Author: Ahmad Dahlan

  • Besaran Pokok dan Satuan Internasional dalam Fisika

    Besaran Pokok dan Satuan Internasional dalam Fisika

    AhmadDahlan.NET – Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari karakteristik fisik dari fenomena alam baik yang tampak maupun yang sifatnya abstrak. Objek yang dipelajari secara eksak didefenisikan oleh sebuah kerangka acuan yang disepakati bersama, agar tidak ada perselesihan dalam proses pemaknaan. Kerangka acuan tersebut dalam bentuk ukuran yang disebut sebagai besaran. Besaran ini terbagi atas tiga jenis yang disebut sebagai Besaran Pokok, Tambahan dan Turunan.

    Objek-objek dalam fisika pada umunya dipelajari melalui ukuran yang disebut sebagai besaran. Besaran ini seperti panjang dari sebuah jalan, massa dari sebuah mobil, tegangan listrik, gaya dorong, energi dari roket dan sebagainya.

    Besaran-besaran fisika ini selanjutnya akan dinyatakan dalam satuan yang nilanya sudah distandarisasi. Tujuannya agar semua orang memiliki presepsi yang sama ketika membaca informasi yang terkait dengan besaran dan satuan fisika.

    Misalkan saja panjang dari sebuah meja dapat dinyatakan dalam banyak satuan seperti jengkal, meter, inci dan sejeninya. Ketika kita menyatakan panjang meja dengan jengkal pasti akan ada perbedaan hasil ukur jika dilakukan dengan orang yang berbeda apalagi jika panjang jengkal pengukur tersebut tidaklah sama. Satuan jengkal ini disebut sebagai satuan tidak baku. Namun ketika dinyatakan dalam meter, maka hasil pengukuran yang dilakukan oleh orang yang berbeda akan menghasilkan hasil yang sama. Meter ini disebut sebagai satuan baku karena sudah distandarisasi, demikian juga dengan Inci, Yard, Mill dan sejenisnya.

    A. Besaran Pokok dan Turunan

    Namun dari mana kita memulai sebuah besaran? Dalam mempelajari sains, tidak ada yang lebih mudah untuk menyamakan presepsi tentang ukuran objek fisis selain disepakati secara bersama. Maka lahirlah kesepatakan yang disebut sebagai besaran pokok dan besaran turunan.

    Besaran pokok adalah tujuh jenis besaran yang dasar yang nilainya telah disepakati secara bersama. Hanya saja kesepakatan tersebut harus memunuhi dua syarat yakni :

    1. Berlaku secara universal – yang berarti akan menghasilkan nilai yang sama jika dilakukan oleh orang lain atau tidak subjektif.
    2. Nilainya Stabil – Stabil dalam hal ini adalah acuan yang digunakan memiliki nilai yang tidak bisa berubah meskipun kondisi alam dan zaman sudah berubah.

    Besaran Turunan sendiri dapat difenisikan lebih mudah dibandingkan dengan besaran pokok dimana Besaran turunan selalu berasal dari operasi matematis besaran pokok. Namun sebagai catatan ada dua jenis besaran pokok yang nilai diturunkan dari besaran lain.

    Dua besaran pokok tersebut adalah Kuat Arus Listrik yang didefeniskan sebagai jumlah muatan tiap satuan detik

    I = \frac{dQ}{dt}

    Dan Jumlah zat yang tidak lain adalah banyak suatu zat yang ditinjau dari massa atom relatif dan massa benda itu sendiri

    N_A = \frac{m}{m_r}(6,02.10^{23})

    Hal yang perlu dicatat dari konsep besaran pokok adalah (1) nilai yang direpresentasikan dari besaran ini sifatnya mengandung konsep dasar dan (2) disepakati secara bersama sebagai besaran pokok. Kendati demikian, saat ini, sistem besaran pokok sudah stabil sehingga hampir mustahil untuk membuat kesepakatan baru mengenai besaran pokok.

    Besaran pokok adalah besaran yang nilainya disepakati bersama yang ditentukan oleh banyak kriteria seperti kesederhanaan dimensi, kemudahan menentukan kuantitas, nilai yang universal dan stabil.

    Besaran Tambahan

    Selain besaran pokok dan turunan, dalam fisika dikenal dengan istilah besaran tambahan yang nilainya tidak memiliki satuan namun dapat merubah nilai dari saatu besaran ketiak dioperasi bersama. Dua besaran tambahan ini adalah sudut bidang dan sudut ruang.

    B. Satuan Internasional

    Meskipun sudah informatif namun penulisan besaran disertai satuan saja tidaklah cukup memberikan informasi yang pasti/eksak atas sebuah fenomena alam yang sedang diamati. Misalkan saja contoh yang telah disebutkan sebelumnya dalam mengukur panjang meja dengan jengkal dan mistar. Satuan dalam jengkal masih bisa menimbulkan perdebatan karena sifatnya masih tidak bersifat universal dan stabil karena subjektifitas pengukurnya masih mengikut pada hasil pengukuran.

    Pengukuran denagn menggunakan mistar akan menunjukkan panjang meja dalam satuan meter yang sudah menghilangkn subjektifitas pengukur. Dalam hal ini meter disebut satuan baku.

    Sebelum adanya kesepatakan internasional, pada zaman dahulu orang-orang sudah mengenai satuan baku yang sifat subjektifitas sudah hilang. Misalnya saja satuan kaki untuk mengukur tanah. Agar tidak terjadi perselisihan pada jual beli tanah, maka dipilihlah ukuran kaki seorang raja sebagai acaun sehingga menunjukkan hasil yang sama.

    Sistem ini bertahan cukup lama dan populer digunakan. Selain kaki, juga dikenal panjang Hasta dan Depa. Ukuran panjang ini kemudian dibuatkan kopian agar bisa dipergunakan banyak orang. Hanya saja ada dua kelemahan dari sistem ini, yang pertama misalnya tidak semua daerah mengakui satuan dari daerah lain terutama jika ada konflik politik antara keduanya. Masalah yang kedua adalah jika sang raja sudah mati atau mengelami peruhana ukuran tubuh, maka sangat sulit untuk membuat suatu satuan yang nilainya sama.

    Nah berdasarkan kelemahan ini, para ilmuwan selanjutnya membuat suatu kesepatan secara internasional untuk memabut sistem satuan yang berlaku di banyak negara, Sistem itu disebut satuan internasional. Meskipun satuan internasional ini masih terbagi lagi ke dalam beberapa kelompok namun pada umunya terbagi ke dua kelompok yakni sistem British dan Sistem Metrik.

    Indonesia sendiri banyak menggunakan satuan internasional dengan sistem metrik. Adapun satuan dari 7 besaran pokok dalam satuan metrik sebagai berikut :

    NoBesaranLambangDimensiSatuanLambang
    1Panjangl[L]meterm
    2Massam[M]kilogramkg
    3Waktut[T]sekons
    4SuhuT[θ]KelvinK
    5Kuat Arus ListrikI[I]AmpereA
    6Intensitas CahayaJ[J]CandellaCd
    7Jumlah Zatn[N]molmol

    1. Besaran Pokok Panjang

    Tahun 1120, raja Inggris mengeluarkan sebuah dekrit yang berisi mengenai satuan panjang yang sah yang digunakan dalam wilayah kerajaan yakni yard. 1 yard (sekitar 90 cm) diambil dari ukuran raja itu yakni jarak dari ujung hidung ke ujung lengan sang raja yang dibentangkan lurus.

    Hal yang sama dilakukan oleh King Louis XIV yang menggunakan standar panjang kakinya sendiri dan dikenal dengan nama meter standar ini digunakan paling tidak sampai tahun 1799, Pada konferensi besaran dan satuan di Perancis, nama meter dijadikan sebagai patokan dan standar internasional yang didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak dari kutub utara sampai ke Garis khatulistiwa yang melalui kota paris.

    satuan standar Si untuk besaran panjang

    Sebelum sistem ini diterima oleh banyak kalangan, beberapa negara juga menyusun beberapa sistem satuan panjang, namun tidak begitu familiar karena peserta-nya tidak sebanyak konferensi di Perancis.

    Tahun 1960 jarak 1 meter kemudian diadaptasi ke dalam batang platina iridium yang disimpan dalam keadaan bebas tekanan dan perubahan suhu yang disimpan di Bereu. Meskipun terlihat kokoh dan tahan terhadap beberapa jenis perubahan, ternyata satuan panjang ini tidak baik dalam menyimpang anjang karena Platina Iridium tetap mengalami perubahan.

    Tahun 1970, ketika teknologi sudah mampu untuk mengukur panjang gelombang, satu meter didefenisikan sebagai 1 650 763,73 panjang gelombang dari cahaya Kripton-86 namun hal ini masih dirubah lagi pada tahun 1983 dengan sistem yang lebih stabil yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang vakum selama 1/299 792 458 detik. Sistem ini masih bertahan sampai sekarang dan didasarkan atas kecepatan cahaya yang menjadi batas kecepatan maksimal yang ada di jagat raya.  

    Nama BendaJarak (m)
    Diamater Proton~ 10-15
    Diameter Inti Atom~ 10-14
    Diameter Atom Hidrogen~ 10-10
    Ukuran Sel Mahluk Hidup~ 10-5
    Ukuran Debu~ 10-4
    Panjang Lalat5,00 x 10-3
    Panjang Lapangan Bola9,10 x 101
    Rata-rata Orbit Satelit2,00 x 105
    Jari-jari rata-rat bumi6,37 x 106
    Jarak dari Ekuator ke Kutub Utara1,00 x 107
    Jarak Bulan dan Bumi3, 84 x 108
    Orbit rata-rata bumi terhadap matahari1,50 x 1011
    Jarak tempuh satu tahun cahaya9,64 x 1015
    Jarak bintang terdekat (Proxima Centauri)4,00 x 1016

    2. Besaran Pokok Massa.

    Konsep massa pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Yunani μάζα, merupakan suatu karakter suatu objek yang dapat diamati dan sangat erat kaitannya dengan berat. Pada era modern, massa dikaitkan dengan hal yakni kuantitas materi yang dimiliki oleh suatu benda yang dapat menempati ruang. Hampir sama dengan jumlah zat, namun massa lebih condong ke besaran fisis dari suatu materi secara utuh.

