AhmadDahlan.NET – Contoh kasus dan soal Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Bidang Fisika untuk Materi Mekanika. Soal-soal dikumpulkan berdasarkan tingkat kesulitan dan dimulai dari kasus dengan solusi paling mudah.
Mudah
Sebuah balok kayu bermassa 30 kg dalam kondisi diam di atas sebuah meja dengan koefisien gesek statis (μs) sebesar 0,2. Jika andi mendorong balok tersebut dengan gaya 3 N, tentukan
keadaan balok
gaya gesek yang dialami oleh balok
Sebuah kereta api melaju di atas lintasan lurus dengan kecepatan konstan 72 km/h. Jika ia membunyikan terompet di depan sebuah gunung dan mendengar suara gema pertama dari terompetnya 5 detik kemudian. Berapakah jarak gunung tersebut dari kereta saat mendengar gema? (vu = 340 m/s).
Sebuah kapal laut bergerak lurus dengan kecepatan 140 m/s menembakkan sinyal suara di ke dasar laut. Jika sinyal tersebut kembali ditangkap oleh kapal 2 detik kemudian, berapakah kedelaman laut tersebut? (va=1700 m/s)
Sebuah batu jatuh bebas dari ketinggian h sebuah gedung. Jelaskan kondisi yang harus dipenuhi agar jika ada batu ke dua yang jatuh 1 detik kemudian akan tiba bersamaan dengan batu pertama di atas tanah!
Sebuah balok dengan massa m tergelincir dari sebuah bidang miring yang licin dengan kemiringan θ dan ketinggian h. Jika pada bidang datar terdapat permukaan kasar dengan koefisien gesek kinetis (μk) balok-bidang adalah 0,2. Seberapa jauhkah balok akan berhenti bergerak?
Menengah
Sebuah bola pejal dengan jari-jari r berada pada lintasan berbentuk melinkar ke atas dengan jari-jari R+r. Tentukan kecepatan bola minimum di titik terendah agar bola tidak terjatuh ketika berada di puncak lingkaran!
Advance
Sebongkah batu kecil bermassa 𝑚 = 2,7 kg dilepaskan dari suatu tempat yang sangat tinggi dan jatuh secara vertikal menembus atmosfer. Berdasarkan eksperimen, gaya hambat yang dirasakan oleh batu tersebut diberikan oleh Fv=kv2. dimana 𝑘 adalah suatu konstanta dan 𝑣 adalah kecepatan sesaat batu. Setelah diukur, kecepatan terminal batu ini adalah 𝑣𝑡 = 51 m/s. Batu dijatuhkan dari ketinggian h = 1,5 km dan dia mencapai kecepatan terminalnya ketika sampai di permukaan laut. Kalor jenis batu tersebut adalah 𝑐 = 0,80 kJ/kgK. Gunakan percepatan gravitasi 𝑔 = 9,8 m/s2.
Gambarkan diagram gaya yang bekerja pada batu!
Hitung nilai konstanta 𝑘!
Hitung kerja yang dilakukan gaya berat pada batu ketika dia jatuh sejauh 1,5 km!
Jika seluruh kerja yang diberikan gaya berat diubah menjadi kalor, hitung pertambahan suhu batu setelah menempuh jarak sejauh 1,5 km! Asumsikan tidak ada kalor yang hilang ke udara.
Hitung kalor persatuan waktu yang diubah oleh batu ketika jatuh sejauh 1,5 km!
Sebuah bola dengan massa 𝑀 dan jari-jari 𝑅 digerakkan di dalam gas dengan massa 1 partikel 𝑚 dan jumlah partikel per satuan volume adalah 𝑛. Massa partikel gas jauh lebih kecil dari daripada massa bola dan kecepatan termal partikel juga jauh lebih kecil dari kecepatan bola. Jika diasumsikan partikel gas tidak saling berinteraksi dan tumbukan antara partikel gas dengan bola dianggap lenting sempurna, berapakah gaya hambat dari gas saat kecepatan bola adalah 𝑣? Massa jenis gas adalah 𝜌.
AhmadDahlan.NET – Interpolasi linier merupakan metode yang digunakan untuk mencari nilai dari sebuah titik yang tidak diketahui dari dua buah titik yang membentuk garis linier yang sudah diketahui terlebih dahulu. Persamaan garis linier adalah :
y = mx + c
Misalkan dua buah yang membentuk garis lurus dari titik P1 di x1,y1 ke titik P2 di titik x2,y2. Maka bisa dibandingkan antara P1 dan P2 sebagai berikut :
Persamaan ini kemudian bisa ditulis menjadi :
Persamaan ini bisa digunakan untuk mencari nilai y di titik x sembarang. Solusinya adalah :
clear;
clc;
disp('Interpolasi Linier');
disp('================================');
x=input('masukkan nilai x= ');
x1=input('masukkan nilai x1= ');
x2=input('masukkan nilai x2= ');
y1=input('masukkan nilai y1= ');
y2=input('masukkan nilai y2= ');
y=((y2-y1)/(x2-x1))*(x-x1)+y1;
disp(['nilai y= ', num2str(y)]);
Setelah itu silahkan Save dan run script yang dibuat!
Contoh Kasus :
Sebuah hasil pengukuran sebuah benda yang bergerak terhadap satuan waktu seperti pada tabel di bawah ini!
Jarak (m)
5
10
15
20
Waktu (s)
3,4
6,6
10,1
13,8
Tentukan berapa waktu yang dibutuhkan untuk bergerak sejauh 12 m!
Tentukan Jarak tempuh benda jika bergerak selam 12 sekon!
