna dalam mengembangkan tes khususnya dalam bidang akdemik misalnya prestasi. Validitas isi didasarkan pada keputusan subjektif. Oleh karena itu untuk menentukan jenis validitas isi, seseorang lebih cenderung melakukan kesalahan daripada validitas yang lain. Namun secara umum, menentukan validitas isi adalah perhatian pertama dalam mengembangkan semua instrumen.

    B. Validitas Kriteria

    Validitas kriteria dikenal dengan nama lain yaitu validitas empiris. Validitas
    kriteria digunakan ketika nilai atau skor tes dihubungkan dengan suatu kriteria. Kriteria adalah beberapa perilaku dimana nilai tes dapat digunakan untuk memprediksi. Sebagai contoh misalnya, untuk mendapatkan validitas hubungan kriteria, skor dalam suatu instrumen tes yang dikembangkan untuk penyeleksian pelamar pekerjaan harus dihubungkan dengan kriteria keefektifan kinerja. Validitas hubungan kriteria diekspresikan sebagai sebuah koefisien korelasi antara skor tes atau predictor dengan skor kriteria.

    Simbol korelasinya adalah r𝑥𝑦 dimana X adalah skor tes sedangkan Y adalah skor kriterianya. Untuk menghitung besarnya korelasi, dapat digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Ada dua jenis validitas kriteria yaitu validitas kriteria internal dan eksternal. Kriteria internal menggunakan tes itu sendiri sebagai kriteria. Validitas internal (validitas butir) diukur dengan mengkorelasikan item ke keseluruhan tes sebagai kriteria, sehingga sering juga disebut dengan validitas butir. Dengan demikian validitas butir dapat terlihat dari nilai koefisien korelasi antara skor item atau butir dengan skor total. Sedang kriteria eksternal menggunakan skor dari tes lain untuk menjadi kriteria, misalnya tes lain yang telah dianggap baku atau dapat dipercaya.

    Menurut penggunaannya validitas kriteria akan berfungsi dalam penentuan
    validitas konkurent (concurrent validity) seandainya digunakan dalam waktu yang sama atau berdekatan. Jika dimanfaatkan pada waktu yang akan dating, maka disebut sebagai validitas prediktif (predictive validity). Koefisien validitas r𝑥𝑦 menghasilkan sebuah prediksi atau perkiraan validitas yang bersama-sama (concurrent validity). Validitas prediksi melibatkan skor tes untuk memperkirakan sikap yang akan terjadi. Validitas prediktif berhubungan dengan koefisien korelasi antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang terjadi di kemudian hari (Ary, 1985). Misalnya jika seorang peneliti memberikan tes matematika kepada siswa ketika ia masuk di kelas empat. Kemudian ketika siswa selesai menempuh pelajaran di kelas empat, peneliti dapat menilai validitas kongkurensinya dengan jalan
    mengkorelasikan skor tes matematika tersebut dengan angka yang diterima subjek dalam pelajaran matematika selama di kelas empat. Kegiatan ini akan menghasilkan validtas kongruen karena dlakukan pada waktu yang sama atau relative sama. Jika dikemudian hari ingin mengetahui validitas prediktifnya, maka dapat dilakukan dengan jalan mengkorelasikan skor tes tersebut dengan angka pelajaran matematika mereka dikelas 12 SMA misalnya.

    Validitas Konstruk

    Validitas konstruk adalah validitas yang berhubungan dengan perluasan suatu tes yang mengukur suatu karakteristik khusus atau konstruk tertentu. Validitas konstruk adalah validitas yang utama untuk menilai individu-individu pada kemampuan dan karakteristik psikologi tertentu. Beberapa contoh yang umum dari konstruk adalah ,kedisiplinan, kecemasan, self-efficacy, kecerdasan, motivasi, kemampuan berargumen , kemampuan berpikir kritis, kreatif, bakat dalam berbagai bidang, kemampuan membaca, dan lain-lain.