    Massa dinyatakan dalam kilogram untuk SI yang telah didefenisikan dari massa yang dari sebuah camporan logam Platina-Iridium yang berbentuk silinder dan tersimpan di Musium Internasional Bereau untuk Berat dan Satuan di Servres, Perancis. Tetapan massa ini sudah ditemukan dari tahun 1887 dan tidak pernah dirubah hingga hari ini karena massa Platina-Iridum sangat stabil dan tidak mengalami perubahan.

    MateriMassa (kg)
    Total massa Jagat Raya Yang dapat Diamati~ 1052
    Galaksi Milky Way (Bima Sakti)~ 1043
    Matahari1,99 x 1030
    Bumi5,98 x 1024
    Bulan7,36 x 1022
    Ikan Hiu~ 103
    Rata-rata massa manusia~ 102
    Massa ratarata nyamuk~ 10-5
    Atom Hidrogen1,67 x 10-27
    Elektron9,11 x 10-31

    3. Besaran Pokok Waktu

    Sebelum tahun 1960 standar waktu yang digunakan ditentukan melalui rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh matahari (gerak semu matahari). Waktu standar diukur dari rentang waktu yang dibutuhkan oleh matahari untuk mencapai titik tertinggi di langit setiap harinya. Sedangkan satu sekon (detik) didefenisikan sebagai selang waktu dari (1/60)(1/60)(1/24) waktu harian matahari. Ketika teknologi pengukuran semakin modern, metode ini ternyata banyak memiliki kekurangan karena matahari sendiri tidak konsisten menunjukkan waktu dari posisi yang sama setiap harinya. Hal tersebut dipengaruhi oleh gerak semu matahari terhadap bumi.

    Tahun 1967, satuan standar waktu didefinisikan ulang dengan fenomena yang lebih presisi dengan menggunakan jam atom yang diukur menggunakan atom cesium-133. Satu sekon didefinisikan sebagai jumlah radiasi yang dikeluarkan oleh atom Cesium sebanyak 9.192.631.770.

    Dalam fisika modern, Einstein menemukan teori relativitas yang menunjukkan bawah getaran alami dari sebuah atom dapat mengalami dilatasi waktu jika bergerak dengan kecepatan mendekati C, oleh karena satu ini kemudian didefinisikan ulang dengan kecepatan cahaya. C dianggap stabil untuk semua kerangka inersia sehingga satu second didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh foton untuk menempuh 299.792.458 m namun sebagai acuan tetap digunakan atom Cesium-133.

    Referensi:
    Hawking, Sthepen. (2007). The Theory of Everything : The Origin and Fate of the Universe. Jaico Publishing House

    Serway & Jewet. (2004) Physics For Science and Engineer. Pomona: Thompson Broke

    Quinn, Terry (2012). From artefacts to atoms: the BIPM and the search for ultimate measurement standards. Oxford University Press. p. xxvii. ISBN 978-0-19-530786-3.

    Tavernor, Robert (2007). Smoot’s Ear: The Measure of Humanity. Yale University Press.

    Tunbridge, Paul (1992). Lord Kelvin, His Influence on Electrical Measurements and Units. Peter Pereginus Ltd. pp. 42–46.

  • Pengertian dan Pengantar Kajian Ilmu Fisika

    Pengertian dan Pengantar Kajian Ilmu Fisika

    Ahmad Dahlan – Fisika diambil dari bahasa Yunani fysikós (φυσικός) yang secara harfiah berarti alamiah. Ruang lingkup dari fisika adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta baik itu materi maupun anti materi mencakup gerak dan perilaku dalam lingkup ruang dan waktu. Fisika mengkaji objek-objek tersebut dalam lingkup energi yang saling berkaitan materi-materi tersebut.

    Peran makro dari ilmu Fisika adalah memahami cara kerja dari alam semesta mengatur dirinya sendiri dan keterhubungan antara benda-benda didalamnya. Fisika merupakan calab ilmu paling tua dan lahir hampir bersamaan dengan lahirnya Mitology pada rentetan perkembangan ilmu pengetahuan sekitar tahun 630 SM.

    Perkembangan ilmu matematika membawa banyak perubahan yang besar dalam kajian-kajian fisika yang awalnya hanya mempelajari akibat yang timbul dari sebuah sebab, menjadi sebuah pemodelan untuk memprediksikan secara pasti sebuah fenomena. Sir Isac Newton yang dikenal dengan hukum-hukumnya tentang gerak praktis berhasil memprediksikan seluruh gerak-gerak benda makro melalui pemodalan matematis, mulai dari benda yang jatuh bebas dari atas sebuah gedung sampai perhitungan prakiraan cuaca karena hujan merupakan materi makro akibat dari penurunan suhu dari awan-awan hujan.

    Hukum Newton juga digunakan Kepler untuk mengamati benda-benda langit yang dulunya dibahas dalam kajian mitos sampai akhirnya lahir hukum kepler yang membahas gerakan-gerakan benda-benda langit. Gravitasi Newton menjadi jawaban atas naik turunnya air laut yang dipnegaruhi gravitas bulan dan matahari.

    Proses terjadinya Gerhana Matahari

    Jauh sebelum hukum-hukum fisika bisa dijelaskan dengan baik, orang-orang Viking percaya bahwa Gerhana Matahari adalah ulah dari serigala langit yang mengejar dan menangkap matahari. Mereka lalu membunyikan benda-benda disekitar rumah mereka sampai muncul keributana dan akhirnya berhasil mengusir serigala langit. Legenda semacam banyak bermunculan bahkan di Indonesia pun muncul budaya membunyikan kentongan saat terjadi Gerhana, meskipun sudah tidak lagi dijelaskan mitos dibeliknya namun bisa jadi itu semua berasal dari pemikiran sederhana nenek moyang kita tanpa bukti ilmiah yang baik.

    Metode Ilmiah dalam Fisika

    Fisika merupakan bidang ilmu yang didasari oleh hasil pengamatan, percobaan sederhana, eksperimen dan pengukuran yang bersifat kuantitatif. Tujuan utama dari kajian ilmu fisika adalah untuk menemukan hukum-hukum yang berkaitan dengan hukum-hukum dasar yang ada di alam.

    Aristoteles (384 SM – 322 SM) yakin bahwa ada sebuah faktor yang menyebakan sebuah benda bergerak. Sebuah batu di lapangan akan selalu berada pada posisinya selama tidak ada orang yang memindahkan batu tersebut. Faktor tersebut disebut gaya, gaya lah memindahkan batu dari posisi A ke B begitu pun sebaliknya. Hanya saja Aristoteles masih kurang jelas menyebutkan benda yang diam. Menurutnya Batu yang diam di posisinya akibat dari tidak adanya gaya yang bekerja pada benda tersebut.

    Newton merevisi pernyataan dari Aristoteles bahwa baik benda yang bergerak maupun benda yang diam maupun bergerak akan selalu ada gaya yang bekerja padanya, perbedaanya hanya terdapat pada resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Hukum ini selanjutnya dikenal sebagai hukum Newton tentang gerak.

    Hukum alam bukanlah satu-satunya produk dari fisika, beberapa konsep dan fenomena alam yang belum bisa dijelaskan dengan gamblang dan berlaku universal selanjutnya di bahas dalam kajian teori. Teori-teori sains menjadi penguhubung yang baik pada fenomena-fenomena alam yang belum bisa dijelaskan secara pasti sebab dan akibatnya.

    Jika dalam kenyataannya terdapat sebuah perbedaan antara teori dan percobaan, maka teori baru harus segera diformulasikan untuk menghilangkan perbedaan tersebut. Teori-teori yang dikembangkan bahkan sudah banyak terbukti hanya terbatas pada beberapa kondisi saja, sebut saja teori yang ditemukan oleh Rutherford mengenai atom sangat terbatas dalam menjelaskan mengenai interaksi antara elektron dan inti atom kemudian kekurangan segera ditutupi oleh model atom Bohr yang berbicara tentang tingkat energi ikat dari suatu elektron.

    Teori yang ditemukan diharapkan dapat bersifat umum sehingga ada banyak batasan yang dapat dihilangkan ketika teori tersebut digunakan untuk mengkaji fenomena fisika yang berlaku, sebut saja salah satu contoh yang paling signifikan dalam menunjukkan hukum umum tentang gerak adalah Newton. Hukum Newton mampu menjelaskan dengan lengkap mengenai seluruh gerak yang terjadi di seluruh permukaan bumi sampai gerakan-gerakan dari Planet-planet di sekitar tata Surya, hanya saja masih terbatas untuk menjelaskan gerak-gerak yang kecepatan mencapai kecepatan cahaya (c). Berbeda dengan Albert Einstein, sekitar 2 abad kemudian yang menemukan teori relativitas yang dapat menjelaskan gerak-gerak dengan kecepatan rendah hampir sama dengan hukum Newton dan juga mampu menjelaskan benda-benda yang bergerak dengan kecepatan kecepatan cahaya.

    Kedua hal menunjukkan sebuah perbedaan mendasar antara pandangan yang selanjutnya dalam kajian dikenal sebagai Fisika Klasik dan Fisika Modern. Jika fisika Klasik menjelaskan dengan baik-baik seluruh fenomena fisika yang dilakukan dengan kecepatan rendah atau memandang gelombang paling jauh dalam bentuk eletrokmagnetik, Fisika Modern memandang kajian fisika jauh lebih holistik dengan banyak variabel yang disertakan di dalamnya seperti gerak dengan kecepatan cahaya dan sifat gelombang yang mampu menunjukkan tanda-tanda materi atau dualisme gelombang. Namun bukan berarti fisika klasik dan fisika modern merupakan dua hal yang saling bertentang dan orang-orang sebaiknya meninggalkan fisika Klasik.

    A. Fisika Klasik

    Fisika klasik sebenarnya istilah yang baru ditemukan oleh para fisikawan modern pada awal era tahun 1900-an. Mereka membagi dua fisika menjadi dua hal yakni seluruh penemuan yang dilakukan sebelum tahun 1900-an dikenal dengan nama fisika klasik. Cakupan dalam fisika klasik meliputi seluruh hukum, konsep, teori dan percobaan yang dilakukan pada bidang mekanika klasik, termodinamika, optik dan gelombang elektromagnetik.

