Category: Uncategorized

  • Soal OSP Fisika SMA 2018

    Soal I. Gerak Parabola

    (13 poin) Pada karaval malam, sering dijumpai permainan melempar bola memasuki target.Biasanya, untuk suatu kecepatan lemparan vo terdapat dua sudut lemparan di mana bola dapat memasuki target: (i) sudut lemparan yang lebih rendah, dan (ii) sudut lemparan yang lebih tinggi. Anggap target berupa lubang vertikal dan terletak pada koordinat (x,y) dari titik awal lemparan. 

    1. Carilah sudut lemparan (i) dan (ii), dan nyatakan jawaban Anda dalam kecepatan lemparan vo, koordinat target (x,y), dan percepatan gravitasi g. 
    2. Pengunjung kamaval pada umumnya tidak dapat memperkirakan sudut lemparan dengan baik, Tentukan sudut lemparan manakah yang lebih baik, (i) atau (ii)? Anggap pengunjung (biasanya) dapat melempar dengan kecepatan vo yang konsisten. 

    Hint: Cari hubungan antara ketidakpastian dalam sudut lemparan dθ dengan ketidakpastian.

    Soal 2 – Dinamika Gerak

    (12 poin) Sebuah bidang miring bermassa m, dengan sudut kemiringan \theta yang berada di atas lantai ditarik dengan gaya horisontal F yang konstan ke kanan. Panjang sisi horisontal bidang miring adalah L. Di atas sisi miring bidang miring tersebut terdapat balok m2. Seluruh permukaan antara balok dengan bidang miring, serta antara bidang miring dengan lantai bersifat  licin. Pada saat awal, bidang miring maupun balok dalam keadaan diam, serta balok berada di ujung atas bidang miring. Percepatan gravitasi g ke bawah. Lihat gambar berikut.

    Tentukan: 

    1. Persamaan gerak untuk bidang miring maupun balok. 
    2. Percepatan bidang miring terhadap lantai. 
    3. Waktu yang diperlukan balok agar sampai di dasar bidang miring.

    Soal 3 – Getaran dan Gelombang

    (13 poin) Tinjau sebuah batang tipis bermassa m1 dengan panjang 4L yang dapat bergerak bebas diatas bidang horisontal (bidang xy) licin. Batang tipis mula-mula hanya berotasi terhadap pusat massanya 0 dengan kecepatan sudut 1 berlawanan arahjarumjam (jika dilihat dari atas). Anggap 0 adalah pusat koordinat xy. Sebuah partikel bermassa m2 bergerak mendekati batang dengan kecepatan v2 sejajar sumbu y denganjarak L (pada garis x = –L) ke arah y positif (lihat gambar dibawah). Pada saat tumbukan terjadi, batang membentuk sudut 45° terhadap sumbu x negatif. Sesaat setelah tumbukan, m2 bergerak ke kiri searah sumbu x negatif. Tumbukan bersifat lenting sempurna. 

    1. Tentukan persamaan-persamaan yang memenuhi peristiwa tumbukan. Untuk selanjutnya, gunakan kasus khusus m1 = m2 dan v2 = 1L.
    2. Tentukan kecepatan m1, kecepatan m2 serta kecepatan sudut m1 setelah tumbukan.

    Soal 4. Getaran dan Gelombang

    (14 poin) Dua buah partikel masing-masing bermassa m1 dan m2 dihubungkan dengan pegas tak bennassa (konstanta pegas k) dan bergerak sepanjang busur lingkaran tanpa gesekan berjari-jari R. Percepatan gravitasi g mengarah ke bawah. Tentukan kecepatan sudut untuk mode normal osilasi kecil sistem tersebut. Berikan makna fisis kecepatan sudut tersebut.

    Soal 5. Gerak Rotasi

    (17 poin) Sebuah silinder pejal berjari-jari R “digulingkan” pada tangga yang posisinya miring dengan sudut elevasi \theta terhadap bidang datar. Jarak antar anak tangga adalah d. Silinder berguling dengan cara menumbuk lalu bertumpu pada sebuah anak tangga. Diketahui gesekan antara anak tangga dan silinder sangat besar. Anak tangga dianggap sebagai batang kecil yang sumbunya menembus bidang gambar secara tegak lurus.

