Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.

Prinsip Prinsip Penilaian Dalam Pembelajaran

2 min read

Infografis untuk Penilaian Asesmen pembelajaran

Ahmaddahlan.NET – Penilaian Pembelajaran (Asesmen) merupakan sebuah upaya sistematis yang dilakukan untuk mengumpulkan dan memberikan rekomendasi kepada peserta didik terkait dengan proses dan hasil pembelajaran yang sedang mapun telah dilaksanakan. Hasil dari penilaian diharapkan mampu memberikan masukan yang bermanfaat kepada seluruh pihak yang terkait seperti Institusi, Guru, Peserta didik dan Orang tua.

Peran penting dari hasil asesmen ini membuat pelaksanaan asesmen harus dilaksanakan dengan baik dan benar. Kesalahan dalam proses asesmen berdampak pada ketidakakiratan data yang hasil yang muaranya pada hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dengan demikian penting melaksanakaan asesmen sesuai dengan kaidan dan prinsip-prinsip pengukuran pada manusia.

Prinsip-Prinsip Penilaian

1. Valid

Validitas adalah prinsip penilaian yang menunjukkan kesesuian aspek dan nilai yang hendak diukur. Penilaian yang valid dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid berdasarkan tiga kriteria yakni:

  1. Validitas Konstruk
  2. Validitas Tampang (Face Validity)
  3. Validitas Empirik.

2. Konsisten

Konsisten atau reliable adalah prinsip dimana penilaian menunjukkan hasil yang sama meskipun diukur berulang-ulang. Prinsip ini dapat dipenuhi dengan menggunakan instrumen yang handal dalam hal ini berarti hasil penilaian yang ditunjukkan tidak dipengaruhi oleh kondisi dan waktu pelaksanaan penilaian. Aspek ini memberikan jaminan bahwa nilai yang hendak diukur melekat pada objek yang diukur bukan berdasarkan keadaan dan kondisi nilai tersebut diukur.

Catatan : Valid dan Reliable adalah dua hal yang berbeda namun dalam beberapa kondisi Reliabilitas dapat menunjukkan aspek valid (empirik). Misalnya sebuah instrumen digunakan untuk menilai seseorang berperilaku baik atau tidak, jika hasil pengukuran dilakukan berulang kali dan menunjukkan hasil yang sama baik dilakukan sendiri maupun banyak orang maka aspek reliable ini menjadi jaminan aspek validitas instrumen. Hanya saja hal ini tidak berlaku secara umum.

3. Objektif

Objektif berarti penilaian yang dilakukan terlepas dari subjektifitas dan tepat mengukur objek-objek yang ada pada subjek yang diukur. Objek-objek yang diukur bermacam-macam, misalnya saja dalam kurikulum di Indonesia objek yang dinilai ada 4 ranah yakni Spiritual, Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan.

4. Terbuka

Terbuka adalah prinsip dimana penilaian prosedur, kriteria, dasar pengambilan keputusan disampaikan secara terbuka. Informasi yang disajikan juga bersiat akurat, jelas, konsisten dan tepat waktu. Sebisa mungkin kriteria yang hendak diases harus disampaikan kepada peserta didik dengan tujuan mereka memaksimalkan kompetensi mereka dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

5. Inklusif dan Adil

Penilaian harus dirancang sebisa mungkin tidak merubah standar akademik, insklusi dan adil. Tugas dan metode penilaian yang dilakukan tidak menitikanberatkan atau merugikan peserta didik atau kelompok tertentu. Semua faktor yang tidak berhubungan dengan ranah dan kompetensi yang hendak diukur harus dihilangkan dalam proses penelaian.

6. Terintegrasi

Penilaian yang dilakukan terintegrasi sebagai komponen dalam kegiatan pembelajaran. Asesmen dilaksanakan dengan sebagai upaya dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan kualitas pembelajaran. Tugas-tugas dilaksanakan berkaitan dengan tujuan pembelajran sehingga data yang didapatkan dapat bermakna dan mendukung prinsip asesmen yang lain yakni memberikan feedback.

Asesmen tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba tanpa ada persiapan karena hal ini dapat membuat peserta didik gagal secara psikologi dalam tes bukan dari ketidakadaan aspek dan nilai yang sedang dicari.

Mengakses Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah dasar Performa

7. Menyeluruh dan Berkesinambungan

Asesmen disusun secara terencana, menyeluruh dan berkesinambungan. Rencana disusun secara lengkap mulai dari jadwal yang jelas, jumlah asesmen yang dilakukan dan mempertimbangan beban tugas yang diberikan selama proses asesmen berlangsung.

8. Asesmen Formatif dan Sumatif

Penilaian formatif dan sumatif harus dimasukkan ke dalam program asesmen untuk memastikan bahwa tujuan penilaian dilaksanakan secara adikuasi. Beberapa program mungkin saja juga bisa digabungkan ke dalam program assesmen.

9. Feedback

Kunci dari Asesmen sebagai pembelajaran adalah ada umppan balik (feedback) yang diberikan kepada peserta didik sebagai bahan untuk mengembangkan skill dan pengetahuan berdasarkan informasi yang didapatkan dari proses assesmen. Semakin detail feedback yang diberikan semakin baik kualitas Asesmen yang dilakukan.

Ahmad Dahlan God does not play dice with the Cosmos.