    Validitas konstruk menggambarkan seberapa jauh suatu instrument
    khususnya tes mengukur suatu konstruk teoretik atau trait yang akan diukurnya (Allen & Yen, 1979). Konstruk diartikan sebagai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel tertentu, misalnya aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Terdapat beberapa teknik atau cara yang bisa digunakan untuk memberi menguji validtas konstruk. Salah satunya dengan mencocokkan faktor-faktor dalam instrumen dengan aspek yang akan diukur oleh instrumen tersebut. Dengan cara ini maka kajian atau telaah teori harus dilakukan secara mendalam. Cara lain yang disarankan untuk menguji validitas konstruk dan dianggap lebih sederhana adalah dengan cara multi trait multi-method (Saifuddin Azwar, 2000).

    Validasi konstruk mengkombinasikan pendekatan logis dan pendekatan
    empiris. Salah satu aspek dari pendekatan logis adalah untuk menanyakan jika unsur-unsur tes pengukuran adalah unsur-unsur yang membangun konstruk. Aspek lain dari pendekatan logis adalah untuk memeriksa butir-butir untuk menentukan jika mereka tampak tepat untuk menilai unsur-unsur dalam konstruk. Ada beberapa aspek empiris validitas konstruk: (1) Secara internal, hubungan dalam tes seharusnya diprediksi oleh konstruk. (2) Secara eksternal, hubungan antara skor pada tes dan pengamatan-pengamatan yang lain seharusnya konsisten dengan konstruk. Jika hubungan dari unsur-unsur dalam suatu tes bukan apa yang diprediksi oleh konstruk, maka konstruk tersebut tidak tepat atau tes itu gagal mengukur unsur-unsur dalam konstruk. Apabila pada tes yang dibuat dan diatur kita menemukan bahwa unsur-unsur tersebut tidak berelasi secara positif, kita akan menyimpulkan bahwa validitas konstruk pengukuran kurang dan bahwa tes atau konstruk itu sendiri seharusnya direvisi. Skor pada suatu tes seharusnya dihubungkan dengan pengukuran eksternal dalam suatu cara yang konsisten dengan konstruk. Suatu pengukuran dari suatu konstruk khusus sebisa mungkin tidak tergantung dari pengukuran konstruk-konstruk yang lain.

    Pendekatan yang sering digunakan dalam pengujian validasi konstruk adalah matriks multitrait-multimethod dan analisis faktor. Analisis faktor lebih popular karena sering digunakana dalam berbagai penelitian. Analisis faktor merupakan suatu metode untuk mengkorelasikan suatu ukuran dengan sejumlah besar ukuran yang lain untuk mengetahui ukuran-ukuran apa sajakah yang mengukur hal yang sama. Analisis faktor merupakan teknik untuk menyederhanakan, mengurangi ataupun meringkas ukuran suatu variabel yang besar atau banyak menjadi ukuran yang lebih sedikit yang nantinya disebut sebagai faktor. Penyederhanaan dilakukan dengan menyelidiki faktor-faktor mana yang sebenarnya sama atau mempunyai tujuan yang sama dan menjadikannyi satu faktor dengan penamaan baru yang mewakli fakorfaktor sebelumnya. Misalnya, ketika mengembangkan instrumen yang terdiri dari 20 butir soal yang diharapkan mewakili 20 indikator tertentu. Ternyata setelah dilakukan analisis factor 20 item tersebut hanya mengukur 8 indiktor saja.