Ahmaddahlan.NET – Radian (rad) merupakan satuan untuk sudut dalam sistem internasional (SI). Satuan merupakan bagian dari besaran tambahan paling tidka tahun 1995 namun saat ini Rad dimasukkan ke dalam besaran turunan bersama dengan steradian.
Defenisi Radian
Satu radian didefenisikan sebagai besar sudut pusat yang terbentuk untuk membentuk panjang tali busur yang sama dengan jari-jari dari lingkaran itu sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !
Besar sudut 1 radian akan membentuk panjang tali busur (garis lengkung berwarna kuning) sama dengan jari-jari dari lingkaran itu sendiri sehingga bisa dilakukan perbandingan sederhana antara keliling lingkaran jika 2πr ~ 360o maka r ~ θ , sehingga bisa dituliskan :
Ahmaddahlan.Net – e-Learning memiliki bentuk-bentuk pembelajaran yang dibatasi dengan ruang-ruang virtual seperti berbasis aplikasi atau website. Aspek utama dalam sistem pembelajaran berbasis elektronik adalah kemandirian dalam belajar, dalam hal ini pembelajaran mengimplemtasikan pembelajaran student centered.
Pengguna e-Learning dalam sebagai media utama dalam pembelajaran harus merancang kelas tanpa menggunakan skema instruksi korespodensi. Program pembelajaran dirancang memenuhi kebutuhan peserta didik terkait dengan konten, konstruksi pengetahuan, akses belajar dan materi yang tidak dibatasi, absensi, pengumpulan tugas dan sistem evaluasi. Pada era Industri 4.0 dan telekomunikasi berbasis data ini, pengembangan e-Learning lebih diarahkan berbasis daring (online)
Tugas dari instruktur menjadi pihak yang memastikan seluruh layanan dalam pembelajaran tersebut tersedia. Dalam e-Learning, layanan tersebut selanjutnya disebut sebagai komponen e-Learning. Komponen tersebut teridir dari tiga sisi yakni sisi (1) pengembang, (2) instruktur, dan (3) peserta didik.
A. Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning adalah komponen yang sepenuhnya ditangani dari sisi pengembang atau Developer-Side Component. Infrastruktur berfungsi sebagai tempat dari aplikasi e-learning dijalankan. Infrastruktur ini berupa computer server yang spesifikasi memadai untuk diakses oleh beberapa user sekaligus. Server ini terhubung dengan jaringan online yang bisa diakses oleh instruktur dan peserta didik.
a. Server dan Jaringan
Infrasutruktur ini cukup handal untuk menjalankan beberapa aplikasi seperti LMS, menampilkan konten, merekam aktivitas user (instruktur dan student) dalam bentuk log file, menyalin informasi dalam bentuk dokumen, storage yang memadai untuk menampung tugas dan seluruh file yang ditampilkan oleh instrukur sebagai konten.
Spesifikasi komputer server dan jaringan yang digunakan mempertimbangkan sisi penggunaan saat e-Learning dijalankan. Adapun aspek yang harus dipertimbangkan adalah jumlah peserta yang akan menggunakan aplikasi sekaligus dalam satu waktu bersamaan dan juga jenis konten-konten yang akan dimasukkan ke dalam e-Learning.
Spesifikasi Server AhmadDahlan.Net
Pada server AhmadDahlan.Net dengan menggunakan CMS WordPress Spesifikasi server dengan RAM 1 GB dan CPU 1 core masih cukup tangguh untuk melayani 60 sampai 100 user online secara bersamaan, sedangkan Bandwidth 100O GB adalah masih sangat cukup untuk digunakan 1 bulan.
Untuk keperluan LMS seperti Moodle User, Server dengan spesifikasi Ram 3GB dan CPU 2 core masih sanggup untuk melayani 200 user online sekaligus. Pertimbangan spesifikasi server diserahkan kepada developer dan programmer dari applikasi.
b. Sistem dan Aplikasi e-Learning
Sistem dan Aplikasi dalam e-Learning dikembangkan dari sisi pengembang secara penuh namun pemilihan aplikasi yang digunakan dikembalikan kepada pengguna yakni lembaga pendidikan dan instruktur. Setelah dikembangkan, Sistem dan Aplikasi e-Learning akan dikelola dari sisi Instruktur.
LMS yang dipilih sebagai basis e-Learning memiliki layanan untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran konvesional yang dibawah ke dalam ruang belajar virtual. Adapun layanan tersebut adalah :
Fasilitas e-Learning LMS Moodle
1. Manajemen Kelas
Manajemen kelas adalah fitur untuk mengorganisasikan peserta didik, instruktur dan manajemen materi. Fitur ini bisa digunakan untuk memberikan role yang dalam kasus ini role adalah pemberian pembatasan terhadap aktifitas yang bisa dilakukan oleh akun di dalam e-Learning. Sebagai contoh role student dibatasi hanya bisa mangakses materi dan seluruh fitur kelas yang diatur oleh instruktur. Mengirim tugas namun tidak bisa memberikan skor atau penilaian terhadap tugas yang dikirim.
Role Instruktur bisa digunakan untuk membuka kelas, menentukan jadwal, mengecek absen, menentukan konten, membatasi aktifitas peserta didik dan seterusnya. Fungsi khusus dari LMS dalam memberikan role instruktur adalah membatasi peserta lain untuk bisa mengakses kelas dan juga membaca log aktifitas peserta didik selama di dalam aplikasi dan mendokumentasikan kegiatan tersebut.
2. Laman Konten
Laman konten digunakan untuk memasukkan materi dan bahan ajar yang dapat diakses oleh peserta didik. Laman ini berupa pages di dalam e-Learning yang bertujuan untuk merecord log aktiftas peserta didik selama berada di dalam laman materi tersebut. Sebisa mungkin konten harus di akses dari laman ini, meskipun setelah kelas mungkin materi bisa diunduh dan diakses diluar jam pelajaran.
