Author: Ahmad Dahlan

  • Materi Fisika SMA – Rumus Cermin Datar

    Materi Fisika SMA – Rumus Cermin Datar

    AhmadDahlan.Net – Kita biasanya menggunakan cermin untuk melihat penampilan kita. Cermin terbagi menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. Cermin yang biasanya kita gunakan adalah cermin datar. Berikut penjelasan cermin datar dalam Fisika.

    A. Pengertian Cermin Datar

    Cermin datar merupakan cermin yang memiliki permukaan datar, licin, dan mengkilap, sehingga dapat memantulkan cahaya. Cermin datar memiliki permukaan yang datar berupa bidang yang lurus. Apabila benda di letakkan di depan cermin, cahaya yang mengenai benda akan diteruskan dan dipantulkan oleh cermin sehingga membentuk sebuah bayangan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar memiliki sifat maya, tegak, dan sama besar.

    Sinar – sinar istimewa yaitu sinar datang dan sinar pantul bersama dengan garis normal terletak dalam satu bidang datar pada bidang pantul cermin.

    B. Persamaan Cermin Datar

    1. Tinggi Cermin Datar

    Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar memiliki ukuran dan jarak yang sama dengan benda, tetapi bayangan memiliki posisi yang terbalik dengan posisi benda.

    Untuk melihat bayangan seluruh benda kita di cermin, kita membutuhkan tinggi cermin tertentu. Tinggi cermin yang dibutuhkan dapat dihitung menggunakan persamaan :

    h_{cermin}=\frac12.h_{benda}

    2. Jumlah Bayang Pada 2 Cermin Datar

    Dua buah cermin datar diletakkan berhadapan hingga membentuk sudut α, diberi sebuah benda diantara cermin tersebut. Bayangan yang terbentuk akan lebih dari 1 bayangan. Hal ini karena bayangan yang terbentuk pada cermin pertama akan dipantulkan ke cermin kedua, kemudian akan dipantulkan lagi ke cermin pertama, dan begitupun sebaliknya. Untuk menghitung banyak bayangan yang terbentuk, dapat menggunakan persamaan berikut :

    n=\frac{360^o}{α}-1

    Keterangan,
    n : banyak bayangan
    α : sudut yang dibentuk 2 cermin

    C. Contoh Soal

    Sebuah pulpen diletakkan di antara dua buah cermin datar yang disusun berhadapan hingga membentuk sudut sebesar 45°  satu sama lain. Hitunglah berapa jumlah bayangan benda yang terbentuk dari kedua cermin tersebut!

    Pembahasan

    Dik :
    α = 45o

    Dit :
    n = ?

    Pembahasan :

    n=\frac{360^o}{α}-1
    n=\frac{360^o}{45^o}-1
    n=8-1
    n=7

    Jadi, terdapat 7 buah bayangan yang terbentuk oleh kedua buah cermin.

  • Materi Fisika SMA – Contoh Penerapan Hukum Newton

    Materi Fisika SMA – Contoh Penerapan Hukum Newton

    AhmadDahlan.Net – Sebelumnya, kita sudah membahas mengenai Hukum Newton dalam pembahasan Rumus Gaya. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana penerapan Hukum Newton I dan II pada benda yang berada di bidang datar maupun di bidang miring.

    A. Penerapan Hukum Newton

    Benda yang diam maupun bergerak dipengaruhi oleh gaya. Suatu benda yang diam, biasa nya memiliki gaya normal dan gaya berat. Gaya normal merupakan gaya yang tegak lurus dengan permukaan benda, sedangkan gaya berat merupakan gaya tarik bumi yang bekerja pada benda. Hukum Newton yang pada umumnya di terapkan pada benda yang diam maupun bergerak adalah Hukum Newton I dan Hukum Newton II.

    Hukum\ Newton\ I \\ ΣF=0
    Hukum\ Newton\ II \\ ΣF=m.a

    Gaya yang bekerja pada benda merupakan besaran vektor, sehingga memiliki besar dan arah. Sebelumnya, kita terlebih dulu menetapkan bahwa gaya yang mengarah ke kanan dan ke atas akan bernilai positif (+), sedangkan gaya yang mengarah ke kiri dan ke bawah akan bernilai negatif (-).

    B. Contoh Penerapan Hukum Newton

    1. Bidang datar licin

    Benda yang berada pada bidang datar licin, gaya geseknya dapat di abaikan, sehingga dapat dikatakan bahwa benda tidak dipengaruhi oleh gaya gesek. Untuk memudahkan peninjauan gaya yang bekerja pada benda, dilakukan penegelompokan untuk gaya pada sumbu x dan gaya pada sumbu y.

    a. Benda diberi gaya tarik yang sejajar dengan bidang

    Pada sumbu x, benda diberi gaya tarikan sebesar F, sehingga benda bergerak. Sehingga berlaku Hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    F=m.a
    a=\frac{F}{m}

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
    m : massa benda (kg)

    Pada sumbu y, benda tidak mengalami pergerakan (bergerak ke atas atau ke bawah). Sehingga berlaku Hukum II Newton.

     ΣF_y=0
    N-w=0
    N=w
    N=m.g

    Keterangan,
    N : gaya normal (N)
    w : gaya berat (N)
    m : massa benda (kg)
    g : percepatan gravitasi (m/s2)

    b. Benda diberi gaya tarik yang membentuk sudut dengan bidang

    Benda diberi gaya tarik sebesar F dan membentuk sudut sebesar θ dengan bidang, sehingga gaya tarik tersebut harus di uraikan dalam sumbu x dan sumbu y.

    Pada sumbu x, benda diberi gaya tarikan sebesar F, sehingga benda bergerak. Sehingga berlaku Hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    F\cos θ=m.a
    a=\frac{F\cos θ}{m}

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
    θ : besar sudut (o)
    m : massa benda (kg)

    Pada sumbu y, benda tidak mengalami pergerakan (bergerak ke atas atau ke bawah). Sehingga berlaku Hukum II Newton.

     ΣF_y=0
    N+F\sin θ-w=0
    N=w-F\sin θ
    N=m.g-F\sin θ

    Keterangan,
    N : gaya normal (N)
    w : gaya berat (N)
    m : massa benda (kg)
    g : percepatan gravitasi (m/s2)
    F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
    θ : besar sudut (o)

    2. Bidang datar kasar

    Benda yang berada pada bidang datar kasar memiliki gaya gesek. Benda tidak mendapatkan tambahan gaya di sumbu y, tetapi mendapatkan tambahan gaya gesek di sumbu x. Sehingga persamaan gaya untuk sumbu y di bidang datar kasar sama dengan persamaan gaya untuk sumbu y di bidang datar licin

    a. Benda diberi gaya tarik yang sejajar dengan bidang

    Pada sumbu x, benda diberi gaya tarikan sebesar F, sehingga benda bergerak. Sehingga berlaku Hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    F-f=m.a
    a=\frac{F-f}{m}

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
    f : besar gaya gesek benda (N)
    m : massa benda (kg)

    b. Benda diberi gaya tarik yang membentuk sudut dengan bidang

    Penerapan Hukum Newton Pada Bidang Datar Kasar

    Benda diberi gaya tarik sebesar F dan membentuk sudut sebesar θ dengan bidang, sehingga gaya tarik tersebut harus di uraikan dalam sumbu x dan sumbu y.