    Hasil hasil temuan di era klasik, sangat dipengaruhi oleh Newton yang berhasil menemukan  prinsip mekanika klasik yang secara sistematis mampu digunakan untuk menurunkan seluruh persamaan yang berkaitan dengan gerak baik materi maupun gelombang. Proses matematis Newton menjadi prinsip dasar penggunaan Calculus dalam bidang Fisika.

    Hukum Hukum Newton kemudian berhasil menghasilkan seluruh analisis mengenai gerak yang ada bumi, getaran dan rambatan gelombang mekanik yang keluar dari sebuah pegas bahkan membantu Kepler untuk menjelaskan tingkah laku dari seluruh planet yang mengitari matahari. Kendati demikian Fisika Klasik belum mampu menemukan penemuan besar dalam bidang kajian termodinamika, listrik dan magnet karena keterbatasan teknologi untuk membantu proses eksperimen dilakukan.

    B. Fisika Modern

    Tanda-tanda kemunculan dari Fisika Modern mulai tampak pada akhir abad 19. Percobaan-percobaan fisika yang dikembangkan dari teori klasik justru menemukan sebuah fakta yang tidak mampu digunakan untuk menjelaskan teori tersebut. Sebut saja pengamatan mengenai paparan radiasi energi yang dilakukan oleh Rayleigh and Jeans yang menggunakan persamaan matematis untuk energi sebagai fungsi Frekuensi berpangkat empat.

    Teori tersebut justru menghasilkan angka yang luar biasa besar ketika digunakan untuk menghitung energi radiasi dari sinar-sinar dengan panjang gelombang pendek, dan jika hasil perhitungan ini benar, maka seharusnya sebuah tidak akan mampu bertahan dengan ketika terpapar sinar ungu, fenomena ini selanjutnya di kenal dengan nama “Bencana Ultraviolet” hanya saja pada kenyataannya, kita mampu bertahan. Perbedaan ini selanjutnya membuat orang-orang kembali mengkaji pendapat Plank yang dianggap aneh pada saat itu.

    Dalam kajian fisika modern, adalah dua hal yang paling berpengaruh merubah arah pengembangan teori-teori fisika yakni teori relativitas dan mekanika kuantum. Teori Relativitas yang dikembangkan oleh Einstein tidak hanya berhasil menjelaskan mengenai benda-benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya tapi juga berhasil memberikan gambaran baru mengenai konsep dari ruang, waktu dan energi. Einstein juga berhasil menjelaskan mengenai batasan alami mengenai benda bergerak adalah cahaya dengan konsekuensi perubahan massa dan energi untuk membuat fenomena tetap tidak melanggar hukum kekekalan energi. Teori berhasil menggusur prinsip Steady State dari ruang angkasa dan memberikan inspirasi Stephen Hawking untuk menjelaskan asal-usul dari seluruh yang ada di jagat raya.

    Sumbangsih lain yang paling berpengaruh dalam dunia fisika modern adalah Mekanika Quantum. Mekanika Kuantum memberikan kajian mengenai seluruh proses mekanika yang terjadi pada benda-benda kecil dengan level atom, elektron dan partikel elementer yang tidak dapat dijelaskan oleh mekanika klasik. Seperti contoh sederhana model Atom Rutherford dengan dasar hukum Coulomb yang gagal menjelaskan mengenai interaksi antara elektron dan inti atom.

    C. Fisika dan Cabang Ilmu Lain

    Selain pengembangan yang dilakukan untuk menjelaskan seluruh fenomena yang terjadi di alam dan menemukan hukum-hukum dasar mengenai fisika, banyak hasil percobaan lain yang dilakukan untuk menemukan hal-hal baru yang berkaitan dengan cabang ilmu lain seperti kimia dan biologi. Perkembangan ilmu ini kemudian menghasilkan cabang dispilin baru seperti Teknik Fisika, Biofisika, Fisika Kimia, Bioteknologi dan bahkan banyak kajian yang berkaitan dengan teknology dan pada cabang ilmu kesehatan.

    Beberapa penemuan luar biasa dalam bidang sains adalah:

    1. Micro Teknology yang memungkinkan computer dengan kecepatan tinggi dapat diciptakan
    2. Teknologi digital imaging yang dapat membantu penelitian dalam bidang kesehatan seperti pada CT Scan, micro fiber optik dan sejenisnya.
    3. Teknologi laser dalam bidang kesehatan yang memungkinkan proses operasi kecil yang tidak melibatkan materi dan logam sebagai pisau bedah.
    4. Pemanfaatan sistem gelombang elektromagnetik dan paket gelombang dalam dunia telekomunikasi dengan kecepatan tingkat tinggi dan privasi dalam berselancar.
    5. Pengembangan teknologi mesin yang lebih hemat, lebih kecil, ramah lingkungan dan portabel sampai pada teknologi mesin tanpa bahan bakar seperti pemanfaatan panel surya, dan lain-lain yang sangat sulit untuk disebutkan satu persatu.

    Dampak dari penemuan yang dilakukan dalam bidang fisika ternyata mampu merubah tatanan kehidupan baik dalam pandangan sains dan juga sosial. Dimana teknologi hasil rekayasa hukum fisika mampu mendekatkan yang jauh, menyelamatkan lebih banyak nyawa dalam bidang kedokteran dan membuat pasien operasi kecil dapat segera berkumpul dengan keluarga dalam waktu yang lebih cepat dengan teknologi pisau bedah konvensional.

    Referensi

    Hawking, Sthepen. (2007). The Theory of Everything : The Origin and Fate of the Universe. Jaico Publishing House

    Serway & Jewet. (2004) Physics For Science and Engineer. Pomona: Thompson Broke

  • Pengertian Model Pembelajaran

    Pengertian Model Pembelajaran

    Pengertian Model Pembelajaran

    Ahmad Dahlan –  Model pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagi sebuah prosedur yang dilakuakn secara sistematis dengan tujuan melakukan koordinasi terhadap-terhadap pengalaman pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh peserta di dalam kelas. Sistem belajar dalam sebuah model pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.   

    Model Pembelajaran Joyce dan Will

    Sebuah proses pembelajaran yang dilakuakn secara terstruktur dan dilakukan berulang-ulang akan membentuk sebuah pola dalam setiap kali pertemuan atau setiap tujuan pembelajaran tercapai. Joyce & Weil (1980: 3) menyatakan bahwa pola-pola yang telah direncakan di dalam kelas merupakan rancangan dari bentuk model pembelajaran.

    Model Pembelajaran ini selanjutnya sangat memabntu dalam menentukan kurikulum, pengajaran, pemiihan materi pelajaran dan proses bimbingan yang dilakukan oleh guru.   Joyce & Weil (1986) kemudian memberikan spesifikasi bahwa setiap model pembelajaran akan memiliki karakater tersendiri yang membuatnya berbeda antara satu model pembelajaran dan model pembelajaran lainnya, namun paling tidka model pembeljaran dapat dikenal melalui ciri ciri umum yang dibedakan berdasarkan unsur:  

    1. Sintaks – Berisi tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan model pembelajaran.
    2. Sistem Sosial – Situasi standar dimana model tersebut dapat diterapkan
    3. Prinsip Reaksi – Bentuk respon-respon yang dilakukan oleh guru berdasarkan kegiatan yang dilakuakn peserta didik selama model diterapkan.
    4. Sistem Pendukung – Seluruh sarana dan prasaran yang dibutuhkan ketika model diterapkan. Hal ini juga terkait dengan kesiapan guru, alat dan juga bahan.
    5. Dampak Instruksional – Hasil belajar  dan pengelaman belajar yang secara langsung didapatkan oleh peserta didik setelah melewati proses pembelajaran. Hali ini tertuang dalam tujuan pembejalaran yang dirancang sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
    6. Dampak Penggiring – Hasil belajaran tambahan yang didapatkan selama proses pembelajaran dilaksanakan tanpa ada rencana yang dilakukan oleh guru. Hasil ini didapatkan dari pengalaman yang didapatkan peserta didik selama proses pembelajaran.

    Secara keseluruhan sebuah rancangan proses pembelajaran dapat dikatakan sebuah model pemebejaran jika ke 6 unsur umum tersebut dapat diamati dan dilaksanakan.

    4 Kelompok Model Pembelajaran Menurut Joyce & Will

     Joyce & Weil (1986) juga melakukan pengelompokkan model pembelajaran ke dalam 4 model. yakni:

    1. The information processing sources 
    2. The personal sources 
    3. The social interaction sources 
    4. Behavior modification as a sources 

    1.  The information processing sources 

    The information processing sources  atau model pemrosesan Informasi adalalh sebuah model pembelajaran yang berbasis pengetahuan Kognitif. Pembelajaran akan lebih ditekankan pada pengembalian, penguasaan dan pemrosesa informasi dengan dasar dari teori belajar Kognitif. Orientasi pemebajaran ditingkatkan pada konsep pengetahuan dengan asumsi bahwa peserta didik yang memproses imformasi akan berdampak pada peningkatan hasil belajar.

    Imformasi yang didapatkan peserta didik didapatkan dari lingkungan belajar (suasan belajar dalam kelas) baik berupa mengumpulkan informasi, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan sebuah konsep atau menggunakan bahasa verbal dan visual untuk menyampaikan informasi yang didapatkan.

    Asumsi dalam model pemrosesan Infomasi menganggap bahwa faktor yang berperan penting dalam pembelajaran adalah hasil belajar dan hal ini bersifat komutatif. Proses akan berlangsung disertai dengan penerimaan informasi yang menghasilkan output buerupa hasil belajar. Output dari hasil belajar ini dapat berupa : (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.