Laman konten ini juga menyediakan fitur untuk menampilkan media selain kata seperti suara, video, gambar, kuis, dan sejenisnya. Jika server dan aplikasi yang dikembangkan tidak memiliki fitur-fitur tersebut, maka laman konten harus didesain mengizinkan tag HTNML Iframe (in line frame) untuk menampilkan konten dari pihak ke tiga seperti Youtube, google doc, kuiz app dan lain-lain.
3. Fitur Interaksi
Fitur interaksi adalah layanan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain di dalam kelas baik antar siswa, maupun siswa dan peserta didik. Layanan interaksi dapat bersifat asynchronous berupa kolom komentar, dikusi, ruang bertugas tugas dan sejenisnya mapun dalam bentuk asynchronous seperti conference dan chat.
Pada dasarnya, fitur asynchronous membutuhkan resource yang lebih besar. Dari sisi pengembangan, spesifikasi server dan jaringan yang dibutuhkan tentu saja lebih besar, sedangkan dari sisi instruktur dan student, fitur asynchronous harus memperhatikan kondisi dan ketersediaan jaringan yang memenuhi dan perangkat pengguna.
4. Penugasan dan Evaluasi
Penugasan dan evalausi dalam e-Learning dikembangkan untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran baik dari sisi program pembelajaran maupun dari ketrceapaian kompetensi peserta didik. Fitur bisa dirangkai berbagai macam bentuk seperti pertanyaan singkat, pertanyaan panjang, pilihan ganda dan juga tempat mengumpulkan tugas dalam LMS.
Selain dari fitur mengerjakan tugas, fitur ini wajib memiliki fitur pemberian nilai dan rekap nilai otomatis untuk (1) memudahkan peserta didik melakukan self-assesment dan (2) instruktur melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik.
5. Log Aktivitas
Log Aktifitas adalah layanan dari LMS yang emrekam semua kegiatan peserta didik dan instruktur selama berada di LMS. Halaman ini memberikan informasi tentang aktifitas peserta didik seperti
Laman-laman yang diakses untuk setiap kali pertemuan
Durasi waktu melihat materi dan konten
Kehadiran dan kali pertama hadir dalam setiap pertemua
Durasi selama berada di e-Learning
Fraud Klik selama mengerjakan tugas ataupun ujian di dalam e-Learning.
Informasi ini sangat berguna dalam bagi Instruktur untuk mengetahui kualitas aktifitas dari peserta didik selama mengikuti pembelajaran e-Learning, terutama pembelajaran yang mengadopsi sistem asynchronous. Layanan ini menjadi dasar korespondensi untuk melakukan evaluasi proses pembelajaran dna korespondensi aktifitas belajar terhapada hasil belajar yang didapatkan oleh peserta didik.
Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan lalu lintas
5
DEASY NATALIA MULALINDA
Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor,berikut makna fisisnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6
FITRAWATI LATIF
Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
7
GABRIEL KUAEIN
Menganalisis keteraturan gerak planet dan satelit dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton
8
GUSTI AYU ALIT
Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-hari
9
IIS SRIYANTI
Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
10
IKA SYAHRENA SYAFRIL
Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
11
IMAM NURHADI
Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari- hari misalnya dalam olahraga
12
INDAH ESTI NUR HAYATI
Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari
13
LEONARO AGUSTIN MOMPULE
Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari- hari
14
LILI SETIANI
Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
15
MARGARETA KONI
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
16
MARSELINUS TENA
Menjelaskan teori kinetik gas dan karakteristik gas pada ruang tertutup
17
MUHAMMAD ARIF
Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum Termodinamika
18
NORJANAH
Menganalisis karakterisitik gelombang mekanik
19
RAHMAWATI SAID
Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang stasioner pada berbagai kasus nyata
20
RIZALDY A. BUSTAM
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
21
RUSLAN
Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin
dan lensa
22
SAEPUL
Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan serta lingkungan
23
SAPTO NUR ROKMAT
Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam kehidupan sehari-hari
24
SELFIENA IRIANI
Menganalisis muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai kasus
25
SITI KAMARIA
Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi
26
UMBU RANGGA LANDU AWANG
Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
27
VINSENSIUS KLAU
Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta
28
VITUS BENNO SUTANGA
Menganalisis fenomena radiasi elektromagnetik,
pemanfaatannya dalam teknologi, dan dampaknya pada kehidupan penerapannya
29
WA RATI
Menjelaskan fenomena perubahan panjang, waktu, dan massa dikaitkan dengan kerangka acuan dan kesetaraan massa dengan energi dalam teori relativitas khusus
30
WAHID HASIM
Menjelaskan secara kualitatif gejala kuantum yang mencakup sifat radiasi benda hitam, efek fotolistrik, efek Compton, dan sinar X dalam kehidupan sehari-hari
Ahmad Dahlan – Berikut ini adalah kumpulan daftar jurnal Internasional terindeks Scopus untuk bidang ilmu Computer Science Engineering. Daftar berikut ini adalah daftar jurnal gratis berdasarkn penelusuran dari ilovephd.com. Silahkan dicoba dan diamati terlebih dahulu di Scimago dan Scopus Indeks jika kurang yakin.
