Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Apakah Perbedaan antara Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0?

5 min read

Perbedaan web 1.0 web 2.0 dan 3.0

Era digital menghasilkan banyak produk baru. Tidak hanya dari teknologi semata tapi juga istilah dan akornim baru. Misalnya saja Daring, Luring, Netizen, Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0.

Bagi pengguna awam, Istilah tidaklah begitu penting. Hal yang penting adalah layanan yang diberikan oleh teknologi tersebut. Namun berbeda dengan para digital enthusiast, pelajar dan developer. Istilah adalah hal yang penting dijadikan dasar untuk mendefenisikan dan membedakan satu produk dengan produk yang lainnya.

Artikel ini bertujuan untuk mendefenisikan perbedaan antara Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0.

Apa itu Website

Website adalah kata yang berasal dari dua istilah yakni web dan site. Web diambil dari jaring-jaring dan site adalah laman yang dapat dikunjungi. Website sendiri berarti sekumpulan laman yang berisi informasi dan saling berhubungan satu sama lain.

Artikal yang sedang anda baca ini adalah laman dari website ahmaddahlan.net. Seluruh website yang dapat diakses disebut sebagai laman, baik itu twitter, facebook, koran tempo, wikipedia bahkan sampai internet banking. Perbedaannya hanya terletak dari jenis layanan dan cara menyajikan informasinya. Perbedaan metode ini yang dijadikan standar dalam mengelompokan web 1.0, web 2.0 dan web 3.0.

Web 1.0

Angka 1.0 ini mengindikasikan generasi pertama dari website. Web 1.0 ini merupakan website yang laman statis yang menyajikan informasi baik berupa huruf, kata, gambar dan video yang dibuat oleh website administrator.

Konsep utama dari webiste ini adalah penyajian data melalui file HTML. File HTML kemudian diupload ke sebuah server lalu disajikan sesuai dengan yang dibuat.

Cara membuatnya cukup sederhana, anda bisa perhatikan code HTML di bawah ini!

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <title>My Biodata</title>
    <style>
        body {
            font-family: Arial, sans-serif;
            margin: 20px;
        }
        h1 {
            color: #333;
        }
        .biodata {
            margin-top: 20px;
        }
        .section {
            margin-bottom: 15px;
        }
        .label {
            font-weight: bold;
        }
    </style>
</head>
<body>
    <h1>My Biodata</h1>
    <div class="biodata">
        <div class="section">
            <span class="label">Name:</span> Ahmad Dahlan
        </div>
        <div class="section">
            <span class="label">Date of Birth:</span> January 1, 1990
        </div>
        <div class="section">
            <span class="label">Address:</span> Jl. Penganggsaan Raya, Jakarta Utara.
        </div>
        <div class="section">
            <span class="label">Email:</span> dahlan@example.com
        </div>
        <div class="section">
            <span class="label">Phone:</span> +62 123-456-7890
        </div>
    </div>
</body>
</html>

Silahkan kopi code tersebut kemudian paste di Notepad. Selanjutnya, simpan dengan extensi file .html misalnya coba.html. Jika sudah selesai, selamat anda baru saja membuat laman website anda. Silahkan buka laman tersebut mengkliknya. Secara otomatis akan terbuka dengan browser default anda.

Pada website 1.0, user hanya bisa meminta dan membaca informasi yang sudah disedikan oleh pengembangan. Dengan demikian kita sebut saja Web 1.0 sebagai Read Only Web.

Mudahnya web 1.0 digunakan untuk merujuk pada generasi awal website yang hanya menyajikan informasi dan interkasi sederhana saja. Ada juga yang mendefenisikan web 1.0 sebagai berikut:

  1. Terdiri dari laman-laman statis yang terkoneksi dengan sistem hyperlinks.
  2. Proses editing website langsung dilakukan pada laman yang dimaksud.
  3. Konten disajikan melalai sistem file dari server secara langsung, bukan dari dari database management system.

website ahmaddahlan.net ini juga punya laman web 1.0 misalnya https://ahmaddahlan.net/ads.txt

Web 2.0

Web 2.0 mengelola dan menyajikan informasi menggunakan database management system. Apa yang dikerjakan tidak langsung disajikan di laman tetapi dikelola oleh database terlebih dahulu baru kemudian disajikan.

