Author: Ahmad Dahlan

  • Materi Fisika SMA – Rumus Induksi Elektromagnetik

    Materi Fisika SMA – Rumus Induksi Elektromagnetik

    AhmadDahlan.Net – Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari kita. Listrik membantu kita dalam beraktivitas melalui perantara peralatan – peralatan elektronik. Sebuah kumparan kawat dapat menghasilkan arus listrik apabila terjadi perubahan fluks magnetik. Peristiwa ini dinamakan sebagai Induksi Elektromagnetik. Berikut penjelasan yang lebih lengkap mengenai induksi elektromagnetik.

    A. Pengertian Induksi Elektromagnetik

    Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya gaya gerak listrik pada sebuah kumparan akibat adanya perubahan fluks magnetik. Fluks magnetik merupakan banyaknya garis – garis gaya magnet yang menembus suatu bidang penampang. Gaya gerak listrik (GGL induksi) berbanding lurus dengan fluks magnetik. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi besar dari fluks magnetik adalah :

    1. luas bidang kumparan (A) yang melingkupi garis gaya medan magnet
    2. perubahan induksi magnetiknya (B)
    3. perubahan sudut (θ) antara arah medan magnet dengan garis normal bidang kumparan

    Ilmuwan yang pertama kali menemukan konsep gaya gerak listrik ini adalah Michael Faraday.

    B. Persamaan Induksi Elektromagnetik

    Terdapat dua hukum yang membahas mengenai induksi elektromagnetik, yaitu :

    1. Hukum Faraday

    Hukum Faraday menyatakan bahwa gaya gerak listrik (GGL) induksi yang timbul di antara ujung – ujung kumparan berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang melingkupi kumparan tersebut. Secara matematis, Hukum Faraday dituliskan sebagai berikut :

    \varepsilon=-N\frac{d\phi}{dt}

    atau

    \varepsilon=-N\frac{\Delta\phi}{\Delta t}

    dimana,
    ε : GGL induksi pada ujung kumparan (V)
    N : jumlah lilitan dalam kumparan
    dϕ​/dt : laju perubahan fluks magnetik (Wb/s)
    Δϕ : perubahan fluks magnetik (Wb)
    Δt : selang waktu perubahan fluks magnetik (s)

    Tanda negatif pada persamaan di atas, bertujuan untuk menyesuaikan dengan Hukum Lenz.

    Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi besar fluks magnetik. Sehingga apabila dimasukkan ke persamaan diatas, maka persamaan GGL induksi dapat diturunkan menjadi :

    a. Besar GGL induksi karena perubahan luas penampang bidang

    Apabila pada kumparan hanya terdiri atas satu lilitan, maka GGL induksi dapat dihitung menggunakan persamaan :

    \varepsilon=-B.l.v

    apabila arah v membentuk sudut terhadap medan magnet (B) maka persamaan di atas menjadi :

    \varepsilon=-B.l.v\sin\theta

    dimana,
    ε : GGL induksi pada ujung kumparan (V
    B : medan magnet (T)
    l : panjang kawat penghantar (m)
    θ : sudut yang terbentuk (o)

    b. Besar GGL induksi karena perubahan induksi magnet

    GGL induksi yang disebabkan karena adanya perubahan induksi magnetik digunakan sebagai dasar dalam pembuatan transformator. Sacara matematik, GGL induksi dituliskan sebagai :

    \varepsilon=-NA\frac{dB}{dt}

    atau

    \varepsilon=-NA\frac{\Delta B}{\Delta t}

    dimana,
    ε : GGL induksi pada ujung kumparan (V)
    N : jumlah lilitan dalam kumparan
    A : luas permukaan (m2)
    ΔB : perubahan induksi magnetik (T)
    Δt : selang waktu perubahan fluks magnetik (s)

    c. Besar GGL induksi karena perubahan sudut kumparan θ terhadap medan

    Besar GGL induksi karena perubahan sudut kumparan terhadap medan secara matematis dituliskan sebagai berikut :

    \varepsilon=-BAN\frac{d(\cos\theta)}{dt}

    kumparan yang berputar dalam selang waktu t sekon, akan menempuh sudut sebesar θ=ωt, sehingga :

    \varepsilon=-BAN\frac{d(\cos \omega t)}{dt}
    \varepsilon=-BAN\ \omega(-\sin\omega t)
    \varepsilon=BAN\ \omega(\sin\omega t)
    \varepsilon=\varepsilon_{maks}(\sin\omega t)

    dengan εmaks = BAN ω

    dimana,
    ε : GGL induksi pada ujung kumparan (V)
    B : medan magnet (T)
    A : luas permukaan (m2)
    N : jumlah lilitan dalam kumparan
    ω : laju anguler (rad/s)
    εmaks : GGL induksi maksimum (V)
    t : lama kumparan berputar

    2. Hukum Lenz

    Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi yang muncul akibat adanya GGL induksi pada rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa GGL induksi pada rangkaian tertutup akan menghasilkan arus induksi yang arahnya berlawanan dengan arah perubahan fluks magnetik.

    (a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan

    C. Contoh Soal

    Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5 Wb menjadi 0,1 Wb dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan dengan hambatan 4 Ω . Berapakah kuat arus listrik yang mengalir melalui kumparan?

    Pembahasan

    Dik :
    ϕ1 = 0,5 Wb
    ϕ2 = 0,1 Wb
    t = 5 s
    N = 200 lilitan
    R = 4 Ω ?

    Dit :
    I = ?

    Pembahasan :

    1 . Mencari besar GGL induksi pada kumparan

    \varepsilon=-N\frac{\Delta\phi}{\Delta t}=-N\frac{(\phi_2-\phi_1)}{(t_2-t_1)}
    \varepsilon=-200\ \frac{(0,1\ Wb\ -\ 0,5\ Wb)}{5\ s}
    \varepsilon=-200\ \frac{(-0,4\ Wb)}{5\ s}
    \varepsilon=16\ V

    2. Mencari besar arus listrik pada kumparan

    I=\frac{\varepsilon}{R}
    I=\frac{16\ V}{4\ \Omega}
    I=4\ A

    Jadi, besar arus listrik pada kumparan tersebut adalah 4 A

  • Asesmen Diagnostik pada Program Pembelajaran

    Asesmen Diagnostik pada Program Pembelajaran

    Asesmen Diagnostik adalah langkah awal yang paling tepat dilakukan oleh guru sebelum memulai pembelajaran. Dalam kasus ini baik itu memulai topik baru, bagian awal pelaksanaan program pembelajaran, atau awal pertengahan program pembelajaran tahunan. Tujuan utama dari asesmen ini mengumpulkan data tentang karakteristik dari pesera didik yang digunakan sebagai data dalam menyusun strategi pembelajaran yang adakan dilaksanakan. Asesmen ini adalah rujukan yang paling tepat dalam menyusun program pembelajaran.

    Data dari asesmen Diagnostik ini disusun sebagai pedoman bagi guru dalam menyusun materi dan bahan ajar agar program pembelajaran bisa lebih ramping, efektif dan efisien. Keputusan yang terkait data dari tes ini adalah penentuan kedalaman materi terutama untuk kompetensi pedagogik dan keterampilan peserta didik.

    Instruktur atau guru menggunakan data dari asesmen ini untuk menemukan masalah-masalah utama yang kemungkinan akan dihadapi peserta didik ketika program pembelajaran dilaksanakan. Selanjutnya dari masalah tersebut, guru menyusun sebuah program yang dapat melatih peserta didik mencapai kompetensi minimum yang ditetapkan pada standar kurikulum berdasarkan kedalaman materi dan alokasi waktu yang tersedia.