1.International Journal of Applied Systemic Studies
Conceptual systemic models, applications of systemic methodologies
Applied [socio]cybernetics, ethical/living systems
Complexity, chaos, self-organization, [meta]control, viable systems
Creativity, innovation, critical systems thinking, strategic/procedural systems design
Digital service/workflow/legal systems, TQM, total systems intervention
Novel and unconventional linear system modeling techniques
System identification, particularly nonlinear system identification
Model validation
Various control techniques
Nonlinear system control
Robotics
Mechatronic system modeling, identification, and control
Biological system modeling, identification, and control
Neural network, fuzzy logic enhanced modeling, identification, and control
Complementary medical system modeling and identification
Wide range representative application examples
Quantitative economic/financial and other social system modeling/identification
4. International Journal of Power and Energy Conversion
Power system modeling and analysis
Computing and economics
FACTS and HVDC
Challenges in restructured energy systems
Power system control, operation, communications, SCADA
Power system relaying/protection
Energy management systems/distribution automation
Applications of power electronics to power systems
Power quality
Distributed generation and renewable energy sources
Electrical machines and drives
Utilization of electrical energy
Modeling and control of machines
Fault diagnosis in machines and drives
Special machines
5. International Journal of Power Electronics
Advanced power semiconductor devices
Modeling, simulation, analysis, design, and implementations of the application of power circuit components (power semiconductors, inductors, high-frequency transformers, capacitors)
Inverters, converters, controlled and uncontrolled rectifiers
Control algorithms and techniques applied to power electronics
Electromagnetic and thermal performance of electronic power converters and inverters
Applications in motor drives, wind energy systems, solar, battery chargers, UPS and hybrid systems
Low power electronics
EMI/EMC considerations
6. International Journal of Sensor Networks
Energy efficiency, energy efficient protocols
Applications
Location techniques, routing, medium access control
24. International Journal on Semantic Web and Information Systems (IJSWIS)
Beyond Semantic Web (e.g., extending meaning with perception and experience)
Enterprise application integration
From e-government to e-democracy
Integration with other disciplines
Intelligent Systems
Metadata-driven (bottom-up) versus ontology-driven (top-down) SW development
New Semantic Web enabled business models
New Semantic Web enabled information systems
New Semantic Web enabled tools for the citizen/ learner/ organization/ business
Ontologies, folksonomies, and associated knowledge representation issues
Real world applications towards the development of the Knowledge society
Semantic enabled business intelligence
Semantic Web applications on the web, enterprises, desktops, personal and mobile devices, e-science and e-government applications, and associated issues of provenance, trust, privacy, security, quality, scalability, and performance
Semantic Web data management
Semantic Web issues, challenges, and implications in each of the IS research streams
Semantics and human computer interfaces including visualization and mashups
Semantics in business processes and distributed computing and services
Social Semantic Web and people web
Standards
25. International Journal of Open Source Software and Processes (IJOSSP)
Business models for open source and other community-created artifacts
Case studies of open source projects, their participants and/or their development process
Characteristics of open source software projects, products, and processes
Communication and coordination in open source projects
Customer co-creation and user participation in (software) design
Economic analyses of open source
Economics of a distributed innovation process
Evolution of both open source software artifacts and open source communities
Implications of open source software for functional areas like public administration or teaching
Legal issues of open source software
Motivation of participants in open source projects and other distributed development efforts
Open science and open knowledge
Open source adoption and quality
Open source software development processes
Usage and adoption of open source software in different application areas and/or countries
User-centered innovation processes
26. Journal of Global Information Management (JGIM)
Global enterprise systems and e-commerce
Global IT and government
Global IT diffusion and infrastructure
Global IT in library and information management
Global manufacturing and R&D information systems
Global marketing and human resources information systems
Global qualitative IS research
Global telecommunications and data security
IT in Europe
IT in Latin and North Americas
IT in the Asia Pacific
IT in the Middle East and Africa
27. Journal of Cases on Information Technology (JCIT) Scopus Indexed Journals 2019
Data Management
Distance Learning
E-Business
E-commerce technologies
E-Government
E-Learning Technologies
End User Computing
E-Services
Human Side of IT
Information security and ethics
Internet Technologies
Issues of emerging technology
IT in business
IT in developing countries
IT in government
IT in libraries
IT in organizations
IT in small and medium-sized enterprises (SMEs)
IT in the classroom
IT in the healthcare industry
Legal issues of IT
Multimedia in Education
Social Networks
Web-Enabled Technologies
28. International Journal of Information Technology and Web Engineering (IJITWE)
Cloud computing architectures, models, and applications
Data analytics for business and government organizations
Data and knowledge – capture and quality issues – validation and verification
Information filtering and display adaptation techniques for wireless devices
Integrated heterogeneous and homogeneous workflows and databases within and across organizations, suppliers, and customers
Integrated user profile, provisioning, and context-based processing
Internet of Things (IofT) studies, models, and applications
Knowledge structure, classifications, and search algorithms or engines
Metrics-based performance measurement of IT-based and web-based organizations
Mobile, location-aware, and ubiquitous computing
Ontology and semantic web studies
Quality of service and service level agreement issues among integrated systems
Radio Frequency Identification (RFID) research and applications in web engineered systems
Security, integrity, privacy, and policy issues of web-based systems