    Pada sumbu x, benda diberi gaya tarikan sebesar F, sehingga benda bergerak. Sehingga berlaku Hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    F\cos θ-f=m.a
    a=\frac{F\cos θ-f}{m}

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    F : besar gaya yang bekerja pada benda (N)
    θ : besar sudut (o)
    f : gaya gesek benda (N)
    m : massa benda (kg)

    3. Gerak benda pada bidang miring licin

    Terdapat 2 gaya yang bekerja pada benda yang terdapat di bidang miring, yaitu gaya normal (N) yang tegak lurus dengan permukaan benda dan gaya berat (w) yang arahnya lurus mengarah ke bawah. Gaya berat (w) kemudian di uraikan dalam sumbu x dan y. Sumbu x merupakan bidang miring dan sumbu y tegak lurus dengan bidang miring tersebut.

    Pada sumbu x, benda bergerak sehingga berlaku hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    w\sin θ=m.a
    a=\frac{w\sin θ}{m}
    a=\frac{m.g\sin θ}{m}
    a=g\sin θ

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    g : percepatan gravitasi (m/s2)
    θ : besar sudut (o)

    Pada sumbu y, benda tidak bergerak. Sehingga berlaku Hukum I Newton.

     ΣF_y=0
     N-w\cos θ=0
     N=w\cos θ
     N=m.g\cos θ

    Keterangan,
    N : gaya normal (N)
    m : massa (kg)
    g : percepatan gravitasi (m/s2)
    θ : besar sudut (o)

    4. Gerak benda pada bidang miring kasar

    Penerapan Hukum Newton Pada Bidang Miring Kasar

    Pada bidang miring kasar, terdapat gaya gesek di sumbu x. Karena pada sumbu y tidak terdapat penambahan gaya, sehingga persamaan gaya untuk sumbu y sama dengan persamaan gaya untuk sumbu y di bidang miring licin.

    Pada sumbu x, benda bergerak sehingga berlaku hukum II Newton.

    ΣF_x=m.a
    w\sin θ-f=m.a
    m.g\sin θ-f=m.a
    a=\frac{m.g\sin θ-f}{m}
    a=g\sin θ-f

    Keterangan,
    a : percepatan benda (m/s2)
    g : percepatan gra
    f : gaya gesek (N)

    C. Contoh Soal

    Balok yang massanya 7,5 kg ditarik dengan gaya 60 N di atas lantai mendatar yang kasar. Koefisien gesekan kinetis antara balok dan lantai adalah 0,4. Jika g = 10 m/s2, tentukanlah percepatan yang dialami balok.

    Pembahasan

    Dik :
    m = 7,5 kg
    F = 60 N
    μk = 0,4
    g = 10 m/s2

    Dit :
    a = ?

    Pembahasan :

    1. Mencari besar gaya gesek

    f=μ_k.N

    Sebelumnya persamaan gaya di sumbu y, diperoleh :

    N=m.g

    sehingga,

    f=μ_k.(m.g)
    f=0,4\ .\ (7,5\ kg\ .\ 10\ m/s^2)
    f=30\ N

    2. Mencari percepatan benda

    a=\frac{F-f}{m}
    a=\frac{60\ N-30\ N}{7,5\ kg}
    a=\frac{30\ N}{7,5\ kg}
    a=4\ m/s^2

    Sehingga diperoleh besar percepatan benda adalah 4 m/s2

  • Materi Fisika SMA – Rumus Gelombang Cahaya

    Materi Fisika SMA – Rumus Gelombang Cahaya

    AhmadDahlan.Net – Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi 2 yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan media sebagai medium perambatannya, sedangkan gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan media sebagai medium perambatannya. Salah satu jenis dari gelombang elektromagnetik ini adalah gelombang cahaya. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai konsep gelombang cahaya.

    A. Pengertian Gelombang Cahaya

    Gelombang cahaya merupakan salah satu bentuk dari gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak membutuhkan medium perambatan. Gelombang cahaya memiliki panjang gelombang yang dapat terlihat oleh mata, sehingga biasa juga disebut dengan cahaya tampak.

    Gelombang cahaya terdiri atas 7 warna, yaitu warna ungu (violet), indigo (nila), biru, hijau, kuning, orange, dan merah. Warna ungu memiliki panjang gelombang terkecil yaitu 400 nm dan warna merah memiliki panjang gelombang terbesar yaitu 780 nm. Sedangkan frekuensi gelombang cahaya terbesar adalah warna ungu yaitu 750 Hz, dan frekuensi gelombang cahaya terkecil adalah warna merah yaitu 380 Hz.

    1. Sifat Gelombang Cahaya

    Cahaya sebagai gelombang memiliki beberapa sifat, yaitu :

    a. Dapat menembus benda bening

    Cahaya dapat menembus benda – benda yang bersifat transparan. Contohnya seperti plastik, gelas, air, kertas, dan sebagainya. Cahaya yang dapat menembus benda bening dapat kita lihat dari lampu yang biasanya kita gunakan di rumah.

    b. Dapat dipantulkan (Refleksi)

    Gelombang cahaya dapat dipantulkan. Apabila cahaya dipantulkan di bidang datar seperti cermin, maka cahaya akan dipantulkan seutuhnya. Sedangkan untuk permukaan yang tidak rata seperti batu, maka cahaya akan akan dibaurkan

    c. Merambat lurus

    Secara umum, arah rambatan cahaya akan cenderung lurus. Contohnya ketika kita menyalakan senter, seperti pada gambar di bawah ini.

    d. Dapat dibiaskan (Refraksi)

    Cahaya yang merambat akan mengalami perubahan arah rambatan apabila terjadi perubahan indeks bias antar medium. Contoh nya pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air akan terlihat seakan – akan patah, seperti pada gambar di bawah ini.

    2. Karakteristik Gelombang Cahaya

    Adapun karakteristik dari gelombang cahaya adalah sebagai berikut:

    a. Dispersi

    Cahaya polikromatik (putih) dapat diuraikan menjadi cahaya monokromatik yang masing – masing memiliki panjang gelombang yang berbeda apabila melewati medan pembias seperti prisma. Proses penguraian cahaya yang biasa ditemukan di kehidupan sehari – hari adalah pembentukan pelangi.

    b. Polarisasi

    Gelombang cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya dapat terpolarisasi karena gelombangnya bersifat transversal. Polarisasi cahaya merupakan pengurangan intensitas cahaya setelah melewati media polarisator, sehingga dapat lebih mudah dilihat. Penerapan polarisasi pada gelombang cahaya ini dapat dilihat di penggunaan filter pada kamera, kacamata 3D, penayangan film 3D, dan sebagainya.

    c. Interfrensi

    Interfrensi merupakan penjumlahan atau penggabungan dua atau lebih gelombang yang koheren dan saling membetuk gelombang cahaya yang baru. Gelombang dikatakan koheren apabila memiliki frekuensi yang sama dab beda fase yang tetap.

