AhmadDahlan.NET – Pembelajaran Elektronik (e-Learning) memiliki tiga peran dalam proses pembelajaran. Tiga peran tersebut adalah Suplemen, Komplemen, dan Subtitusi.
Daftar Isi
A. Suplemen
Sebagai suplemen, e-Learning memiliki peran hanya sebagai tambahan dalam pembelajaran. Dalam kasus ini, penggunaan dan pengaksesan e-Learning bukanlah sebagai keharusan untuk di akses dalam pembelajaran. Perna Suplemen dari e-Learning diterapkan pada model Adjunct.
Peserta didik memiliki kebebasan untuk mengakses atau tidak informasi tambahan yang terkait dengan pembelajaran klasikal peserta didik di kelas, namun pilihan lainnya bisa saja dengan membaca buku, makalah dan laporan di perpustakaan.
B. Komplemen
Peran e-Learning sebagai Komplemen adalah bagian dari pembelajaran namun sifatnya sebagai pelengkap pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan sebagai dengan menggunakan model Blended Learning, dimana materi pembelajaran diletakkan pada media elektronik seperti website dan sejenisnya sehingga dapat diakses kapan saja oleh peserta didik di luar dari kelas tatap muka.
Materi dan bahan ajar yang diakses peserta didik melalui media elektronik sifatnya pokok, enrichment dan reinforcement. Sifat Enrichment diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai tinggi dan ingin mendapatkan informasi lebih dari materi terkait yang dipelajari sedangakn reinforcement diberikan kepada peserta didik yang memiliki skor rendah sehingga harus remedial. Remedial ini terkadang akan sulit dilakukan secara klasikal karena urutan Standar Kompetensi yang harus diprogramkan setiap minggunya oleh guru akan dibantu penyelesaiannya melalui e-Learning.
C. Subtitusi
Peran Subtitusi dari e-Learning memiliki defenisi sebagai pengganti pembelajaran klasikal di dalam kelas. Peserta didik akan mendapatkan seluruh proses pembelajaran secara daring melalui kelas Virtual. Peran Subtitusi e-Learning ini wajib melibatkan Learning Management Sisytem (LMS) atau Learning Conten Management System (LCMS).
Model-model pembelajaran berbasis e-Learning penuh ini sangat beragam, seperti Kelas Virtual, Distance Learning dan Massive Open Online Course (MOOC). Kelas-kelas Daring Penuh (Full Online) ini memiliki ciri khusus seperti pengaksesan kelas yang lebih fleksibel dan bisa dilakukan dimana saja, namun tentu saja masih terbatas dalam menyelesaikan pembelajaran pada kelas-kelas vokasional yang sifatnya membutuhkan keterampilan khusus.