Software agent-based systems and applications
Virtual teams and virtual enterprises: communication, policies, operation, creativity, and innovation
Web systems architectures, including distributed grid computers and communication systems processing
Web systems engineering design
Web systems performance engineering studies
Web user interfaces design, development, and usability engineering studies
29. International Journal of Grid and High-Performance Computing (IJGHPC)
Advanced collaboration techniques and scaling issues
Algorithms and techniques for HPC
Big Data
Bio-inspired grid resource management
Cloud architectures
Cloud business process integration
Cloud client and applications
Cloud engineering and management
Cloud foundation concepts
Cloud platforms and infrastructures
Cloud reliability and security
Cloud Services
Cloud standards
Cloud types
Combating global terrorism with the worldwide grid
Emerging standards for organizations and international projects
Future of grid, trends, and challenges
Green data centers
Grid and software engineering aspects
Grid architecture, resources, and data management
Grid economy, market dynamics, and simulations
Grid education and applications – science, engineering, and business
Grid evolution, characterization, and concepts
Grid fundamentals, algorithms, and performance analysis
Grid impact, scientific, and industrial and social implications
Grid instrumentation, measurement, and visualization
Grid middleware, scheduling, brokering, and monitoring
Grid portals and security
Grid programming, models, tools, and API
Grid services, concepts, specifications, and frameworks
Grid uses and emerging technology
New initiatives, SOA, autonomic computing, and semantic grid
Simple API for Grid Applications (SAGA)
Software and hardware support for HPC
Test, evaluation, and certificate presentation
Wireless and optical grid, characteristics, and applications
Workflow management
30. International Journal of Swarm Intelligence Research (IJSIR)
Ant colony optimization
Applications in bioengineering
Applications in bioinformatics
Applications in business
Applications in control systems
Applications in data mining and data clustering
Applications in decision making
Applications in distributed computing
Applications in evolvable hardware
Applications in finance and economics
Applications in games
Applications in graph partitioning
Applications in information security
Applications in machine learning
Applications in planning and operations in industrial systems, transportation systems, and other systems
Applications in power system
Applications in supply-chain management
Applications in wireless sensor networks
Artificial Immune System
Brain storm optimization algorithms
Constrained optimization
Culture algorithm
Developmental swarm intelligence
Differential Evolution
Fireworks algorithm
Foraging algorithm
Large scale optimization problems
Modeling and analysis of biological collective systems such as social insects colonies, school, and flocking vertebrates
Multi-objective optimization
Optimization in dynamic and uncertain environment
Other nature-inspired optimization algorithms
Particle Swarm Optimization
Scheduling and timetabling
Swarm Robotics
31. International Journal of System Dynamics Applications (IJSDA)
Biologically inspired control techniques
Biomedical control systems
Complex nonlinear dynamics
Complexity/agent-based modeling
Control of chaotic systems
Corporate planning and policy design based on information feedback and circular causality
Decision Support Systems
Digital and analogue control
Discrete event dynamic systems
Dynamics decision making
Economic dynamics
Embedded control systems
Energy and environmental dynamics
Intelligent control systems
Mathematical modeling and computer simulation
Model calibration and validation
Model-based diagnosis
Modeling and analysis of engineering systems
Modeling physiological systems
Neuro controllers
Neuro-fuzzy controllers
Nonlinear and linear system identification
Nonlinear system control
Non-smooth dynamical systems with impacts or discontinuities
Operations management and supply chains
Optimal control and applications
Psychology and social dynamics
Qualitative system dynamics
Real-time and fault-tolerant systems
Real-time systems
Robot and manipulator control
Robust control
Significant contributions to system dynamics teaching
Mengintip Luar Angkasa Melalui Lensa – Lensa Teleskop Hubble
Ahmad Dahlan. Teleskop Hubel merupakan sebuah teleskop raksasa yang diletakkan di laur angkasa. Nama Huble sendiri terinspirasi dari seorang ilmuwa berdarah Amerika, Edwin Hubble yang banyak berjasa dalam bidang pengamatan luar angkasa dan lensa melalui hukum Hubble. Teleskop Huble telah membantu manusia memahami karakteristik dari alam semesta melalui gambar-gambar yang dikirimkan dari stasiun ruang angkasa ke Bumi.
Sejarah Pembuatan Teleskop Hubble
Pembangunan sebuah Teleskop yang diletakkan pertama kali diajukan oleh Akademi Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 1962. Tujuan dari pembangunan ini untuk melakukan pengamatan langsung dari luar angkasa agar terhindar dari polusi cahaya yang dibuat oleh manusia dan juga pembiasan yang terjadi di Atmosfer bumi. Manfaat dari pembangunan diharapkan mampu membantu manusia mendapatkan data yang sangat presisi dan panjang gelombang elektromagnetik yang dikelaurkan bintang-bintang dan objek-obejk lain di alam semesta.
Pembangunan Teleskop Hubble kemudian mendapatkan respon dari kongres Fisika tahun 1977 untuk mendirikan sebuah teleskop raksasa diserta dengan stasiun luar angkasa sebagai tempat teleskop. Stasiun ini kemudian dijaga agar tetap bergerak pada orbit bumi. Pembangunan kemudian dilakukan pada tahun yang sama setelah dana awal terkumpul.
Kosntruksi lengkap dari telskop Hubble baru berhasil dilakukan pada tahun 1985 kemudian dikirim ke luar angkasa pada tanggal 24 April 1990. 4 Tahun lebih lama dari rencana awal pengorbitan Hubble yakni tahun 1986. Penundaan ini tidak lain disebabkan oleh kecelakaan pesawat Chalengger.
Beberapa tahun setelah dioperasikan, HUbble akhirnya berhasil mengirim gambar ke Bumi namun hasil yang ditunjukkan adalah gambar buram. Nasa kemudian menemukan penyebab buramnya gambar tersebut disebabkan oleh pergeseran Lensa Utama sejauh 1/50 ketebalan rambut atau sekitar 0,02 mm. NASA baru dapat mengirim Astronot untuk melakukan perbaikan dan menambahkan beberapa bagian untuk memperbaiki kesalahan tersebut pada bulan Desember 1993.
Ukuran Teleskop Hubble
Badan Teleskop: Hubble memiliki panjang sekitar 13,1 meter dengan diameter mencapai 4,27 meter. Total massa seluruh komponen dari Hubbel mencapai 11 Ton. Dengan ukuran ini Hubble memiliki ukuran hampir sama dengan Bus.