    Cr: Encyclopedia Britannica, Inc.

    d. Difraksi

    Difraksi cahaya merupakan proses pelenturan atau pembelokan gelombang cahaya ketika melewati sebuah celah kecil sehingga terpecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil.

    B. Persamaan Gelombang Cahaya

    E=\frac{(h.c)}{λ}

    Keterangan,
    E : energi gelombang cahaya (foton) (J)
    h : konstanta Plank (6,63 × 10-34 Js)
    c : kecapatan cahaya (3 x 108 m/s)
    λ : panjang gelombang cahaya

    C. Contoh Soal

    Sebuah sinar berwarna orange memiliki panjang gelombang sebesar 600 nm ditembakkan menuju sebuah celah. Apabila diketahui kecepatan cahaya dari sinar tersebut adalah 3 x 108 m/s, berapakah besar energi yang dimiliki sinar tersebut?

    Pembahasan

    Dik :
    λ = 600 nm = 6 × 10-7 m
    c = 3 x 108 m/s
    h = 6,63 × 10-34 Js

    Dit :
    E = ?

    Pembahasan :

    E=\frac{(h.c)}{λ}
    E=\frac{(6,63×10^{-34}\ Js\ .\ 3×10^8\ m/s)}{6×10^{-7}\ m}
    E=3,315×10^{-19}\ J
  • Materi Fisika SMA – Rumus Hukum Kepler

    Materi Fisika SMA – Rumus Hukum Kepler

    AhmadDahlan.Net – Semua planet yang ada di tata surya bergerak mengikuti lintasan yang dinamakan orbit. Orbit adalah suatu jalur berulang yang teratur di mana suatu objek mengelilingi objek lainnya. Dalam fisika, terdapat hukum yang membahas mengenai pergerakan planet di tata surya. Hukum tersebut dinamakan Hukum Kepler. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai Hukum Kepler.

    A. Pengertian Hukum Kepler

    Hukum Kepler mendeskripsikan mengenai bagaimana pergerakan planet di dalam tata surya. Hukum ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan asal Jerman yang bernama Johannes Kepler.

    B. Persamaan Hukum Kepler

    1. Hukum Kepler I

    Hukum pertama Kepler menyatakan bahwa semua planet bergerak mengelilingi matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips, dimana matahari sebagai pusat dari lintasan tersebut. Planet bergerak dalam lintasan yang berbentuk elips, artinya jarak antara planet ke matahari akan berubah seiring dengan pergerakan planet di lintasannya.

    Bentuk elips dari lintasan planet (orbit) ditentukan dari nilai eksentrisnya (e). Nilai eksentris orbit berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai eksentris lintasan mendekati 1, bentuk elips lintasan akan semakin memanjang dan menipis. Sedangkan apabila nilai eksentris lintasan mendekati 0, bentuk elips lintasan akan semakin mendekati bentuk lingkaran.

    2. Hukum Kepler II

    Hukum Kepler II menyatakan bahwa garis khayal yang menghubungkan antara matahari dengan planet yang bergerak akan mencakup luas daerah yang sama dalam selang waktu yang sama.

    Contohnya seperti gambar diatas, planet yang bergerak dari titik 1 ke titik 2 garis khayalnya akan membentuk luasan A1 dengan selang waktu 1 bulan. Di titik yang berbeda, planet yang sama bergerak dari titik 3 ke titik 4 membentuk luasan A2 dengan selang waktu yang sama yaitu 1 bulan. Sehingga, menurut hukum ke 2 Kepler luasan A1 akan memiliki luas daerah yang sama dengan luasan A2.

    Kecepatan planet yang bergerak dalam lintasan orbit tidaklah konstan. Semakin dekat jarak planet ke matahari, maka semakin cepat pergerakan planet. Sebaliknya, semakin jauh jarak planet ke matahari, maka akan semakin lambat pergerakan planetnya.

    3. Hukum Kepler III

    Hukum 3 Kepler menyatakan kuadrat periode revolusi (T) dari setiap planet akan sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata – rata planet ke matahari. Secara matematis, hukum ke III Keplerdapat dituliskan sebagai berikut :

    T^2∝r^3

    atau persamaan diatas dapat dituliskan sebagai :

    \frac{T_1^2}{r_1^3}=\frac{T_2^2}{r_2^3}

    Keterangan,
    T1 : periode planet 1
    T2 : periode planet 2
    r1 : jarak planet 1 dengan matahari
    r2 : jarak planet 2 dengan matahari

    C. Contoh Soal

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    Apabila diketahui selang waktu planet bergerak dari titik 1 ke titik 2 adalah 30 hari, titik 3 ke titik 4 adalah 30 hari, titik 5 ke titik 6 adalah 40 hari, dan titik 7 ke titik 8 adalah 35 hari, luasan manakah yang memiliki luas daerah yang sama?

    Pembahasan

    Berdasarkan Hukum II Kepler luasan yang memiliki luas daerah yang sama adalah pergerakan planet yang memiliki selang waktu yang sama juga. Dari soal di atas, diketahui pergerakan planet yang memiliki selang waktu yang sama adalah pergerakan dari titik 1 ke titik 2 dan pergerakan dari titik 3 ke titik 4 yaitu 30 hari. Sehingga, dapat disimpulkan luasan yang memiliki luas daerah yang sama adalah A1 dan A2, atau dapat dituliskan sebagai berikut :

    A_1=A_2
  • Materi Fisika SMA – Rumus Fluida Dinamis

    Materi Fisika SMA – Rumus Fluida Dinamis

    AhmadDahlan. Net – Pernahkah kalian memperhatikan air yang keluar dari sebuah selang? Jika kalian perhatikan, air tersebut bergerak dari sebuah kerang menuju ujung selang. Air yang keluar dari selang merupakan salah satu contoh dari penerapan fluida dinamis. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai fluida dinamis.