    A. Asesmen Diagnostik

    Asesmen Diagnostik juga disebut sebagai pra-evaluasi yakni proses evaluasi yang dilaksanakan sebelum program pembelajaran dimulai. Informasi utama yang dikumpulkan dengan Asesmen ini adalah data tentang pengetahuan awal peserta didik mengenai topik yang akan dibahas. Dengan kata lain, asesmen ini digunakan untuk mengetahui level pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Data ini kemudian disusun agar menunjukkan learning gap antara pengetahuan dan standar kompetensi yang harus diselesaikan melalui proses pembelajaran.

    Selain di awal program pembelajaran, asesmen diagnostik juga bisa dilakukan di awal pergantian materi setelah mid tes atau memastikan pengetahuan awal yang berkaitan dengan pra syarat materi. Misalkan pada pokok bahasan Analisis Gerak Benda yang membutuhkan pengetahuan Integral dan Diferensial sebagai alat dalam menganalisis gerak, maka guru ada baiknya mengetahui pengetahuan calculus peserta didik.

    Asesmen Diagnostik merupakan jenis asesmen yang non-grade assessment dimana hasilnya tidak bisa dijadikan untuk menentukan naik atau tidaknya level peserta didik. Hasil asesmen lembih menunjukkan penilaian tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik secara spesifik. Dengan informasi ini guru dapat membuat penyesuaian yang diperlukan pada kerangka pembelajaran agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

    a. Karakteristik Asesmen Diagnostik

    Karasteristik Asesmen Diaganostik sebagai berikut

    1. Dilaksanakan di awal program pembelajaran
    2. Tujuan fokus pada memahami pengetahuan awal peserta didik
    3. Mengindentifikasi keunggulan peserta didik yang dapat ditingkatkan
    4. Tidak dijadikan dasar penilaian hasil belajar (non-graded test)
    5. Mengubungkan pengetahuan awal dan kompetensi yang akan dicapai pada program pembelajaran.

    B. Tujuan Asesmen Diagnostik

    Mengapa Asesmen Diagnostik harus dilakukan oleh guru? Tujuan utama dari asesmen ini adalah mengumpulkan data mengetrahui apa yang peserta didik sudah ketahui tentang topik yang akan dibahas. Dengan demikian, Guru kemudian menentukan sub materi mana yang sebaiknya atau tidak dibahas lagi di dalam kelas. Dari hal ini kemudian diorganisasikan materi yang akan akan dimasukkan ke dalam program pembelajaran.

    Penialaian diagnostik juga memberikan panduan guru dalam mengajar dalam bentuk based-lain pembelajaran. Guru akan mengetahui topik-topik mana yang sebaiknya diberikan penekakan dan topik yang diajarkan biasa saja atau malah diabaikan. Lebih jauh dari itu, guru bisa berimprovisasi dalam memperbaiki miskonsepsi dan kesalahpahaman sebelum pembelajaran dilaksanakan terutama pada materi pra-syarat.

    Pada akhirnya, asesmen diagnostik dapat membuat proses belajar dan pembelajaran menjadi lebih efektif sesuai dengan tujuan dan efisiens dari segi lebar materi yang didapatkan. Hasilnya guru dan peserta didik akan berada pada pemahaman yang sama mengenai posisi dan rencana yang akan dipelajari.

    C. Jenis-Jenis Asesmen Diagnostik

    Asemsen diagnostik terbagi ke dalam dua jenis Asesmen yakni Informal dan Terstandarisasi.

    1. Asesmen Diagnostik Informal

    Asesment Diagnostik Informal dalam kasus ini adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara sponatn sebelum proses pembelajaran dilakukan. Prosesnya sederhana dimana Guru bisa memilih peserta didik secara acak untuk menjawab pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari. Pertanyaan yang diajukan bisa secara rambang dan survey mengenai pengetahuan awal dari peserta didik.

    Penggunaan tes diagnostik ini dilakukan jika materi yang disampaikan tidak memiliki prasyarat materi yang dalam. Asumsi dasar lainnya adanya hasil pengukuran pembelajaran sebelumnya yang memiliki hubungan erat dengan materi selanjutnya.

    2. Asesmen Diagnostik Terstandarisasi

    Asesmen diagnotik terstandarisasi adalah asesmen yang secara khusus dikembangkan dengan penggunaan metode uji yang khusus. Asesmen disusun dengan terstruktur dengan tujuan mengevaluasi pengetahuan dan mengindentifikasi semua Gap yang ada. Gap ini bisa jadi antara pengetahuan awal peserta didik dan prasyarat materi berikutnya atau dengan tujuan pembelajaran materi berikutnya.

    Asesment ini juga dirancang menyediakan infromasi mengenai kelemahan dan keunggulan peserta didik secara rata-rata di dalam kelas. Data ini selanjutnya dijadikan rujukan bagi guru untuk menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi kelas.

    Secara umum, Asesmen diagnostik terstandarisasi dilaksanakan setelah asesmen informal. Terutama ketika hasil dari asesmen informal sangat jauh dari harapan guru.

    D. Bentuk Instrumen Diagnostik

    Bentuk instrumen asesmen diagnotik dapat disusun dalam dua bentuk yakni (1) instrumen non-test seperti survey dan (2) instrumen test yang sifatnya analog dengan pre-test.

    1. Survey

    Instrument non-test pada asesmen Diagnostik memiliki sifat yang lebih ringan serta membuat peserta didik lebih rileks dalam tes. Survey ini dilakukan untuk mengetahui presepsi awal peserta didik tentang materi fisika yang akan dipelajari dan kompetensi pra-syarat yang dibutuhkan peserta didik.

    Contoh penyusunan butir instrumen survey ini sebagai berikut:

    Misalkan materi yang akan dipelajari selanjutnya adalah Kinematika Gerak dengan sub materi GLB, GLBB, Gerak Parabola. Materi ini telah dipelajari di SMP dan perkembangan matari di SMA adalah menurunkan persamaan-persamaan dalam gerak, maka guru sebaiknya mengetahui kompetensi dasar peserta didik tentang:

    1. Posisi
    2. Kecepatan
    3. Percepatan
    4. Diferensial
    5. Integral Tentu

    Bentuk instrumen sebagai berikut:

    1. Apakah Anda pernah mempelajari materi gerak di SMP?
    2. Diantara ini manakah materi atau rumus yang masih anda ingat penggunaannya? (boleh lebih dari satu atau semuanya).

    1. \ v = \frac{s}{t}
    2. \ v_t=v_0+at
    3. \ v_t^2=v_0^2+2as
    4. \ a=\frac{v_2-v_1}{t}

    3. Lingkari jika anda paham dengan penurunan dan integral di bawah ini? (boleh lebih dari satu atau semuanya).

    1. \ \int x^ndx=\frac{1}{n+1}x^{n+1}+c
    2. \ \frac{d(x^n)}{dt}= nx^{n-1}

    2. Tes Diagnostik

    Asesmen diagnostik yang dilakukan dengan dengan instrumen tes bisa juga disebut sebagai tes Diagnostik. Asesmen diagnostik dengan menggunakan instrumen tes jauh labih banyak digunakan dkarena karakteristik peserta didik kita yang unik ketika di berikan instrumen non-test. Kekurangan instrument test biasanya lebih menunjukkan harapan responden dibandingkan dengan kenyataan yang mereka alami.

    Contoh survey dengan kalimat :

    1. Apakah anda sangat menyukai fisika
      1. sangat suka
      2. suka
      3. sedang-sedang
      4. tidak suka
      5. sangat tidak suka

    Biasanya butir ini akan di isi oleh respoden yang disurvey oleh guru fisika meerka pada posisi sangat suka atau suka. Jawaban tersebut muncul karena ada rasa takut ketika memiliki butir tidak suka dan sangat tidak suka.