    No.ModelTokohTujuan
    1.Model pencapaian konsep (concept attainment)Jerome BrunerDirancang untuk mengembangkan dan menganalisis konsep dengan menggunakan pola nalar induktif.
    2.Model berfikir induktif (inductive thinking)Hilda TabaDirancang untuk mengembangkan proses mental induktif dan penalaran atau pembentukan teori.
    3.Model latihan penelitian (inqury training)Richard SuchmanDirancang untuk memberikan pengelaman belajar kepada peserta didik dalam menghadapi penalaran kausal, lebih fasih dan tepat dalam mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, serta hipotesis.
    4.Model penelitian ilmiah (scientific inquiry)Joseph J. SchwabDirancang untuk pembelajaran sistem penelitian dari suatu disiplin ilmu, tetapi diharapkan juga memiliki efek dalam kawasan lain.
    5.Model pengembangan intelek (developing intellect)Jean Piaget, Irving Sigel, Edmund, Sulivand, dkk.Dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran logis, tetapi juga dapat diterapkan pada perkembangan sosial.
    6.Model penata lanjutan (advance organizer)David AusubelDirancang untuk meningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan informasi untuk menyerap dan mengaitkan bidang-bidang pengetahuan.
    7.Model memorisasi (memorization)Harry Lorayne & Jerry LucasDirancang untuk meningkatkan daya ingat siswa.

    2. The personal sources

    The personal Source merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan model pembelajaran berdasarakan kemempaun indibidu dalam mengembangkan konsep yang terkait dengan materi pembelajaran. Hal hal yang meliputi pengembangan yang dilakukan Indovidu adalah mebangun pengetahuan dari diri sendiri, menemukan konsep dan melakukan organisasi dari seluruh potongan-potongan pengetahuan yang telah individu pelajari.

    Model pembelajaran personal berkiblat pada teori belajar Humanistik yanh lebih emosional dan berorientasi terhadapa perkembengan Individu. Perkembangan pengatahuan peserta didik tidak serta merta di dapatkan sendiri tetapi juga memperhatikan hubungan dengan lingkungan dan sosial. Model ini menuntut peserta didik mempu untuk membangun pengetahuan dari lingkungan sehingga individu harus memiliki hubungan harmonis antar sesama agar informasi dapatterkumpul secara efektif.

    No.ModelTokohTujuan
    1.Model non direktifCarl RogersMemberikan tekanan pada pembentukan kemampuan dalam perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian, dan mengenal konsep diri.
    2.Model latihan kesadaranFritz Perls & William ScuhtzMeningkatkan kemampuan individu peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan kesadaran diri.
    3.Model sinektikWilliam GordonMenekankan pada perkembangan pribadi dalam kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.
    4.Model sistem-sistem konseptualDavid HuntMeningkatkan kompleksivitas dan keluwesan pribadi.
    5.Model pertemuan kelasWilliam GlasserMenekankan pada perkembangan pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri serta kelompok sosial.

    3. The Social Interaction Sources

    The Social Interaction Sources atau Model interaksi sosial merupakan model pembelajaran yang menekankan proses pembelajaran pada hubungan individu dan sosial kemasyarakatan. Proses pembelajaran dalam model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi antara masyarakat terhadap orang lain, bersifat demokratis, bekerja secara produktif dalam masyarakat dan menerima perbedaan. Teori belajar utama yang mendukung model pembelajaran ini adalah teori belajar Gestalt atau Field-Theory.

    Dalam teroi belajar ini interkasi dan hubungan harmonis yang terjadi antara individu dan masyarakat menjadi fokus utama dari tujuan pembelajaran. Sebuah peristiwa dianggap benar jika dipandang secara keseluruhan bukan secara sebagian atau cuplikan pengetahuan. Secara khusu pembelajaran dianggap memiliki makna jika materi dipahami secara utuh.

    No.ModelTokohTujuan
    1.Model investigasi kelompokHerbert Telen & John DeweyMengembangkan keterampilan untuk partisipasi dalam proses sosial yang demokratis melalui penekanan yang dikombinasikan pada keterampilan antar pribadi (kelompok) dan keterampilan-keterampilan penentuan akademik.
    2.Model inkuiri sosialByron Massiales & Benjamin CoxMenekankan pada pemecahan masalah sosial, terutama melalui penemuan sosial dan penalaran logis.
    3.Model latihan laboratorisBethel MaineMenekankan pada perkembangan keterampilan antar pribadi dan kelompok melalui kesadaran dan keluwesan pribadi.
    4.Model penelitian yurisprudensialDonald Olever & James P. ShaverDirancang untuk pembelajaran kerangka acuan yurisprudensial sebagai cara berpikir dan penyelesaian isu-isu sosial.
    5.Model bermain peranFainie Shafel & George FhafelDirancang untuk mempengaruhi peserta didik agar menemukan nilai-nilai pribadi dan sosial.
    6.Model simulasi sosialSarene Bookock & HaroldDirancang untuk membantu peserta didik agar mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial serta untuk menguji pemerolehan konsep keterampilan perbuatan dan keputusan

    4. Behavior modivication as a sources

    Kategori model pembelajaran Behavior modivication as a sources atau model modifikasi tingkah laku berpusat pada perubahan yang tampak pada individu sehinggaindividu konsisten terhadap konsep diri sendiri.

    Model ini berkiblat pada teori belajar Behavioristik dengan mengembangkan sistem efisien untuk mengurutukan tugas-tugas belajar yang dapat membentuk tingkah laku. Model ini berpandangan bahwa tugas tugas harus diberikan dalam bentuk bagian-bagian kecil yang berurutan dan mengandung perilaku khusus.

    Model ini memiliki asumsi bahwa proses belajar di dapatkan dari manipulasi keadaan yang dialami peserta didik sehingga dengan terpaksa melakukan perubahan-perubahan perilaku. Aspek perubahan terkait dengan hal-hal yang bersifat psikologis dan perilaku yang tidka dapat diamati.

    No.ModelTokohTujuan
    1.Managemen kontingensiB.F. SkinnerMenekankan pada kemampuan memahami fakta-fakta, konsep, dan keterampilan.
    2.Kontrol diriB.F. SkinnerMenekankan pada pengendalian prilaku dan keterampilan sosial dalam mengontrol dirinya.
    3.RelaksasiRimm, Masters, & WolfeMenekankan pada tujuan pribadi (mengurangi ketegangan dan kecemasan).
    4.Pengurangan keteganganRimm, Masters, & WolfeMenitik beratkan pada pengalihan pada kesantaian dari kecemasan dalam situasi sosial
    5.Latihan Asertif desensitasWolfe, Lazarus, & SalterBerorientasi pada ekspresi perasaan secara langsung dan spontan dalan situasi sosial.
    6.Latihan langsungGagne, Smith & SmithMenekankan pada pola-pola prilaku dan  keterampilan pada diri peserta didik.

    Referensi 
    Joyce, B., & Weil, M. (1980) Models of Teaching (Second Edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
    ——–, (1986). Models of Teaching (Third Edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

  • Menjawab Pertanyaan Nyeleneh Dari Pengikut Flat Earth dan Mengungkap Propaganda Kebohongan Bumi Datar.

    Bumi Itu Memang Datar Sehingga Bangunan, Rumah, Mobil dan Beberapa Kendaraan Bisa Berjalan di Atasnya tanpa Perlu Terpeleset, Sampai Akhirnya Erathostenes sadar bahwa Bayangan Benda Karena Sinar Matahari Tidak Sama Panjangnya.

    Ahmad Dahlan – Mungkin saya sangat suka dengan Bumi datar karena aman bagi rumah saya dan juga bagi keluarga saya, teman-teman saya, para pembaca dan mereka yang percaya bahwa bumi itu memang datar, tapi Erathostens yang hidup 22 abad yang lalu lebih percaya bahwa Bumi itu Bulat. Tidak sebatas bulat, tapi bapak tua itu bahkan mampu menghitung keliling bumi dari bayangan  Obeliks. Tidak sampai hanya saja bumi bulat, Erathostenes yang masih katro memastikan keliling bumi pada angka 6359,5 km. Tapi bapak ini sayangnya salah karena pengukuran modern dengan teknologi super canggih menujukkan keliling bumi sekitar 6375 km. 
    Fenomena Bumi datar memang sudah lama ada bagi anda yang belajar sejarah dan filsafat sains. Jauh sebelum Galileo menemukan Jupiter dan Matahari sebagai pusat tata surya abad 16, jauh sebelum NASA terbentuk dan CGI bermunculan di muka bumi yang dipahami konspirasi besar negara ADI Kuasa ingin menguasai dunia dengan teori Globe Earth
     
    peran terhadap teori bumi bulat
     

    Bukan Bangsa, tapi Sebagaian Besar Penduduknya Latah

    Wajar saja jika PISA menempatkan kita pada urutan 60-an. Video tentang bumi datar sudah jauh beredar di Amerika Serikat dan Eropa sekitar tahun 2013 yang disebarkan melalui sarana Youtube oleh para aktvis Flat Earth, namun racun bumi datar belum masuk ke Indonesia. Barulah pada tahun 2014 dan 2015 pemerhati Video ini semakin besar dan mulai membuat komunitas-komunitas yang membahas masalah sains dan sayangnya tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang sains. 
    Para penganut Bumi datar ini seolah-olah mengaku bahwa mereka adalah kelompok yang tercerahkan yang mendapatkan “ilham” sehingga dapat keluarga “pembodohan” sain modern yang diajarkan oleh guru-guru mereka disekolah. Mereka merasa menjadi bagian dari “pejuang” yang melawat elit dunia untuk melawan konspirasi para Globalist. 
    Hal yang membuat miris, bahkan sudah banyak tulisan dar pemerhati bumi bulat yang mengatakan bahwa tidak hanya mereka yang kurang pendidikan tapi banyak Alumni Universitas dengan gelar pendidikan Sarjana bahkan beberapa dosen dan guru yang percaa bahwa bumi datar. Tidak ada yang meragukan kualitas seorang dosen, guru dan sarjana dalam bidang ilmu, namun kebenaran sains tidak melekat pada atribut tersebut, melainkan melekat pada objek yang dibicarakan yang tentunya didukung dengan fakta empirik. Tentu saja Rasionalism masih diterima dalam dunia sains hanya saja tidak cukup untuk dijadikan acuan untuk membuat sebuah hukum. 
     