  • Salinan KI dan KD Mata Pelajaran Fisika SMA Kurikulum 2013

    KI dan KD Mata Pelajaran Fisika SMA

    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

    Distribusi Kompetensi Dasar

    NoKompetensi DasarLevel KKO
    1Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratoriumC2
    2Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi ilmiahC3
    3Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan)C3
    4Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintasC4
    5Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hariC4
    6Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hariC4
    7Menganalisis interaksi pada gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerak lurus benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hariC4
    8Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum NewtonC4
    9Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hariC4
    10Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hariC4
    11Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hariC4
    12Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan seharihari misalnya dalam olahragaC3
    13Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hariC4
    14Menerapkan hukum hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hariC3
    15Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologiC3
    16Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hariC4
    17Menjelaskan teori kinetik gas dan karakteristik gas pada ruang tertutupC2
    18Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum TermodinamikaC4
    19Menganalisis karakterisitik gelombang mekanikC4
    20Menganalisis besaran besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai kasus nyataC4
    21Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologiC3
    22Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensaC4
    23Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkunganC4
    24Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam kehidupan sehari-hariC4
    25Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasusC4
    26Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologiC4
    27Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hariC4
    28Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta penerapannyaC4
    29Menganalisis fenomena radiasi elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi, dan dampaknya pada kehidupanC4
    30Menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa dikaitkan dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi dalam teori relativitas khususC2
    31Menjelaskan secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi benda hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hariC2
    32Menjelaskan konsep penyimpanan dan transmisi data dalam bentuk analog dan digital serta penerapannya dalam teknologi informasi dan komunikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hariC2
    33Menganalisis karakteristik inti atom, radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan proteksinya dalam kehidupan sehari-hariC4
    34Menganalisis keterbatasan sumber energi dan dampaknya bagi kehidupanC4
  • Salinan SK dan KD Fisika SMA Kirukulum 2004

    SK dan KD Fisika SMA Kirukulum 2004

    A. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fisika

    Materi pokok fisika di SMA dan MA merupakan kelanjutan dari materi
    pokok fisika SMP dengan perluasan pada konsep abstrak yang dibahas
    secara kuantitatif analitis.

    Materi pokok tersebut umumnya diperoleh dari berbagai kegiatan yang
    menggunakan keterampilan proses dalam lingkup melakukan kerja
    ilmiah.

    Secara garis besar materi pokok fisika di SMA meliputi:

    Kelas X

    Besaran, pengukuran dan vektor; karakteristik gerak; penerapan hukum
    Newton; tata surya; suhu dan kalor; cahaya; hakekat gelombang
    elektromagnetik; listrik dinamis

    Keseluruhan materi pokok ini penekanannya pada kecakapan hidup
    dan sebagai dasar untuk belajar pada program penjurusan di kelas XI.

    Kelas XI

    Gerak dengan analisis vektor; energi, usaha, dan daya; impuls dan
    momentum; momentum sudut dan rotasi benda tegar; fluida; teori
    kinetik gas; termodinamika.

    Kelas XII

    Gaya listrik dan medan listrik; medan magnet, gaya Lorentz dan induksi elektromagnetik; gelombang dan bunyi, radiasi benda hitam, teori atom, relativitas, zat padat/semikonduktor; radioaktivitas; jagat raya.

    B. SK dan KD Fisika 2004

    NoStandar KompetensiKompetensi Dasarlevel KKO
    1Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan, dan menyatakannya dalam satuan SI dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai, dan satuan).Mengukur besaranbesaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah data hasil
    dengan menggunakan aturan angka penting
    2Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
    3Memprediksi dimensi suatu besaran dan melakukan analisis
    Melakukan penjumlahan dan perkalian dua buah vektor
    Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).Menganalisis besaran besaran fisika pada gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
    Memprediksi besaranbesaran fisika pada gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan
    Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar dinamika, dan mengaplikasikannya
    dalam persoalanpersoalan dinamika sederhana
    Memaparkan konsep tatasurya dan jagat raya melalui penafsiran terhadap data dan informasi, serta menyadari pentingnya lingkungan alam semesta sebagai sumber energi kehidupan.Mendeskripsikan konsep tatasurya dan pembentukannya
    berdasarkan teori fisika termasuk planet-planet, komet, dan satelitnya
    Mendeskripsikan tentang penerbangan angkasa luar
    Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalorMelakukan percobaan yang berkaitan dengan kalor.
    Mendeskripsikan cara perpindahan kalor
    Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah.Menganalisis sifatsifat cahaya
    Memformulasikan besaran-besaran fisika tentang gelombang elektromagnetik secara kualitatif
    Menerapkan konsep konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.Merangkai alat ukur listrik,
    menggunakannya secara baik dan benar dalam rangkaian listrik
    Memformulasikan besaran-besaran listrik ke dalam bentuk persamaan
    Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari
    Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).Mendeskripsikan karakteristik gerak melalui analisis vektor
    Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
    Membedakan konsep energi, usaha, dan daya serta mampu mencari hubungan antara usaha dan perubahan energi kinetik
    Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari
    Menemukan hubungan antara
    konsep impuls dan momentum, berdasarkan pada hukum Newton tentang gerak, dan hukum kekekalan momentum linier untuk menyelesaikan masalah pada tumbukan
    Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.Menemukan hubungan antara konsep torsi dan momentum sudut, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
    Menganalisis hukumhukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari
    Menerapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi, dan sumber energi dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor.Menganalisis persamaan umum gas ideal, menurunkan rumusan energi kinetik rata-rata tiap partikel, serta menurunkan prinsip ekuipartisi energi
    Menganalisis dan menerapkan hukum termodinamika
    Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah.Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum serta penerapannya
    Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang elektromagnetik serta penerapannya
    Melakukan kajian ilmiah untuk mengenali gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi serta penerapannya dalam teknologi
  • Salinan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fisika SMA Kirukulum 2006