    Bentuk tes diagostik bisa dibuat dalam berbagai bentuk baik itu pilihan ganda maupun essay, namun lebih disarankan menggunakan pilihan ganda yang lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan waktu antara persiapan program pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam kurung waktu yang singkat sehingga dibutuhkan instrumen yang mampu menyajikan data dalam waktu singkat. Contoh butir sama dengan instrumen tes kognitif pada umumnya namun distribusi poinnya tidak saklek seperti tes hasil belajar.

  • Contoh Soal Ujian HOTs Fisika Bentuk Pilihan Ganda

    Contoh Soal Ujian HOTs Fisika Bentuk Pilihan Ganda

    Soal No. 1

    Menurut hukum Stefan-Boltzmann, intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Daya pancaran radiasi tersebut dinyatakan dengan persamaan 

    P = eσAT4

    Dimana P adalah daya radiasi, e merupakan nilai emisivitas (e = 1 untuk benda hitam), A adalah luas permukaan benda hitam, T adalah suhu mutlak benda, dan k merupakan konstanta Stefan-Boltzmann. Dimensi konstanta Stefan-Boltzmann pada formula daya radiasi tersebut adalah …

    A. [M][T]-3[θ]
    B. [M][T]-3[θ]4
    C. [M][L][T]-3[θ]4
    D. [M][L]2[T]-3[θ]
    E. [M][L]2[T]-3[θ]4

    Soal No. 2

    Budi melakukan perjalanan ke sebuah tempat menggunakan mobil. Mobil tersebut berjalan lurus ke arah utara sejauh 3 km, berbelok ke timur sejauh 4 km, kemudian berbelok kembali ke utara sejauh 3 km, dan terakhir berbelok ke barat sejauh 12 km. Jika Budi berangkat pada pukul 09.00 dan sampai di tempat tujuan pukul 09.45, maka kecepatan rata-rata mobil Budi adalah mendekati nilai …

    A. 7,5 km/jam.
    B. 10 km/jam.
    C. 13 km/jam.
    D. 29 km/jam.
    E. 36 km/jam.

    Soal No. 3

    Dani mengendarai motor dengan kecepatan 45 km/jam. Secara tiba-tiba, kucing yang berada 3 meter di depan Dani menyeberang dan berhenti di tengah jalan. Dani terkejut dan mengerem dengan perlambatan 10 m/s2. Pernyataan yang tepat adalah …

    A. Motor Dani akan berhenti dalam waktu 3 detik.
    B. Dani akan berhenti tanpa menabrak kucing.
    C. Jika kucing tidak bergerak, kucing akan tertabrak oleh Dani.
    D. Motor Dani berhenti setelah menempuh jarak 2,8125 m.
    E. Motor Dani berhenti setelah menempuh jarak 5,8125 m.

    Soal No. 4

    Mobil polisi bergerak dengan kecepatan 72 km/h sambil membunyikan sirine berfrekwensi 1.400 Hz. Di belakang mobil polisi terdapat pengendara sepeda motor yang bergerak dengan kecepatan 54 km/h searah mobil polisi. Cepat rambat bunyi di udara saat itu 330 m/s, maka besar frekwensi sirine mobil polisi yang di dengar pengendara sepeda motor adalah …

    A. 1.240 Hz
    B. 1.380 Hz
    C. 1.420 Hz
    D. 1.450 Hz
    E. 1.558 Hz

    Soal No. 5

    Pada sebuah eksperimen interferensi celah ganda digunakan cahaya hijau dengan panjang gelombang 5000 Ao (1 Ao =10−10 m) dan cahaya violet yang panjang gelombangnya 4000 Ao . Saat menggunakan cahaya hijau dengan jarak antar celah dd, pola interferensi terbentuk pada layar yang berjarak L dari celah ganda. Saat digunakan cahaya violet, layar diatur agar jarak pita terang pertama dari terang pusat sama dengan ketika disinari cahaya hijau. Agar hal tersebut tercapai, maka jarak celah ke layar harus dijadikan …

    A. 5.00 L
    B. 3.00 L
    C. 1,25 L
    D. 0,75 L
    D. 0,25 L

    Soal No. 6

    Satelit Helios 1 dan Helios 2 mengorbit bumi dengan perbandingan jari-jari orbitnya 4 : 9 serta perbandingan massa Helios 1 dan Helios 2 adalah 4 : 9. Jika lintasan orbit satelit tersebut melingkar maka perbandingan periode satelit Helios 1 dan Helios 2 adalah ….

    A. 4 : 9
    B. 4 : 27
    C. 8 : 27
    D. 27 : 4
    E. 27 : 8

    Soal No. 7

    Sebuah truk yang sedang bergerak dengan kecepatan 10 m/s ditabrak oleh sebuah mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan 20 m/s. Setelah tabrakan kedua mobil itu berpadu satu sama lain. Jika massa truk 1400 kg dan massa mobil 600 kg, kecepatan kedua kendaraan setelah tabrakan adalah …

    A. 6 m/s
    B. 9 m/s
    C. 11 m/s
    D. 13 m/s
    E. 17 m/s

    Soal No. 8

    Seseorang bermassa 50 kg memanjat sebuah pohon durian hingga ketinggian 4 meter. Untuk mencapai
    ketinggian itu orang tersebut memerlukan waktu 8 detik, maka daya yang dibutuhkan orang tersebut agar dapat memanjat pohon itu (g = 10 m/s2) adalah …

    A. 20 watt
    B. 25 watt
    C. 200 watt
    D. 250 watt
    E. 2.500 watt

    Soal No. 9

    Sebuah bola pada permainan softball bermassa 0,15 kg dilempar horizontal ke kanan dengan kelajuan 20 m/s. Setelah dipukul, bola bergerak ke kiri dengan kelajuan 20 m/s. Impuls yang diberikan oleh kayu pemukul pada bola adalah ….

    A. 3 Ns
    B. –3 Ns
    C. 6 Ns
    D. –6 Ns
    E. nol

    Soal No. 10

    Tiga buah kapasitor C1, C2, dan C3, dengan kapasitas masing-masing 2 µF, 3 µF, dan 6 µF disusun seri, kemudian dihubungkan dengan sumber muatan sehingga kapasitor C3 mempunyai beda potensial (tegangan) sebesar 4 volt. Energi yang tersimpan pada kapasitor C2 adalah ….

    A. 3 µJ
    B. 4 µJ
    C. 8 µJ
    D. 12 µJ
    E. 24 µJ

    Soal No. 11

    Sebuah transformator step down dengan efisiensi 80% mengubah tegangan 1000 volt menjadi 220 volt. Transformator tersebut digunakan untuk menyalakan lampu 220 watt. Besar arus pada bagian primer adalah …

    A. 2,750 A
    B. 2,000 A
    C. 1,250 A
    D. 1,000 A
    E. 0,275 A

    Soal No. 12

    Pernyataan di bawah yang menunjukkan kelemahan dari teori atom Rutherford adalah ….

