AhmadDahlan.NET – Pengembangan aplikasi Learning Management System sampai saat memiliki banyak bentuk, pengembangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan sistem pembelajaran, ketersedian sarana pendukung pengembangan dan model e-learning yang ingin diterapkan.
Sebagai gambaran, berikut ini ada 3 jenis Aplikasi LMS yang tersedia dan bisa digunakan saat ini.
Daftar Isi
1. Built-in Aplikasi
Built ini Aplikasi adalah software e-Learning yang digunakan dengan cara diinstal pada perangkat yang ingin digunakan untuk belajar. Aplikasi hanya bisa digunakan setelah software tersebut terpasang. Bentuknya pun macam-maca sesuai dengan pengembang aplikasinya.
Materi-materi dan bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran terbudling bersama dengan aplikasi sehingga guru akan kesulitan melakukan improvisasi atau penambahan materi. Penambahan kontent pembelajaran hanya bisa dilakukan dengan cara mengupdate software atau memasang ulang versi terbaru ke seluruh device.
Pengembangan aplikasi Built-in LMS ini adalah generasi awal e-Learning namun sampai hari ini masih banyak ditemukan. Tingginya peluang komersialisasi dari jenis ini membuat banyak pengembangan yang berlomba-lomba membuat aplikasi, terutama untuk paltform android dan iOS. Hal ini karena bentuk monetize dari dua platform cukup mudha jika aplikasi telah siap digunakan.
Contoh-contoh dari aplikasi ini bisa ditemukan di Playstore dengan label e-Learning. Kebanyakan bentuk umumnya seperti kumpulan artikel yang dibundling dalam satu aplikasi disertai dengan sistem evaluasi mandiri. Jenis Aplikasi ini bisa ditemukan dalam betuk online dan juga offline penuh.
2. Web-Based Aplikasi
Web Based Learning adalah aplikasi pembelajaran dimana konten dan sistem pembelajaran disimpan dalam server dan dapat diakses menggunakan perangkat lain. Penggunakan tidak perlu menginstall aplikasi dan cukup mengakases melalui Browser setelah memiliki akun akses. Kontent pembelajaran dalam Web-Based learning disimpan oleh pengembangan di dalam sebuah sistem bukan oleh instruktur atau guru.
Web-Based Learning adalah generasi ke II dari perkembangan aplikasi e-Learniing sebelum LMS dikembangkan. Basis website yang digunakan biasanya non CMS dan dikosntruksi seperti yang digunakan. Pada awal pengembangan Web-Based Learning hanya dapat menilai pembelajaran berasal produk yang dihasilkan atau hasil belajar tanpa ada log aktifitas peserta didik, namun saat ini pengembang web-based learning tumbuh seiring dengan LMS.
Bentuknya ada dua jenis yakni Online Web-Based Learning dan Local Server Web-based Learning. Online Web-Based Learning menggunakan sistem cloud computing sehingga bisa diakses dari mana saja menggunakan jaringan internet global. Tipe ke dua adalah Offline Web-Based Learning dimana aplikasi e-Learning diinstal pada local server sehingga hanya bisa diakses oleh lembaga pengembangannya melalui Local Area Network (LAN).
3. Learning Management Sistem – LMS
LMS atau Learning Management System adalah aplikasi pembelajaran berbasis Website versi lanjutan yang memiliki fitur lengkap untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran di kelas-kelas offline. Adapaun kebutuhan pembelajaran tersebut seperti :
- Materi dan Konten Pembelajaran
- Log Aktifitas Peserta didik
- Media komunikasi
- Sistem Evaluasi
Trend pengembangan LMS terbagi ke dalam dua kelompok yakni Open Source LMS dan Private Source LMS
a. Open Source LMS
Open Soruce LMS adalah aplikasi LMS yang dikembangkan oleh organisasi Nirlaba yang menyediakan platform LMS secara gratis dan bisa dikembangkan oleh penggunanya baik itu individu ataupun komunitas.
LMS tipe open source yang paling populer digunakan ini adalah Moodle. Moodle memberikan kebebasan bagi pengembangan untuk memodifikasi Moodle sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mereka. Meskipun open Source, Moodle juga tidak melarang penggunaan Moodle secara komersial setelah di kembangkan oleh user baik instansi maupun individu.
b. Private Source LMS
Private Source LMS adalah aplikasi pembelajaran yang sudah dalam bentuk baku untuk seluruh layanan yang ada di dalam. Pengguna hanya memiliki kebebasan dalam hal menambahkan jadwal pembelajaran, materi dan bahan ajar serta peserta. Namun semua hal itu harus mengikuti pakem yang telah dikembangkan.
Private Source LMS terbagi atas dua jenis yakni komersial dimana penggunanya akan dikenakan biaya untuk mengakses seperti LMS Brighspase, Ruang Guru, Quipper dan sejenisnya, namun ada juga Close Source LMS yang gratisan seperti Google Classroom yang bisa digunakan gratis.