    SK dan KD Fisika SMA KTSP

    A. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fisika

    Mata pelajaran Fisika di SMA/MA merupakan pengkhususan IPA di SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

    1. Pengukuran berbagai besaran, karakteristik gerak, penerapan hukum Newton, alat-alat optik, kalor, konsep dasar listrik dinamis, dan konsep dasar gelombang elektromagnetik
    2. Gerak dengan analisis vektor, hukum Newton tentang gerak dan gravitasi, gerak getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan momentum, momentum sudut dan rotasi benda tegar, fluida, termodinamika.
    3. Gejala gelombang, gelombang bunyi, gaya listrik, medan listrik, potensial dan energi potensial, medan magnet, gaya magnetik, induksi elektromagnetik dan arus bolak-balik, gelombang elektromagnetik, radiasi benda hitam, teori atom, relativitas, radioaktivitas.

    B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

    NoStandar KompetensiKompetensi DasarLevel KKO
    1Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannyaMengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)C3
    2Melakukan penjumlahan vektorC3
    3Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titikMenganalisis besaran fisika pada gerak dengan
    kecepatan dan percepatan konstan
    C4
    4Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstanC4
    5Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturanC3
    6Menerapkan prinsip kerja alat alat optikMenganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatifC4
    7Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hariC3
    8Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energiMenganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zatC4
    9Menganalisis cara perpindahan kalorC4
    10Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalahC3
    11Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologiMemformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop)C4
    12Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-hari C3
    13Menggunakan alat ukur listrikC3
    14Memahami konsep dan prinsip
    gelombang elektromagnetik
    Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetikC2
    15Menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan sehari-hariC2
    16Menganalisis gejala alam dan
    keteraturannya dalam cakupan
    mekanika benda titik
    Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektorC4
    17Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum NewtonC4
    18Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahanC4
    19Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaranC4
    20Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanikC4
    21Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hariC3
    22Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah
    tumbukan
    C2
    23Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalahMenformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia,
    berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar
    C3
    24Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hariC4
    25Menerapkan konsep
    termodinamika dalam mesin kalor
    Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomikC2
    26Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamikaC4
    27Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalahMendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umumC2
    28Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahayaC2
    29Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologiC3
    30Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologiMemformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada keping sejajarC4
    31Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologiC3
    32Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik serta penerapannyaC4
    33Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam
    paradigma fisika modern
    Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda hitam serta penerapannyaC4
    34Mendeskripsikan perkembangan teori atomC2
    35Memformulasikan teori relativitas khusus untuk waktu, panjang, dan massa, serta kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan dalam teknologiC3
    36Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan
    radioaktivitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
    Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan radioaktivitasC2
    37Mendeskripsikan pemanfaatan radoaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari-hariC2
  • Merumuskan Indikator Hasil Belajar Sebagai Tujuan Pembelajaran

    Dalam menentukan ketercapaian hasil belajar, dibutuhkan indikator yang dapat terukur secara eksplisit dan memberikan jaminan bahwa kompetensi yang tertuang pada tujuan pembelajaran telah tercapai. Indikator menjadi acuan utama dalam menyusun instrumen pengkuran hasil belajar.