    A. Pengertian Fluida Dinamis

    Fluida dinamis merupakan fluida yang bergerak. Terdapat beberapa ciri dari fluida dinamis, yaitu :

    1. fluida dianggap tidak kompresibel
    2. fluida diasumsikan bergerak tanpa gesekan walaupun ada gerakan materi
    3. aliran fluida memiliki kecepatan dan arah gerak partikel yang tetap.
    4. memiliki kecepatan yang tetap dan membentuk aliran laminer

    B. Persamaan Fluida Dinamis

    1. Debit fluida

    Debit merupakan laju aliran fluida. Secara umum, debit fluida memiliki persamaan :

    Q=\frac{V}{t}

    Keterangan,
    Q : debit fluida (m3/s)
    V : volume fluida (m3)
    t : waktu (s)

    2. Azas Kontinuitas

    Azas Kontinuitas menyatakan bahwa fluida yang mengalir dalam keadaan tunak (konstan) akan memiliki laju aliran yang sama di setiap titik nya. Secara umum persamaan kontinuitas dituliskan sebagai berikut :

    A_1v_1=A_2v_2

    Keterangan,
    A1 : luas penampang 1 (m2)
    v1 : kecepatan aliran fluida di penampang 1 (m/s)
    A2 : luas penampang 2 (m2)
    v2 : kecepatan aliran fluida di penampang 2 (m/s)

    3. Azas Bernoulli

    Azas Bernoulli menyatakan bahwa kecepatan fluida yang meningkat akan menurunkan tekanan pada fluida tersebut. Secara umum azas Bernoulli memiliki persamaan :

    P_1+ρgh_1+\frac12ρv_1^2=P_2+ρgh_2+\frac12ρv_2^2

    Keterangan,
    P : Tekanan (Pa)
    ρ : massa jenis fluida (kg/m3)
    g : percepatan gravitasi (m/s2)
    h : ketinggian fluida (m)
    v : kecepatan fluida (m/s)

    C. Contoh Soal

    Air mengalir dari pipa yang berjari jari 3 cm dan keluar melalui sebuah keran yang
    berjari jari 1 cm. Jika kecepatan air keluar keran 3 m/s. berapakah kecepatan air dalam pipa?

    Pembahasan

    Dik :
    rpipa = 3 cm = 0,03 m
    rkeran = 1 cm = 0,01 m
    vkeran = 3 m/s

    Dit :
    vpipa = ?

    Jawab :

    A_{pipa}v_{pipa}=A_{keran}v_{keran}
    \pi r_{pipa}^2v_{pipa}=\pi r_{keran}^2v_{keran}
    \pi (0,03\ m)^2v_{pipa}=\pi (0,01\ m)^2\ (3\ m/s)
    \pi (0,0009\ m^2)v_{pipa}=\pi (0,0001\ m^2)\ (3\ m/s)
    v_{pipa}=\frac{\pi (0,0001\ m^2)}{\pi (0,0009\ m^2)}\ (3\ m/s)
    v_{pipa}=(0,11)\ (3\ m/s)
    v_{pipa}=0,33\ m/s

    Jadi, kecepatan air di pipa adalah 0,33 m/s

  • Pemanasan Global – Materi IPA SMP Kelas 7

    Pemanasan Global – Materi IPA SMP Kelas 7

    AhmadDahlan.NET – Pemanasan Global adalah fenomena meningkatknya suhu rata-rata permukaan bumi. Hal ini disebabkan aktifitas manusia yang banyak melibatkan gas-gas rumah kaca seperti CO2 dan Metana.

    A. Efek Rumah Kaca

    Efek rumah kaca adalah isitlah yang merujuk pada peningkatan suhu di muka bumi karena panas terperangkap karena atmosfer.

    Fenomena Efek Rumah Kaca disebabkan oleh meningkatnya konsenstrasi gas-gas rumah kaca seperti CO2, Gas Metana, Siklus Air Besar, dan Gas-gas lainnya. Rumah Kaca diambil sebagai istilah karena efek pemanasan di dalam rumah kaca (green house) analog dengan kondisi peningkatan rata-rata suhu bumi.

    Bagan Prinsiip Kerja Efek Rumah Kaca

    Dalam Rumah Kaca, Kaca digunakan untuk menghalangi sinar infra merah ke luar dari bagian dalam rumah. Sedangkan gelombang dengan energi besar bisa tembus dari kaca ini. Sinar infra merah ini dimanfaatkan untuk meningkatkan suhu di dalam ruangan sehingga dapat membantu proses foto sintensis dan penyerapan air bagi tanaman.

    Kaca dalam rumah kaca ini analog dengan gas-gas yang ada di atmosfer yang memiliki sifat memantulkan radiasi infra yang akan keluar dari bumi. Iustrasinya dapat dilihat sebagai berikut!

    Ilustrasiu Efek rumah kaca

    Gas CO2, Metana dan Sikuls Air yang berada di atmosfer bersifat trasnparan sehingga radiasi dari matahari bisa masuk akan tetapi setelah sebagian energi diserap oleh permukaan bumi, sinar ini dipantulkan lemah ke atmosfer. Hasilnya Atmosfer yang sudah mengandung banyak konsentrasi gas rumah kaca sulit ditembus oleh radiasi. Radiasi yang dominan infra merah dipantulkan kembali ke bumi dan membuat suhu rata-rata bumi meningkat.

    B. Pemanasan Global

    Pemanasan glogal adalah fenomena naiknya rata-rata suhu permukaan bumi secara bertahap yang berakibat pada perubahan iklim bumi.

    Penyebabnya adalah meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Gas rumah kaca ini sendiri berasal dari aktifitas manusia yang menggunakan banyak bahan fosil sehingga konsentrasi CO2 meningkat secara drastis. Selain itu kurangnya absorban dari CO2 yakni pohon membuat konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat lebih cepat.

    Perubahan suhu rata-rata Bumi sudah mulai di amati sekitar 100 tahun yang lalu dan saat ini suhu Bumi meningkat sebesar 0,6°C sejak pertama kali diamati. Jika peningkatan suhu bumi terus terjadi, lama kelamaan Es yang ada di Kutub Selatan dan Utara mencair dan akan mengakibatkan bencana besar bagi kehidupan manusia.

    1. Penyebab Pemanasan Global

    Penyebab Pemanasan Global Secara umum adalah :

    1. Emisi CO2 dari bahan bakar fosil untuk alat trasnprotasi dan pembangkit listrik tenaga diesel
    2. Peningkatan Gas Metana dari Peternakan Sapi Modern, Lahan Pertanian dan Dasar Laut Artik
    3. Deforestation (Penggundulan Hutan)
    4. Penggunaan Pupuk Kimia

    2. Upaya Penanggulangan Pemanasan Global

    Diantara semua jenis gas-gas rumah kaca, penyebab utama dari pemanasan global adalah meningkatnya jumlah karbon dioksida di udara (CO2). Gas CO2 banyak diemisikan dari aktifitas pembakaran bahan bakar fosil untuk kebutuhan transportasi dan pembangkit listrik.

    Hal ini semakin sulit diatasi karena kebutuhan energi manusia semakin meningkat. Di sisi lain belum ada teknologi masive manusia yang bisa menggantikan mesin bahan bakal fosil seperti diesel dan bensin.

