Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Pemahaman Konsep dalam Domain Kognitif

1 min read

Tingkatan Pemahaman Konsep

Pemahaman secara sederhana diartikan sebagai kemampuan menangkap ide, gambaran atau deskripsi dari sebuah objek yang sedang dikaji atau dipelajari. Konsep sendiri adalah abstraksi dari sebuah ide, gagasan, atau deskripsi dari sebuah objek. Defenisi pemahaman konsep dari defenisi masih sulit untuk diamati secara operasional. Khususnya terkiat dalam pembelajaran karena kemampuan menangkap Ide sifatnya abstrak dan hanya bisa disadari oleh pelaku saja, dalam hal ini peserta didik.

Tingkatan Pemahaman Konsep

A. Domain Pemahaman Bloom

Bloom (1956) mendefenisikan pemahaman konsep sebagai kompetensi kognitif meliputi keterampilan mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain masilnya dari simbol (translasi), memberikan penjelasan (interpretasi) dan memperkirakan atau memberikan makna yang lebih luas dari informasi yang diberikan (ekstrapolasi). Kompetensi dikategorikan pada domain kognitif level 2 (C2) dari 6 tingkatan kemampuan berfikir (Kognitif) peserta didik. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pemahaman Konsep Bloom dapat diindikasi dalam bentuk (1) Translasi, (2) interpresi, dan (3) interpretasi

1. Translasi

Translasi adalah kompetensi mengubah cara menyajikan informasi dari satu bentuk informasi ke bentuk lain tanpa merubah maksud dan maknanya. Perubahan bentuk informasi seperti memberikan deskripsi terhadap simbol, gambar, bagan ataupun grafik. Perubahan bentuk deskripsi ke deskripsi lain (Paraphrase) dengan arti yang sama juga masuk dalam bentuk translasi.

2. Interpretasi

Interpretasi merupakan sebuah proses pemberian penjelasan merinci dalam bentuk pendapat, ide, gagasan ataupun pandangan secara teoretis mengenai sebuah fenomenan atau objek. Aspek ini mencakup kemampuan menunjukkan ide yang sifatnya tersirat dari informasi-informasi yang ada. Hal ini yang membedakan interpretasi dengan Transalasi dimana transalasi hanya merubah cara menyampaikan informasi sedangkan interpretasi mampu menjelaskan informasi tersirat.

3. Ekstrapolasi

Ekstrapolasi merupakan indikator dari pemahaman konsep berupa kompetensi memprediksikan informasi dan data yang hilang berdasarkan trend data yang ada. Keterampilan ini lebih ke arah mampu memahami pola-pola informasi sehingga mampu menarik hubungan linier dari informasi yang ada. Beberapa data mungkin saja memiliki hubungan yang lebih kompleks dari hubungan linier, namun Ekstrapolasi terpusat pada pola-pola data linier.

B. Revisi Pemahaman Konsep Anderson

Anderosn & Krathwohl (2001) melakukan revisi dari Taksonomi Bloom terkait dimensi dari domain-domain hasil belajar. Pada Domain Kognitif, Dimensi proses kognitif tidak hanya ditentukan berdasarkan level tapi juga dimensi pengetahuan. Taksonomi ini disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

Mengingat (C1)Memahami (C2)Mengaplikasikan (C3)Menganalisis (C4)Mengevaluasi (C5)Menncipta (C6)
FaktualC1FC2FC3FC4FC5FC6F
KonseptualC1CC2CC3CC4CC5CC6C
ProseduralC1PC2PC3PC4PC5PC6P
MetakognisiC1MKC2MKC3MKC4MKC5MKC6MK

Dimensi Proses Koginitif Memahami dibagi ke dalam 7 kategori yakni

  1. menafsirkan (interpreting)
  2. memberikan contoh (exemplifying)
  3. mengklasifikasikan (classifying)
  4. meringkas (summarizing)
  5. menarik inferensi (inferring)
  6. membandingkan (comparing)
  7. menjelaskan (explaining).

Tabel 1. Dimensi Proses Kognitif  Menurut Anderson & Krathwohl (2001)

NoKategoriNama lainDefinisi
1Menafsirkan (interpreting)MengklasifikasiMengubah satu bentuk gambar menjadi bentuk yang lain
Memparafrasekan
Merepresentasi
menerjemahkan
2Mencontohkan (exemplifying)MengilustrasikanMenemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prinsip
Memberi contoh
3Mengklasifikasikan(classifying)MengkategorikanMenentukan sesuatu dalam satu kategori
Mengelompokkan
4Merangkum (summarising)MengabstraksiMengabstraksikan tema umum atau point-point pokok.
menggeneralisasi
5Menyimpulkan (inferring)MenyarikanMembuat kesimpulan yang logis dari informasi yang diterima
Mengekstrapolasi
Menginterpolasi
Memprediksi
6Membandingkan (comparing)MengontraskanMenentukan hubungan antara dua ide, dua objek dan semacamnya.
Memetakan
Mencocokkan
7Menjelaskan (explaining)Membuat modelMembuat model sebab akibat dalam sebuah sistem.

Sumber dan Referensi

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.) (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing:A revision of Bloom’s taxonomy of educational Objectives. New York: Longman.

Bloom, Benjamin S., etc. 1956. Taxonomy of Educational Objectives : The Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New York : Longmans, Green and Co.

Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Rumus Fisika Materi Kinematika

Berikut ini adalah kumpulan Rumus Fisika pada materi Kinematika. Kinematika sendiri adalah kajian tenang gerak benda tanpa meninjau penyebab gerak benda. Rumus Pada Materi...
Ahmad Dahlan
38 sec read

Tanggung Jawab Ilmuwan

Ilmu berkembang dari pengetahuan dengan dasar-dasar pembenaran (Gambar 1). Implikasi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan adanya hubungan erat antar cabang ilmu, dipertanyakannya nilai-nilai etik...
Ahmad Dahlan
1 min read

Sifat-Sifat Manusia

Sifat Manusia Jendela johari merupakan matriks empat sel yang merfeleksikan perwujudan hubungan antara seseorang dengan pihak lain. Empat matriks dalam konsep ini adalah daerah...
Ahmad Dahlan
1 min read

Tinggalkan Balasan