    A. Atom dari suatu unsur tidak bisa berubah menjadi unsur lain
    B. Atom mempunyai muatan positif yang terbagi merata keseluruhan isi atom
    C. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa
    D. Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif
    E. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis dari atom hidrogen

    Soal No. 13

    Sebuah belokan jalan datar dirancang untuk dilalui mobil dengan kecepatan maksimum 10 ms–1. Diketahui koefisien gesekan antara ban dan jalan 0,5 dan jari-jari ke lengkungan jalan R m. Maka nilai R adalah … (g = 10 ms–2)

    A. 7,5 meter
    B. 8,0 meter
    C. 10 meter
    D. 15 meter
    E. 20 meter

    Soal No. 14

    Pada sebuah lampu pijar tertulis 100 W, 220 V, apabila lampu tersebut dipasang pada tegangan X volt, maka daya disipasi lampu ternyata hanya 25 watt. Berdasarkan informasi di atas, maka besar nilai X adalah …

    A. 100 Volt
    B. 110 Volt
    C. 150 Volt
    D. 200 Volt
    E. 220 Volt

    Soal No. 15

    Seberkas cahaya yang melalui kisi difraksi dengan K celah/cm menghasilkan spektrum garis terang orde kedua yang membentuk sudut 30° terhadap garis normalnya. Jika panjang gelombang cahaya yang digunakan 5 × 10–7 meter, maka nilai K adalah …

    A. 1.000 garis/cm
    B. 2.000 garis/cm
    C. 4.000 garis/cm
    D. 5.000 garis/cm
    E. 6.000 garis/cm

    Soal No. 16

    Jarak dua lampu sebuah mobil 122 cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya yang dipancarkan kedua lampu mobil itu 500 nm. Jika nyala kedua lampu itu diamati oleh seseorang yang diameter pupil matanya 2 mm, maka jarak maksimum mobil dengan orang tersebut supaya nyala kedua lampu masih tampak terpisah adalah …

    A. 2.000 meter
    B. 3.000 meter
    C. 6.000 meter
    D. 4.000 meter
    E. 9.000 meter

    Soal No. 17

    Gelas berisi 200 gram air bersuhu 20°C dimasukkan 50 gram es bersuhu -2°C. Jika hanya terjadi pertukaran kalor antara air dan es saja, setelah terjadi kesetimbangan akan diperoleh …
    (cair= 1 kal/grK, ces= 0;5 kal/grK, L = 80 kal/gr)

    A. seluruh es mencair dan suhunya di atas 0°C
    B. seluruh es mencair dan suhunya 0°C
    C. tidak seluruh es mencair dan suhunya 0°C
    D. suhu seluruh sistem di bawah 0°C
    E. sebagian air membeku dan suhu sistem 0°C

    Soal No. 18

    Seorang anak sedang bermain-main di atas bidang licin es seolah mengikuti penari balet. Ketika anak tersebut melipat kedua tangannya, momen inersia anak bernilai 3,2 kg.m2 dan berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s. Jika anak ingin berputar dengan kecepatan sudut 1 rad/s, anak tersebut harus merentangkan tangan sehingga momen inersia anak sebesar …

    A. 0,8 kg.m2
    B. 1,6 kg.m2
    C. 8,0 kg.m2
    D. 12 kg.m2
    E. 16 kg.m2

    Soal No. 19

    Dua buah gabus mengapung di permukaan air yang membentuk gelombang. Ketika gabus pertama berada di puncak gelombang, gabus kedua berada di puncak gelombang lainnya. Gabus pertama dan kedua terpisah sejauh 50 cm dan terdapat satu puncak gelombang lain di antara keduanya. Kedua gabus bergerak naik dan turun dengan frekuensi 20 Hz. Cepat rambat gelombang tersebut adalah …

    A. 0,5 m/s
    B. 1,0 m/s
    C. 2,5 m/s
    D. 5,0 m/s
    E. 10 m/s

    Soal No. 20

    Lima ratus gram es balok bersuhu -10oC sedang berusaha dicairkan secepat mungkin dengan menuangkan 500 gram air bersuhu 80oC. Setelah mencapai kesetimbangan, ternyata masih ada sebagian es yang belum mencair. Es yang belum mencair dipindahkan ke wadah X dan kembali dituangkan 250 gram suatu zat cair bersuhu 50oC. Jika kalor jenis zat cair tersebut adalah 0,57 kal/g oC, suhu akhir cairan di wadah X sebesar …

    A. 0 oC
    B. 7 oC
    C. 17 oC
    D. 27 oC
    E. 37 oC

    Soal No. 21

    Sebuah benda berbentuk kubus terbuat dari bahan yang memiliki massa jenis 0,25 g/cm3. Benda tersebut mengapung di atas cairan X dengan massa jenis 0,9 g/cm3. Dani ingin agar benda kubus melayang di dalam cairan X, sehingga Dani menambahkan benda dengan massa jenis 5 g/cm3 di atas benda kubus. Jika rusuk kubus sebesar 5 cm, berat benda yang harus diletakkan di atas benda kubus sebesar …

    A. 0,99 N
    B. 1,68 N
    C. 2,20 N
    D. 3,20 N
    E. 5,20 N

    Soal No. 22

    Benda A bergerak dengan kecepatan 5 m/s ke arah kanan menabrak benda B yang bergerak berlawanan arah dengan benda A dengan kecepatan 8 m/s. Massa benda A dua kali lebih besar dari massa benda B. Jika setelah tabrakan, benda A bergerak ke kiri dengan kecepatan 2 m/s, pernyataan yang benar adalah …

    A. Tumbukan yang terjadi antara benda A dan benda B adalah lenting sempurna.
    B. Tumbukan yang terjadi antara benda A dan benda B adalah tidak lenting sempurna.
    C. Tumbukan yang terjadi antara benda A dan benda B adalah tidak lenting sama sekali.
    D. Tumbukan yang terjadi antara benda A dan benda B memiliki koefisien restitusi 0,6.
    E. Tumbukan yang terjadi antara benda A dan benda B memiliki koefisien restitusi 0,8.

    Soal No. 23

    Sebuah mobil polisi bergerak dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirine berfrekuensi 1.050 Hz. Sementara itu, seorang pengendara motor bergerak di belakang mobil polisi dengan kecepatan 10 m/s km/jam searah dengan mobil polisi. Cepat rambat bunyi di udara saat itu adalah 330 m/s, maka frekuensi sirine yang didengar oleh pengendara motor adalah …

    A. 1.010 Hz
    B. 1.020 Hz
    C. 1.030 Hz
    D. 1.050 Hz
    E. 1.060 Hz

    Soal No. 24

    Sebuah bola golf bermassa 0,25 kg dipukul hingga melesat meninggalkan stik dengan kelajuan 60 m/s. Jika selang waktu kontak antara stik dan bola 0,03 s, besarnya gaya rata-rata yang dikerjakan stik adalah …

    A. 500 N
    B. 400 N
    C. 300 N
    D. 200 N
    E. 100 N

    Soal No. 25

    Benda bermassa 12 kg terletak pada bidang miring yang licin dan sangat panjang dengan sudut kemiringan 30 terhadap bidang horizontal (g = 10 m/s2). Jika benda tersebut dipengaruhi gaya F = 84 N sejajar bidang miring ke arah puncak selama 10 s, maka jarak yang ditempuh benda itu adalah …

    A. 40 m
    B. 100 m
    C. 124 m
    D. 140 m
    E. 640 m

    Soal No. 27

    Dua buah roda A dan B dengan jumlah geriginya berturut-turut 20 dan 50 diletakkan bersinggungan sehingga masing-masing roda gigi berpasangan. Jika roda A berputar 50 kali dalam satu sekon, kecepatan anguler roda B adalah ….

    A. 100 π rad/s
    B. 100 rad/s
    C. 50 π rad/s
    D. 50 rad/s
    E. 40 π rad/s

    Soal No. 28

    Peluru ditembakan dengan sudut elevasi, dan kecepatan awalnya seperti gambar disamping. Jarak horizontal pada ketinggian yang sama ketika peluru ditembakan (R) adalah ….
    (sin 600 = 0,87 dan g = 10 m.s-2)

    A. 180 m
    B. 360 m
    C. 870 m
    D. 900 m
    E. 940 m

  • Multiple-Choice Questions Construction Rules

    Multiple-Choice Questions Construction Rules

    There are 12 rules that you have to obey in construction a multiple-choice question set test. The rules are promoting your MCQs construct validity and give more guarantee to the measurement result.