    Usaha untuk menanggulangi Pemanasa Global adalah :

    1. Menggnati mesin bahan bakar fosil dengan sumber EBTb (Energi Baru Terbarukan) seperti solar, angin, potensial air
    2. Melawan laju deforestasi dengan menerapkan pajak karbon
    3. Mendukung gerakan penghijauan seperti mengurangi penggunaan produk plastik.

  • Daftar Materi IPA SMP

    Daftar Materi IPA SMP

    AhmadDahlan.NET – Berikut ini adalah daftar materi yang disusun untuk Mata Pelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti yang dikeluarkan Kemendikbud untuk Kurikulum 2013.

    1. Materi IPA Kelas 7 Semester 1

    1. Objek IPA dan Pengamatannya
    2. Klasifikasi Mahluk Hidup
    3. Klasifikasi Materi dan Perubahannya
    4. Suhu dan Perubahannya
    5. Kalor dan Perpindahannya
    6. Energi dalam Sistem Kehidupan

    2. Materi IPA Kelas 7 Semester 2

    1. Sistem Organisasi Kehidupan
    2. Interaksi Mahluk Hidup dengan Lingkungannya
    3. Pencemaran Lingkungan
    4. Pemanasan Global
    5. Struktur Bumi dan Dinamikanya
    6. Tata Surya

    3. Materi IPA Kelas 8 Semester 1

    1. Gerak Benda dan Mahluk Hidup di Lingkungan Sekitar
    2. Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-Hari
    3. Sytruktur dan Fungsi Tumbuhan
    4. Sistem Pencernaan Manusia
    5. Zat Aditif dan Zat Adiktif
    6. Sistem Peredaran Darah Manusia

    4. Materi IPA Kelas 8 Semester 2

    1. Tekanan Zat dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
    2. Sistem Pernapasan Manusia
    3. Sistem Ekskresi Manusia
    4. Getaran, Gelombang dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari
    5. Cahaya dan Alat Optik

    5. Materi IPA Kelas 9 Semester 1

    1. Sistem Reproduksi Manusia
    2. Sistem Perkembangan Tumbuhan dan Hewan
    3. Pewarisan Sifat pada Mahluk Hidup
    4. Listrik Statis dan Kehidupan Sehari-hari
    5. Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari

    6. Materi IPA Kelas 9 Semester 2

    1. Kamagnetan dan Pemanfaatanya
    2. Bioteknolgi
    3. Partikel dan Penyusun Benda dan Mahluk Hidup
    4. Tanah dan Keberlangusngan Kehidupan
    5. Teknologi Ramah Lingkungan

  • Persamaan Gas Ideal dan Penurunan Hukum Gas Ideal

    Persamaan Gas Ideal dan Penurunan Hukum Gas Ideal

    AhmadDahlan.NET – Persamaan Gas Ideal adalah sebuah pemodelan matematis yang dilakuakn untuk meramalkan perilaku gas yang mengalami perubahan keadaan. Perubahaan Keadaan gas sendiri sudah diamatai terlebih dahulu oleh Boyle, Charles dan Avogadro dan menghasilkan Hukum Gas Ideal.

    A. Hukum Gas ideal

    Dalam upaya mengamati karakteristik gas yang ada di dalam semesta dilakukan beberapa eksperimen dan pemodelan untuk memudahkan proses penarikan kesimpulan tentang karakteristik gas itu sendiri. Di mulai dari sifat umum dari gas yang membentuk molekul dengan dua atom berpasangan seperti gas Nitrogen yakni N2, Oksigen yakni O2 dan gas-gas lain yang cenderung mengikuti pola ini. Beberapa gas yang lain seperti Helium (He) justru lebih cenderung bersifat monoatomif di alam bebas. Beberapa karakteristik gas ini juga teramati sama di gas diatomik dan monoatomik.

    Gas pada umumnya sangat mudah dimampatkan (dikompres) dari keadaan standarnya. Hal tersebut terlihat dari nilai koefisien ekspansi gas yang sangat tinggi. Implikasinya, gas akan dengan mudah memuai ketika mengalami perubahan suhu. Bahkan untuk perubahan suhu yang sangat kecil sekalipun. Mayoritas gas bahkan memiliki nilai koefisien rata-rata ekspansi (β) yang sama. Hal ini tentu saja memicu pertanyaan mengapa Gas Diatomik ini memiliki karakteristik yang nyaris sama? Padahal karaketristik fisik dan kimia dari masing-masing atom penyusun gas berbeda, Misalnya N berbeda dengan O dan berbeda dengan C dan seterusnya.

    Hal tersebut ternyata disebabkan oleh jarak antar partikel penyusun gas yang berjauhan jika dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Jaraknya seperti ilustrasi berikut !

    Ilustrasi jarak antar Partikel diamtomik pada gas ideal

    Jarak yang begitu jauh ini membuat gaya tarik antar partikel gas ini sangatlah lemah bahkan cenderung bisa diabaikan kecuali pada saat mereka bertabrakan satu sama lain. Ketika bertabrakan, kecepatan sangat tinggi sehingga terjadi tumbukan lenting sempurna. Gerakan atom dan molekul pada gas sangat cepat sehingga memenuhi semua ruangan dengan suhu di atas titik didih dari masing-masing gas. Hal ini sangat berkebalikan dengan karakteristik dari sifatnya dalam fase liquid dan solid.

    Gas ini kemudian dijadikan bahan eksperimen untuk mengamati perubahaan keadaan gas yakni P, V dan T. Eksperimen dilakukan dilakukan untuk mengamati perubahan dari keadaan jika salah satu besar di jaga tetap konstan. Hasil percobaan dan orang ayng mengamatinay sebagai berikut :

    1. Boyle

    Boyle memasukan sejumlah gas dalam sebuah piston dan menjaga pada suhu konstan. Gas tersebut kemudian ditekan agar nilai P semakin besar. Hasilnya setiap kenaikan nilai P akan menyebabkan nilai V turun. Dengan demikian ditemukan hubungan :

    V ∝ \frac{1}{P}

    pada n dan T konstan

    2. Charles

    Charles melakukan percobaan pad asejumlah gas pada kondisi tekanan konstan. Hasil yang didapatkan Charles bahwa setiap kenaikan suhu akan menghasilkan peningkatan volume dari gas, namun tidak berlaku sebaliknya. Kesimpulan dari Charles ditunjukkan :

    V ∝ T

    pada n dan P konstan

    3. Avogadro

    Hukum Avogadro menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah partikel ke dalam bejana pada suhu dan tekanan yang sama akan mengakibatkan perubahan volume dari gas.

    V ∝ n

    pada P dan T konstan.

