Pengertian Pendidikan

Pengertian dan Peranan Pendidikan

Penulis :

Untuk Peserta Didik, Guru, Dosen, Pendidik dan Semua Orang.

Ahmad Dahlan. Tidak ada kalimat yang paling indah untuk memulai membahas pengertian dan peranan pendidikan kecuali dengan kalimat “Pendidikan adalah mata uang yang berlaku kapan saja dan dimana saja“. Kalimat sederhana ini menunjukkan betapa penting nilai pendidikan dibandingkan dengan harta dan mata uang apa saja yang ada di dunia. Beberapa orang mungkin memiliki sejumlah besar mata uang Euro1 atau Dollar1 di kantong, namun itu tidak akan berlaku di pedalaman Amazon ataupun di daerah konflik yang tidak memiliki money changer outlet2.    Seseorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan memiliki keterampilan tentu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun. Penekanan peranan pendidikan hampir menunjukkan fungsi dan posisinya pada setiap sendi kehidupan masyarakat. Berdasarkan hal ini dapat ditarik kesimpulan memberikan pendidikan kepada orang lain ataupun diri sendiri memiliki arti memberikan seluruh modal dibutuhkan dalam menjalani hidup oleh karena itu salah memberikan pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyesatan terhadap kehidupan.  

A. Peranan dan Pengertian Pendidikan serta Pandangan para ahli.

Secara etimologi, pendidikan atau education berasal dari kata ēducātiō atau ēdūcō yang secara harfiah berarti saya berlatih atau saya belajar. Berlatih adalah upaya yang dilakukan untuk memahami sebuah keterampilan tertentu. Proses latihan merupakan sebuah proses belajar dengan melakukan sesuatu. Dalam dunia pendidikan, Proses belajar untuk memahami sesuatu akan merujuk pada kata pendidikan.

Pendidikan dapat diartikan segala usaha yang dilakukan untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu mengenai objek yang dipelajari. Pada kamus besar bahasa Indonesia memandang bahwa pendidikan dilakukan secara individu. Individu akan memperoleh pandangan yang ia dapat setelah melakukan proses belajar baik belajar secara individu maupun belajar secara berkelompok.

Pendidikan adalah sebuah proses belajar yang dapat dilakukan dan bersumber dari apa saja. Salah satu hal yang paling sering dijadikan sumber belajar bagi siapa saja adalah pengalaman. Pengalaman adalah guru yang paling berharga, namun John Dewey berpendapat bahwa pengalaman bukanlah guru yang paling baik melainkan mengambil hikmah dari pengalaman. Seorang yang gagal dalam melakukan usaha dan terus mencoba tanpa mengetahui kekurangan yang ia lakukan saat melakukan usaha tidak akan menunjukkan perubahan apa-apa jika ia tidak melakukan refleksi tentang apa yang ia kerjakan.

B. Pendidikan merupakan bagian dari pengalaman namun Pengalaman tidak selalu mendidik

Hakikat dari sebuah pengalaman akan didapatkan oleh siapa saja yang mengalami bertumbuhan, namun keterkaitan antara pengalaman dengan pendidikan tentu saja terdapat sedikit perbedaan. Kumpulan dari pengalaman yang digunakan oleh seseorang untuk menjadi lebih baik merupakan sebuah proses pendidikan yang ia lakukan sendiri.

Pengalaman akan membawa dua perubahan dalam hidup yakni membuat seseorang menjadi lebih bijak dan yang kedua adalah membuat seseorang menjadi lebih tahu dan menambah keterampilan. Kedua hal ini bisa berjalan beriringan namun pada beberapa kondisi tertentu pengalaman tidak membuat orang menjadi bijak. Arti kata pendidikan lebih menekankan pada faktor yang membuat seseorang menjadi lebih bijak setelah mengetahui sesuatu hal berdasarkan pengalaman yang ia bangun, namun proses mencari tahu sesuatu berdasarkan pengalaman tanpa membuat menambah kearifan seseorang lebih dikaitkan dengan proses belajar.

Pengalaman yang didapatkan dari proses belajar terkadang membawa malapetaka, dalam kajian pendidikan yang disangkutpautkan dengan sains, belajar dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda. Nobel adalah salah satu kisah yang paling baik digunakan sebagai conotoh pembeda antara pendidikan dan proses belajar. Nobel merupakan ilmuwan besar yang telah berhasil mengubah sejarah dunia dengan temuan yang ia dapatkan dari mengekstrak Nitrat di alam. Senyawa Nitrogen tersebut  kemudian disintesis menjadi senyawa Toulena yang menjadi bahan dasar Dinamik. Nobel yang menyesali karena penemuannya dijadikan sebagai alat perang yang paling mematikan hingga saat ini akhirnya menyesal dan menyumbangkan hartanya bagi siapa saja yang mampu membawa perdamaian di dunia.

Pengalaman yang didapatkan oleh Nobel selama bekerja sama dengan ayahnya dalam menciptakan bahan peledak dari bubuk mesiu tidak memberikan gambaran mengenai dampak negatif yang muncul setelah menemukan Dinamik. Hal ini juga pernah disesali oleh ilmuwan terbesar sepanjang sejarah Albert Einstein. Teori relativitas yang ia temukan akhirnya mengarahkan penelitian yang berhasil menciptkan senjata pemusnah massal bom Nuklir. Baik Einstein dan Nobel merupakan ilmuwan yang telah berjasa membongkar hukum alam namun dalam kajian dampak, penemuan yang mereka dapatkan menimbulkan lebih banyak kerugian daripada keuntungan dalam hal kearifan dalam kehidupan bermasyarakat.