Informasi yang ingin disajikan didatabase tidak perlu langsung diopload pada sisi server namun pada laman kerja yang sudah disediakan. Laman kerja ini kemudian diposting lalu sistem akan membuat urutan daftar laman dan tampilan sesuai dengan tema yang sudah disediakan lalu informasi dapat diakses.

Konsep Web 2.0 lebih menekankan pada kemudian pengelolaan konten sehingga tidak perlu pengetahuan tentang server untuk bisa menyajikan konten. Konseo ini mendukung user (non developer) mengupload konten mereka sekalipin mereka awam server tapi sudah paham dengan UI.

Web 1.0 fokus pada tujuan membaca informasi sedangkan Web 2.0 mengizinkan orang lain untuk ikut berpartisipasi dan memberi kontribusi pada website. Konsep ini juga dikenala sebagai User-Generated Content (UGC).

Ciri utama dari UGC adalah pertukaran informasi antar user tanpa perlu melibatkan server administrator secara langsung. Dengan demikian kita sebut saja sebagai “Read and Contribute Website

Web 2.0 menyajikan layanan komunikasi antar komunitas, kolaborasi, dialog, diskusi dan sosial media. Kebanyakan website yang kita gunakan saat ini adalah web 2.0. Seperti Facebook, WordPress, LMS, Youtube, Wikipedia, Tik Tok, Twitter, dan sejenisnya,.

Web 2.0 juga ditandai dengan perkembangan JavaScript framework yang pesat sehingga memungkinkna komunikasi data antar user melalui sisi front end saja.

Ciri-ciri umum dari Web 2.0 adalah :

  1. Melayani shoritng informasi dan klasifikasi data
  2. Terdiri dari konten dan laman dinamis
  3. Bisa berkerja dengan Application Programming Interface (API)
  4. Mendukung penggunaan pribadi pengguna seperti :
    • Media Sosial
    • Internet Banking
    • Toko Online
    • Blogging
    • LMS
    • Feed dengan RSS
    • Voting
    • Kerja Kolaborasi
    • Diskusi, dll

Web 3.0

Sekarang kita masuk ke Era Web 3.0. Agak sulit juga membuat batasan-batasan yang membedakan antara Web 2.0 dan 3.0. Hal ini mengingat Web 2.0 sudah memiliki layanan sangat besar. Namun mari kita tinjau Bitcoin yang merupakan sebuah sistem yang dibangun desentralistik.

Web 1.0 dan Web 2.0 adalah website yang database-nya dikuasai dan dikelola penuh oleh pengembang server. Facebook, Instagram, Google dan sejenisnya merupakan website yang mengelola informasi dari server masing-masing. Apapun yng dilakukan oleh user akan disimpan di server.

Namun tidak demikian dengan Bitcoin. Bitcoin adalah sebuah sistem dimana informasi dan enksripsi dituliskan oleh seluruh orang yang berkontribusi dalam sistem tersebut kemudian informasi tersebut disimpan dalam bentuk blok-blok yang saling berhubungan.

Konsep blok-blok tersebut disebut block chain. Tidak ada satu orang pun yang dapat mengetahui siapa yang mencatat apa, bahkan pengembang Bitcoin itu sendiri. Dengan demikian informasi utama tidak dikelola dan dimiliki oleh sebuah database tapi oleh banyak database.

Namun defenisi tidak cukup baik.

Sekarang kita mengenal AI (Artificial Intelligence) untuk banyak bidang. AI ini memiliki konsep yang berbeda dengan Web 1.0 dan 2.0. Kedua versi website ini akan persis sama menyajikan data yang sudah tersimpan di server yang terlebih dahulu diupload. Web 3.0 dapat menyajika data yang belum pernah ada pada sistem database mereka.

Labtas dari mana data tersebut?

Data tersebut disusun dan disajikan begitu ada permintaan dari user. Mudahnya kita sebuat dibuat atau digenerate oleh AI. Kecenderungan dan pola generatingnya kita bahas nanti, karena ini berbicara tentang tipe-tipe Algoritma eksekusi data.