    1. Use Plausible Distractors

    Plausible distractors simply means wrong-response options. Only list plausible distractors, even if the number of options per question changes. Write the options so they are homogeneous in content. Use answers given in previous open-ended exams to provide realistic distractors.

    2. Question Format

    Generating the STEM in a Question Format. Experts encourage multiple-choice items to be prepared as questions (rather than incomplete statements). The Incomplete Statement Format:

    The capital of California is in ______________

    Direct Question Format:

    In which of the following cities is the capital of California?

    3. Emphasize Higher-Level Thinking

    Use memory-plus application questions. These questions require students to recall principles, rules or facts in a real life context. The key to preparing memory-plus application questions is to place the
    concept in a life situation or context that requires the student to first recall the facts and then apply or transfer the application of those facts into a situation. Seek support from others who have experience writing higher-level thinking multiple-choice questions.

    a. Memory Only Example (less effective)

    Which description best characterizes whole foods?
    a. orange juice
    b. toast
    c. bran cereal
    d. grapefruit

    b. Memory-Plus Application Example

    Which one of the following best illustrates the law of diminishing returns?
    a. The demand for a farm product increased faster than the supply of the product.
    b. The population of a country increased faster than the means of subsistence.
    c. A machine decreased in utility as its parts became worn.
    d. A factory doubled its labor force and increased production by 50 percent.

    c. Ability to Interpret Cause-and-Effect Relationships Example

    Why does investing money in common stock protect against loss of assets
    during inflation?
    a. It pays higher rates of interest during inflation.
    b. It provides a steady but dependable income despite economic conditions.
    c. It is protected by the Federal Reserve System.
    d. It increases in value as the value of a business increases.

    d. Ability to Justify Methods and Procedures Example

    Why is adequate lighting necessary in a balanced aquarium?
    a. Fish need light to see their food.
    b. Fish take in oxygen in the dark.
    c. Plants expel carbon dioxide in the dark.
    d. Plants grow too rapidly in the dark.

    4. Keep Option Lengths Similar

    Avoid making your correct answer the long or short answer. Maintains the option in shortest word and strike to the point for all Option.

    5. Balance the Placement of the Correct Answer

    Do not put any tendency to place the correct answer in a choice. Maintains the distribute of correction option similar such as 25% of each for 4 option choices or 20% of each for 5 option choice. Except you develop in CAT which redistribute the option it self.

    6. Be Grammatically Correct

    Use simple, precise and unambiguous wording. Students will be more likely to select the correct answer by finding the grammatically correct option.

    7. Avoid Clues to the Correct Answer

    Avoid answering one question in the test by giving the answer somewhere else in the test. Have the test reviewed by someone who can find mistakes, clues, grammar and punctuation problems before you administer the exam to students. Avoid extremes – never, always, only and nonsense words and unreasonable statements.

    8. Avoid Negative Questions

    Experts recommend avoiding negative questions. Students may be able to find an incorrect answer without knowing the correct answer.

    9. Use Only One Correct Option

    A multiple-choice questions must have only 1 corrects option, at least you have to be sure the best option is clearly the best option. The item should include one and only one correct or clearly best
    answer With one correct answer, alternatives should be mutually exclusive and not overlapping. Using MC with questions containing more than one right answer lowers discrimination between students.

    10. Give Clear Instructions

    Such as:

    Questions 1 – 10 are multiple-choice questions designed to assess your ability to remember or recall basic and foundational pieces of knowledge related to this course. Please read each question carefully before reading the answer options. When you have a clear idea of the question, find your answer and mark your selection on the answer sheet. Please do not make any marks on this exam.

    Questions 11 – 20 are multiple-choice questions designed to assess your ability to think critically about the subject. Please read each question carefully before reading the answer options. Be aware that some questions may seem to have more than one right answer, but you are to look for the one that makes the most sense and is the most correct. When you have a clear idea of the question, find your answer and mark your selection on the answer sheet. You may justify any answer you choose by writing your justification on the blank paper provided.

    11. Single Problem

    Use Only a Single, Clearly-Defined Problem and Include the Main Idea in the Question. Students must know what the problem is without having to read the response options.

    12. Avoid the “All the Above” Option

    Students merely need to recognize two correct options to get the answer correct. So not use all the above or something alike such as none of the above.

  • Designing Multiple-Choice Questions

    Designing Multiple-Choice Questions

    A multiple-choice question (MCQ) is composed of two parts: a stem that identifies the question or problem, and a set of alternatives or possible answers that contain a key that is the best answer to the question, and a number of distractors that are plausible but incorrect answers to the question. Students respond to MCQs by indicating the alternative that they believe best answers or completes the stem. There are many advantages to using MCQs for assessment.

    One key advantage is that the questions are easy to mark and can even be scored by a computer, which makes them an attractive assessment approach for large classes. Well designed MCQs allow testing for a wide breadth of content and objectives and provide an objective measurement of student ability.

    The following suggestions for designing MCQs are organized into three sections: 1) general strategies, 2) designing stems, and 3) designing alternatives.

    General strategies

    • Write questions throughout the term. Multiple-choice question exams are challenging and time-consuming to create. You will find it easier if you write a few questions each week, perhaps after a lecture when the course material is still fresh in your mind.
    • Instruct students to select the “best answer” rather than the “correct answer”. By doing this, you acknowledge the fact that the distractors may have an element of truth to them and discourage arguments from students who may argue that their answer is correct as well.
    • Use familiar language. The question should use the same terminology that was used in the course. Avoid using unfamiliar expressions or foreign language terms, unless measuring knowledge of such language is one of the goals of the question. Students are likely to dismiss distractors with unfamiliar terms as incorrect.
    • Avoid giving verbal association clues from the stem in the key. If the key uses words that are very similar to words found in the stem, students are more likely to pick it as the correct answer.
    • Avoid trick questions. Questions should be designed so that students who know the material can find the correct answer. Questions designed to lead students to an incorrect answer, through misleading phrasing or by emphasizing an otherwise unimportant detail of the solution, violate this principle.
    • Avoid negative wording. Students often fail to observe negative wording and it can confuse them. As a result, students who are familiar with the material often make mistakes on negatively worded questions. In general, avoid having any negatives in the stem or the options. In the rare cases where you use negatives be sure to emphasize the key words by putting them in upper case, and bolding or underlining them. For example:

      The Newton motion law does NOT explain of …
      a.) Inertia
      b.) Acceleration
      c.) Reaction-Action Force
      d.) Charge Force

    Designing stems

    • Express the full problem in the stem. When creating the item, ask yourself if the students would be able to answer the question without looking at the options. This makes the purpose of the question clear.
    • Put all relevant material in the stem. Do not repeat in each of the alternatives information that can be included in the stem. This makes options easier to read and understand, and makes it easier for students to answer the question quickly.
    • Eliminate excessive wording and irrelevant information from the stem. Irrelevant information in the stem confuses students and leads them to waste time:

      A number of books have been published about the University of Waterloo. These books fall into various genres such as photographic histories, biographies of prominent people involved with the University, and accounts of the history of individual departments.