    Mula-mnula silinder berada antara anak tangga pertama dan kedua teratas, lalu silinder tersebut diberikan kecepatan sebesar Vi yang berarah tegak lurus terhadap garis jari-jari yang menuju anak tangga kedua seperti diperlihatkan pada gambar di alas. Tentukan: 

    1. kecepatan silinder tepat sebelum menumbuk anak tangga ketiga, 
    2. kecepatan silinder tepat setelah menumbuk anak tangga ketiga, 
    3. kecepatan minimal Vi agar silinder tetap berguling terns menerus! 

    (14 poin) Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan salah satu altematif sumber listrik yang semakin populer belakangan ini. Namun, energi surya tidak tersedia setiap saat (tidak pada malam hari ataupun ketika cuaca mendung). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bentuk penyimpanan energi listrik yang dapat mendistribusikan beban listrik dalam jangka  waktu satu ataupun beberapa hari.

    Pada umumnya, kita menggunakan baterai yang berkapasitas tinggi untuk menyimpan energi surya, tetapi metode ini mungkin tidak optimal, karena (i) baterai berkapasitas tinggi tidak murah, untuk membeli baterai berkapasitas 5 kWh (1 kWh= 3.6 x 106 J) diperlukan biaya sekitar Rp. l 00 juta, (ii) baterai memiliki masa hidup yang relatif singkat (sekitar 5-l 0 tahun), dan kinerjanya menurun seiring waktu, dan (iii) baterai tidak begitu ramah lingkungan. 

    Pada soal ini, kita meninjau cara penyimpanan energi altematif yang mungkin kedengaran agak aneh, tetapi semakin lama semakin banyak orang yang tertarik untuk mengaplikasikannya, yaitu energi potensial. Pada suatu bidang miring yang lapang (misalnya di lereng bukit dengan kemiringan \theta = 10°, terdapat kereta api (massa satu gerbong kereta m = 105 kg) yang bergerak naik (menyimpan energi) dan turun (mendistribusikan energi). Untuk soal ini, gunakan g = 9.8 m/s2, sin 10° = 0.174, cos 10° = 0.985.

    a. Berapa energi potensial yang dimiliki oleh satu gerbong kereta yang telah bergerak naik pada rel sepanjang 1 km? Energi potensial ini ekuivalen dengan berapa banyak baterai 5 kWh yang terisi penuh? 

    b. Tentunya, metode penyimpanan energi ini tidak efektif untuk PLTS skala kecil (satu atau beberapa rumah), karena akan sangat memberatkan pada investasi tetap (seperti pembelian lahan, pembangunan rel dan lokomotif, dan infra struktur lainnya). Seharusnya, sistem ini menggunakan paling minimum 20 gerbong kereta yang bergerak naik dan turun. Apabila rata-rata konsumsi listrik satu rumah adalah 200 W, berapa banyak rumah yang listriknya bisa tersuplai apabila pendistribusian energi (discharge) terjadi dalam tempo waktu I hari? 

    c. Panel solar berukuran 1 m x 1 m dapat memberikan daya listrik sebesar

    P = P0 sin(2\pi t/T)

    di mana t adalah waktu sejak terbitnya matahari, T = 1 hari adalah periode rotasi bumi, dan P0 = 200 W adalah daya maksimum panel solar (pada siang hari ketika matahari tepat berada di atas kepala). Berapa banyak panel solar yang harus dipasang untuk menyimpan energi listrik (charge) pada 20 gerbong kereta dalam tempo waktu I hari? Anggap cuaca tidak pemah mendung. 

    d. Untuk kasus yang Jebih realistik, terdapat energi yang hilang (terdisipasi) dari proses konversi energi listrik-rnekanik dan gesekan kereta terhadap rel. Efisiensi konversi energi Jistrik (dari panel surya) ke energi gerak kereta adalah\eta1 = 0.8, dan efisiensi konversi energi gerak kereta ke energi listrik (untuk konsumsi listrik rumah-rumah) adalah \eta2 = 0.9. Koefisien gesek kereta terhadap relnya adalah \mu = 0.05. Berapa efisiensi total untuk satu siklus penyimpanan energi listrik (charge) yang dilanjutkan dengan distribusi energi Jistrik (discharge)?

