Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Penentuan Penyebab Masalah dalam Pembelajaran

2 min read

Penentuan Penyebab Masalah dalam pembelajaran atau Root Cause Analysis (RCA) merupakan sebuah metode menganalisis masalah dari sebuah perusahaan yang memiliki banyak bentuk aktivitas yang saling berkaitan dan berkelanjutan. Metode ini sangat penting dalam mengatasi hal-hal yang dapat menghambat kegiatan dan operasional bisnis.

Metode ini sangat cocok untuk masalah-masalah yang sifatnya dinamis. Keunggulan ini yang dianggap cocok dengan aktifitas pemebalajaran yang sifatnya dinamis. Hal ini menjadi pertimbangan utama mengapa RCA dijadikan metode analisi penyebab masalah yang diadaptasi dalam pembelajaran.

Defenisis umum dari masalah sendiri dapat diartikan sebagai adanya kesenjangan (gap) antara harapan dan kenyataan yang ada di lapangan. Harapan dalam pembelajaran diartikan sebagai tujuan pembelajaran baik itu secara umum maupun khusus.

Penentuan Akar Penyebab Masalah

Analog dengan bentuk akar yang memiliki banyak cabang, akar penyebab masalah merupakan sekumpulan masalah yang menjadi penghambat tercapainya tujuan dari aktivitas pembelajaran. Aktivitas ini baik berupa tujuan pembelajaran harian, topik maupuan tujuan pembelajaran secara umum yang tertuang dalam program pembelajaran atau kurikulum sekolah.

Dalam upaya mengindetifikasi akar penyebab masalah dilakukan dengan pendekatan rasional-empririk. Metode yang digunakan dapat dilakukan melalui dua cara yakni :

  1. Metode Deduktif dimana masalah utama lebih dahulu ditemukan kemudian dilakukan analsisi untuk mengatahui hal-hal apa saja yang memicu masalah utama.
  2. Metode Induktif yang umumnya terjadi karena ada pengamatan-pengamatan harian yang dilakukan oleh guru yang dianggap menyimpan dari proses yang seharusnya sehingga bermuara pada sebuah masalah utama.
Contoh Bagan Analisis Penentuan Akar Penyebab Masalah

Bagan di atas menunjukkan contoh analisis masalah-masalah yang muncul di dalam kelas baik dalam proses pembelajaran maupun daya dukung pembelajaran yang menyebabkan hasil belajar rendah. Kesimpulan diambil berdasarkan masalah bermuara pada satu masalah utama yakni Hasil Belajar Rendah.

Pada kenyataannya, masalah dalam pembelajaran akan selalu muncul baik itu karen standar yang sudah ditentukan tidak tercapai ataupun perkembangan kebutuhan pembelajaran yang meningkat. Misalnya saja dalam kurikulum nasional, tujuan pembelajaran hanya disyaratkan dalam ranah kognitif, psikomotorik, afektif dan keterampilan proses sains saja, namun guru merasa bahwa trend keompetneis yang dibutuhkan saat ini lebih dari ranah yang disebutkan.

Contoh kompetensi yang dibutuhkan seperti keterampilan berfikir komputasi. Guru dalam keseharian mengasumsikan bahwa kompetensi ini penting namun tidak ditemukan dalam pembelajaran. Maka guru memulai analisis terkait dengan upaya peningkatan kompetensi berfikir komputasi. Hal ini juga berlaku untuk kompetensi-kompetensi lainnya.

Langkah utama dalam kegiatan penentuan penyebab masalah adalah :

  1. Menentukan aspek-aspek dan ranah yang diidentifikasi
  2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang menjadi akar penyebab masalah.
  3. Menentukan masalah-masalah yang penting (crucial dan urgent) untuk diselesaikan.

A. Penentuan Penyebab Masalah

Dalam upaya menentukan penyebab masalah, langkah pertama yang ditentukan adalah identifikasi masalah utama. Misalnya kita menenmukan masalah utama adalan Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik. Dari masalah ini guru kemudian melakukan eksplorasi penyebab masalah boleh dilakukan melalui pengamatan langsung, analisis pembelajaran, atau dengan bantuan instrumen tes maupun diagnostik.

Contoh Hasil eksplorasinya adalah :

  1. Topik yang dipelajari memiliki karakteristik yang abstrak sehingga sulit untuk divisualisasikan.
  2. Daya dukung laboratorium kurang untuk melakukan praktikum terkait dengan topik-topik yang dipelajari
  3. Kurangnya partisipasi aktif belajar peserta didik
  4. Motivasi Belajar perseta didik yang rendah pada mata pelajaran atau topik yang dipelajari.
  5. Metode ceramah yang lebih ke arah ceramah
  6. Media pembelajran yang sangat kurang variatif sehingga tidak menarik bagi peserta didik.

Berdasarkan eksplorasi tersebut didapatkan 6 Penyebab Masalah utama. Agar lebih jelas baiknya disajikan dalam bentuk tabel. Hasilnya sebagai berikut :

Aspek dan RanahIdentifikasi MasalahEksplorasi Penyebab Masalah
Hasil BelajarHasil Belajar Rendah1. Topik yang dipelajari memiliki karakteristik yang abstrak sehingga sulit untuk divisualisasikan.
2. Daya dukung laboratorium kurang untuk melakukan praktikum terkait dengan topik-topik yang dipelajari
3. Kurangnya partisipasi aktif belajar peserta didik
4. Motivasi Belajar perseta didik yang rendah pada mata pelajaran atau topik yang dipelajari.
5. Metode ceramah yang lebih ke arah ceramah
5. Media pembelajaran yang sangat kurang variatif sehingga tidak menarik bagi peserta didik.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih holistik, maka sebaiknya aspek dan ranah yang diidentifikasi sebaiknya lebih beragam. Misalnya :

  1. Aspek Perangkat Pembelajaran (RPP, Media, Asesmen, Bahan Ajar, dll)
  2. Proses Pembelajaran (Penerapan Model, Metode, Strategi, Pendekatan, dll)
  3. Penggunaan Media (Sarana dan fasilitas mendukung baik dari institusi maupun peserta didik)
  4. Integrasi Kompetensi abad 21 (Integrasi pembeljarnayang mendukung kompetensi yang tertuang SDGs)
  5. Karakteristik Peserta Didik secara umum di dalam kelas (Misal berasal dari kelompok unggulan, orang kaya, masyarakat pinggiran, berkebutuhan khusus, dll)
Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Peran Multimedia Dalam Pembelajaran

Multimedia 1. Multimedia Dalam Pembelajaran a. Multimedia Pembelajaran Richard E. Mayer mendefinisikan “multimedia” sebagai “presentasi materi dengan menggunakan kata kata sekaligus gambar-gambar.” Yang dimaksud...
Ahmad Dahlan
23 min read

Tinggalkan Balasan