Misalkan saja kita sedang membuka Instagram dan mencari foto orang yang sedang di pantai maka foto tersebut akan muncul berdasarkan tag atau meta tag dari foto yang sudah ada. Foto yang tidak ada dalam data base tidak akan pernah bisa disajikan.

Berbeda dengan IA sistem, misalnya Pixar AI akan menggenerate foto berdasarkan kata kunci yang sudah ada berdasarkan pola-pola yang ada pada database mereka sendiri atau seluruh database yang izin aksesnya mereka dapatkan. Dari pola ini kemudian Ai akan membuat kesimpulan sendiri lalu menyajikan Foto baru ke user.

Foto yang disajikan belum pernah ada sama sekali pada database mereka. Foto yang baru saja anda lihat adalah hasil generasi data. Jadi mari kita sebut Web 3.0 sebagai “Read, Write, and Generating web“.

Tim Barner-Lee yang membuat Tag HTML menyebut Web 3.0 sebagai global brain dimana website dianalogikan memiliki sejumlah data besar (Big Data) kemudian mampu mensintesis hal-hal baru data-data yang sudah ada.

Misalnya saja gambar berikut ini

IA Versi dari Cristiano Ronaldo dan Messi

Gambar di atas dibuat sendiri oleh Computer dan sebelumnya tidak pernah ada. Setelah dibuat dan disimpan website ini maka konteksnya sudah berbeda. Web ini (Web 2.0) hanya menyajikan gambar yang sudah ada tersimpan di server lalu disajikan. Web 3.0 membuat gambar itu sendiri.

Tipe-Tipe website 3.0 adalah :

  1. Semantik Web yang dapat membuat output berdasarkan kata kunci (Promt) dan jenis Algoritma yang digunakan untuk mengeksekusi Promt.
  2. Berupa Artificial Intelengence dan Machine Learning dengan konsep kombinasi informasi dengan Natural Language Processing (NLP).
  3. Dapat mengakses metadata atau paling tidak memiliki data set sendiri.

Kesimpulan

Web 1.0Web 2.0Web 2.0
Read OnlyRead and ContributeRead, Contribute, Generating and Interacting
Konten dibuat oleh PengembangKonten dibuat oleh pengembang dan userKonten digenerate dari informasi, data, jenis algoritma dan kata kunci
Visual/interactive WebProgrammable WebLinked data Web
Home and Landing pagesWikis and blogsWaves and live streams
Web pageWeb service endpointData space
HTML/HTTP/URL/PortalsXML/RSSRDF/RDFS/OWL
Page viewsCost per clickUser engagement
File/web servers, search engines, e-mail, P2P file sharing, content and enterprise portalsInstant messaging, Ajax and JavaScript frameworks, Adobe FlexPersonal intelligent data assistants, ontologies, knowledge bases, semantic search functions
DirectoriesTagging the userUser behavior
Fokus pada Pengmbang/PerusahaanFokus pada KomunitasFokus pada Kebutuhan Privat
Encyclopedia Britannica onlineWikipediaThe Semantic Web
Banner advertisingInteractive advertisingBehavioral advertising
Active 1989-2005Active 1999-2012Active 2006-ongoing
Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Program Menghitung Ketinggan Maksimal Gerak Vertikal Ke Atas dengan Bahasa…

Program menghitung ketinggian maksimal digunakan untuk mengetahui ketinggian benda yang dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Program ini dirancang dengan asumsi hambatan udara...
Ahmad Dahlan
32 sec read

Program Menghitung Ketinggian Gerak Jatuh Bebas dengan Bahasa C dan…

Program menghitung ketinggian gedung atau kedalaman lubang dapat ditaksir dengan menggunakan Gerak Jatuh Bebas. Gerak ini adalah gerak dengan percepatan konstan yang nilainya sama...
Ahmad Dahlan
28 sec read

Praktikum Program Menghitung Jangkauan Peluru Meriam Dari Sebuah Gedung dalam…

Sebuah peluru yang ditembakkan dari sebuah meriam atau senjata, maka peluru akan mulai bergerak ke depan dengan lintasan membentuk parabola terbalik. Hal ini disebabkan...
Ahmad Dahlan
1 min read

Tinggalkan Balasan