    Ketiga hukum tersebut selanjutnya disatukan dan menghasilkan :

    V∝\frac{nT}{P}

    Pada perubahan suhu rendah dan tidak ekstrem, hubungan antara V ini proposional terhadap suhu dan berbanding terbalik dengan Tekanan gas. Dengan demikian pemodelan ini bisa dirubah ke dalam persamaan dengan sebuah nilai konstanta

    V= konst.\frac{nT}{P}

    Konstanta dalam percobaan ini disebut sebagai konstanta gas Ideal (R) dengan demikian persamaan dapat ditulis dalam bentuk :

    V= \frac{RnT}{P}

    Kedua ruas ini kemudian dikalikan dengan P lalu didaptkan persamaan :

    PV = nRT

    Persamaan PV = nRT ini selanjutnya disebut sebagai Hukum Gas Ideal.

    Gas Ideal sendiri didefenisikan sebagai gas Hipotetik yang memiliki karakteristik partikel yang tidak dipengaruhi oleh gaya tarik antar molekul gas penyusunnya. Pada kenyataannya hampir tidak ada gas yang tidak dipengaruhi oleh gaya tarik satu sama lain, namun pada kondisi tertentu gaya tarik ini sangatlah lemah sehingga dapat diabaikan.

    Kondisi tertentu tersebut berada pada kondisi ekstrem seperti tekanan yang sangat tinggi atau suhu gas yang sangat rendah. Kedua kondisi dapat membuat jarak antar partikel semakin dan gaya antar partikel tidak bisa diabaikan lagi.

    Sedangkan nilai R sendiri berdasarkan pengamaatan adalah :

    R = 0.08206 L.atm.K-1.mol-1 atau R = 8.3145 J.K-1.mol-1

    B. Keadaan Standar Gas

    Dalam pengukuran besaran-besaran yang terkait dengan konstanta gas ternyata tidaklah benar-benar konstan. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa sifat gas ideal hanya berlaku pada kondisi tertentu.

    Agar terbentuk presepsi yang sama dengan besaran-besaran tersebut tentu saja dibutuhkan kesepakatan keadaan standar yang mendekskripsikina kondisi gas. Keadaan standar tersebut sebagai sebagai STP yakni Standard Temperature and Pressure.

    Standar ini ditentukan berdasaarkan dua kondisi yakni Suhu 0oC (273.15 K) dan tekanan 1 bar atau setara dengan 105 Pa. Perhatikan satandar tekanan 1 bar ini adalah kesepakatan baru dimana sebelumnya tekanan standar di defenisikan sebagai 1 atm atau 1.01 x 105 Pa.

    Standar ini selanjutnya bisa digunakan untuk menghitung volume dari 1 mol gas dalam keadaan ideal dengan persamaan :

    V = \frac{nRT}{P}

    Hasil perhitungan menunjukkan volume idela 1 mol gas idela setara dengan 22.71 L pada STP dan 22,41 L pada suhu 0oC dan 1 atm. Volume ini seteara dengan volume 3 bola basket.

  • Cara Menghitung Panjang Lintasan Roda Berputar

    Cara Menghitung Panjang Lintasan Roda Berputar

    Cara Menghitung Panjang Lintasan Roda Berputar bisa dilakukan dengan menggunakan konsep keliling lingkaran. Konsep ini bisa digunakan untuk menghitung berapa kali sebuah roda berputar untuk menempuh jarak tertentu.

    Agar lebih sederhana, yuk kita lihat konsep menghitung lintasan roda berdasarkan keliling lingkarannya.

    Menghitung Panjang Lintasan Roda

    Sebuah liangkaran memiliki jari-jari yang menenutkan panjang keliling lingkaran itu sendiri. ILustrasinya sebagai berikut !

    Cara menghitung Panjang lintasan lingkaran berdarakan kelilingnya

    Keliling sebuah lingakaran dipengaruhi oleh jari-jari (radius) dari lingakaran itu sendiri. Keliling lingkaran itu adalah garis putus-putus hitam yang ada pada bagian pinggir lingkaran.

    Jika garis putus-putis di bagian pinggir keliling ini di tarik menjadi garis lusu maka panjang garis lurus tersebut akan sama dengan keliling lingkaran dengan demikian. Dengan demikian menghitung panjang lintasan lingakaran dapat di hitung dengan bantun rumus keliling lingkaran:

    K = 2πR … (1)

    Dimana K adalah keliling lingkaran dan R adalah jari-jari lingkaran.

    Jika lintasan cukup panjang maka roda tidak cukup berputar satu kali saja dengan semakin panjang lintasan maka semakin banyak roda harus berputa. Oleh karena rumus panjang lintasan dapat dihitung sebagai berikut :

    L = nK

    dimana

    L : Panjang Lintasan
    n : jumlah putaran roda
    K : Keliling Bola

    Contoh Soal

    Misalkan sebuah motor dengan jari-jari terluar roda bannya adalah 18 inci digunakan untuk berpindah dari kota A ke kota B dengan jarak 1,5 km. Berapa kalikah roda berputar agar motor bisa sampai?

    Penyelesaian:

    1. Jari-jari Ban Motor

    Langkah pertama hitung jari-jari Ban motor dalam m. Karena 1 inci = 2,54 cm maka jari-jari ban dalam centimeter adalah :

    \[R = 18″ .\frac{2,54 \ cm}{1″}=45,74 \ cm \]

    jari-jari roda motor 45,74 cm atau 0,4574 meter

    2. Keliling Ban

    Selanjutnya menghitung keliling ban dengan rumus keliling ban K=2πR

    K = 2(3,14)(0,4574 m) = 2.872472 m

    3. Menghitung jumlah putaran

    L = nK

    1500 m = n (2,872472 m)

    n = 522,198301672 kali

    Maka Ban motor harus berputar minimal 522.198301672 kali atau dibulatkan saja mendaia 522.2 kali.

  • Perbedaan 1 Ramadhan dan Mengapa Saya Antipati Dengan Gerakan Khilafah di Indonesia

    Perbedaan 1 Ramadhan dan Mengapa Saya Antipati Dengan Gerakan Khilafah di Indonesia

    AhmadDahlan.NET – Mungkin adalah tulisan yang syarat dengan makna Offensive, terutama menyerang para pejuang Khilafah yang ada di Nusantara. Bukan tentang defenisi ideal dna hakikat dari “Khilafah” itu sendiri, melainkan orang-orang yang ada di dalamnya.

    Mari kita mulai dengan penetapan 1 Ramadhan 1443 di tahun 2022 ini, dimana ormas Islam Muhammadiyah dan beberapa ormas Islam lain menentukan awal Puasa jatuh pada tanggal 2 April 2022 dan Pemerintah melalui Jumhur Ulama-nya yang didalamnya terdiri dari banyak ormas menentukan 1 Ramadhan 3 April 2022.

    Penyebabnya tentu saja alas hukum yang dijadikan penentuan kapan 1 Ramadhan tersebut masuk. Kedua pendapat memiliki dalil dan kias yang sama kuatnya dan sangat mustahil bagi Masyarakat Muslim dunia, termasuk Indonesia di dalamnya memastikan pendapat mana yang disetuji oleh Rasulullah SAW sang pembawa risalah.

    Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh ke dua kelompok ini bukanlah menentukan bahwa dirinya lah yang paling benar akan tetap ini adalah upaya maksimal yang mereka lakukan untuk lebih dekat dengan hukum-hukum yang diturunkan dari langit sekitar empat belas setengah abad yang lalu.

    Meskipun tanpa data yang jelas, saya berani menjamin tidak satupun dari kedua pendapat bisa memastikan secara pasti pendapat manakah yang benar-benar dekat dengan penetapan 1 Ramadhan sekiranya Rasullullah masih hidup sampai saat ini.

    Jadi marilah kita nikmati perbedaan ini, toh keduanya masih tetap berada di koridor yang sama.

    Lantas apa alasan saya sampai menuliskan tulisan ini, yang tentu saja penentuan tanggal 1 Ramadhan esensisnya masih sangat jauh dengan kata “Khilafah” yang sering digaungkan kelompok tertentu. Kata Kelompok tertentu ini disini saya tegaskan karena baik Ormas Muhamadiyah, NU, Pemerintah melalui kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia dan kawan-kawan yang bernafaskan Islam juga punya pandangan tenang Khilafah itu sendiri.

    Dan tidak satupun dari ormas-ormas islam ini berani menentang Khilafah

    Nah tulisan ini adalah diskuisi kusir dengan para pemuja “Khilafah” dari kelompok tertentu saja yang sudah berkali-kali saya gagal paham dengan Defenisi Khilafah.

    Misalnya saja dari Diskusi di Sosial media yang dia tuliskan seperti ini :

    Setiap thn umat bingung menentukan pendapat mana yg diikuti utk menentukan awal & akhir Ramadhan. Pentingnya 1 kepemimpinan kaum muslimin dlm Khilafah

    Tentu saja tulisan ini menyindir pemerintah yang dianggap gagal menyatukan pendapat antara Ormas Puasa Tanggal 2 April dan 3 April. Entah apapun ormasnya.

    Nah dari status ini saya sedikit memberikan komentar dan terjadilah percakapan seperti berikut :

    Me : Biar pendapat salah satu mahzab ditenggelamkan dengan mazhab yg lain. Tapi lupa dink ada yg tidak percaya mazhab.
    X : Untuk perkara cabang tidak ada masalah.Perkara aqidah, wajib tidak ada perbedaan pendapat.
    Me : lah masalah penetapan puasa bukanya cabang?
    X : yang sy pahami rukun islam diantaranya puasa bagian dari perkara pokok (aqidah).Sy tdk tahu bapak pahamnya seperti apa.
    Me : Puasanya iya,. Penentuan tanggal puasanya… Kan status disitu sebutkan tanggal puasanya… Buka masalah model puasanya
    Me : Misalnya nih kalifah satu komando benar benar tegak pasti ada diantara dua pendapat yg harus di ikuti tentang Penentuan 1 ramadhan… Karena menurut status diatas harus satu saja maka pendapat yg tidak, dipilih tidak boleh dilakukan… disitu esensisnya bukan di rukun puasa atau rukun islam…
    X : halifah dalam khilafah ketika tegak nanti, insyaAlloh. Mustahil mengikuti 2 pendapat yang berbeda.Sebab, otoritas seorang khalifah memutuskan ketetapan yang menyatukan seluruh kaum muslimin dalam suatu perkara sekiranya ada perbedaan pendapat.
    Me : jadi salah satu pendapat ditenggelamkan kan? Kan nih harus milih nih dua satu tenggelam biar satu naik… Nih mutar mutar panjang kali lebar komentar diawal gak diperhatikan…
    Me : wes lah capek saya logikanya cacat.. atau anggap saja logika saya yg cacat.
    X : Yes, Bgtu adanya.Iya nih pak. Barangkali sy musti jeli lagi, nambah literasi lagi biar gk ngrasa muter2 dgn statement lawan bicara sy

    Mungkin anda yang membaca tulisan ini punya pendapat kontra dan mendukung tulisan ini, tapi mari kita lihat duduk perkaranya dari tinjauan saya yah karena sayalah yang menulis tulisan ini.

    Pertama : Statement yang dibagian X adalah :

    Setiap thn umat bingung menentukan pendapat mana yg diikuti utk menentukan awal & akhir Ramadhan. Pentingnya 1 kepemimpinan kaum muslimin dlm Khilafah

    Nah dari pendapat ini kan bisa disimpulkan jika Khilafah versi X misalnya benar-benar berdiri tentu saja tidak akan ada perbedaan penentuan 1 Ramadhan karena penentuan tersebut berada dalam satu Komando, yakhi Halifah si Pempimpin Khilafah.

    Nah dari perjalanan kajian tentang Hukum Islam yang dilakukan oleh banyak ulama, pada umunya bercabang dan selalu menimbulkan perdebatan. Perdebatan yang dimaklumi jika terjadi pada cabangnya saja bukan pada intinya.

    Perkara Puasa itu tanggal 1 Ramadhan adalah perkara inti dan masuk Rukun Puasa, namun perkara kapan 1 Ramadhan itu jatuh tentu saja hal yang sulit. Karena ada banyak hal yang harus dipahami secara seksama dan berdasarkan kajian penyampai risalah mulai dari zaman Rasulullah masih hidup sampai saat ini.

    Distorsi informasi tentu saja bisa terjadi kecuali Al Qur’an. Kita sudah sepakat sampai disini.

    Dengan demikin jika Kahlifah Versi Mereka berlaku di Indoesia, maka hanya ada satu hukum yang harus diikuti. Logikanya ada dua hukum yakni A atau B, maka kita harus memiliki salah satu. Jika kita memilih A maka B tidak terpilih dan begitu sebaliknya.

    Jadi atas dasar logikan sederhana saya menuliskan komentar :

    Biar pendapat salah satu mahzab ditenggelamkan dengan mazhab yg lain. Tapi lupa dink ada yg tidak percaya mazhab.

    Kata Tidak Percaya memang satir saya atas pengetahuan jika ada kelompok muslim yang tidak percaya dengan imam dan segala macam penentuan hukum Islam diluar dari Al Qur’an dan Hadist yang tertera tekstual.

    Lantas komentar ini di balas out of topik dengan menghubungkan puasa di bagian Aqidah :

    Untuk perkara cabang tidak ada masalah. Perkara aqidah, wajib tidak ada perbedaan pendapat.

    Nah dari sini seolah-olah kalimat saya mempertanyakan Puasa karena pebedaan Akidah, padahal ini sudah jelas perbedaan itu ada pada kapan tanggal 1 Ramadhan, bukan menyangkat pendapat puasa dilakukan pada bulan Ramadhan.