    Indoa berhasil mengirim pesawat ke MARS
     
    Kembali pada penyebab merebaknya teori Bumi datar, saya tidak yakin jika Tulisan dan Artikel yang menyebakan mereka tertarik dan paham akan tetapi Video-video yang tersebar di Youtube, sebab mereka tidak suka dengan hal-hal yang berbau “sains modern” yang banyak ditulis melainkan penggemar Video sains yang dibahas tidak saintific. Saya tidak menyalahkan mereka yang percaya bahwa bumi itu datar begitu saja, sebab tanpa bukti empirik tentu saja saya sama dengan mereka yang hanya mengandalkan rasional saja oleh karena tulisan ini hanya bertujuan menjawab beberapa pertanyaan dan keraguan yang ada dalam vidio tersebut.

    1. Bumi Bulat ada Konspirasi Amerika dan Nasa untuk alasan ekonomi?

    Sains tidak dilandasi oleh prasangka buruk, emlainkan fenomena yang terjadi di alam tapi jika Kaum Bumi datar percaya bahwa Globe Earth adalah kebohongan dari “sekelompok” orang, maka ini adlaah kebohongan paling hebat sepanjang sejarah dimana ada sekita 17 ribu pegawai dari NASA yang ikut berbohong kepada seluruh keluarga mereka agar mendapatkan gaji yang tidak sedikit hanya untuk membuat Ameriak terlihat hebat. Jika Amerika Serikat cukup kaya untuk membiayai kebohongan tersebut, lantas China, India, Perancis dan seluruh negara yang melakukan pengamatan tentang Langit harus berbohong dengan kebohongan yang sama dengan Amerika Serikat. India juga harus melakukan kebohongan besar telah menerbangkan satelit dan pesawat ke MARS dan China arus mengeluarkan biaya penelitian besar untuk menciptakan senjata pemusnah satelit kalau perang dunia 3 pecah demi sebuah kebohongan.  
    Jika salah satu dari pegawai NASA sedikti cerdas untuk memeras kantor tempat dia bekerja agar kebohongan Amerika tidak diketahui oleh dunia, tentu saja dia akan sangat kaya dan Rusia yang selalu bertengtangan dengan Amerika Serikat dalam banyak hal harus sepakat tentang bentuk Bumi. Pejabat-pejabat serta jajaran pegawai biasa di LAPAN milik Indonesia cukup bangga makan dari kebohongan Bumi bulat bahkan kaum bumi datar sendiri yang telah melihat bayangan Bumi pada saat terjadi gerhana bulan tetap percaya bahwa ada kebohongan Amerika Serikat. 

    2. Computer Generating Image dari Bumi Bulat.

    Kutipan Keraguan Flat Earth : Foto-foto bumi dari luar angkasa yang dirilis NASA yang menunjukkan bumi berbentuk bulat semuanya adalah hasil dari CGI. Kalau dikumpulkan foto-foto bumi yang dirilis NASA dari tahun 1975 sampai 2015 terlihat bahwa artist yang membuat CGI NASA tidak konsisten, karena warna bumi berbeda-beda. Juga terdapat foto bumi dimana beberapa bagian awan hasil copy paste. Ada juga video yang menunjukkan bayangan kamera, artinya video tersebut dibuat di studio dengan menggunakan maket. Pertanyaanya, adakah foto bumi yang bukan hasil CGI? Silahkan anda cek sendiri, jawabanya adalah : TIDAK ADA!
     
    Jika anda mencari foto Bumi secara keselurahan secara utuh, saya setuju memang tidak ada dan untuk teknologi kamera paling lebar diciptakan oleh manusia saat ini belum cukup untuk menunjukkan bumi bulat, bahkan  Al Burj pun tidak akan bisa difoto oleh orang-orang yang ada dalam gedung secara keseluruhan atau bahkan mereka yang ada di lahan parkir al Burj. Caranya sangat muduh mundur saja sejauh mungkin sampai Al Burj nampak jelas secara utuh dari kamera anda, hanya saja anda butuh berpindah untuk melihat sisi lainnya. Bagaimana dengan Bumi yang sejuta Arlburj saja belum cukup untuk memenuhi Bumi?
    Untuk memotret bentuk utuh bumi dengan teknologi kamera saat ini, maka sang fotografer harus berada paling tidak 3 kali dari orbit satelit yang ada, itupun dengan menggunakan kamera yang sangat lebar, namun untuk menunjukkan kelengkungan bumi Kamera Ponsel dari Astronot yang ada ISS sudah cukup untuk menujukkan bahwa ada bagian lengkung dari bumi yang jika dihubungkan akan menujukkan bentuk bulat (agak lonjong tapi mata manusia tidak bisa membedakan siss lonjongnya secara langsung).
     
    Foto HP dari Astronot
     
    Ada banyak foto foto yang menujukkan potongan Asli rupa bumi meskpun tidak utuh, Apolo 17 miliki Nasa pernah merilis foto rupa bumi, namun tidak hanya NASA, Satelit miliki jepang bernama Kaguya dari orbiter Luna juga pernah merilis rupa bumi serta satelit milik Rusia jadi bentuk tupa Bumi Bulat bukanlah kepunyaan NASA saja.
    Perihal bentuk dan warna bumi yang berubah-ubah memang teknologi CGI tidak bisa membuat petas Asli Rupa Bumi secara presisi sehingga setiap posisi camera terhadap Bumi akan menentukan bentuk rupa Bumi hasil CGI secara utuh sedangkan tidak kosntensi bentuk bukanlah hal yang mebuktikan bahwa NASA berbohong melainkan kejujuran NASA yang tidak memanipulasi bentuk tersebut sesuai dengan rilis yang dikeluarkan sebelumnya. Seluruh foto yang dikeluarkan tahun 2012 dan 2015 yang tempak berbeda disebabkan ke presisian CGI dalam menyusun Peta Rupa Bumi. Satu hal yang selalu menjadi bahan nyinyir mereka adalah warna rupa bumi yang kadang biru terang dan biru gelap. Hal ini disebakan oleh dua hal yakni sudut sumber pencahayaan dari matahari ke kamera tidak (belum) bisa sama. 
    Mengapa sudut datang cahaya terhadap kamera sangat sulit di atur sama? yak karena secara teknis bumi berputar pada porosnya sangat cepat sekitar 1.770 km / jam dan mengelilingi Matahari dengan kecepatan 108.000 km / jam masih mustahil dilakukan oleh teknolgi manusia saat ini.

    Ribuan Satelit yang Tidak Tampak dari Bumi

    Klaim FE : Ada ribuan (tepatnya 2.271) satelit di angkasa, dan ada ribuan teleskop di bumi. Apakah kita bisa melihat ribuan satelit tersebut dengan teleskop? Jawabanya adalah : TIDAK! Semua foto satelit adalah CGI. Silahkan anda cari, adakah foto satelit yang bukan CGI, tetapi foto dari teleskop? Jawabannya adalah : TIDAK ADA!
     
    Jika anda mengajukan pertanyaan ini, jawabannya Ada. Mata manusia masih mampu melihat satelit tapi untuk medefenisikan itu satelit atau bukan tidak, Kamera DSLR dengan lensa tele 800 mm sampai 1600 meter juga sudah bisa menemukan satelit. Hanya saja tidak fotografer yang kurang kerjaan untuk memasktikan posisi satelit, momtertnya dan menujukkannya. Mengapa NASA tidak menujukkan foto Satelit dari Bumi? karena hal tersebut sangat kurang kerjaan dan tidak bermanfaat sama sekali untuk ilmu pengetahuan.
    Jika anda ingin melihat Satelit, mungkin sangat sulit dilakukan pada langit di kota besar karena langit di kota besar begitu banyak poluasi Cahaya, bahkan dengan teleskop pun susah karena gangguan dari polusi cahaya. Cara yang mudah melihat satelit low order dapat dilakukan di atas gunung atau di pedesaan yang belum ada instalsi Listrik. Mengapa di desa atau di gunung karena udara kedua tempat ini mashh bebas polusi. Perhatikan benda langit yang cahay lebIh redup dari bintang dan bergerak pelan dari pesawat hampir statis tapi masih bergerak. Cahaya dari satelit itu adalah pantulan dari sinar matahari bukan cahaya yang dikelaurkan oleh satelit.
     
     
    Foto satelit dari BUmi

    ada satelit yang terbang di atas kita
     
    Jika hal tersebut masih kurang terpercaya, ada ribuan video dan rekaman apara astronot yang sedang memperbaiki ISS sejak tahun 1980-an yang menggunakan teknologi kamera film. Jika memang video tersebut di buat bumi, bahkan Militer Amerika Sendiri belum bisa membuat ruang anti gravitasi untuk keperluan Pilot jet Tempur mereka yang diperuntukkan menghadapi perubahan gravitasi karena manuver supergile yang dilakukan F22 Raptor. 
    Hal lain yang mebuktikan adanya Satelit yang terbang adalah ketegangan antara Amerika Serikat dengan Rusia ketika Rusia menginjinkan menggunakan satelit-nya sebagai sasaran tembak rudak jarak jauh yang memang ditujukan untuk menghancurkan satelit. Sandiwara murahan yang terlalu mahal hanya untuk menipu para kaum Flat Earth.
  • Teleskop Terbesar di Luar Angkasa: Hubble

    Teleskop Terbesar di Luar Angkasa: Hubble

    Mengintip Luar Angkasa Melalui Lensa – Lensa Teleskop Hubble

    Ahmad Dahlan.  Teleskop Hubel merupakan sebuah teleskop raksasa yang diletakkan di laur angkasa. Nama Huble sendiri terinspirasi dari seorang ilmuwa berdarah Amerika, Edwin Hubble yang banyak berjasa dalam bidang pengamatan luar angkasa dan lensa melalui hukum Hubble. Teleskop Huble telah membantu manusia memahami karakteristik dari alam semesta melalui gambar-gambar yang dikirimkan dari stasiun ruang angkasa ke Bumi.