      Among them was a book whose author is known as “Simon the Troll”. What is the title of this book?
      a.) Dreaming in Technicolor
      b.) Water Under the Bridge
      c.) Of Mud and Dreams
      d.) Images of Waterloo


      Most of the stem is not necessary to answer the question. A better question would be:

      What is the title of the book about Waterloo written by “Simon the Troll”?
      a.) Dreaming in Technicolor
      b.) *Water Under the Bridge
      c.) Of Mud and Dreams
      d.) Images of Waterloo

    Designing alternatives

    • Limit the number of alternatives. Use between three and five alternatives per question. Research shows that three-choice items are about as effective as four or five-choice items, mainly because it is difficult to come up with plausible distractors.
    • Make sure there is only one best answer. Avoid having two or more options that are correct, but where one is “more” correct than the others. The distractors should be incorrect answers to the question posed in the stem.
    • Make the distractors appealing and plausible. If the distractors are farfetched, students will too easily locate the correct answer, even if they have little knowledge. When testing for recognition of key terms and ideas keep the distractors similar in length and type of language as the correct solution. When testing conceptual understanding, distractors should represent common mistakes made by students.

      Waterloo Counselling Services provides workshops about:

      a.) cooking skills
      b.) hockey refereeing
      c.) *study skills
      d.) fire safety and prevention


      It is unlikely that students would choose options a, b, or d, even if they didn’t know the answer. A better question would have plausible links between the stem and the distractors:

      Waterloo Counselling Services provides workshops about:

      a.) preparing for marriage
      b.) presentation skills
      c.) * study skills
      d.) psychotherapy research
    • Make the choices gramatically consistent with the stem. Read the stem and each of the choices aloud to make sure that they are grammatically correct.
    • Place the choices in some meaningful order. When possible, place the choices in numerical, chronological or conceptual order. A better structured question is easier to read and respond to:

      During what period was James Downey the president of Waterloo?

      a.) 1990-1996
      b.) 1991-1997
      c.) 1992-1998
      d.) *1993-1999
    • Randomly distribute the correct response. The exam should have roughly the same number of correct answers that are a’s, b’s, c’s, and d’s (assuming there are four choices per question).
    • Avoid using “all of the above”. If “all of the above” is an option and students know two of the options are correct, the answer must be “all of the above”. If they know one is incorrect, the answer must not be “all of the above”. A student may also read the first option, determine that it is correct, and be misled into choosing it without reading all of the options.
    • Avoid using “none of the above”. The option “none of the above” does not test whether the student knows the correct answer, but only that he/she knows the distractors aren’t correct.
    • Refrain from using words such as always, never, all, or none. Most students know that few things are universally true or false, so distractors with these words in them can often be easily dismissed.
    • Avoid overlapping choices. Make the alternatives mutually exclusive. It should never be the case that if one of the distractors is true, another distractor must be true as well.
    • Avoid questions of the form “Which of the following statements is correct?” There is no clear question being asked, and the choices are often heterogeneous. Such questions are better presented in the form of True/False questions.
  • Peluruhan Zat Radioaktif dengan Simulasi Komputasi Matlab

    Peluruhan Zat Radioaktif dengan Simulasi Komputasi Matlab

    Berikut ini adalah contoh Simulasi Program Komputasi dengan Matlab untuk menghitung jumlah sisa Zat Radiokatif yang Meluruh.

    A. Contoh Kasus Peluruhan Zat Radiokatif

    Misalkan sebuah zat Radioaktif (X) melakukan peluruhan sehingga mengalami perubahan jumlah awal 1000 atom dengan waktu paruh 4,4 x 109 s. Buatlah sebuah program yang menunjukkan jumlah atom yang tersisa terhadap selang waktu!

    1. Solusi Analitik

    Untuk menghitung jumlah zat sisa dari atom yang meluruh maka digunakan model Persamaan diferensial pertumbuhan exponesial yakni

    \frac{dN}{dt}=-λN

    dengan solusi persamaaan

    N = N_0e^{-λt}

    dimana :

    N: Jumlah zat tersisah
    N0: Jumlah zat mula-mula
    -λ: paruh waktu
    t: Interval waktu

    2. Solusi Pemrograman

    % Latihan program Peluruhan Zat Radiokatif
    % Solusi dengan Persamaan Diferensial Pertumbuhan Exponensial
    
    N_awal = 1000;
    npoints = 100%
    Lamda = 4.4e9;
    dt = 1e7;
    
    N_zatradiokatif = zeros(npoints,1);
    time = zeros(npoints,1); 
    
    N_zatradiokatif(1) = N_awal; 
    time(1) = 0;
    
    for step = 1:npoints-1 
      N_zatradiokatif(step+1) = N_zatradiokatif(step)-  
      (N_zatradiokatif(step)/Lamda)*dt;
      time(step+1) = time(step) + dt;
    end
    
    t=0:1e8:10e9;
    N_analytical=N_awal*exp(-t/Lamda);
    plot(time,N_zatradiokatif,'r',t,N_analytical,'b'); 
    xlabel('waktu dalam tahun')
    ylabel('Jumlah Molekul')

    Hasil dari program akan berbentuk grafik seperti yang ada pada perintah terkahir. Hasilnya akan seperti berikut :

    Grafik Peluruhan Zat RAdiokatif dengan Matlab
  • Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Inggris

    Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Inggris

    Membuat kalimat tanya dalam bahasa inggris memiliki sedikit perbedaan dengan pola kalimat tanya dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia biasanya kita hanya akan menemukan satu kata kerja dalam kalimat tanya namun dalam bahasa Inggris, akan ada dua kata kerja.

    • Bagaimana Kabar Kamu?

    Dalam Bahasa Inggris di tulis

    • How do you do?

    Contoh lain

    • Apa yang telah kamu lakukan?

    Dalam bahasa Inggris disusun

    • What did you do?
    • What have you done?

    A. Komponen Kalimat Tanya

    Jika diperhatikan secara seksama, kalimat tersebut memiliki pola yang sama yakni dimulai dengan kata tanya seperti what, where, how, dst. Setelah kata tanya akan ada kata kerja namun bukan kata kerja utama, kata kerja ini disebut Auxiliarry verb, misalnya do, are, is, have, did, dst. Setelah itu Subject/Object lalu main Verb. Pola ini disebut QUASM.

    Question Word + Auxiliary Verb + Subject + Main Verb (+ Additional Explanation)

    Axiliarry Verb dan Subjet tidak akan ditemukan pada pertanyaan yang menanyakan subjek sebagai jawabannya. Misalnya

    • Who are you?
    • Who take the ball?

    1. Question Word

    Question word adalah kata tanya yang terdiri dari What, Who, When, Where, Why and How atau disingkat 5W + 1H.

    Question WordArtiFungsiContoh Kalimat
    WhatApaMenanyakan pelaku baik sebagai Subjek atau Objek untuk Noun.What are you doing?
    WhoSiapaMenanyakan pelaku baik sebagai Subjek atau Objek untuk Pronoun dan Person.Who are you?
    Who took the book?
    WhenKapanMananyakan kapan sebuah kejadian berlangsung.When did it happen?
    When will you go?
    WhereDimanaMananyakan lokasi atau tempat kejadian terjadiWhere are you going?
    Where have you been?
    WhyKenapaMenanyakan alasan kejadian terjadiWhy did you go there?
    Why do you left?
    HowBagaimanaMenanyakan cara sebuah terjadiHow do they do it?
    How could you take it?

    2. Auxiliary Verb

    Auxiliary verb adalah kata kerja bantu yang digunakan untuk menghubungkan question word dengan subjek. Aturan Auxiliary verb juga berlaku umum yakni harus sesuai dengan kata kerja utama. Misalnya Do dan Did untuk Infinitive, sedangakan is, am, were, was dan sejenisnya untuk progressive verb (Ving).

