Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Literature Circle Pembelajaran Daring dan Bauran

3 min read

Literature Circle adalah teknologi pendidikan yang inovatif dengan fokus pada keterampilan membaca dan meningkatkan keterampilan diskusi, dengan istilah lain seperti klub membaca. Pelajar yang memiliki rasa ingin tahu berkumpul di sekitar buku yang telah dipilih sebelumnya untuk berbagi interpretasi, sudut pandang, dan pemikiran. Kegiatan Literature Circle termasuk membaca dalam hati, mencatat, dan membuat jurnal.

Penggunaan Literature Circle dalam pembelajaran bahasa.

  1. Literature Circle memberi siswa pilihan bahan pembelajaran. Di Literature Circle, siswa dapat memilih dari berbagai genre, termasuk buku sains, buku fiksi dan non-fiksi.
  2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pemilihan buku untuk dibaca dalam kelompok kecil. Berpartisipasi dalam pembelajaran Literature Circle memberikan manfaat untuk memahami bacaan.
  3. Kelompok yang berbeda membaca buku yang berbeda. Hal ini akan menambah wawasan dan perspektif dari siswa dalam diskusi kelompok.
  4. Setelah membaca buku, siswa berbagi dan berdiskusi dengan siswa lain dan membentuk kelompok baru untuk tugas membaca baru.
  5. Mengadakan pertemuan kelompok dengan jadwal yang teratur dan terencana untuk membahas hasil bacaan setiap siswa dalam kelompok. Siswa akan dapat lebih memahami isi buku dan bacaan saat mereka mendiskusikannya. Hal ini karena siswa dapat memperoleh pemahaman dari kontribusi siswa lain.
  6. Siswa menggunakan catatan dan foto untuk memandu membaca dan berdiskusi. Hal ini membuat aktivitas setiap siswa lebih jelas dan fokus.
  7. Topik diskusi ditentukan oleh siswa sendiri dan memenuhi harapan mereka, membuat diskusi lebih menyenangkan
  8. Pertemuan kelompok bertujuan untuk membuka bahasan tentang buku, sehingga perbedaan dan pertanyaan membuka wawasan yang baru bagi mereka.
  9. Guru sebagai fasilitator bukan sebagai anggota kelompok maupun instruktur.
  10. Evaluasi berdasarkan observasi guru dan evaluasi diri siswa
  11. Suasana gembira dan menyenangkan selama proses pembelajaran

A. Karakteristik Literature Circle

Pada dasarnya Literature Circle (LC) merupakan sebuah pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik pada sebuah grup diskusi tentang bahan bacaan tertentu (Sigelakis, 2019). Sementara itu Cooper meyakini bahwa tujuan LC adalah membantu peserta didik membaca literatur yang otentik (Cooper, 2015). Meskipun para pakar mempunyai definisi yg beragam, LC mempunyai fitur spesifik yg bisa dipakai menjadi acuan untuk menerapkan LC di kelas. Daniel (2002) menyarankan sebelas prinsip yg bisa dijadikan acuan bagi pengajar untuk mengimplementasikan LC, yaitu:

  1. Siswa diarahkan untuk menentukan bahan bacaan sendiri.
  2. Kelompok-grup mini dibuat dari buku yg dipilih anggota grup.
  3. Setiap grup membaca buku yg berbeda.
  4. Setiap grup akan menyusun jadwal yg teratur untuk mendiskusikan apa yg telah mereka baca.
  5. Setiap anggota grup memakai catatan atau gambar untuk memandu jalannya diskusi.
  6. Topik diskusi bebas
  7. Diskusi grup dibuat sedemikian rupa sebagai dialog terbuka mengenai isi buku, keterkaitan pribadi, pengarang & lainnya.
  8. Dalam LC pengajar berperan menjadi fasilitator, bukan menjadi anggota grup atau instruktur.
  9. Evaluasi dilakukan baik dari guru juga peserta didik.
  10. LC dibuat sedemikian rupa sebagai kegiatan yg menyenangkan bagi setiap anggota.
  11. Setelah selesai membaca, anggota grup berbagi pengetahuan kepada teman sekelasnya, & kelompoknya.

B. Penerapan Literature Circle di dalam Kelas

Pengajar bisa mengadopsi kesebelas prinsip diatas sebagai acuan untuk mengimplementasikan LC di kelas. Dalam pelaksanaanya tentu akan terdapat penyesuaian yang bergantung pada konteks yg dihadapi guru di kelas seperti, jenjang kelas, usia & taraf kemahiran anak didik dalam membaca. Untuk memudahkan pengajar pada menerapkan LC, Christine (2004) menyampaikan langkah-langkah yg bisa dilakukan untuk menerapkan LC di kelas supaya aktivitas berjalan efektif & efisien.

