Arah Utara Sejati adalah arah utara geografis. Arah ini berbeda dengan arah kompas dimana arah utara kompas tidaklah tetap sepanjang masa. Perubahan arah utara kompas itu dipengaruhi oleh banyak hal seperti medan magnet di lokasi pengukuran dan medan magnet bumi sendiri. Hal ini membuat penunjukan arah utara kompas tidak tetap.
Daftar Isi
Menentukan Arah Utara
Untuk menentukan arah utara, kita membutuhkan penanda yang ada di alam yang posisinya tetap atau tidak berubah. Jika posisinya berubah maka perubahan memiliki pola yang tetap sehingga pergerakannya dapat diprediksi. Dari defenisi ni terdapat dua penanda yakni
- Bintang dan Rasi Bintang
- Matahari
Bintang memiliki pola gerak teratur namun kompleks sehingga dibutuhkan informasi tambahan mengenai waktu, posisi geografis tempat mengamati. Bagi mereka yang tinggal di khatulistiwa, cara paling mudah menentukan arah utara sesungguhnya dengan bantuan matahari.
Asumsi pertama yang dibangun adalah konsep Matahari bergerak dari timur ke barat, padahal sejatinya matahari tidaklah bergerak namun bumi berotasi dari arah barat ke timur. Jadi kita dapat menentukan arah utara dengan bayangan dari tongkat saat siang hari.
A. Metode 15 menit
Dinamakan metode 15 menit karena kita membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mengamati. Waktu pengamatan boleh dilakukan kapan saja asal bayangan matahari sudah terbentuk namun sebaiknya dilakukan di atas jam 8 pagi dan sebelum jam 4 sore.
Alat yang dibutuhkan adalah :
- Tonkat Lurus
- Mistar
- Busur Derajat
- Penanda (Pensil, Spidol dan sejenisnya)
Prosedur kerja
- Tancapkanlah tongkat lurus sehingga ada bayangan yang terbentuk di tanah.
- Berilah tanda x pada bayangan tersebut lalu tandai sebagai titik A.
- Tunggu sekitar 15 menit kemudian, maka posisi bayangan akan bergeser ke timur karena matahari bergerak ke barat.
- Tanda bayangan tersebut dengan tanda x lalau tandai sebagai. ILustrasi sebagai berikut
- Selanjutnya lepaskan tongkat sehingga ada dua tanda di tanah yakni tanda A dan B.
- Buat garis yang mehubungkan titik tengah tanda.
- Ambil busur derajat dan ukurlah sudut 90o. Arah yang ditunjuk 90o adalah arah utara sejati.
A sendiri adalh arah barat dan B adalah arah timur. Metode ini juga bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat tanpa kompas. Anda hanya perlu mengetahui posisi anda lalu menghitung besar sudut arah kiblat. Informasi besar sudut arah kiblat biasanya di sampaikan oleh MUI setempat.
Misalkan kita berada di Makassar. Arah kiblat kota makassar adalah 292o, maka anda hanya perlu busur derajat dan mengukur ke arah 292o. Ilustrasi sebagai berikut
B. Metode Ante-Post Meridian
Namanya metode Ante-Post meridian karena proses pengkurannya dilakukan mulai matahari berada pada Ante Meridiem (AM) sampai Post Meridiem (PM). Pengukuran dilakukan sekitar 1 Jam sebelum tengah hari hingga 1 jam setelah tengah hari.
Alat dan Bahan
- Tongkat lurus
- Kertas / Kertas Grafik (lebih disarakan)
- Tali
- Penanda
- Busur Derajat
Prosedur kerja
- Waktu memulai pengamatan sebaiknya sekitar pukul 11.05
- Tegakkan tongkat di atas tanah yang sudah dilapisi kerta. Atur agar tongkat kokoh dan tidak mudah digerakkan.
- Ikat ujung bagian bawah dengan tali yang bisa digunakan untuk membuat lingkaran. Panjang ujung tali sepanjang ujung bayangan pertama, lalu gunting benang.
- Tandai titk yang saling bersentuhan anraea lingkaran dan bayangan.
- Jika pengamatan diteruskan maka bayangan ini akan memendek dan tidak bersentuhan lagi dengan garis.
- Langskah selanjutnya adalah memilih titik baru yang bersentuhan. Titik ini adalah titik balik sehingga waktu yang dibutuhkan akan sama sebelum matahari ke puncah sampai kembali. Misalnya jika pada hari itu titidak balik matahari pukul 12.00 dan anda memilai waktu pengamatan pukul 11.00 maka pengematan garis perpotangan berikutnya ada pada pukul 13.00
- Setelah mendapatkan dua garis lurus ini, langkah selanjutnya adalah membuat sudut 90o. Arah yang ditunjukkan sudut 90o ini adalah arah kiblat.
Catatan
Tingkat akurasi pengukuran menggunakan metode tongkat ini masih terbilang cukup kasar. Hal ini bergantung dari ujung tingkat dan besar garis bayangan yang bisa ditandai. Semakin lancip ujungnya semakin akurat hasil pengukurannya.