    Sejarah Pembuatan Teleskop Hubble

    Pembangunan sebuah Teleskop yang diletakkan pertama kali diajukan oleh Akademi Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 1962. Tujuan dari pembangunan ini untuk melakukan pengamatan langsung dari luar angkasa agar terhindar dari polusi cahaya yang dibuat oleh manusia dan juga pembiasan yang terjadi di Atmosfer bumi. Manfaat dari pembangunan diharapkan mampu membantu manusia mendapatkan data yang sangat presisi dan panjang gelombang elektromagnetik yang dikelaurkan bintang-bintang dan objek-obejk lain di alam semesta. 
    Pembangunan Teleskop Hubble kemudian mendapatkan respon dari kongres Fisika tahun 1977 untuk mendirikan sebuah teleskop raksasa diserta dengan stasiun luar angkasa sebagai tempat teleskop. Stasiun ini kemudian dijaga agar tetap bergerak pada orbit bumi. Pembangunan kemudian dilakukan pada tahun yang sama setelah dana awal terkumpul.
    Kosntruksi lengkap dari telskop Hubble baru berhasil dilakukan pada tahun 1985 kemudian dikirim ke luar angkasa pada tanggal 24 April 1990. 4 Tahun lebih lama dari rencana awal pengorbitan Hubble yakni tahun 1986. Penundaan ini tidak lain disebabkan oleh kecelakaan pesawat Chalengger.
    Beberapa tahun setelah dioperasikan, HUbble akhirnya berhasil mengirim gambar ke Bumi namun hasil yang ditunjukkan adalah gambar buram. Nasa kemudian menemukan penyebab buramnya gambar tersebut disebabkan oleh pergeseran Lensa Utama sejauh 1/50 ketebalan rambut atau sekitar 0,02 mm. NASA baru dapat mengirim Astronot untuk melakukan perbaikan dan menambahkan beberapa bagian untuk memperbaiki kesalahan tersebut pada bulan Desember 1993.

    Teleskop terbesar di dunia unik untuk melihat sesuatu yang tidak terlihat

    Ukuran Teleskop Hubble

    Badan Teleskop: Hubble memiliki panjang sekitar 13,1 meter dengan diameter mencapai 4,27 meter. Total massa seluruh komponen dari Hubbel mencapai 11 Ton. Dengan ukuran ini Hubble memiliki ukuran hampir sama dengan Bus.
    Lensa : Lensa utama pada Huble memiliki jari jari kelengkungan sebsar 1,2 meter dengan massa 826 kg. Bahan utama dari lensa adalah kaca silika dengan lapisan Aluminium murni. Aluminium akan berfungsi merefleksikan cahaya. Lapisan Maganesium Flourida diberikan pada lensa untuk mengurangi kerusakan lensa yang diakibatkan oleh sinar Ultraviolet dan proses oksidasi.

    Cara Kerja Teleskop Hubbel

    Teleskop Hubbel bekerja dengan cara menangkap gambar. Gambar kemudian disimpan dalam bentuk kode digital lalu dipancarkan ke bumi melalui sebuah antena dengan kecepatan mengirim 1 Juta bit per detik.  Kode digital yang diterima oleh stasiun bumi kemudian diubah menjadi foto dan spektograf yakni sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal.

    Hubble mengelilingi Bumi dengan kecepatan 5 mil per deti, dengan kecepatan ini, Hubble akan menempuh 150 juta mil dalam setahun atau setara dengan 241 juta kilometer. Hubble dikendalikan melalui bumi dari Goddard Space Fligth Center di Greenbelt.

    Hasil pengematan Teleskop Hubble

    Hubbel memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu astronomi serta kaitannya dalam mengamati perkembangan tentang universe dan berbagai benda-benda yang ada diangkasa seperti bintang, galaksi dan juga black hole. Salah satu penemuan  penting dari Hubble adalah Eris yang merupakan sebuah planet katai dengan satu buah satelit Dysnomia. Penemuan ini menjadi dasar keluarnya Planet Pluto dalam sistem tata surya.

    Selain dari benda-benda yang ada di dalam tata surya, Hubbel juga mengamati kejadian-kejadian luar angkasa yang tidak dapat diamati dari bumi seperti Supernova, proses lahirnya bintang dan tabrakan bintang. Penemuan memberikan dukungan kepada para ilmuwan bahwa Matahari yang kelihatannya memiliki sinaar abadi suatu saat akan mengalami sekarat dan mati.

  • Teleskop Terbesar di Luar Angkasa: Hubble

    Teleskop Terbesar di Luar Angkasa: Hubble

    Ahmad Dahlan.  Teleskop Hubel merupakan sebuah teleskop raksasa yang diletakkan di laur angkasa. Nama Huble sendiri terinspirasi dari seorang ilmuwa berdarah Amerika, Edwin Hubble yang banyak berjasa dalam bidang pengamatan luar angkasa dan lensa melalui hukum Hubble. Teleskop Huble telah membantu manusia memahami karakteristik dari alam semesta melalui gambar-gambar yang dikirimkan dari stasiun ruang angkasa ke Bumi.  

    Sejarah Pembuatan Teleskop Hubble

    Pembangunan sebuah Teleskop yang diletakkan pertama kali diajukan oleh Akademi Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 1962. Tujuan dari pembangunan ini untuk melakukan pengamatan langsung dari luar angkasa agar terhindar dari polusi cahaya yang dibuat oleh manusia dan juga pembiasan yang terjadi di Atmosfer bumi. Manfaat dari pembangunan diharapkan mampu membantu manusia mendapatkan data yang sangat presisi dan panjang gelombang elektromagnetik yang dikelaurkan bintang-bintang dan objek-obejk lain di alam semesta. 

    Pembangunan Teleskop Hubble kemudian mendapatkan respon dari kongres Fisika tahun 1977 untuk mendirikan sebuah teleskop raksasa diserta dengan stasiun luar angkasa sebagai tempat teleskop. Stasiun ini kemudian dijaga agar tetap bergerak pada orbit bumi. Pembangunan kemudian dilakukan pada tahun yang sama setelah dana awal terkumpul.   Kosntruksi lengkap dari telskop Hubble baru berhasil dilakukan pada tahun 1985 kemudian dikirim ke luar angkasa pada tanggal 24 April 1990.

    4 Tahun lebih lama dari rencana awal pengorbitan Hubble yakni tahun 1986. Penundaan ini tidak lain disebabkan oleh kecelakaan pesawat Chalengger.   Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble akhirnya berhasil mengirim gambar ke Bumi namun hasil yang ditunjukkan adalah gambar buram.

    Nasa kemudian menemukan penyebab buramnya gambar tersebut disebabkan oleh pergeseran Lensa Utama sejauh 1/50 ketebalan rambut atau sekitar 0,02 mm. NASA baru dapat mengirim Astronot untuk melakukan perbaikan dan menambahkan beberapa bagian untuk memperbaiki kesalahan tersebut pada bulan Desember 1993.

    Teleskop terbesar di dunia unik untuk melihat sesuatu yang tidak terlihat

    Ukuran Teleskop Hubble

    Badan Teleskop: Hubble memiliki panjang sekitar 13,1 meter dengan diameter mencapai 4,27 meter. Total massa seluruh komponen dari Hubbel mencapai 11 Ton. Dengan ukuran ini Hubble memiliki ukuran hampir sama dengan Bus.  

    Lensa : Lensa utama pada Hubble memiliki jari jari kelengkungan sebsar 1,2 meter dengan massa 826 kg. Bahan utama dari lensa adalah kaca silika dengan lapisan Aluminium murni. Aluminium akan berfungsi merefleksikan cahaya. Lapisan Maganesium Flourida diberikan pada lensa untuk mengurangi kerusakan lensa yang diakibatkan oleh sinar Ultraviolet dan proses oksidasi.  

    Cara Kerja Teleskop Hubbel

    Teleskop Hubbel bekerja dengan cara menangkap gambar. Gambar kemudian disimpan dalam bentuk kode digital lalu dipancarkan ke bumi melalui sebuah antena dengan kecepatan mengirim 1 Juta bit per detik.  Kode digital yang diterima oleh stasiun bumi kemudian diubah menjadi foto dan spektograf yakni sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal.

    Hubble mengelilingi Bumi dengan kecepatan 5 mil per deti, dengan kecepatan ini, Hubble akan menempuh 150 juta mil dalam setahun atau setara dengan 241 juta kilometer. Hubble dikendalikan melalui bumi dari Goddard Space Fligth Center di Greenbelt.

    Hasil pengematan Teleskop Hubble

    Hubbel memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu astronomi serta kaitannya dalam mengamati perkembangan tentang universe dan berbagai benda-benda yang ada diangkasa seperti bintang, galaksi dan juga black hole. Salah satu penemuan  penting dari Hubble adalah Eris yang merupakan sebuah planet katai dengan satu buah satelit Dysnomia. Penemuan ini menjadi dasar keluarnya Planet Pluto dalam sistem tata surya.

    Selain dari benda-benda yang ada di dalam tata surya, Hubbel juga mengamati kejadian-kejadian luar angkasa yang tidak dapat diamati dari bumi seperti Supernova, proses lahirnya bintang dan tabrakan bintang. Penemuan memberikan dukungan kepada para ilmuwan bahwa Matahari yang kelihatannya memiliki sinaar abadi suatu saat akan mengalami sekarat dan mati.

  • Defenisi dan Aspek-Aspek Pemahaman Konsep Berdasarkan Taksonomi Bloom

    Defenisi dan Aspek-Aspek Pemahaman Konsep Berdasarkan Taksonomi Bloom

    Ahmad Dahlan. Tingkatan aspek pengetahuan atau kognitif yang diperkenalkan oleh Benyam S. Bloom memiliki kualitas yang baik untuk menentukan tingkatan kemampuan dan pengetahuan. Salah satu dari tingkatan dasar kemampuan berpikir atau low order thinking adalah pemahaman.

    Bloom (1979) menyatakan bahwa salah satu tanda seseorang orang mengetahui suatu hal ditandai dengan pemahaman yang dapat disampaikan kepada orang lain baik dari segi kemampuan untuk menyampaikan isi dari suatu subjek atau hal-hal yang berkaitan dengan objek tersebut.

    Implikasi dari pernyataan tersebut adalah seluruh peserta didik diharapkan untuk memahami suatu konsep agar ketika dihadapkan dengan keadaan di mana peserta didik berkomunikasi, maka peserta didik diharapkan mengetahui apa yang mereka jelaskan baik dalam bahasa verbal, non verbal atau bahkan dalam bentuk simbolik sekalipun.   