  • Synchronous dan Asynchronous Learning Dalam Pembelajaran Online

    Synchronous dan Asynchronous Learning Dalam Pembelajaran Online

    AhmadDahlan.NETSynchronous learning adalah pembelajaran yang dilakukan pada tempat yang terpisah namun pada waktu yang sama. Asynchronous Learning membuat pembelajaran lebih santai karena bisa dilakukan dengan waktu dan tempat yang lebih fleksibel.

    Pembelajaran jarak juah dalam jaringan (Online Distance Learning) Kelas Online bisa dirancang dengan dua sistem yakni synchronous dan asynchronous learning. Kedua sistem belajar ini menganut prinsip pembelajaran yang berbeda yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik seperti motivasi, ketertarikan dan gaya belajar.

    Perbedaan mendasar antara synchronous dan asynchronous learning terletak pada metode penyelenggaraan kelas. Kelas synchronous diselenggarakan pada kelas virtual dengan cara pembelajaran tradisional dimana peserta didik diarahkan untuk belajar pada jawdal tertentu dan disertai dengan diskusi langsung. Asynchronous Learning lebih bersifat instruksi dan komunikasi yang diberikan kepada peserta didik untuk menyelesaikan tugas dan aktifitas yang bebas. Peserta didik boleh memilih kapan saja tugas tersebut diselesaikan dalam kurung waktu tertentu.

    A. Synchronous Learning

    Synchronous Learning adalah proses pembelajran dimana peserta didik dapat mengakses pembelajaran pada waktu yang sama dengan teman dan gurunya. Materi dan subjek belajar disampaikan oleh guru secara terstruktur kepada peserta didik sama seperti pada kelas-kelas tradisional namun dilakukan pada tempat yang terpisah.

    Proses pembelajaran synchronous dilakukan dalam jaringan dan memanfaatkan fasilitas utama yakni Online conference sebagai rang kelas virtual seperti Google Meet, Zoom, Big Blue Button dan sejenisnya. Synchronous dititikberatkan pada pendekatan konservatif teruutama untuk materi-materi yang membutuhkan diskusi dan feedback langsung dari pengajar.

    Contoh kelas synchronous

    Contoh kelas Synchronous dilakukan dengan cara Live streaming atau dengan aplikasi video conference. Kegiatan dalam kelas Synchronous dilakukan dalam bentuk ceramah atau model direct instruction oleh guru melalui media presentasi. Peserta didik dapat langsung bertanya melalui layanan chat, pesan massal (Broadcast) dan microphones.

    Karakteristik kelas Synchronous Online

    Kelas Synchronous Online secara praktis dilaksanakan sama seperti dengan kelas tradisional offline dimana guru akan melakukan beberapa aktifitas seperti mengecek kehadiran, diskusi dan sejenisnya. Peserta didik pada umumnya akan menghadiri kelas melalui layanan live-streaming dan aplikasi webcam. Proses pembelajaran dilakukan dalam kurung waktu tertentu sesuai dengan bobot dari tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.

    KeunggulanKekurangan
    Keterlibatan pembelajaran tinggiJadwal Belajar Kaku
    Respon langsungMembutuhkan Jaringan Internet yang Kuat
    Proses belajar yang dinamisMembutuhkan Webcam dan Mic
    Komunikasi langsung antar peserta didik dan guruButuh waktu lama agar partisipan berkumpul

    B. Asynchronous Learning

    Asynchronous Learning adalah sistem pembelajaran yang diatur sedimikian rupa sehingga peserta didik bisa belajar dengan waktu yang fleksibel. Pada umumnya pembelajaran asynchronous ditata agar memiliki deadline pengiriman tugas, waktu pengiriman yang panjang, menu penyajian materi, instruksi kegiatan pembelajaran, dan ruang diskusi asinskron.

    Dalam pembelajaran asynchronous, guru mungkin saja memberikan instruksi yang terstruktur mengenai kegiatan pembelajaran namun karena keterbatasan kontrol dari guru seperti pada kegiatan kelas synchronous, maka peserta didik bisa saja mengerjakan aktifitas yang disampaikan tidak secara beraturan. Hal ini harus menjadi pertimbangan guru dalam menyusun instruksi yang diberikan.