    Indikator hasil belajar

    Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Dengan demikian, indicator hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi (observable). Artinya, apa hasil yang diperoleh setelah mereka mengikuti proses pembelajaran.

    Ada empat komponen pokok yang harus tampak dalam rumusan indikator hasil belajar seperti yang digambarkan dalam pertanyaan berikut:

    1. Siapa yang belajar atau yang diharapkan dapat mencapai tujuan atau mencapai hasil belajar itu?
    2. Tingkah laku atau hasil belajar yang bagaimana yang diharapkan dapat dicapai itu?
    3. Dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu dapat ditampilkan?
    4. Seberapa jauh hasil belajar itu bisa diperoleh?

    Pertanyaan pertama, berhubungan dengan subjek belajar. Rumusan indicator hasil belajar sebaiknya mencantumkan subjek yang melakukan proses belajar, misalkan siswa, peserta belajar, peserta penataran dan lain sebagainya. Penentuan subjek ini sangat penting menunjukkan sasaran belajar.

    Pertanyaan kedua berhubungan dengan tingkah laku yang harus muncul sebagai indicator hasil belajar setelah subjek mengikuti atau melaksanakan proses pembelajaran. Tingkah laku sebagai hasil belajar itu dirumuskan dalam bentuk kemampuan atau kompetensi yang dapat diukur atau yang dapat ditampilkan melaluiperformance siswa. Any learner performance, action, or operation which is observable. Melalui kemampuan yang terukur itu dapat ditentukan apakah belajar yang dilakukan oleh siswa sudah berhasil mencapai tujuan atau belum.

    Istilah-istilah tingkah laku yang dapat diukur sehingga menggambarkan indicator hasil belajar itu diantaranya: mengidentifikasi (identify), menyebutkan (name), menyusun (construct), menjelaskan (describe), mengatur (order), dan membedakan (different). Sedangkan istilah untuk tingkah laku yang tidak terukur sehingga kurang tepat dijadikan sebagai tingkah laku dalam tujuan pembelajaran karena tidak menggambarkan indicator hasil belajar, misalnya: mengetahui, menerima, memahami, mencintai, mengira-ngira dan sebagainya.

    Pertanyaan ketiga berhubungan dengan kondisi atau dalam situasi dimana subjek dapat menunjukkan kemampuannya. The situation in which the behavior occurs. Rumusan tujuan pembelajaran yang baik harus dapat menggambarkan dalam situasi dan keadaan yang bagaimana subjek dapat mendemonstrasikan performance-nya.

    Pertanyaan keempat berhubungan dengan standar kualitas dan kuantitas hasil belajar. Artinya standar minimal yang harus dicapai oleh siswa. Standar minimal ini kadang-kadang harus tercapai seluruhnya atau 100%, namun kadang-kadang juga hanya sebagian saja. Kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan teknis atau skill, misalnya biasanya standar minimal harus seluruhnya tercapai sebab kalau tidak akan sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Seorang calon dokter misalnya, tentu saja harus memiliki keterampilan 100% menggunakan pisau bedahnya; demikian juga seorang pilot, harus memiliki kemampuan yang utuh tentang kemampuan yang diajarkannya; seorang pembuat komponen kendaraan misalnya pembuat baut, harus dapat mencapai hasil yang maksimal tentang keterampilannya, sebab jika tidak dapat mempengaruhi produk yang dihasilkannya. Namun demikian, seorang siswa SMP tidak seharusnya menunjukkan kemampuan maksimal 100% dari hasil belajar yang diharapkan.

    Misalkan diajarkan 3 jenis sistem pemerintahan yang diharapkan siswa dapat menjelaskan dua diantaranya dengan baik dan benar. Dari rumusan tersebut, jelas adanya batas minimal yang harus dikuasai. Contoh lainnya, misalnya diajarkan 5 teori tentang asal-usul kehidupan, diharapkan siswa dapat menyebutkan 3 diantaranya.

    Dari keempat kriteria atau komponen dalam merumuskan tujuan pembelajaran, maka sebaiknya rumusan tujuan pembelajaran mengandung unsure ABCD, yaituAudience, Behavior, Condition dan Degree.