Lensa : Lensa utama pada Huble memiliki jari jari kelengkungan sebsar 1,2 meter dengan massa 826 kg. Bahan utama dari lensa adalah kaca silika dengan lapisan Aluminium murni. Aluminium akan berfungsi merefleksikan cahaya. Lapisan Maganesium Flourida diberikan pada lensa untuk mengurangi kerusakan lensa yang diakibatkan oleh sinar Ultraviolet dan proses oksidasi.
Cara Kerja Teleskop Hubbel
Teleskop Hubbel bekerja dengan cara menangkap gambar. Gambar kemudian disimpan dalam bentuk kode digital lalu dipancarkan ke bumi melalui sebuah antena dengan kecepatan mengirim 1 Juta bit per detik. Kode digital yang diterima oleh stasiun bumi kemudian diubah menjadi foto dan spektograf yakni sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal.
Hubble mengelilingi Bumi dengan kecepatan 5 mil per deti, dengan kecepatan ini, Hubble akan menempuh 150 juta mil dalam setahun atau setara dengan 241 juta kilometer. Hubble dikendalikan melalui bumi dari Goddard Space Fligth Center di Greenbelt.
Hasil pengematan Teleskop Hubble
Hubbel memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu astronomi serta kaitannya dalam mengamati perkembangan tentang universe dan berbagai benda-benda yang ada diangkasa seperti bintang, galaksi dan juga black hole. Salah satu penemuan penting dari Hubble adalah Eris yang merupakan sebuah planet katai dengan satu buah satelit Dysnomia. Penemuan ini menjadi dasar keluarnya Planet Pluto dalam sistem tata surya.
Selain dari benda-benda yang ada di dalam tata surya, Hubbel juga mengamati kejadian-kejadian luar angkasa yang tidak dapat diamati dari bumi seperti Supernova, proses lahirnya bintang dan tabrakan bintang. Penemuan memberikan dukungan kepada para ilmuwan bahwa Matahari yang kelihatannya memiliki sinaar abadi suatu saat akan mengalami sekarat dan mati.
Ahmad Dahlan. Pada suatu ketika sekelompok siswa diminta untuk mengamati jauh pancuran air yang keluar dari lubang di dasar tabung. Sebuah bejana dengan volume air yang semakin berkurang menyebabkan pancuran air semakin kecil sehingga pengamatan tidak bisa dilakukan sendiri.
Seorang guru yang kreatif akan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari beberapa siswa. Hal ini bertujuan agar proses pengambilan data tetap dapat dilakukan secara bersamaan yakni jarak air di tanah dan volume perubahan air di dalam bejana. Seorang siswa bertugas mencatat data yang mereka sebutkan serambi mendengar siswa lain membacakan Stopwatch. Pada proses kegiatan dan proses pengamatan dapat berjalan dengan cepat sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk menginferensi data yang telah didapatkan.
Pada saat memperhatikan secara seksama proses pembelajaran di atas sangat jelas bahwa bekerja bersama akan menginfisienkan waktu dan tenaga dibandingkan dengan bekerja sendiri. Beberapa masalah bahkan hampir mustahil untuk dilakukan secara sendiri-diri, sehingga keberadaan orang lain akan menjadi kunci dari masalah yang sedang dihadapi.
Prinsip Dalam Pembelajaran Kooperatif.
Sebuah bentuk kooperatif akan melibatkan dua orang atau lebih mengerjakan suatu hal yang memiliki tujuan yang sama. Tujuan tentunya harus searaha karena sangat susah mengarahkan kendaraan dengan dua tujuan secara bersamaan. Keberadaan individu dari kelompok akan memiliki andil tersendiri namun tetap pada usaha untuk menyelesaikan masalah utama. Eggen dan Kauchack (1996) juga berpendapat yang sama dimana tujuan dari pembelajaran kelompok tersebut harus tetap tetap memiliki tujuan bersama. Lebih jauh mengenai pembelajaran kooperatif, penekanan kolaborasi antar individu di dalam kelompok menjadi kunci kesuksesan proses pembalajaran kooperatif.
Sumbangsih individu di dalam kelompok tentu saja tidak serta merta dapat dikeluarkan secara maksimal oleh peserta didik di dalam kelas. Dibutuhkan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh anggota kelompok agar dapat mengerjakan beban yang telah diberikan. Pertimbangkan kejadian pada saat seorang peserta didik mendapatkan tugas untuk mengamati stopwatch, kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah pengukuran dasar dan sangat mustahil untuk melakukan pengamatan tanpa memiliki kompetensi ini.
Sangat mustahil membentuk kelompok tanpa ada kompetensi dasar capaian. Analogi sederhana mengibaratkan bahwa setiap bagian dari spare part mobil memiliki tugas dan kemampuan yang berbeda-beda namun bagaimana cara kerja bagian tersebut, mobil tetap akan bergerak ke arah yang sama. Hal ini dijadikan sebagai pertimbangan dasar dalam membentuk kelompok sehingga sangat jelas pembelajaran kooperatif dipilih karena adanya asas kebutuhan.
Setiap bagian dari anggota kelompok pada pembelajaran kooperatif harus bekerja sama dalam upaya pencapaian tujuan bersama. Hubungan sosial antar anggota sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, sedangkan keteraturan dalam menghubungkan kemampuan akan menentukan kualitas dari pencapaian tujuan. Sebuah kelompok yang terdiri dari ahli pada bidang-bidang masing akan menghasilkan hasil kerja yang lebih baik namun dalam proses pembelajaran aspek ini sebaiknya dihilangkan. Hal ini berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang menitinkberatkan pada proses pendidikan dan pengajaran sehingga siswa dengan kemampuan rendah sebaiknya dikelompokkan dengan siswa dengan kemampuan tinggi.
