Pemanasan Global atau Global Warming menjadi permasalahan serius yang dihadapi masyarakat Global. PBB sebagai dewan yang menaungi kehidupan bangsa dan negara di seluruh dunia memasukkan Masalah Penanganan Global Warming sebagai salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals.
Daftar Isi
Global Warming
Global Warming adalah fenomena naiknya rata-rata suhu permukaan bumi secara permanen. Hal ini dapat berdampak pada terancamnya kelangsungan makhluk hidup di permukaan bumi termasuk manusia. Semakin tinggi kenaikan suhu membuat semakin tidak layak untuk ditinggali mulai dari suhu yang panas, hilangnya berbagai jenis organisme yang akan berdampak pada berkurangnya sumber makanan bagi manusia. Jika dibiarkan terus menerus maka kemungkinan besar 80% makhluk hidup di Bumi akan musnah termasuk Manusia.
Revolusi Industri 1760 menjadi pemicu utama fenomena Global Warming. Revolusi Industri dimulai dengan penemuan mesin Uap oleh James Watt yang membuat eksploitasi penggunaan bahan bakar karbon seperti batu bara dan minyak bumi. Bahan bakar ini akan menghasilkan zat sisa dalam bentuk Gas Carbon yang dapat menahan radiasi panas keluar dari bumi. Hasilnya panas yang terperangkap di bawah Atmosfer bumi menjadi lebih banyak dan pada akhirnya meningkat suhu-suhu rata-rata bumi.
Fenomena ini analog dengan pemanasan suhu pada rumah kaca yang digunakan petani untuk membuat pertumbuhan tanaman lebih cepat. Kaca yang digunakan sebagai perangkat infra merah memiliki prinsip kerja yang sama dengan gas karbon yang memerangkap panas keluar dari permukaan bumi. Hal ini membuat Gas Karbon juga disebut sebagai gas rumah kaca.
A. Kenaikan Rata-Rata Suhu Bumi
Sejak tahun 1760 sampai tahun 1980, suhu rata-rata Bumi naik sebesar 0,07oC setiap 10 tahun. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi Gas Rumah kaca semakin banyak di udara. Tahun 1970-an, penggunaan bahan karbon yang awalnya hanya sampai pada level Industri berubah menjadi level rumah tangga. Produsen Mobil bahan bakar minyak baik bensin maupun solar semakin meluas. Hasilnya, Ilmuwan mencatatkan perubahan kenaikan suhu rata-rata 0,18oC setiap 10 dekade sejak tahun 1980-an. Hal ini berarti kenaikan suhu rata-rata permukaan bumi naik lebih dari 100% sejak Revolusi Industri terjadi.
Saat ini penelitian tentang Klimatologi menunjukkan bahwa Batas kenaikan suhu rata-rata yang bisa ditoleransi kehidupan makhluk hidup di bumi hanya 1,5oC sampai pada tahun 2040. Jika lebih dari itu maka akan ada kiamat organisme di bumi. Hal ini akan memicu bencana secara global dan lokal mulai dari Kebakaran Hutan, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrim dan segala bencana.
Cobalah cari berita tentang serangan Panas di Internet yang terjadi, Cari tahu juga dampak apa yang dihasilkan. Buatlah analisis mengenai penyebab dan dampak yang lebih buruk jika tidak ada langkah dan upaya pencegahan Global Warming dilakukan.
……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. |
B. Penyebab Global Warming
Penyebab utama Global Warming adalah konsentrasi Gas Karbon Dioksida (CO2) di udara yang meningkat secara drastis akibat dari pembakaran bahan bakar karbon baik itu batu bara maupun minyak bumi. Selain itu beberapa gas polutan yang berada di atmosfer bumi juga ikut menyumbang peningkatan suhu bumi.
Gas-gas ini selanjutnya membentuk lapisan tebal di Atmosfer bumi sehingga radiasi sinar matahari yang masuk ke bumi akan sulit untuk ke luar angkasa. Normalnya radiasi akan keluar ke angkasa, namun karena lapisan gas Karbon yang tebal hasilnya panas ini terperangkap di permukaan bumi.