    B. Menyusun Kalimat Tanya

    Perhatikan Kalimat dalam Bentuk kalimat dalam bentuk simple present berikut:

    Albert eats meet every week at the Caffe Corner

    Setiap warna yang ada kaliamt itu memiliki peran yang berbeda. Peran ini disebut part of speech dengan keterangan sebagai berikut:

    • Albert : Pelaku / Subject (A)
    • eats : Kegiatan / yang dikerjakan (B)
    • meet : object (C)
    • Every week : Adverb of frequency (D)
    • at the Caffe Corner : Adverb of place (E)

    Mari kita membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya masing-masung posisi di atas, pertanyaan disusun pada tabel

    JawabanPertanyaanPolaCode Jawaban
    AlbertWho eats meet every week at the Caffe Corner?Who + BCDEA
    eats* (eats meet)What does Albert do every week at the caffe Corner?What + AU** + A + do + DE BC
    meetWhat does Albert eat every week at the Caffe Corner?What + AU + ABDEC
    every weekWhen does Albert eat meet at the Caffe Corner?When + AU + ABCED
    at the Caffe CornerWhere does Albert eat meet every week?Where + AU + ABCDE
    yes/no answerDoes Albert eat meet every week at the Caffe Corner?AU + ABCDE

    Ket:

    * eats adalah kata kerja Transitive yang butuh objek sehingga Objek harus disertakan.
    **AU : Auxiliary Verb

    Perhatikan Pola Pertanyaan di kolom 3 dan Code Jawaban di kolom 4. Pola dan pasangan jawaban ini berlaku secara umum untuk semua bentuk tenses yang Predikanya menggunakan Verb bukan Nomina. Misalnya Kalimat Past Tense

    Albert ate meet last night at the Caffe Corner

    Identifikasi Part of Speech:

    • A : Albert
    • B : ate
    • C : meet
    • D : last night
    • E : at the Caffe Corner

    Untuk pertanyan yang jawaban A, maka pola yang digunakan adalah Who + BCDE

    • Q : Who ate meet last night at the Caffe Corner?
    • A : Albert

    Untuk pertanyaan yang jawabannya C, maka pola yang digunakan adalah What + AU + ABDE

    • Q : What did Albert eat last night at the Caffe Corner?
    • A : Meet

    Untuk pertanyaan dengan jawaban D, maka polanya yang digunakan adalah When + AU + ABCE

    • Q : When did Albert eat meet at the Caffe Corner?
    • A : last night

    Untuk interrogative Question polanya AU + ABCDE.

    • Q : Did Albert eat meet last night at the Caffe Corner?
    • A : Yes

    Latihan I

    Coba susun semua bentuk pertanyaan untuk semua kemungkinan jawaban pada kalimat Past progressice tense berikut

    • Tina was reading Harry Potter when Tono left

    Latihan II

    Cobalah susun kalimat tanya berikut ini ke dalam bahasa Inggris

    1. Apa yang dimaksud dengan gaya tarik antar benda?
    2. Mengapa air hujan berbentuk bulat ketika terjatuh?
    3. Bagaimana cara menaikkan suhu ruangan yang bertekanan tinggi?
    4. Berapa banyak larutan yang dibutuhkan untuk membuat asam klorida?
    5. Siapa yang menemukan gaya antar muatan antar partikel?
    6. Dimanakah Einstein bekerja pada saat menyusun teori relativistik?
    7. Berapakah frekuensi suara mobil yang bergerak dengan dengan kecepatan 30 m/s oleh pengamatan diam?
    8. Bagaimana cara menghitung perubahan energi potensial sebuah benda?
    9. Siapakah yang menemukan teori Big Bang?
    10. Seberapa cepatkah roket terbang agar bisa meninggalkan orbit bumi?
    11. Kapankan konferensi penentuan standar internasional dilaksanakan?
    12. Bagaimana cara menggunakan Jangka sorong elektronik?
    13. Mengapa bumi berbentuk bulat sempurna?
    14. Mengapa pelangi memiliki 7 lapisan warna?
    15. Mengapa pesawat yang terbuat dari besi bisa terbang?
    16. Bagaimana gaya apung dapat bekerja pada benda yang tenggelam di dalam cairan?
    17. Mengapa Natrium dapat meledak ketika terkena air?
    18. Mengapa emas bisa menjadi konduktor listrik paling baik?
    19. Mengapa tali gitar memiliki nada pada saat dipetik?
    20. Siapa yang pertama kali mengamati bumi itu bulat?
    21. Siapakah orang kedua yang mendarat di Bulan?
    22. Bagaimana Space X bisa terbang sampai ke Planet mars?
    23. Mengapa Matahari terus menerus berpendar?
    24. Bagaimanakah cara mengukur suhu matahari?
    25. Mengapa galaksi kita diberi nama Milki way?
    26. Berapa lamakah waktu peredaran Titan mengelilingi Jupiter?
    27. Apakah penemuan terhebat dari Galilei Galileo?
    28. Siapakah yang merevisi teori Big Bang tentang asal usul alam semesta?
    29. Bagaimana cara kerja dari pegas pada neraca pegas?
    30. Mengapa Termometer Batang tidak boleh dipegang pada saat melakukan pengukuran suhu?
    31. Seberapa banyakkah energi yang dimiliki inti bumi?
    32. Mengapa panci dibuat dengan bahan logam?
    33. Logam apakah yang dapat bertahan pada suhu 4000oC?
    34. Kemanakah perginya panas pada teh yang saya buat?
  • ESM – Designing Assessment

    ESM – Designing Assessment

    Designing Assessment

    A. Description

    Designing Assessment is English Subject Matter course for International Class Program (ICP) student of Physics Education. This Course prepares the student to develop assessment for high school level.

    B. Objectives

    1. Understanding the general purpose of learning assessment in high school.
    2. Creating a question bank for physics course in high school level.

    C. Activities

    1. Designing Assessment
    2. Part of Speech
    3. Understanding English Grammar
    4. Question Structures
    5. Designing Multiple-Choice Question
    6. Constructing Multiple-Choice Question
    7. Bentuk Soal Pilihan Ganda
  • Designing Assessments

    Designing Assessments

    A. The importance of assessment

    Assessments in education measure student achievement. These may take the form traditional assessments such as exams, or quizzes, but may also be part of learning activities such as group projects or presentations.

    While assessments may take many forms, they also are used for a variety of purposes. They may

    • Guide instruction 
    • Determine if reteaching, remediating or enriching is needed
    • Identify strengths and weaknesses
    • Determine gaps in content knowledge or understanding
    • Confirm students’ understanding of content
    • Promote self-regulating strategies 
    • Determine if learning outcomes have been achieved
    • Collect data to record and analyze
    • Evaluate course and teaching effectiveness

    While all aspects of course design are important, your choice of assessment Influences what your students will primarily focus on.

    For example, if you assign students to watch videos but do not assess understanding or knowledge of the videos, students may be more likely to skip the task. If your exams only focus on memorizing content and not thinking critically, you will find that students are only memorizing material instead of spending time contemplating the meaning of the subject matter, regardless of whether you attempt to motivate them to think about the subject.

    Overall, your choice of assessment will tell students what you value in your course. Assessment focuses students on what they need to achieve to succeed in the class, and if you want students to achieve the learning outcomes you have created, then your assessments need to align with them.

    The assessment cycle

    Assessment does not occur only at the end of units or courses. To adjust teaching and learning, assessment should occur regularly throughout the course. The following diagram is an example of how assessment might occur at several levels.

    This cycle might occur:

    • During a single lesson when students tell an instructor that they are having difficulty with a topic.
    • At the unit level where a quiz or exam might inform whether additional material needs to be included in the next unit.
    • At the course level where a final exam might indicate which units will need more instructional time the next time the course is taught.
    The assessment cycle

    In many of the above instances learning outcomes may not change, but assessment results will instead directly influence further instruction. For example, during a lecture a quick formative assessment such as a poll may make it clear that instruction was unclear, and further examples are needed.