Unsur-Unsur dalam pembelajaran Kooperatif
Pada sebuah model pembelajaran yang menerapkan strategi dan model pembelajaran kooperatif, beberapa unsur yang harus dipenuhi agar kualitas pencapaian pembelajaran dapat diraih secara maksimal paling tidak mengandung:
Setiap anggota dalam proses pembelajaran mengeluarkan kemampuan terbaik yang mereka miliki.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab secara individu untuk kelompoknya. Hal ini bertujuan agar setiap individu tidak terbebani dengan anggota lain.
Aspek pembagian tugas dilakukan dengan jelas, tidak ada tumpah tindih tugas untuk setiap anggota kelompok dan juga pembagian dilakukan mempertimbangkan bobot tugas dan kemampuan dari masing-masing anggota.
Aspek evaluasi yang memberikan informasi mengenai proses pembelarajan yang telah dilakukan sehingga perbaikan dapat dilakukan.
Manfaat Praktis Pembelajaran Kooperatif
Selain dari tujuan pembelajaran kooperatif yang dapat menginfisiensikan waktu atau sebuah keharusan sehingga pembelajaran, Johnson (1984) menemukan keunggulan dari pembelajaran kooperatif yang terbagi dalam 20 poin. Adapun keunggulan tersebut adalah:
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
Mengembangkan kegembiraan belajar yang sejati.
Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan.
Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.
Meningkatkan keterampilan metakognitif.
Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois dan egosentris.
Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
Menghilangkan siswa dari penderitaan akibat kesendirian atau keterasingan.
Dapat menjadi acuan bagi perkembangan kepribadian yang sehat dan terintegrasi.
Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.
Mencegah timbulnya gangguan kejiwaan.
Mencegah terjadinya kenakalan di masa remaja.
Menimbulkan perilaku rasional di masa remaja.
Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
Meningkatkan perasaan penuh makna mengenai arah dan tujuan hidup.
Meningkatkan keyakinan terhadap ide atau gagasan sendiri.
Meningkatkan kesediaan menggunukan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.
Meningkatkan motivasi belajar intrinsik.
Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif.
Setelah mengkaji beberapa unsur yang ada pembelajaran kooperatif, ciri pembelajaran kooperatif terdiri atas empat ciri. Menurut Lie (2004):
1. Saling Ketergantungan Positif
Pada proses pembelajaran kooperatif, Guru memiliki peran sebagai fasilitator yang mendorong peserta didik untuk merasa saling membutuhkan sehingga mereka saling bekerja sama dengan menggunakan seluruh keterampilan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Interaksi tatap muka
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling beinteraksi sehingga mereka akan berdialog. Dialog yang terjadi tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.
3. Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang dapat mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota secara individual.
4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga siswa lainnya.
Definisi, Pengertian dan Hukum Dakwah Dalam Pandangan Islam dan Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW
Ahmad Dahlan. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan salah satu cara agar bermanfaat bagi orang lain adalah berdakwah. Secara sederahan Dakwah diartikan oleh sebagian besar orang awam adalah menyampaikan sesuatu yang baik dari forum resmi seperti ceramah atau kutbah. Dakwah menurut pengertian adalag memberikan informasi mengenai hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk kemudian mengajak untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan pandangan islam.
Etimologi kata Dakwa berasal dari bahasa arab yang dapat diartikan sebagai panggilang, ajakan maupun seruan. Lebih jauh mengenai kata Dakwa, pada ilmu tata Bahasa Arab, Dakwah adalah kata kerja dalam bentuk isim masdar yakni دعا, يدعو, دعوة. Kata ini merujuk pada menyeru, mengajak atau memanggil.
Pengertian Khutbah, Tabligh dan dakwah dari pandangan Etimologi
Pada umumnya, dalam upaya menyampaikan ajaran islam ada tiga kata yang dianggap memiliki arti yang dekat yakni Khutbah, Tabligh dan Dakwah. Ketiga kata ini secara sederhana merujuk pada ajakan dalam berbuat baik dan meninggalkan larangan. Namun ada beberapa unsur penting yang membedakan ketiga hal tersebut. Berikut defenisi singkat mengenai Khutbah, Tabligh dan juga Dakwah
Pengertian Khutbah,- Kata Khutbah berasal dari Khataba – Yakhtubu – Khutbah yang berarti memberi nasihat pada sebuah kegiatan ibadah tertentu. Khutbah diberikan pada saat ibadah seperti Sholat Jum’at, Sholat Idul Fitri, Sholat Idu Adha, Istisqo, Khusuf Wukuh dan juga pernikahan. Berdasarkan istilah Tersebut, Khutbah bisa diartikan sebagai kegiatan ceramah namun dalam prosesisinya ada rukun yang harus dipenuhi. Khutbah diawali dengan Ucapan Syukur, Shalawat, Menyampaikan wasiat taqwa dari Al-qur’an, nasihat yang bersesuaian dengan keadaan dan di tutup dengan berdo’a.
Pengertian Tabligh,- Asal kata Tabligh dari : Ballagha – yuballighu – tabliighan yang berarti memberitahukan atau menyampaikan sesuatu secara lisan dengan perkataan. Pesan yang disampaikan dalm kegiatan tabligh adalah pesan yang dating dari Allah SWT. Pesan ini bisa disampaikan kepada satu orang atau kelompok orang agar orang yang mendengarkan mengetahui pesan yang disampaikan dan juga mengamalkan pesan tersebut. Karena adanya rujukan mengamalkan pesan tersebut, dalam sebuah tabligh hendaknya disertai dengan ajakan dengan cara menarik agark seruan yang dating dari Allah SWT dilaksanakan oleh para pendengar.