  1. Menyediakan bahan bacaan bagi peserta didik
  2. Menjelaskan LC pada peserta didik disertai pemberian training singkat & praktinya.
  3. Menentukan tugas anggota masing-masing grup. Tugas untuk buku sejarah misalnya, Time line, peta, mengutip bagian yang dianggap penting, tokoh dan penghubung sejarah.
  4. Memberikan pedoman untuk mengajukan pertanyaan yg baik & benar.
  5. Memperkenalkan buku yg akan dibaca setiap grup
  6. Anggota kelompok membagi halaman untuk dibaca, tugas/peran masing- masing anggota kelompok, dan jadwal perubahan.
  7. Anggota kelompok mencatat nama
  8. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, siswa mengumpulkan dan berbagi pengetahuan sesuai tugas/peran dalam kelompoknya. Misalnya, seorang anggota dengan tugas membuat sketsa karakter mempresentasikan karyanya di depan kelompok dan teman sekelas.
  9. Guru akan memberikan lembar kerja kelompok untuk memantau kemajuan siswa.
  10. Guru akan membuat daftar kelompok yang telah menyelesaikan diskusi. Guru juga dapat merekam kegiatan kelompok.
  11. Sebelum LC selesai, guru melihat kembali hal-hal positif yang ditemukan selama proses LC. Guru juga memastikan bahwa siswa memahami tugas kelompok yang harus diselesaikan, halaman yang harus dibaca pada sesi berikutnya, dan jadwal pertemuan berikutnya.

a. Manfaat Pedagogi Literature Circle

Pada Literature Circle tanggapan lisan dan tertulis memberi siswa setidaknya lebih banyak waktu untuk berpikir, merenungkan, dan menanggapi. Dan berikut manfaat lain dari Pedagogi Literature Circle:

1. Berpikir Kritis

Manfaat pertama dari penggunaan pedagogi Literature Circle adalah berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, dimana seseorang dapat memahami hubungan logis antar ide dan dapat pula digambarkan sebagai kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan mandiri. Pada umumnya seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut: memiliki sebuah pemahaman yang baik terkait sebuah ide, menentukan pentingnya dan relevansi argumen dan ide, dapat memahami dan membangun sebuah argumen, dapat mengidentifikasi kesalahan dalam berlogika, dapat memahami suatu permasalahan melalui pendekatan yang konsisten dan sistematis

2. Kolaborasi

Manfaat kedua dari pedagogi Literature Circle adalah kolaborasi, kolaborasi sendiri merupakan hal yang dianggap penting karena pada tahap ini siswa diharapkan dapat membangun pemahaman baru tentang informasi yang dianggap relevan dan terbaru.

3. Diferensiasi

Manfaat berikutnya dari Literature Circle adalah diferensiasi. Diferensiasi merupakan sebuah proses di mana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan apa yang paling mereka butuh kan selama proses belajar mengajar. Metode pengajaran Lingkaran Sastra memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bacaan yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

4. Paparan

Paparan adalah salah satu kunci terpenting dalam pedagogi Literature Circle, dan guru diharapkan untuk menawarkan platform yang berbeda dan semua jenis genre untuk mendukung minat membaca siswa meningkat.

5. Umpan Balik atau feedback

Terkadang beberapa kealahan diterima begitu saja, dan yang sering diabaikan adalah pemberian umpan balik. Dalam Literature Circle, pemberian umpan balik memegang peranan yang sangat penting, karena dalam proses diskusi terdapat sesi-sesi dimana terjadi umpan balik dan siswa diminta untuk memberikan kritik yang membangun.

Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Rumus Fisika Materi Kinematika

Berikut ini adalah kumpulan Rumus Fisika pada materi Kinematika. Kinematika sendiri adalah kajian tenang gerak benda tanpa meninjau penyebab gerak benda. Rumus Pada Materi...
Ahmad Dahlan
38 sec read

Tanggung Jawab Ilmuwan

Ilmu berkembang dari pengetahuan dengan dasar-dasar pembenaran (Gambar 1). Implikasi dinamika perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan adanya hubungan erat antar cabang ilmu, dipertanyakannya nilai-nilai etik...
Ahmad Dahlan
1 min read

Tinggalkan Balasan