    Pembelajaran asynchronous memanfaatkan fitur Forum dan pesan broadcast untuk menjalin komunikasi massal di dalam kelas. Fitur ini analog dengan interaksi sosial antar peserta online yang terjadi di dalam kelas. Selain itu, kelas asynchronous memanfaatkan prinsip belajar mandiri, workshop, dan fitur berbagi tugas. Fitur berbagi tugas ini adalah fitur dimana tugas dapat diakses secara massal untuk seluruh anggota kelas. Jika tidak tersedia dalam LMS, biasanya Google Drive akan dimanfaatkan sebagai subtitusi untuk file.

    Berdasarkan banyak hasil penelitian mengenai pembelajaran online, kebanyakan peserta didik lebih menyukai asynchronous learning karena mereka bebas menentukan kapan harus belajar dan kapan diri mereka siap untuk belajar.

    Contoh Pembelajaran asynchronous

    Kelas asynchronous biasanya di atur oleh guru sebelum waktu pembelajaran dilaksanakan. Seluruh instruksi di atur di LMS kemudian peserta didik mengaksesnya secara individu dan bebas. Guru akan memposting bahan ajar Asyncronous baik berupa artikel, infografik, video dan sejenisnya. Isinya berupa instruksi dan tagihan pembelajaran kegiatan yang harus dilaksanakan.

    Proses konfirmasi pengetahuan yang dilakukan oleh guru dalam bentuk pemberian kuiz seputar materi yang sedang dijalankan. Kuiz diberikan dalam rentang waktu tertentu atau setiap sup topic materi sudah diselesaikan oleh peserta didik.

    Karakteristik kelas Asynchronous Online

    Dalam kelas asynchronous online, pembelajaran dapat dilakukan peserta didik secara bebas sesuai dengan jadwal kosong mereka. Guru akan melacak kehadiran peserta didik dengan cara yang berbeda seperti pada saat kelas Sinkron. Bisa saja dilacak seperti seberapa lama mereka membaca materi, apakah mereka telah menyelesaikan menyaksikan video yang diberikan, atau peserta didik bisa menjawab kuis yang diberikan dan hal-hal yang dianggap bisa mensubtitusi absen harian yang dicentang.

    Keunggulan dari kelas asynchronous online, peserta didik memiliki kesempatan berkali-kali membaca dan memhami materi yang diberikan tanpa ada batasan jumlah akses materi. Kalaupun ada batasan sepertinya dibatasi oleh durasi waktu ketika materi pembelajaran harus berpindah ke materi berikutnya.

    Dengan demikian pembelarajn asynchronous online membuat guru tidak bisa mengecek kesiapan peserta didik belajar secara massal. Partisipasi online dari peserta didiklah yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran online. Peserta didik harus memiliki motivasi internal dan partisipasi proaktif dari peserta didik, terutama untuk topik-topik yang gagal dipahami.

    KeunggulanKekurangan
    Jadwal yang Fleksibel Kurang mendalam ke seluruh siswa
    Kecepatan belajar bergantung individuBergantung dengan internal motivasi
    Akses materi tidak terbatasMengurangi interaksi sosial yang dinamis
    Lebih banyak waktu untuk belajar materiMudah terganggu
  • Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Daftar Pustakanya

    Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli dan Daftar Pustakanya

    Ahmaddahlan.NET – Nelson Mandela adalah salah satu tokoh dunia yang memiliki perjuangan besar dalam pemerataan pendidikan pernah memberikan pandangannya terhadap pendidikan. Mantan Presiden dan Pejuangan Afrika Selatan ini menyatakan bahwa Pengertian Pendidikan sebagai mata uang yang berlaku di mana saja dan kapan saja.

    Lantas bagaimana pendapat pakar mengenai defenisi pendidikan? Berikut ini kumpulan kutipan pengertian pendidikan lengkap dengan buku rujukan dan daftar pusataknya.

    1. Horneu

    Pendidikan merupakan proses yang berlangsng terus menerus berupa perubahan mental dan fisik untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Output dari pendidikan termanifestasi dalam bentuk intelektual, emosinal dan sifat sosial.

    Horne, H.H. (1937). Philosophy of Christian education. NewYork: Fleming H. Revel

    2. Henderson

    Pendidikan adalah warisan sosial dalam bentuk budaya yang merupakan kombinasi dari perkembangan dan pertumbuhan individu dalam membentuk hati nurani. Pendidikan berkaitan erat dengan etis dan nurani dalam menentukan pilihan-pilihan yang dilaksanakan dalam hidup.