Di Indonesia, Kata Tabligh menjadi rancau karena adanya kegiatan Tabligh akbar yang biasa di isi dengan Zikir bersama sehingga terjadi perbedaan konsep yang tertanam pada masyarakat umum, sedangkan kata tablihg yang sebenarnya merujuk pada kata ceramah yang tidak disertai dengan rukun seperti khutbah. Tabligh atau ceramah di Indonesia biasanya diberikan pada hari peringatan-peringatan tertentu misalnya isra’ mi’raj, mauled nabi atau takziah yang hukumnya belum pernah dicontohkan sama sekali oleh Nabi. (Allahu A’lam). Ceramah juga biasa diberikan sebuah majelis atau kajian.
Pengertian Dakwah,- Dakwah berasal dari kata : da’aa – yad’uu – wa’watan (da’wah) yang berarti menyeru, memanggil dan juga mengajak untuk hal tertentu. Berdasarkan istilah, dakwah dapat diartikan sebagai proses mengajak orang lain ke jalan Allah SWT. Proses dan dapat dilakukan secara lisan maupun perbuatan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Dakwah tidak hanya disampaikan melalui ceramah tapi juga aksi seperti kegiatan social misalnya membangun masjid, perpustakaan atau memberikan santunan agar orang jauh dari kekufuran akbitan dari kefakiran.
Lebih Jauh Menganai Pengertian Dakwah
Seperti yang telah digambarkan pada bagian awal, Dawkah dapat dilakukan melalui dua cara yakni lisan maupun sebuah kegiatan. Kegiatan dakwah tidak hanya terbatas pada menyampaikan tapi juga menyeru dalam melakukan kebaikan sesuai dengan petunjuk yang ada pada Al-Qur’an dan juga sunnah. Seruan ini bertujuan agar manusia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam proses menyampaikan ini tentunya dibutuhkan teknik dan ilmu khusus agar orang yang mendapatkan seruan tergerak untuk melakukan seruan tersebut dan tidak dilakukan secara asal-asalan yang mungkin saja tidak membuat objek dakwah tergerak tapi bahkan anti pati atau kehilangan simpati. Dapaknya panjangnya ajaran yang benar akan perlahan-lahan ditinggalkan karena metode penyampaian yang salah.
Ilmu dakwah
Ilmu dakwah adalah suatu petunjuk atau pedoman yang berisi menganai cara-cara dan tuntutan untuk menarik perhatian orang lain agar mengikuti seruan yang disampaikan. Tentu saja dalam Agama islam ada beberapa kaidah yang tidak boleh dilanggar para pendakwah seperti ajakan dengan kekerasan dan ancaman sangat tidak dianjurkan bahkan sebuah dosa besar karena melanggar ketentuan yang telah disebutkan dalam Firman Allah SWT.
Surat Al-Baqorah 256.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (Surat al-Baqoroh: 256)
Q.S Asy Syuura ayat 42
“Serulah (Manusia) kepada Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. Sesuangguhnya Tuhanmu, Diala yang maha mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapatkan petunjuk”
Hukum Melakukan Dakwah
Sebagaian ulama memberikan keputusan mengenai hokum dakwah adalah fardu kifayah sedangkan sebagaian ulama lain menyatakan bahwa berdakwah adalah kewajiban bagi setaip muslim atau fardu a’in. Pertimbangan mengenai pengambilan hukum tentang Dak’wah diambul dari “undang-undang” Allah SWT yang telah dicantumkan dalam Al-Qur’dan Sunnah. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW
” sampaikanlah dariku walaupun satu ayat”
Dari hadist tersebut sangat jelas bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyampaikan menganai agama dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam beribadah meskipun satu ayat (tanda). Dalam Al-Qur’an Perintah dakwah diulangi beberapa kali seperti pada ayat-ayat berikut:
“Serulah (manusia) kepada jlan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (An-Nahl: 125)
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (Al-Imran:104)
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Al-Imran: 110).
Pendekatan Dakwah
Pendekatan Teoritis,- Pendakatan teoritis tentang dakwah secara teoritis berarti memahami seluruh sapek kelimuan mengenai Dakwah sebagai sebuah ilmu yang memiliki kaidah tertentu.
Pendekatan Praktis,- Pendekatan praktis adalah memahami dakwah sebagai sebuah tindakan tidak hanya memahami melalui ilmu tapi juga terlibat langsung dalam proses dakwah.
Metode-Metode Dakwah
Dakwah Bil-lisan,- Metode dakwah ini adalah menyampaikan sesuatu melalui lisan atau perkataan yakni melalui kuthbah, ceraah atau langsung menyampaikan kepada objek dakwah.
Dakwah Bil-alhal,- Metode Bil-ahlal adalah sebua metode dakwah yang dilakukan melalui perbuatan. Perbuatan yang dilakukan akan menjadicontoh bagi orang tentunya perbuatan tersebut harus sesuai dengan jalan Alllah SWT. Rasulullah SAW tidak hanya melakukan dakwah melalui lisan tapi juga melalui perbuatan. Pada saat Rasulullah masih hidup, Ia menjadi contoh bagi ummatnya dan turun kerja bersama umatnya bahkan sampai hari ini tidak satupun dari manusia yang mampu meberikan contoh sebaik beliau.
Dakwah bi Al-qolam,- Metode adalah menyampaikan sesuatu yang benar dan mengajak untuk melakukan kebaikan dengan menggunakan tulisan. Tulisan bisa berupa buku, artikel maupun dunia Internet yang saat sangat berkembang dengan pesat.