    Sumber Rujukan :
    Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
    Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya.
    Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada  Media Group,

  • Ranah-Ranah Penilaian Hasil Belajar

    Guru memiliki peran utama mengarahkan dan membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penetapan tujuan pembelajaran dilakukan secara holistik dan hirariki mulai dari tingkat kementerian sampai pada pembelajran di dalam kelas. Pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas selanjutnya disebut sebagai hasil belajar.

    Penilaian Hasil Belajar

    A. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

    Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan bertujuan untuk :

    1. Mengetahui kemajuan belajar peserta didik seteleh mengeikuti program pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
    2. Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan komponen pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru. Komponen yang dimaksud adalah:
      • perumusan tujuan pemebelajaran
      • penggunaan pemilihan model, metode, strategi dan media pembelajaran.
    3. Memberikan rekomendasi bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pekerjaan dan sejenisnya.

    B.Ranah-Ranah Hasil Belajar

    Hasil belajar diartikan sebagai perubahan perilaku setelah mengikuti sebuah program pembelajaran. Perubahan perilaku dalam hasil belajar ini meliputi ranah-ranah hasil belajar yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.

    Ranah-ranah hasil belajar dalam kurikulum di Indonesia mengalami perubahan namun ada 3 ranah yang selalu ada dari seluruh Kurikulum yang pernah ada. 3 Ranah tersebut adalah

    1. Kognitif (Pengetahuan)
    2. Psikomotorik (Keterampilan)
    3. Afektif (Sikap)

    Tiga Ranah hasil belajar ini diperkenalkan oleh Bloom dan lebih dikenal dengan nama Taksonomi Hasil Belajar Bloom. Taksonomi ini kemudian di revisi dan disempurnakan oleh Anderson dengan membagi dimensi dari Kognitif ke dalam dua bagian yakni Pengetahuan dan Proses Pengetahuan.

    Selain dari 3 ranah tersebut, Program pembelajan di Indonesia juga mengakomodasi beberapa ranah hasil belajar lain sesuia dengan perubahan keadaan global. Beberapa ranah lain yang masuk dalam pembelajaran seperti

    1. Keterampilan Proses Sains
    2. Keterampilan Berfikir Kritis
    3. Keterampilan Berfikir Kreatif
    4. Literasi Numerasi
    5. Literasi Teknologi
    6. Literasi Sains

    a. Ranah Kognitif

    Ranah kognitif didefinisikan sebagai kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual. Tujuan kognitif  adalah tujuan yang lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek berpikir/intelektual (Sagala, 2010: 157).

    Segala upaya yang menyangkut kegiatan atau aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Menurut Benjamin Bloom (Sagala, 2010: 157) ada enam tingkatan dalam domain kognitif yang berlaku juga untuk tujuan-tujuan dalam domain ini yaitu:

    1. Pengetahuan/ingatan (knowledge) C1

    Aspek ini mengacu pada kemampuan mengenal dan mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada hal-hal yang sukar. Pada umumnya unsur pengetahuan ini menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti bahasan, peristilahan, ide, gejala, rumus-rumus, pasal, hukum, dalil, nama orang, nama tempat, dan lain-lain. Penguasaan hal tersebut memerlukan hafalan dan ingatan, akan hal-hal yang pernah dipelajari meliputi fakta, kaidah, prinsip, dan metode yang diketahui. Tujuan dalam tingkatan pengetahuan ini termasuk kategori paling rendah dalam domain kognitif.

    2. Pemahaman (comprehension) C2

    Aspek pemahaman ini mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat dan memaknai arti dari bahan maupun materi yang dipelajari. Pada umumnya unsur pemahaman ini menyangkut kemampuan menangkap makna suatu konsep dengan kata-kata sendiri. Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga kategori yakni penerjemahan (translation) misalnya dari lambang ke arti, penafsiran (interpretation), dan ekstrapolasi (extrapolation) yaitu menyimpulkan dari sesuatu yang telah diketahui. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal yang lain. Aspek ini setingkat lebih tinggi dari pengetahuan sehingga untuk mecapai tujuan dalam tingkatan pemahaman ini dituntut keaktifan belajar siswa lebih banyak.