    Pemahaman yang komprehensif ditandai dengan bentuk penyampaian dengan cara yang berbeda dengan cara yang di dapatkan, karena ada indikasi dari ingatan atau kemampuan menghafal yang harus dihindari. Pandangan ini didasari bahwa ingatan memiliki tingkatan kesulitan yang lebih rendah dibandingkan pemahaman.

    Seseorang bisa dengan mudah menyampaikan nomor handphone yang mereka miliki tanpa mengetahui makna dari setiap angkay yang mereka sebutkan. Berbeda dengan ingatan, pemahaman hanya memerlukan intisari dari topik yang sedang dikaji. Subiyanti (1988) menyatakan bahwa pemahaman bersangkutan dengan intisari dari sesuatu, yakni berupa kemampuan yang membuat seseorang mengetahui apa yang mereka komunikasikan. Ide yang selanjutnya mengembangkan intisari tersebut dengan kemampuan verbal yang dimiliki oleh setiap individu.  

    Aspek-Aspek Pemahaman Konsep

    Bloom membagi ranah koginitif dalam 6 taksonomi dan meletakkan pemahaman lebih tinggi dari pengetahuan (ingatan). Salah satu ciri-ciri paling mudah diamati dari aspek pemahaman adalah kemampuan untuk menyampaikan sesuatu dengan menggunakan kalimat sendiri tentang sesuatu. Lebih jauh mengenai aspek-aspek dari dari pemahaman Bloom (1979) membagi aspek pemahaman dalam 3 aspek, yakni (1) translasi, (2) interpretasi, dan (3) ekstrapolasi. 

    1. Translasi

    Translasi adalah kemampuan untuk memahami suatu gagasan dan dapat disampaikan atau dinyatakan dengan menggunakan metode yang berbeda dari proses dicapai atau dari pernyataan asal dari apa yang telah didapatkan.

    Secara sederhana translasi adalah kemampuan untuk menerjemahkan suatu konsep ke bahasa yang dipahami sendiri kemudian ditunjukkan dengan menyampaikan dalam bentuk lain baik berupa model atau simbol yang digunakan. Adapun indikator dari transalasi berdasarkan Bloom (1979) adalah :

    1. Kemampuan menerjemahkan sesuatu yang abstrak ke dalam bahasa yang konkret.
    2. Kemampaun menerjemahkan hubungan yang ada pada sebuah simbol, ilustrasi, peta, diagram, tabel, grafik, persamaan matematis dan rumus-rumus lain ke dalam bentuk verbal dan begitu pula sebaliknya.

    2. Interpretasi

    Interpretasi adalah kemampuan untuk mengembangkan dan mendapatkan informasi yang tidak tercantum secara eksplisit dari sumber yang di rujuk. Satu lebih tinggi dari translasi yang hanya mengubah informasi yang di dapatkan ke dalam bentuk lain, maka interpretasi mampu memberikan informasi lebih dari yang tertuang secara eksplisit dan disampaikan.    Contoh sederhana 

    1. Semalam hujan dan pohon-pohon kecil tumbang (sumber)
    2. Pohon-pohon kecil tumbang kemungkinan disebabkan oleh hujan yang turun lebat semalam atau akar pohon kecil belum begitu kuat menopang batangnya (yang disampaikan)

    Interpretasi hanya berbicara pada kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dari informasi dan menarik data baru yang tidak disebutkan dari sumber secara jelas atau bersifat abstrak.

    3. Ekstrapolasi

    Ekstrapolasi adalah kemampuan untuk meramalkan (menduga) atau memberikan gambaran akan sesuatu hal berdasarkan trend yang muncul pada data. Hal-hal yang diramalkan dapat berupa konsekuensi, implikasi dan akibat yang akan muncul berdasarkan motif dan pola-pola yang ada pada data.

    Hal ini berarti ekstrapolasi lebih dari sekedar pemahaman mengenai hal-hal yang konkret dan abstrak dari data yang didapatkan. Pemahaman ini lebih dekat dengan aspek ke tiga yakni aplikasi dari tingkat taksonomi Bloom, hanya saja belum sampai pada tahan melakukan.   Contoh Sederhana.

    1. Semalam hujan dan pohon-pohon kecil tumbang (sumber)
    2. Jika hujan terjadi terus menerus selama tiga hari kemungkinan pohon-pohon akan kecil baik yang kecil maupun yang besar (informasi yang didapatkan setelah mengambil dugaan)

    Referensi

    Bloom, B.S., (1978) Taxonomy of Educational Objectives (The Clasification of Educational Goals) Handbook 1 Cognitive Domain. London : Longman

    Subiyanto (1988). Evaluasi pendidikan ilmu pengetahuan alam. Jakarta : Direktorak Jendral Pendidikan Tinggi  

  • Pengertian Kurikulum Pendidikan dan 4 Aspek Kurikulum

    Pengertian Kurikulum Pendidikan dan 4 Aspek Kurikulum

    Pengertian Kurikulum Dalam Dunia Pendidikan

    Ahmad Dahlan. Menurut asal katanya, Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yakni “curir” yakni seorang pelari dan “curere” yang memiliki makna lintasan tepat serang pelari berlari. Berdasarkan asal kata, kurikum dapat diartikan sebagai jarak lintasan yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk mendapatkan medali. Untuk mendapatkan medali, kurikulum tentu suatu hal yang dirancang untuk dilaskanakan hingga selesai dan tidak terhenti di tengah perjalanan.

    Kurikulum ini kemudian diadaptasi dalam bidang pendidikan dengan analogi pelari adalah seorang peserta didik yang harus menempuh serangakaian kompetensi dasar agar mendapatkan penghargaan berupa sertifikat. Dengan demikian dapat diartikan secara sederhana bahwa kurikulum adalah : Sejumlah komptensi dasar dalam mata pelajaran yang harus dikuasai oleh sertda didik dengan mengikuti program dari awal hingga akhir program untuk mendapatkan sertifikat atau ijazah sebagai imbalan.  

    Sebuah kurikulum dirancang sedemikian rupa untuk mengatur proses pembelajaran. Taba (1962) menyatakan bahwa kurikulum adalah sebuah rencana pembelajaran yang disebutkan secara eksplisit dengan kalimat “a plan for learning”. Sebuah sistem dan seluruh rangkaian yang akan dijalani oleh peserta didik selama mengikuti pembelajaran direncanakan terlebih dahulu. Implikasi lain dari pandangan ini dapat dinyatakan sebgaia dokumen tertuis yang menjelaskan mengenai kegiatan perseta didik selama di sekolah dan kaitanya dengan program pembelajaran.

    Dokumen tertulis tentu saja pengertian kurikulum secara terbatas dan dianggap akan berarti apa-apa tanpa implemnetasi. Proses implementasi dari rencan pembelajaran yang dituangakn dalam bentuk kegiatan belajar harus di jaga sedemikian rupa agar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Alberty (1965) menjelaskan bahwa keurikulum adalah segala bentuk aktivitas yang diberikan kepada peserat didik selama mengikuti program pembelajaran yang ada di dalam sekolah. Meskipun kelemahan dari pandangan Alberty ini hanya dibatasi oleh seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selam di sekolah saja sedangkan kegiatan pembelajaran dan pembentukan peserat didik tentu sangat komplek dan terjadi di mana saja.

    Peserta didik adalah manusia yang sangat dinamis dan dapat berubah oleh suatu hal yang kecil dan besar sebagai bentuk tanggapan atas perubahan yang terjadi dimanapun mereka berada, oleh karena itu jika dari keseluruhan perubahan yang didapatkan dapat dikategorikan sebagai hasil belajar, maka kurikulum tidak terbatas kegiatan yang ada di dalam sekolah saja.

    Saylor, Alexander dan Lewis (1974) menyatakan bahwa seluruh aspek yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik baik bisa terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas baik di dalam maupun di diluar lingkungan sekolah. Sekolah tentu saja memiliki keterbatasan dalam memasukkan pengetahuan baru untuk diadaptasi dalam kurikulum mereka.

    Proses perencanaan program pembelajaran harus disusn sistematis dan hirarki disesuaikan dengan tingkatan kemampuan peserta didik. Kurikulum tidak boleh disusun berdasarkan satu tujuan dari suatu lembaga pendidikan agar tujuan tercapai lembaga tersebut tercapai akan tetapi harus memperhatikan aspek-aspek yang melekat pada peserta didik. Kurikulum harus disusun berdasarkan sekumpulan kursus-kursus ataupun urutan pembelajaran yang sistematik (Carter – 1973). Tujuan dari penysusunan ini agar peserta didik dapat dengan mudah mengikuti keseluruhan program yang telah direncanakan.  

    Dalam proses penyelesaian beban yang telah ditentukan dalam kurikulum maka tidak seluruh peserta didik mampu menyelesaikan beban dengan beban dan waktu yang sama. Kurikulum tentu saja memberikan hasil yang berbeda dari setiap peserta didik apakah mereka tetap berjalan sesuai dengan gerbong atau tidak oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem penilaian yang dapat menunjukkan kesimpulan mengenai proses yang dilakukan oleh peserta didik.