    Henderson, SvP. (1960). Introduction to Philosophy of Education. Illinois : University of Chicago Press

    3. Barmeld

    Pengertian pendidikan menurut Barmeld adalah isitilah yang tidak hanya terbatas pada meningkatkan kompetensi dan kemampuan individu pada kehidupannya di masyarakat. Pendidikan memiliki peran dalam mengajarkan peserta didik mengenai tanggung jawab dan perannya di ranah sosial. Dengan demikian pendidikan memiliki fungsi yang lebih luas daripada sebatas proses pembelajaran di dalam kelas.

    Brameld, Theodore. (1971)  Patterns of Educational Philosophy: Divergence and Convergence in Culturological Perspective. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

    4. Good

    Pendidikan adalah proses perkembangan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya di masyarakat. Pendidikan menitikan beratkan pada keterampulan sosial dimana seseorang harus mengetahui peran dan tata cara yang baik dalam berinterkasi dalam sebuah lingkungan.

    Good, CV (1977), “Dasar Konsep Pendidikan Moral”, Bandung: Alfabeta

    5. Langeveld

    Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan untuk membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan. Implementasi pemberian pendidikan kepada peserta didik terlihat dari pemberian bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas hidup mereka agar bisa bertangung jawab secara susila.

    Langeveld. M.J (1980). Pedogogik Teoretis Sistematis. Bandung : Jemmars

    6. Dewey

    Pendidikan adalah proses memperbaharui pengetahuan dengan pemaknaan yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman hidup. Proses ini dapat terjadi dimana saja seperti dalam proses interkasi sosial yang terjadi di dalam msyarakat atau melalui upaya sadar dalam sebuah lembaga pendidikan formal dan non formal. Pendidikan melibatkan pengawasan dari orang dewasa atau orang yang lebih kompeten dalam bidang-bidang tertentu.

    Dewey, Jhon. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persa

    7. Rousseau 

    Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan dalam bentuk pemberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik yang dapat digunakan sebagai kebutuhan hidup ketiak sudah dewasa.

    Rousseau, J.J. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

  • Pengertian dan Peranan Pendidikan

    Pengertian dan Peranan Pendidikan

    Untuk Peserta Didik, Guru, Dosen, Pendidik dan Semua Orang.

    Ahmad Dahlan. Tidak ada kalimat yang paling indah untuk memulai membahas pengertian dan peranan pendidikan kecuali dengan kalimat “Pendidikan adalah mata uang yang berlaku kapan saja dan dimana saja“. Kalimat sederhana ini menunjukkan betapa penting nilai pendidikan dibandingkan dengan harta dan mata uang apa saja yang ada di dunia. Beberapa orang mungkin memiliki sejumlah besar mata uang Euro1 atau Dollar1 di kantong, namun itu tidak akan berlaku di pedalaman Amazon ataupun di daerah konflik yang tidak memiliki money changer outlet2.    Seseorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan memiliki keterampilan tentu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun. Penekanan peranan pendidikan hampir menunjukkan fungsi dan posisinya pada setiap sendi kehidupan masyarakat. Berdasarkan hal ini dapat ditarik kesimpulan memberikan pendidikan kepada orang lain ataupun diri sendiri memiliki arti memberikan seluruh modal dibutuhkan dalam menjalani hidup oleh karena itu salah memberikan pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyesatan terhadap kehidupan.  

    A. Peranan dan Pengertian Pendidikan serta Pandangan para ahli.

    Secara etimologi, pendidikan atau education berasal dari kata ēducātiō atau ēdūcō yang secara harfiah berarti saya berlatih atau saya belajar. Berlatih adalah upaya yang dilakukan untuk memahami sebuah keterampilan tertentu. Proses latihan merupakan sebuah proses belajar dengan melakukan sesuatu. Dalam dunia pendidikan, Proses belajar untuk memahami sesuatu akan merujuk pada kata pendidikan.

    Pendidikan dapat diartikan segala usaha yang dilakukan untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu mengenai objek yang dipelajari. Pada kamus besar bahasa Indonesia memandang bahwa pendidikan dilakukan secara individu. Individu akan memperoleh pandangan yang ia dapat setelah melakukan proses belajar baik belajar secara individu maupun belajar secara berkelompok.