    Pemahaman saya yang dangkal menganggap bahwa perintah puasa yang diturunkan di surah Al Baqarah memeritnah umat Islam Berpuasa Wajib di bulan Ramadhan namun tidak ada penjelasan kapan waktu tersebut. Nabi Muhammad melalui sunnahnya menjelaskan kapan 1 Ramadhan ini tiba baik dengan Ucapan (Bil Lisan) dan Perbuatan (Bil Hal). Nah disinilah kesulitan umat Islam zaman ini dalam mengikuti Hadist mengingat panjangnya perjalan waktu yang sangat panjang sampai pad akahirnya hadis tersebut sampai pada saat ini sedang tidak ada jaminan mengenai kebenaran Hadist karena yang di jamin hanya Al Qur’an.

    Dengan demikian saya membalas komentar tersebut dengan nada satir lagi

    Puasanya iya,. Penentuan tanggal puasanya… Kan status disitu sebutkan tanggal puasanya… Bukan masalah model puasanya

    Nih komentar saya di sini tujuannya menjelaskan kepada si X kalau yang kita diskuiskan ini kan tanggal puasanya. Bukan perkara bagaimana puasanya.

    Agar lebih jelas saya tambahkan komentar :

    Misalnya nih kalifah satu komando benar benar tegak pasti ada diantara dua pendapat yg harus di ikuti tentang Penentuan 1 ramadhan… Karena menurut status diatas harus satu saja maka pendapat yg tidak, dipilih tidak boleh dilakukan… disitu esensisnya bukan di rukun puasa atau rukun islam…

    Nih agak kesel kan kan sudah saya sampaikan di atas tentang mengapa salah satu pendapat harus hilang jika cuman ada satu pendapat yang boleh dijalankan. Sekalin saya memberikan tanggap tentang esensi yang dibicarakan ini bukan Rukun Puasa dan Rukun Islam. Tapi kapan tanggal 1 Ramadhan.

    Dan komentarnya adalah :

    halifah dalam khilafah ketika tegak nanti, insyaAlloh. Mustahil mengikuti 2 pendapat yang berbeda.Sebab, otoritas seorang khalifah memutuskan ketetapan yang menyatukan seluruh kaum muslimin dalam suatu perkara sekiranya ada perbedaan pendapat.

    Perhatikan Kalimat dan Frasa Mustahil mengikuti 2 pendapat yang berbeda.Sebab, otoritas seorang khalifah memutuskan ketetapan yang menyatukan seluruh kaum muslimin. Nah ini kan yang saya jelaskan, malah dijelaskan balik ke saya, seolah-olah saya nggak tau maksud status awalnya.

    Malah diberi nasihat :

    Yes, Bgtu adanya.Iya nih pak. Barangkali sy musti jeli lagi, nambah literasi lagi biar gk ngrasa muter2 dgn statement lawan bicara sy.

    Di suruh nambah literasi, saya… Padahal yang dibahas cuman 2. Entah sih literasi macam apa yang dibutuhkan untuk menunjukkan logika siapa yang cacar dalam diskusi ini tapi ini membuat saya berfikir kalau logikan seperti ini saja sulit dipahami gimana ceritanya kalau mereka memimpin.

    Mungkin jawabnya :

    Kami akan menjalankan Pemerintahan sesuai dengan hukum Allah SWT yakni Al Qur’an dan Hadis.

    Saya sih sangat setuju saja sebagai Umat Islam untuk mengikuti Al Qur’an dan Hadis. Yang saya khawatirkan adalah interpretasi mereka tentang hukum itu agar bisa dijalankan seperti apa? Kalau logika sederhana ini saja susah dipahamkan.

    Khilafah itu seperti apa?

    Pernah suatu ketika saya mendapatkan suatu materi tahun 2019 yang bertemakan tentang “Kurikulum MBKM” yang ruhnya menurut hemat saya adalah mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja yang lebih kompleks.

    Nah ada salah satu peserta yang memberikan tanggapan yang pendapat satu dua dengan ke-kekeh-an Khilafah versi mereka.

    “Kalau Khilafah tegak di Indonesia, Pendidikan akan diarahkan lebih baik dan jelas tidak berubah-ubah setiap pergantian pemimpin”.

    Saya buka diskusi terbuka, menanyakan seperti apa Khilafah itu?

    Ditanggapi bahwa Khilafah itu Sistem Pemerintahan yang dipimpin oleh Satu Pemimpin. Jadi saya sebutkan seperti Arab Saudi? Malaisya? Atay Utsmani yang pernah berjalan lantas hancur lebur?

    Responya mengatakan tidak, mereka tidak menjalankan sistem Khilafah sesuai kehendak Allah SWT. Jadi saya kejar

    Lantas yang bagaimana?

    Mereka menjawab entah seperti apa modelnya yang pada intinya tidak keluar dari Al Qur’an dan Hadis. Nah saya jelaskanlah bahwa kalau yang diminta sesempurna maka tidak akan yang punya hak Jadi Halifah selain Rasulullah SAW, bahkan zaman Khualfaurasyidin yang orang-orangnya jelas di jamin masuk Syurga juga mengeluarkan berapa aturan yang di luar dari Hadisr padahal mereka pernah hidup bersama Dengan Rasulullah.

    Karena waktunya terbatas waktu itu, diskusinya selesai.

    Padahal saya ingin menyampaikan misalnya aturan di zaman Umar Bin Khattab yang memaksa semua orang untuk sholat Tarawih berjamaah di masjid pada Bulan Ramadhan. Padahal Rasulullah sendiri tidak memaskan bahkan sengaja untuk hadir di Masjid bolong-bolong untuk sholat Taraweh (Sholat Malam).

    Atau aturan Azan Jumat lebih dari satu kali yang diterapkan di zaman Usman Bin Affan. Padahal aturan ini juga tidak ada di zaman Rasulullah. Kalau mereka saja yang sudah dijamin Masuk Surga (Paling tidak, ini adalah hadis-hadis yang disampaikan dan dipegang oleh Ahlul Sunnah yang tidak ingkar pada ke tiga khulafaurasyidin) masih melakukan improvisasi dalam menjalankan pemerintahan kepada umay yang mulai agak “canggih” sepeninggalan Nabi yang baru-baru saja

    Bagaimana kita yang jaraknya terpaut 14 abad. Ataukan memang benar saya yang masih kekurangan referensi dan harus lebih banyak membaca. Namun apaun pemaknaan anda tentang tulisan saya hanya ingin menyampaikan Bahwa saya tidak anti dengan Khilafah namun bukan dari gerakan Khilafah yang digaungkan kelompok x. Karena menolah Khilafah itu artinya sama dengan menginkari Al Qur’an tapi menolak mereka tidaklah demikian. Kebetulan tidak ada satupun nama mereka disebutkan di Al Qur’an.

    Wallahu A’lam bis sawaf.

    1 Ramadhan 1443 Hijriah (2 April 2022)