Semakin tebal lapisan ini di atmosfer maka semakin banyak panas yang terperangkap di Bumi. Di sisi lain aktivitas manusia terutama yang melibatkan energi fosil juga menambah ketebalan Gas-gas rumah kaca di Atmosfer. Gas-gas rumah kaca bisa jadi dalam bentuk
- CO2
- Methane
- NO2
- Uap Air
- Senyawa Flour Sintesis
Sebanyak Bumi sudah mengalami beberapa siklus pemanasan Global, sebagaimana kita ketahui bersama akhir dari zaman es disebabkan siklus alami dari Pemanasan Global, namun siklus ini diperkirakan sekitar 800.000 Tahun. Pemanasan Global saat ini bukanlah siklus alami dari Bumi melainkan disebabkan oleh Aktivitas Manusia terutama penggunaan Bahan Bakar Fosil seperti Batu Bara, Minyak Bumi dan Gas Alam seperti LPG dan LNG.
Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ketergantungan besar dengan bahan bakar fosil ini, karena hampir semua pembangkit Listrik, Mobil dan MEsin Pabrik masih bergantung pada sumber energi ini. MEskipun demikian beberapa sumber energi sudah mulai dikonversi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti Tenaga Angin, Tenaga Hidro, Tenaga Matahari dan Biosolar, namun jumlahnya belum memadai.
Memerangi Global Warming merupakan hal yang sulit dilakukan saat ini mengingat besarnya ketergantungan manusia dengan bahan bakar fosil. Upaya ini harus dilakukan secara serius dan segera. Hal ini juga didukung oleh banyak negara berkembang seperti kesepakatan pengurangan Emisi Nasional di berbagai negara maju dan berkembang.
Carilah informasi mengenai langkah konkrit yang dilakukan Pemerintah Dunia sebagai bentuk upaya melawan Global Warming. Pada umumnya langkah ditunjukan dalam bentuk Konferensi dan Kesepakatan. Catat-catalah Konferensi-konferensi tersebut dan apa saja kesepakatan yang dihasilkan!
C. Dampak Global Warming
Penelitian mengenai Global Warming dilakukan setiap saat oleh para Ilmuwan, ada banyak hasil penelitian yang menunjukkan Penyebab dan dampak Global warming. Seiring dengan itu dampak awal dari Global Warming sudah mulai tampak.
Hasil penelitian tentang Global Warming juga menunjukkan bahwa bencana alam seperti serangan gelombang panas, kekeringan, cuaca buruk dan banjir bandang memiliki asosiasi yang erat dengan Global Warming. Bencana-bencana tersebut juga lebih mengerikan dari sebelumnya dimana kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan semakin besar. Jika penggunaan bahan bakar fosil dan penggundulan hutan tidak dikendalikan maka diperkirakan ada ada 250 ribu korban jiwa dan 100 juta lebih terancam kelaparan di tahun 2030.
Dampak lain dari Global warming juga berbahaya seperti
- Berkurangnya jumlah Es Abadi dan Gletser di puncak gunung dan di kutub, Kekeringan Parah, dan bencana kekeringan akan mengancam berkurangnya jumlah air bersih dan meningkatkan resiko kebakaran hutan.
- Naiknya permukaan laut yang menyebabkan Banjir ROB di daerah Pesisir pantai. Pulau-pulau kecil terancam tenggelam.
- Gelombang panas membuat tanaman, kehutanan dan pertanian akan rentang diterpai badai kekeringan.
- Kepunahan beberapa jenis Terumbu Karang dan padang Rumput yang berdampak pada punahnya banyak spesies hewan dan tumbuhan.
- Wabah alergi, asma, dan penyakit menular akan menjadi lebih mudah menyerang karena kondisi udara yang kurang sehat akibat cuaca panas.