    3. Penerapan (application) C3

    Aspek ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan pengetahuan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya yang sudah dimiliki pada situasi baru dan konkret, yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip, dan sebagainya dalam memecahkan persoalan tertentu. Dalam aplikasi harus ada konsep, teori, hukum, rumus, kemudian diterapkan atau digunakan dalam memecahkan suatu persoalan. Tujuan dalam aspek setingkat ini lebih tinggi daripada tujuan dari aspek pemahaman, sehingga kegiatan pembelajaran yang dituntutpun lebih tinggi.

    4. Analisis (analysis) C4

    Aspek ini mengacu pada kemampuan mengkaji atau menguraikan sesuatu bahan atau keadaan ke dalam komponen-komponen atau bagian-bagian yang lebih spesifik, serta mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lain, sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dipahami. Kemampuan ini merupakan akumulasi atau kumpulan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Kemampuan analisis ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. Dengan demikian keaktifan belajar siswa lebih tinggi daripada keaktifan belajar yang dituntut aspek aplikasi.

    5. Sintesis (synthesis) C5

    Aspek ini mengacu pada kemampuan memadukan berbagai konsep atau komponen, sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. Sintesis menuntut adanya kriteria untuk menemukan pola dan struktur organisasi yang dimaksud, sintesis adalah lawan dari analysis. Aspek sintesis ini memerlukan tingkah laku yang kreatif, kemampuan sintesis (membentuk) relatif lebih tinggi dari kemampuan analisis (menguraikan). Sehingga untuk menguasainya diperlukan kegiatan belajar yang lebih kompleks.

    6. Evaluasi (evaluation) C6

    Aspek ini mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gejala atau peristiwa berdasarkan norma-norma atau patokan-patokan berdasarkan kriteria tertentu. Hasil belajar dalam tingkatan ini merupakan hasil belajar yang tertinggi dalam domain kognitif, sehingga memerlukan semua tipe hasil belajar tingkatan sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis.

    Hasil belajar kognitif siswa dalam penelitian ini hanya ditinjau  empat ranah kognitif yaitu C1(hafalan), C(pemahaman), C(penerapan) dan C(analisis) karena disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.  Adanya  peningkatan hasil belajar fisika pada ranah kognitif ini dihitung dengan menggunakan tes hasil belajar, yaitu tes awal dan tes akhir. Tes yang diberikan berbentuk tes objektif jenis pilihan ganda.

    b. Ranah Afektif

    Tujuan ranah afektif adalah tujuan-tujuan yang banyak berkaitan dengan aspek perasaan, nilai, sikap, dan minat perilaku peserta didik atau siswa (Sagala, 2010: 158). Ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap pelajaran etika dan moral yang akan meningkatkan kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran lainnya di sekolah.

    Menurut Bloom (Sagala, 2010: 159) membagi ranah afektif dalam lima kategori yaitu :

    1. Penerimaan (receiving)

    Aspek ini mengacu pada kepekaan dan kesediaan menerima dan menaruh perhatian terhadap nilai tertentu, seperti kesediaan menerima norma-norma disiplin yang berlaku di sekolah. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.

    2. Pemberian respon (Responding)

    Aspek ini mengacu pada kecenderungan memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu. Menunjukkan kesediaan dan kerelaan untuk merespons, memperhatikan secara aktif, turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan, serta merasakan kepuasan dalam merespons, misalnya mulai berbuat sesuai tata tertib disiplin yang telah diterimanya, aspek ini satu tingkat di atas penerimaan.

    3. Penghargaan/penilaian (valuing)

    Aspek ini mengacu pada kecenderungan menerima suatu norma tertentu, menghargai suatu norma, memberikan penilaian terhadap sesuatu dengan memposisikan diri sesuai dengan penilaian itu, dan mengikat diri pada pada suatu norma. Siswa misalnya, telah memperlihatkan perilaku disiplin yang menetapkan dari waktu ke waktu. Tujuan-tujuan dalam aspek ini dapat diklasifikasikan sebagai “sikap” dan “apresiasi”, aspek ini berada satu tingkat di atas pemberian respons.