    Pendidikan adalah sebuah proses belajar yang dapat dilakukan dan bersumber dari apa saja. Salah satu hal yang paling sering dijadikan sumber belajar bagi siapa saja adalah pengalaman. Pengalaman adalah guru yang paling berharga, namun John Dewey berpendapat bahwa pengalaman bukanlah guru yang paling baik melainkan mengambil hikmah dari pengalaman. Seorang yang gagal dalam melakukan usaha dan terus mencoba tanpa mengetahui kekurangan yang ia lakukan saat melakukan usaha tidak akan menunjukkan perubahan apa-apa jika ia tidak melakukan refleksi tentang apa yang ia kerjakan.

    B. Pendidikan merupakan bagian dari pengalaman namun Pengalaman tidak selalu mendidik

    Hakikat dari sebuah pengalaman akan didapatkan oleh siapa saja yang mengalami bertumbuhan, namun keterkaitan antara pengalaman dengan pendidikan tentu saja terdapat sedikit perbedaan. Kumpulan dari pengalaman yang digunakan oleh seseorang untuk menjadi lebih baik merupakan sebuah proses pendidikan yang ia lakukan sendiri.

    Pengalaman akan membawa dua perubahan dalam hidup yakni membuat seseorang menjadi lebih bijak dan yang kedua adalah membuat seseorang menjadi lebih tahu dan menambah keterampilan. Kedua hal ini bisa berjalan beriringan namun pada beberapa kondisi tertentu pengalaman tidak membuat orang menjadi bijak. Arti kata pendidikan lebih menekankan pada faktor yang membuat seseorang menjadi lebih bijak setelah mengetahui sesuatu hal berdasarkan pengalaman yang ia bangun, namun proses mencari tahu sesuatu berdasarkan pengalaman tanpa membuat menambah kearifan seseorang lebih dikaitkan dengan proses belajar.

    Pengalaman yang didapatkan dari proses belajar terkadang membawa malapetaka, dalam kajian pendidikan yang disangkutpautkan dengan sains, belajar dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda. Nobel adalah salah satu kisah yang paling baik digunakan sebagai conotoh pembeda antara pendidikan dan proses belajar. Nobel merupakan ilmuwan besar yang telah berhasil mengubah sejarah dunia dengan temuan yang ia dapatkan dari mengekstrak Nitrat di alam. Senyawa Nitrogen tersebut  kemudian disintesis menjadi senyawa Toulena yang menjadi bahan dasar Dinamik. Nobel yang menyesali karena penemuannya dijadikan sebagai alat perang yang paling mematikan hingga saat ini akhirnya menyesal dan menyumbangkan hartanya bagi siapa saja yang mampu membawa perdamaian di dunia.

    Pengalaman yang didapatkan oleh Nobel selama bekerja sama dengan ayahnya dalam menciptakan bahan peledak dari bubuk mesiu tidak memberikan gambaran mengenai dampak negatif yang muncul setelah menemukan Dinamik. Hal ini juga pernah disesali oleh ilmuwan terbesar sepanjang sejarah Albert Einstein. Teori relativitas yang ia temukan akhirnya mengarahkan penelitian yang berhasil menciptkan senjata pemusnah massal bom Nuklir. Baik Einstein dan Nobel merupakan ilmuwan yang telah berjasa membongkar hukum alam namun dalam kajian dampak, penemuan yang mereka dapatkan menimbulkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan dalam hal kearifan dalam kehidupan bermasyarakat.

    C. Peranan Guru dalam mendidik

    Pada ranah pendidikan sekolah terutama pendidikan sains, tentu bukanlah hal tabu menjadikan Nuklir dan Toulena sebagai materi ajar di dalam kelas. Guru yang baik memiliki peran ganda yang harus dilakukan secara bersamaan di dalam kelas. Peran pertama yakni sebagai seorang pengajar yang memberikan pengetahuan terkait materi yang didapatkan dan menyampaikan kebenaran apa adanya dan yang kedua adalah memberikan pendidikan kepada peserta didik agar pengetahuan yang didapatkan digunakan sebaik mungkin untuk hajat hidup orang banyak.  