    B. Assessment considerations

    There are several types of assessment to consider in your course which fit within the assessment cycle. The two main assessments used during a course are formative and summative assessment. It is easier to understand each by comparing them.

    FormativeSummative
    TypesAssessment for LearningAssessment of Learning
    PurposeImprove learningMeasure attainment
    WhenWhile learning is in progressEnd of learning
    Focused onLearning process and learning progressProducts of learning
    WhoCollaborativeInstructor-directed
    UseProvide feedback and adjust lessonFinal evaluation

    An often-used quote that helps illustrate the difference between these purposes is:

    “When the cook tastes the soup, that’s formative. When the guests taste the soup, that’s summative.” Robert E. Stake

    Examples

    FormativeBothSummative
    Homework
    Summaries
    Minute papers
    Diagrams
    Concept maps
    Graphic organizers
    Observation
    Worksheets
    Discussions
    Video responses
    Exit slips
    Reflections
    Peer assessments
    Rubrics
    Checklists
    Journal entries
    Performance tasks
    Group assignments
    Comprehension questions
    Oral responses
    Test
    Quiz
    Presentation
    Research paper
    Practicum or field work
    Portfolio
    Project

    It is important to note, however, that assessments may often serve both purposes. For example, a low-stakes quiz may be used to inform students of their current progress, and an instructor may alter instruction to spend more time on a topic if student scores warrant it. Additionally, activities like research papers or presentations graded on a rubric contain both the learning activity as well as the assessment. If students complete sections or drafts of the paper and receive grades or feedback along the way, this activity also serves as a formative assessment for learning while serving as a summative assessment upon completion.

    Source : University at Buffalo : Curriculum, Assessment and Teaching Transformation

    Task and Test

    1. After read the article above, try to answer the quiz below
    2. Make a conclusion by leaving comment in this article!
      1. Write your comment in bahasa Indonesia and do not copy paste your Friend Task.
      2. Any Copy Paste Comment will reward zero point for the second comment.
      3. Leave information about your name and SRN in your comment.

    [quiz-cat id=”5154″]


  • Materi Fisika SMA – Rumus Listrik Searah (DC)

    Materi Fisika SMA – Rumus Listrik Searah (DC)

    AhmadDahlan.Net – Dalam Fisika, listrik terbagi berdasarkan arah arus aliran nya. Pembagian tersebut adalah listrik searah atau yang biasa disebut dengan listrik DC (Dirrect Current) dan listrik arus bolak balik atau AC (Alternating Current). Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai listrik searah (DC).

    A. Pengertian Listrik Searah

    Listrik searah (DC) merupakan aliran elektron dari titik potensial tinggi menuju titik potensial rendah. Selain itu, arus listrik searah (DC) dapat juga diartikan sebagai aliran elektron yang mengalir satu arah dari kutub positif menuju kutub negatif.

    B. Persamaan Listrik Searah

    1. Hukum Ohm

    Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat konduktor akan sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada kedua ujung kawat. Hukum Ohm secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

    V=I.R

    dimana,
    V : beda potensial (V)
    I : kuat arus listrik (A)
    R : hambatan listrik (Ω)

    2. Hukum Kirchoff

    a. Hukum Kirchoff 1

    Hukum Kirchoff 1 menyatakan bahwa besar arus listrik yang masuk ke suatu titik percabangan akan sama dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan tersebut

    I_{masuk}=\sum{I_{percabangan}}
    I_{masuk}=I_1+I_2

    dimana,
    Imasuk : kuat arus yang masuk ke percabangan (A)
    I1 : kuat arus pada titik percabangan 1 (A)
    I3 : kuat arus pada titik percabangan 2 (A)

    b. Hukum Kirchoff 2

    Hukum Kirchoff 2 menyatakan bahwa jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian seri tertutup adalah no

    Hukum Khirchoff II
    \sum{IR}+\sum{ε}=0

    dimana,
    I : kuat arus listrik (A)
    R : hambatan listrik (Ω)
    ε : beda potensial (V)

    Untuk lebih memahami mengenai materi Hukum Kirchoff silahkan baca kembali pembahasan berikut :

    https://ahmaddahlan.net/materi-fisika-sma-rumus-hukum-khircoff

    4. Energi Listrik

    Energi listrik secara umum dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

    W=V.I.t

    dimana,
    W : besar energi listrik (J)
    V : beda potensial (V)
    I : kuat arus listrik (A)
    t : waktu (s)

    5. Daya Listrik

    Daya listrik merupakan besarnya energi listrik yang digunakan persatuan waktu. Dalam kehidupan sehari – hari, daya ini biasanya ditandai dengan banyaknya pemakaian listrik yang digunakan, contohnya sebuah rumah yang menggunakan listrik sebesar 900 Watt. Daya listrik secara umum, dapat dihitung menggunakan persamaan :

    P=V.I

    dimana,
    P : besar daya (Watt)
    V : beda potensial (V)
    I : kuat arus listrik (A)

    C. Rangkaian Listrik Searah

    Pada umumnya, komponen yang terdapat pada rangkaian listrik searah adalah hambatan (R), kuat arus listrik (I), dan tegangan (V). Adapun jenis rangkaian yang terdapat pada listrik searah adalah :

    1. Rangkaian Seri

    Rangkaian seri merupakan rangkaian yang tidak memiliki percabangan, seperti pada gambar berikut.

    Pada rangkaian seri listrik searah, berlaku :

    1. Besar hambatan pengganti pada rangkaian seri (Rs) sama dengan jumlah hambatan yang ada pada rangkaian tersebut

    R_s=R_1+R_2+R_3

    2. Besar kuat arus listrik pengganti pada rangkaian seri sama disetiap titiknya.

    I_s=I_1=I_2=I_3

    3. Besarnya tegangan pengganti pada rangkaian seri sama dengan penjumlahan tegangan pada masing – masing hambatan dalam rangkaian

    V_{S}=V_1+V_2

    2. Rangkaian Paralel

    Rangkaian paralalel merupakan rangkaian yang memiliki percabangan, seperti pada gambar berikut.

    Pada rangkaian paralel listrik searah, berlaku :

    1. Besar hambatan pengganti pada rangkaian paralel dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

    \frac{1}{R_p}=\frac{1}{R_1}+\frac{1}{R_2}

    2. Besar kuat arus pengganti pada rangkaian paralel sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan nya.

    I_P=I_1+I_2

    3. Besar tegangan pengganti pada rangkaian paralel sama dengan besar tengangan di tiap hambatan nya.

    V_{p}=V_1=V_2

    D. Contoh Soal

    Perhatikan gambar berikut !

    Sebuah lampu dengan daya sebesar 8 Watt dan tegangan sebesar 4 V di tambahkan kedalam suatu rangkaian DC sederhana. Berapaka nilai hambatan yang harus dimiliki rangkaian tersebut agar lampu dapat menyala dengan normal?

    Dik :
    P = 8 W
    VL = 4 V
    V = 12 V

    Dit :
    R = ?

    Pembahasan :

    1. Pada rangkaian seri, besar kuat arus listrik sama di tiap titik nya, sehingga diperoleh :

    P=V.I
    8\ W=4\ V.I
    I=\frac{8\ W}{4\ V}=2\ A

    2. Menghitung besar tegangan pada resistor rangkaian seri.

    V=V_L+V_R
    12\ V=4\ V+V_R
    V_R=12\ V-4\ V=8\ V

    3. Menghitung besar hambatan

    V_R=I.R
    8\ V=2\ A.R
    R=\frac{8\ V}{2\ A}=4\ Ω

    Jadi, besar hambatan yang dibutuhkan agar lampu menyala dengan normal adalah 4 Ω.