    4. Pengorganisasian (Organization)

    Aspek ini mengacu pada proses membentuk konsep tentang suatu nilai serta menyusun suatu sistem nilai-nilai dalam dirinya. Pada taraf ini seseorang mulai memilih nilai-nilai yang disukainya, misalnya tentang norma-norma disiplin tersebut, dan menolak nilai-nilai yang lain, aspek ini satu tingkat di atas penghargaan.

    5. Karakterisasi (Characterization)

    Aspek ini mengacu pada mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak, dimana norma itu tercermin dalam pribadinya. Dalam taraf ini perilaku disiplin, misalnya betul-betul telah menyatu dalam dirinya, aspek ini merupakan tingkat paling tinggi dari domain afektif. 

    C. Ranah Psikomotor

    Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan (skills) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu (Sagala, 2010: 160). Tujuan-tujuan psikomotor adalah tujuan-tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek keterampilan motorik atau gerak dari peserta didik atau siswa. Ranah psikomotor menurut Elizabeth (Sagala, 2010: 160) dibagi menjadi tujuh kategori sebagai berikut:

    1)        Persepsi (perception)

    Aspek ini mengacu pada penggunaan alat indera untuk memperoleh kesadaran akan suatu objek atau gerakan dan mengalihkannya kedalam kegiatan atau perbuatan. Dalam bermain badminton misalnya, siswa menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan sentuhan untuk dapat menyadari unsur-unsur fisik dari permainan tersebut. Aspek ini merupakan tingkatan yang paling rendah dalam domain psikomotor.

    2)        Kesiapan (set)

    Aspek ini mengacu pada kesiapan memberikan responssecara mental, fisik, maupun perasaan untuk suatu kegiatan. Kesiapan fisik dan mental misalnya pada saat seseorang sedang mengambil ancang-ancang sebelum melakukan “service” pada permainan badminton, aspek ini berada satu tingkat di atas persepsi.

    3)        Respons terbimbing (guided response)

    Aspek ini mengacu pada pemberian respons perilaku, gerakan-gerakan yang diperlihatkan dan didemonstrasikan sebelumnya. Siswa-siswa yang memperhatikan pukulan-pukulan service dalam permainan badminton dengan cara tertentu berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diperlihatkan oleh gurunya, merupakan salah satu contoh dari respons terbimbing, aspek ini berada satu tingkat di atas kesiapan.

    4)        Mekanisme (mechanical response)

    Aspek ini mengacu pada keadaan dimana respons fisik yang dipelajari telah menjadi kebiasaan. Siswa yang selalu melakukan service dalam permainan badminton dengan cara-cara tertentu sesuai dengan apa yang dipelajarinya, merupakan contoh dari aspek mekanisme, aspek ini berada satu tingkat di atas respons terbimbing.

    5)        Respons yang kompleks (complex response)

    Aspek ini mengacu pada pemberian respons atau penampilan perilaku atau gerakan yang cukup rumit dengan terampil dan efisien. Siswa yang terampil melakukan pukulan service secara akurat, tanpa membuat kesalahan selama permainan, merupakan salah satu contoh respons yang kompleks, aspek ini berada satu tingkat di atas mekanisme.

    6)        Penyesuaian pola gerakan atau adaptasi (adjustment)

    Aspek ini mengacu pada kemampuan menyesuaikan respons atau perilaku gerakan dengan situasi yang baru. Setelah menguasai permainan badminton dengan lawan-lawan tertentu, siswa dapat menerapkan dan menggunakan keterampilan yang telah dikuasainya dalam menghadapi lawan-lawan yang lain, aspek ini berada satu tingkat di atas respons yang kompleks.

    7)        Originasi

    Aspek ini mengacu pada kemampuan menampilkan pola-pola gerak garik yang baru, dalam arti menciptakan perilaku dan gerakan yang baru dilakukan atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Setelah cukup lama belajar dan berlatih badminton, siswa dapat menciptakan cara pukulan service yang unik berbeda dari yang lain (original), aspek ini menduduki tingkatan yang paling tinggi dalam domain psikomotor.