C. Peranan Guru dalam mendidik

Pada ranah pendidikan sekolah terutama pendidikan sains, tentu bukanlah hal tabu menjadikan Nuklir dan Toulena sebagai materi ajar di dalam kelas. Guru yang baik memiliki peran ganda yang harus dilakukan secara bersamaan di dalam kelas. Peran pertama yakni sebagai seorang pengajar yang memberikan pengetahuan terkait materi yang didapatkan dan menyampaikan kebenaran apa adanya dan yang kedua adalah memberikan pendidikan kepada peserta didik agar pengetahuan yang didapatkan digunakan sebaik mungkin untuk hajat hidup orang banyak.  

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas tentu ada tidak terhindarkan untuk mengkaji materi yang memiliki dampak negatif. Kemungkinan yang paling besar yang membuat materi memiliki arti negatif adalah lingkungan dimana materi tersebut diajarkan. Sebagai contoh sebagian besar besar guru biologi di Indonesia kesulitan dalam memberikan pengantar dalam proses pembelajaran pada saat materi reproduksi pada manusia.

Konotasi negatif muncul karena kebiasaan masyarakat yang tidak terbiasa dengan sex education dan lebih cenderung mengartikan penjelasan mengenai reproduksi dengan pornografi. Pada kasus-kasus seperti ini seorang pendidik harus mampu memberikan pengantar yang baik agar tidak muncul pengetahuan yang bersifat negatif kepada peserta didik pasca proses pembelajaran. Pengalaman mengajar yang memadai dan keterampilan memahami karakter masyarakat sekitar sangat dibutuhkan oleh seorang guru dalam upaya memberikan pendidikan kepada peserta didik.  

Pandangan Plato mengenai Pendidikan

Pendidikan serta kaitannya dengan belajar dimulai sejak sesorang mulai tumbuh dan mampu untuk berfikir dan merasakan. Seorang filsuf pada masa mitologi di yunani, Plato menjelaskan bahwa pendidikan merupakan hasil awal yang dirasakan oleh seorang anak ketika ia mulai merasakan senang dan kasih sayang,  penderitaan dan tersakiti kemudian mengambil pertimbangan tentang apa yang mereka rasakan terutama mengenai penyebab dan alasan mengapa mereka merasakan perasaan tersebut.    Sejalan dengan pendapat ini Plato menegaskan bahwa pendidikan adalah sebuah proses memperbaiki tingkah laku dan pendapat yang dilakukan oleh orang dewasa kepada generasi yang lebih muda dalam hal ini anak-anak. Analogi ini dapat digunakan bahwa bapak mengajari anak seperti guru mengajari murid.  

Pendidikan diberikan kepada anak dengan tujuan memberikan persiapan dalam kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Pendidikan menekankan pada proses pemberian nilai moral dan nilai dari kebijakan3 yang dibutuhkan oleh seorang anak untuk hidup bersama sebagai makhluk sosial. Peran individu terdidik4 dalam kehidupan sosial bertujuan untuk menjaga kestabilan sosial dan juga perkembangan kebudayaan dimana individu tersebut berinteraksi.   Pendidikan secara luas tidak hanya didapatkan dari dunia pendidikan di dalam kelas.

Nehreye5 memberikan gambaran bahwa sekolah bukanlah satu-satunya tempat mendapatkan pendidikan namun secara keseluruhan aktivitas yang dilakukan dalam proses mendapatkan ilmu baik itu melalui radio, film, diskusi bahkan belajar dari pengalaman sebelumnya termasuk bagian dari trial and error. Pada negara modern dengan perkembangan yang sangat pesat pengertian pendidikan bisa jadi bernilai usang dan tidak spesifik dalam menjelaskan makna pendidikan, namun pandangan muncul dari seorang presiden sebuah negara tertinggal yang kesulitan menyediakan pendidikan yang layak untuk seluruh warga negaranya. Semangat yang ditunjukkan oleh Nehreye mengenai pendidikan memberikan pandangan bahwa hal yang paling utama dalam hidup adalah mampu melakukan yang terbaik dalam keterbatasan. Nilai pendidikan yang sangat jarang dirasakan oleh peserta didik dimasa serba canggih dan perkembangan teknologi yang sangat pesat.  

Penekanan pendidikan tidak menitik beratkan pada pengetahuan namun pada aspek moral dan peran seorang yang mendapatkan pendidikan menunjukkan sumbangan pemikiran dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dikaitkan dengan menyiapkan peserta didik agar mampu hidup dan melakukan interaksi sosial. 

1Euro dan Dollar digunakan untuk menunjukkan bahwa sekalipun mata uang terkuat di dunia belum sanggup untuk mengalahkan nilai dari pendidikan.

2Tempat penukaran mata uang.

3Kebijakan atau kebajikan dari kata Wisdom

4Mendapatkan pendidikan

5Presiden Tanzania yang sangat berjasa di bidang pendidikan Tanzania dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia.

Tinggalkan Balasan