    Dalam proses pembelajaran di dalam kelas tentu ada tidak terhindarkan untuk mengkaji materi yang memiliki dampak negatif. Kemungkinan yang paling besar yang membuat materi memiliki arti negatif adalah lingkungan dimana materi tersebut diajarkan. Sebagai contoh sebagian besar besar guru biologi di Indonesia kesulitan dalam memberikan pengantar dalam proses pembelajaran pada saat materi reproduksi pada manusia.

    Konotasi negatif muncul karena kebiasaan masyarakat yang tidak terbiasa dengan sex education dan lebih cenderung mengartikan penjelasan mengenai reproduksi dengan pornografi. Pada kasus-kasus seperti ini seorang pendidik harus mampu memberikan pengantar yang baik agar tidak muncul pengetahuan yang bersifat negatif kepada peserta didik pasca proses pembelajaran. Pengalaman mengajar yang memadai dan keterampilan memahami karakter masyarakat sekitar sangat dibutuhkan oleh seorang guru dalam upaya memberikan pendidikan kepada peserta didik.  

    Pandangan Plato mengenai Pendidikan

    Pendidikan serta kaitannya dengan belajar dimulai sejak sesorang mulai tumbuh dan mampu untuk berfikir dan merasakan. Seorang filsuf pada masa mitologi di yunani, Plato menjelaskan bahwa pendidikan merupakan hasil awal yang dirasakan oleh seorang anak ketika ia mulai merasakan senang dan kasih sayang,  penderitaan dan tersakiti kemudian mengambil pertimbangan tentang apa yang mereka rasakan terutama mengenai penyebab dan alasan mengapa mereka merasakan perasaan tersebut.    Sejalan dengan pendapat ini Plato menegaskan bahwa pendidikan adalah sebuah proses memperbaiki tingkah laku dan pendapat yang dilakukan oleh orang dewasa kepada generasi yang lebih muda dalam hal ini anak-anak. Analogi ini dapat digunakan bahwa bapak mengajari anak seperti guru mengajari murid.  

    Pendidikan diberikan kepada anak dengan tujuan memberikan persiapan dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Pendidikan menekankan pada proses pemberian nilai moral dan nilai dari kebijakan3 yang dibutuhkan oleh seorang anak untuk hidup bersama sebagai makhluk sosial. Peran individu terdidik4 dalam kehidupan sosial bertujuan untuk menjaga kestabilan sosial dan juga perkembangan kebudayaan dimana individu tersebut berinteraksi.   Pendidikan secara luas tidak hanya didapatkan dari dunia pendidikan di dalam kelas.

    Nehreye5 memberikan gambaran bahwa sekolah bukanlah satu-satunya tempat mendapatkan pendidikan namun secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan dalam proses mendapatkan ilmu baik itu melalui radio, film, diskusi bahkan belajar dari pengalaman sebelumnya termasuk bagian dari trial and error. Pada negara modern dengan perkembangan yang sangat pesat pengertian pendidikan bisa jadi bernilai usang dan tidak spesifik dalam menjelaskan makna pendidikan, namun pandangan muncul dari seorang presiden sebuah negara tertinggal yang kesulitan menyediakan pendidikan yang layak untuk seluruh warga negaranya. Semangat yang ditunjukkan oleh Nehreye mengenai pendidikan memberikan pandangan bahwa hal yang paling utama dalam hidup adalah mampu melakukan yang terbaik dalam keterbatasan. Nilai pendidikan yang sangat jarang dirasakan oleh peserta didik dimasa serba canggih dan perkembangan teknologi yang sangat pesat.  

    Penekanan pendidikan tidak menitik beratkan pada pengetahuan namun pada aspek moral dan peran seorang yang mendapatkan pendidikan menunjukkan sumbangan pemikiran dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dikaitkan dengan menyiapkan peserta didik agar mampu hidup dan melakukan interaksi sosial. 

    1Euro dan Dollar digunakan untuk menunjukkan bahwa sekalipun mata uang terkuat di dunia belum sanggup untuk mengalahkan nilai dari pendidikan.

    2Tempat penukaran mata uang.

    3Kebijakan atau kebajikan dari kata Wisdom

    4Mendapatkan pendidikan

    5Presiden Tanzania yang sangat berjasa di bidang pendidikan Tanzania dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia.

Index