    Hasil ini harus dievaluasi agar bisa diambil keputusan mengenai pembuatan, pelaksanaan dan hasil dari implementasi dari kurikulum.   Berdasarkan uraia yang telah dilakukan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum terdiri 4 aspek penting yakni :   

    1. Kompetensi : Beban yang harus dikuasai oleh peserta didik selama mengikuti program pembelajaran. Komptensi tersebut tertuang dalam mata pelajaran atau mata kuliah yang diberikan dengan kriteria tertentu.
    2. Peserta Didik : Subjek yang melakukan belajara (pebelajara). Peserta didik dituntut untuk menguasai beberapa kompetensi minimal agar dapat dikatakan melewati suatu jenjang tertentu.
    3. Pelaksana : Suatu lembaga yang bertanggung jawab dalam meingimplemtasikan kurikulum. Pelaksana pada awalnya hanya terdiri dari satu lembaga yakni sekolah yang menanungi peserta didik, namun dalam skala nasional tentu saja dibutuhkan banyak lembaga yang berperan untuk mengarahkan peserat didik tetap berada pada jalur yang sesuai.
    4. Evaluasi : Sistem evaluasi adalah proses penilaian proses implemntasi kurikulum secara keseluruhan. Evaluasi akan menilai seluruh proses baik secara partial maupun terintegrasi dengan tujuan melakukan perbaikan terhadap aspek-aspek yang ada dalam program atau bahkan program secara keseluruhan jika dianggap gagal dalam melaksanakan tujuan kurikulum.
  • Pandangan Aliran Filsafat Pragmatisme

    Pandangan Aliran Filsafat Pragmatisme

    Ahmad Dahlan. Pandangan filsafat Pragmatisme adalah sebuah padangan yang menitikan beratkan ilmu pengetahuan pada manfaat praktis yang dihasilkan dari ilmu yang dihasilkan. Keberadaan suatu ilmu dianggap benar jika akibat-akibat dari ilmu tersebut memiliki hasil yang bermanfaat praktis bagi suatu kelomok atau individu yang melakukan proses belajar.   Hampir serupa dengan gabungan dari pandangan empirisme dan realisme, aliran Pragmatis memiliki dasar pemikiran logika pengamatan. Kebenaran adalah apa yang berhasil ditamilkan dari setiap individu di dunia nyata dengan fakta-fakta yang bersifat konkret dan terpisah antara satu indvidu dengan individu lain.

    Dunia dikaji dari seluruh fakta yang muncul kepermukaan yang bersivat individualis dengan demikian aliran filsafat Pragmatis akan dengan senang hati menerima seluruh perbedaan yang ada. Realitas hanya melekat pada diri masing-masing atau bersifat pribadi dan tidak berlaku secara umum. Ide-ide yang muncul  akan dianggap benar jika memiliki manfaat yang nyata sehingga dalam aliran pragmatis pertanyaan-pertanyaan metafisis dan bersifat idealis tidak akan dianggap sebagai bidang kajian dari ilmu karena sama sekali tidak memiliki manfaat secara nyata.  

    Awal Mula Kemunculan Aliran Pragmatis

    William James adalah tokoh terkenal di balik lahirnya aliran filsafat pragmatis dan memiliki jasa yang besar dalam memperkanalkan pragmatisme ke seluruh dunia. Selain dari William James, John Dewey adalah satu tokoh yang sangat terkenal dalam aliran filsafat ini. Dewey dianggap seorang pakar di bidang pendidikan yang sangat kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi.

    Sebagai yang telah digambarkan, aliran filsafat pragmatis berasal dan berkembang di negara para tokoh-tokoh aliran seperti Amerika Serikat, Perancis dan juga Jerman.   Kata “Pragmatis” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yakni “Pragmatikos” yang secara harfiah memiliki makna “Cakap dan berpengalaman dalam bidang hukum, dagang dan perkara negara”. Istilah pragmatisme yang pertama kali diperkenalkan oleh Charles Pierce (1878) di muat dalam artikel bertajuk “How To Make Our Ideas Clear“.  

    Teori Tentang Kebenaran

    Pada dasarnya teori klasik memandang kebenaran dari dua tinjauan yang berberda yakni teori koherensi dan teori korespondensi. Teori Korespondesi menitikanberatkan kebenaran dengan membandingkan antara pengamat dan objek yang diamati lalu dipandang sebagai kebenaran empiris, sedankan pandangan kohenrensi menitikberatkan antara kohenrensi ide-ide pokok atau kebenaran logs yang berkesinambungan.

    Dalam pandangan pragmatis, kebenaran dipandang jauh berbeda dengan rujukam dari pandangan ohernesi dan korespondensi. Secara eksplisit Pragmatisme memandang suatu kebenaran pada segala sesuatu yang memiliki fungsi. sebagai gambaran dalam pemikiran ini sebuah mesin piston berbahan bakar bensin yang disusun sedimikian dengan kajian beberapa konsep dan hukum-hukum fisika di dalamnya hanya dianggap benar jika mesin tersebut dapat bekerja dan memiliki manfaat seperti pada mobil, motor, atau penggerak lain. Dalam kasus ini pragmatisme hampir menyerupai pandangan filsafat komersialisme.   

    Perkembangan Aliran Pragmatis

    Saat ini, aliran filsafat pragmatis dikembangkan dengan sebita Neo-Pragmatisme yang digagas oleh Richard Rorty. Rorty menganggap bahwa ilmu pengetahuan tidak ubah layaknya ilmu bahasa, yakni kemampuan untuk dalam menyampaikan kebenaran, oleh karena itu kebenaran dianggap jamak dan tidak bisa pandang bersifat universal.

    Konsekuensi dari pandangan ini adalah tidak ada pola rasionali dalam dalam ilmu pengetahuan. Kebenaran terikat pada individu seperti ikatan budaya, nilai-nilai yang melekat pada suatu kelompok kemudian dikatikan dengan fungsi dari masing-masing manusia. Contoh terbatas yang paling konkret seperti pada legalisasi penggunaan ganja di Belanda yang dianggap lebih banyak memiliki keuntungan daripada kerugian yang diakibatkan.

    Referensi

    C.F Delenay. 1999. “Dewey, John”. In The Cambridge Dictionary of Philosophy. London : Cambridge University Press.

    Franz Magnis-Suseno. 2000. 12 Tokoh Etika Abad ke-20. Yogyakarta: Kanisius.

    John Hospers. 1997. An Introduction to Philosophical Analysis. London:Routledge.  

  • Pengantar Pengertian Desain Penelitian Eksperimen

    Pengantar Pengertian Desain Penelitian Eksperimen

    Ahmad Dahlan. Desain penelitian eksperimen dalam bidang kajian penelitian pendidikan merupakan salah satu metode penelitian yang paling populer digunakan. Secara sederhana penelitian eksperimen adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang dimuncul oleh suatu perubahan pada sekelompok objek penelitian.

    Penelitian Eksperimen juga dapat diartikan sebagai penelitian sebab akibat dimana fokus utama dari penelitian adalah mengkaji perubahan nilai dari suatu variabel yang melekat pada objek yang diberikan perlakuan. Secara umum, perubahan nilai dari suatu obejk dapat diketahui dengan cara dibadingkan baik nilai sebelum atau sesudah pemberian perlakuan ataupun dibandingkan dengan nilai dari kelompok lain yang tidak mendapatkan perlakuan.  

    Penelitian eksperimen digunakan dalam memastikan pengaruh sutau variabel dalam suatu objek dalam mengubah variabel lain. Dengan kata lain bentuk kehususan ini harus dipastikan dimana perubahan hanya disebabkan oleh variabel yang disebut dengan istilah variabel bebas. Dalam kasus ini, Internal validitas penelitian harus dikontrol sedemikian rupa agar tidak berpengaruh kepada analisis yang dihasilkan pasca penelitian. Pada umumnya jenis penelitian eksperimen terbagi atas dua jenis yakni:

    1. penelitian semu atau dikenal dengan sebutan quasi Eksperimen
    2. Penelitian eksperimen sesungguhnya atau true Experimen.  

    Ekseperimen Sesungguhnya (True Experimen)

    Dikatakan murni sebagai eksperimen sesungguhnya karena hasil dari penelitian harus dijaga dari bias yang disebabkan oleh variabel lain dengan kata lain peneliti harus memastikan bahwa seluruh variabel yang berpengaruh terhadap perubahan nilai objek dapat diukur, sehingga hasil dari penelitian dapat dirujuk dengan jelas. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kunci dari desain penelitian Eksperimen sesungguhnya terletak pada kesuksesan peneliti mengontrol seluruh variabel yang tidak dapat dihitung besar nilainnya. Sebagai contoh: Jika pada kelompok tersebut terdaat perbedaan usia maka penelitian harus memastikan bahwa perbedaan usia anatar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari varian yang sama atau homogen. Selain hal-hal tersebut ada banyak jenis syarat yang harus dipenuhi dari penelitian eksperimen seperti yang tercantuk di bawah ini.  

    1. Seluruh variabel yang tidak menjadi fokus penelitian sebisa mungkin dihilangan atau dijaga agar tidak terjadi perubahan tersebut baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Jika dilakukan hanya pada satu kelas, maka nilai dari varible yang diberikan sebisa mungkin dijaga konstan atau kalau memungkinkan dapat dihilangkan.
    2. Terdapat sebuah kelompok yang dijadikan sebagai pembanding dari kelompk eksperimen. Kelompok ini disebut dengan kelompok kontrol. Syarat untuk menjadi kelompok kontrol yakni harus berasal dari sample yang homogen dari kelas eksperimen.
    3. Seluruh nilai awal dari dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen dijaga agar sama, jika tidak memungkinkan, maka seluruh nilai yang ada diukur dengan seksama dan dilakukan perubahan jenis analisis yang bersesuaian seperti menggunakan analisis generalize liner model atau sejenisnya yang disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang benar.
    4. Menjaga proses perlakuan akan tetap sama selama proses pemberian perlakuan untuk meningkat internal validitas penelitian eksperimen.
    5. Menjaga seluruh proses pengukuran dengan menggunakan instrumen yang sesuai, presisi, valid dan juga reliabel.
    Pengantar Pengertian Desain Penelitian Eksperimen terbaru
    Ilustrasi Perlakuan Pada Subjek

    Catatan Hawtone (2012) menyatakan bahwa sebuah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap objek manusia harus memenuhi syarat kerahasiaan dimana peneliti tidak boleh memberi tahukan kepada objek bahwa sedang diadakan penelitian. Hal ini dapat menyenbakan pola perubahan dari objek penelitian yakni menjadi lebih termotivasi karena tidak ingin di cap gagal atau acuh tak acuh karena hasil penelitian tidak berpengaruh terhadap nilai kinerja mereka.

    Beberapa ahli dan pakar penelitian memberikan label ndan stigma negatif terhada desain penelitian eksperimen dalam bidang pendidikan karena sangat sulit mengatur seluruh variabel yang ada di luar dari variabel yang dsadari oleh peneliti. Sebagaimana sifat manusia yang sangat dinamis dan dapat dipengaruhi oelh hal sekecil apapun.